• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Pengujian Hipotesis

2. Perbedaan Keterampilan Menulis Siswa yang Status

Berdasarkan analisis variansi dua jalan sebagaimana terangkum pada Tabel Anava pada Lampiran 11 diperoleh F-hitung dari sumber variasi antar baris (B) sebesar 95,85. Sementara itu F-tabel dengan db pembilang 1 dan db penyebut 76 pada taraf α = 0,05 diketahui sebesar 3,97.

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yang tertulis pada Lampiran 11 yang berbunyi : “Hipotesis kedua (H0 :mA1 =mA2) ditolak, jika Fh > Ft pada taraf nyata 0,05 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 76”. Simpulannya adalah: terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi dengan siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah.

3. Interaksi antara Kemampuan Penalaran dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dalam Mempengaruhi Keterampilan Menulis Siswa

Berdasarkan analisis variansi dua jalan sebagaimana terangkum pada Tabel Anava pada Lampiran 11 diperoleh F-hitung dari sumber variasi

cxv

interaksi (AxB) sebesar 20,72. Sementara itu F-tabel dengan db pembilang 1 dan db penyebut 76 pada taraf α = 0,05 diketahui sebesar 3,97.

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yang telah dituliskan pada Lampiran 11 yang berbunyi : “Hipotesis ketiga (H0 :AXB=0) ditolak, jika Fh > Ft pada taraf nyata 0,05 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 76”. Simpulannya adalah: terdapat interaksi yang signifikan antara kemampuan penalaran dan status sosial ekonomi orang tua dalam mempengaruhi keterampilan menulis siswa.

Karena terdapat perbedaan yang signifikan antarkolom (kemampuan penalaran tinggi-rendah) dan antarbaris (status sosial ekonomi orang tua tinggi – rendah), maka untuk mengetahui manakah di antara rerata keterampilan menulis (X1,X2,X3danX4) yang lebih tinggi secara signifikan, perlu dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Uji Tukey. Oleh sebab itu, di sini akan dikemukakan secara rinci hasil dari uji lanjut Tukey tersebut, sehingga dengan langkah ini dapat diketahui atau diperoleh secara siginifikan apakah perbedaan kemampuan penalaran dan perbedaan status sosial ekonomi orang tua siswa benar-benar mempengaruhi keterampilan menulis siswa.

a. Perbedaan antara Keterampilan Menulis Siswa yang Memiliki Kemampuan Penalaran Tinggi dan Keterampilan Menulis Siswa yang Memiliki Kemampuan Penalaran Rendah (A1 : A2)

Hasil pengujian hipotesis pertama untuk uji Tukey, diperoleh nilai Qh = 11,57 dan nilai Qt = 2,73 untuk taraf nyata a = 0,05 dengan N = 40 dan derajat bebas = 4. (lihat Lampiran 11).

cxvi

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh > Qt pada taraf nyata a = 0,05 dengan N = 40. Dengan demikian dapat dinyatakanterdapat perbedaan yang

signifikan antara keterampilan menulis siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi dengan yang memiliki kemampuan penalaran rendah. Artinya, keterampilan menulis siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi lebih baik hasilnya daripada keterampilan menulis siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah.

Skor rata-rata keterampilan menulis yang dihasilkan oleh siswa memiliki kemampuan penalaran tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan menuliss siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah, yaitu 73,48 > 62,48. Dengan begitu, dalam pembelajaran menulis, siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi lebih baik hasilnya daripada siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah.

b. Perbedaan Keterampilan Menulis Siswa yang Status Sosial Ekonomi Orang Tuanya Tinggi dengan Siswa yang Memiliki Status Sosial Ekonomi Orang Tua Rendah (B1 : B2)

Hasil pengujian hipotesis kedua untuk uji Tukey, diperoleh nilai Qh = 14,26 dan nilai Qt = 2,73 untuk taraf nyata a = 0,05 dengan N = 40 dan derajat bebas = 4. (lihat Lampiran 11).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh > Qt pada taraf nyata a = 0,05 dengan N = 40. Dengan demikian dapat dinyatakan terdapat

perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi dengan siswa yang status sosial ekonomi

cxvii

orang tuanya rendah. Artinya, keterampilan menulis siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi hasilnya lebih baik daripada siswa yang memiliki status sosial ekonomi orang tua rendah.

Skor rata-rata keterampilan menulis yang dihasilkan oleh siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah, yaitu 74,75 > 61,20. Dengan begitu, status sosial ekonomi orang tua tinggi, hasilnya lebih tinggi daripada keterampilan menulis yang dicapai oleh siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah.

c. Perbedaan Keterampilan Menulis Siswa yang Memiliki Kemampuan Penalaran Tinggi untuk Kelompok Siswa yang Status Sosial Ekonomi Orang Tuanya Tinggi dengan Siswa yang Status Sosial Ekonomi Orang Tuanya Rendah (A1B1 : A1B2)

Hasil pengujian hipotesis ketiga untuk uji Tukey, diperoleh nilai Qh = 10,39 dan nilai Qt = 4,08 untuk taraf nyata a = 0,05 dengan N = 20 dan derajat bebas = 4. (lihat Lampiran 11).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh > Qt pada taraf nyata a = 0,05 dengan N = 20. Dengan demikian dapat dinyatakan terdapat

perbedaan signifikan antara keterampilan menulis siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi untuk kelompok siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi dengan kelompok siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah. Artinya, keterampilan menulis siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi, hasilnya lebih baik daripada siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah apabila mereka memiliki kemampuan penalaran tinggi.

cxviii

Skor rata-rata keterampilan menulis yang dihasilkan oleh siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi, apabila mereka memiliki kemampuan penalaran tinggi, hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah, yaitu 83,40 > 63,55.

d. Perbedaan Keterampilan Menulis Siswa yang Memiliki Kemampuan Penalaran Tinggi dengan Siswa dengan yang Memiliki Kemampuan Penalaran Rendah untuk Kelompok Siswa yang Status Sosial Ekonomi Orang Tuanya Tinggi (A1B1 : A2B1)

Hasil pengujian hipotesis keempat untuk uji Tukey, diperoleh nilai Qh = 9,05 dan nilai Qt = 4,08 untuk taraf nyata a = 0,05 dengan N = 20 dan derajat bebas = 4. (lihat Lampiran 11).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh > Qt pada taraf nyata a = 0,05 dengan N = 20. Dengan demikian dapat dinyatakan terdapat

perbedaan signifikan antara keterampilan menulis siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah untuk kelompok siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi.

Skor rata-rata keterampilan menulis yang dihasilkan oleh kelompok siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi dan status sosial ekonomi orang tuanya tinggi, hasilnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah untuk mereka yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi, yaitu 83,40 > 61,10.

cxix

e. Perbedaan Keterampilan Menulis Siswa yang Memiliki Kemampuan Penalaran Tinggi bagi Siswa yang Status Sosial Ekonomi Orang Tuanya Tinggi dengan Siswa yang Memiliki Kemampuan Penalaran Rendah bagi Siswa yang Status Sosial Ekonomi Orang Tuanya Rendah (A1B1 : A2B2)

Hasil pengujian hipotesis kelima untuk uji Tukey, diperoleh nilai Qh = 12,85 dan nilai Qt = 4,08 untuk taraf nyata a = 0,05 dengan N = 20 dan derajat bebas = 4. (lihat Lampiran 11).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh > Qt pada taraf nyata a = 0,05 dengan N = 20. Dengan demikian dapat dinyatakan terdapat

perbedaan signifikan antara keterampilan menulis siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi bagi siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah bagi siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah.

Skor rata-rata keterampilan menulis yang dihasilkan oleh siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi bagi siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi, hasilnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah untuk siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah, yaitu 83,40 > 58,85.

f. Perbedaan Keterampilan Menulis Siswa yang Memiliki Kemampuan Penalaran Tinggi bagi Siswa yang Status Sosial Ekonomi Orang Tuanya Rendah dengan Siswa yang Memiliki Kemampuan Penalaran Rendah bagi Siswa yang Status Sosial Ekonomi Orang Tuanya Tinggi (A1B2 : A2B1)

cxx

Hasil pengujian hipotesis keenam untuk uji Tukey, diperoleh nilai Qh = -1,33 dan nilai Qt = 4,08 untuk taraf nyata a = 0,05 dengan N = 20 dan derajat bebas = 4. (lihat Lampiran 11).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh < Qt pada taraf nyata a = 0,05 dengan N = 20. Dengan demikian dapat dinyatakan tidak terdapat perbedaan signifikan antara keterampilan menulis siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi bagi siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah dengan siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah bagi siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi.

Skor rata-rata keterampilan menulis yang dihasilkan oleh siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi dan status sosial ekonomi orang tuanya rendah, lebih rendah hasilnya bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah untuk siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi, yaitu 63,55 < 66,10.

g. Perbedaan Keterampilan Menulis Siswa yang Memiliki Kemampuan Penalaran Tinggi dan Siswa yang Memiliki Kemampuan Penalaran Rendah pada Siswa yang Status Sosial Ekonomi Orang Tuanya Rendah (A1B2 : A2B2)

Hasil pengujian hipotesis ketujuh untuk uji Tukey, diperoleh nilai Qh = 2,46 dan nilai Qt = 4,08 untuk taraf nyata a = 0,05 dengan N = 20 dan derajat bebas = 4. (lihat Lampiran 11).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh < Qt pada taraf nyata a = 0,05 dengan N = 20. Dengan demikian dapat dinyatakan tidak terdapat

cxxi

perbedaan signifikan antara keterampilan menulis siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi maupun siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah pada siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah. Artinya, bagi siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah, kemampuan penalaran tinggi maupun rendah tidak ada pengaruhnya terhadap keterampilan menulis siswa.

Skor rata-rata keterampilan menulis yang dihasilkan oleh siswa yang memiliki kemampuan penalaran tinggi maupun yang memiliki kemampuan penalaran rendah pada siswa status sosial ekonomi orang tuanya rendah, yaitu 63,55 < 58,85. Dengan begitu, kemampuan penalaran tinggi maupun rendah sama sekali tidak memberikan pengaruh positif terhadap keterampilan menulis untuk siswa yang mempunyai status sosial ekonomi orang tua rendah.

h. Perbedaan Keterampilan Menulis Siswa yang Memiliki Kemampuan Penalaran Rendah bagi Siswa yang Status Sosial Ekonomi Orang Tuanya Tinggi dengan Siswa yang Status Sosial Ekonomi Orang Tuanya Rendah (A2B1 : A2B2)

Hasil pengujian hipotesis kedelapan untuk uji Tukey, diperoleh nilai Qh = 3,79 dan nilai Qt = 4,08 untuk taraf nyata a = 0,05 dengan N = 20 dan derajat bebas = 4. (lihat Lampiran 11).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh < Qt pada taraf nyata a = 0,05 dengan N = 20. Dengan demikian dapat dinyatakan tidak terdapat

perbedaan signifikan antara keterampilan menulis siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah, baik untuk kelompok siswa yang status sosial

cxxii

ekonomi orang tuanya tinggi maupun rendah. Artinya, bagi siswa yang status sosial ekonomi orang tua tinggi maupun rendah, kemampuan penalaran rendah tidak mempengaruhi keterampilan menulis mereka.

Skor rata-rata keterampilan menulis yang dihasilkan oleh siswa yang diajar memiliki kemampuan penalaran rendah untuk siswa dengan status sosial ekonomi orang tua tinggi dan skor keterampilan menulis siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah pada siswa status sosial ekonomi orang tuanya rendah, yaitu 66,10 < 58,85. Dengan begitu, kemampuan penalaran siswa yang rendah sama sekali tidak memberikan pengaruh positif terhadap keterampilan menulis, baik bagi siswa yang status sosial ekonomi orang tua tinggi maupun siswa yang status sosial ekonomi orang tua rendah.

Dokumen terkait