• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan Hasil Penelitian

2. Perbedaan Posttest Menulis Naskah Drama antara

Siswa kelompok eksperimen mendapat pembelajaran menulis naskah

drama dengan menggunakan strategi reviewing a film. Siswa mengamati dua buah

film setiap pertemuan. Kemudian siswa mengulas film dengan bertanya jawab

tentang isi film yang diamati (meliputi tema, alur, setting, penokohan, dan

amanat). Setelah selesai membahas unsur-unsur film, siswa mengingat kembali

dua buah film yang telah disimak dan mencatat ide-ide yang diperoleh dari film.

Ide-ide yang dicatat siswa disusun menjadi sebuah kerangka karangan. Langkah

akhir yaitu menuliskan kerangka menjadi sebuah naskah drama.

Sementara itu, pada kelompok kontrol siswa mendapatkan pembelajaran

naskah drama tanpa strategi reviewing a film. Guru memberikan contoh naskah

drama pendek kepada siswa. Siswa bertanya jawab mengenai unsur-unsur naskah

drama yang ada. Siswa menggali lebih dalam peristiwa di lingkungan sekitar atau

pengalaman mereka sendiri. Langkah terakhir, siswa menulis naskah drama.

Setelah diberi pretest dan perlakuan, kedua kelompk diberi tes akhir yaitu

posttest menulis naskah drama. Hasil posttest menunjukkan bahwa skor kedua kelompok mengalami peningkatan. Akan tetapi, skor siswa kelompok eksperimen

mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan dengan skor siswa kelompok

dan skor rata-rata posttest kelompok kontrol sebesar 20,94. Artinya skor

kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 1,82. Skor rata-rata pretest

siswa kelompok eksperimen sebesar 19,09 dan skor rata-rata posttest kelompok

eksperimen sebesar 22,76. Artinya skor kelompok eksperimen mengalami

peningkatan sebesar 3,67. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis

naskah drama kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi.

Peningkatan tersebut dapat diamati dari beberapa aspek. Berikut dijelaskan

beberapa aspek peningkatan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Aspek dialog pada kedua kelompok telah dikembangkan dengan baik dan

kreatif. Apabila pada pretest terdapat beberapa siswa, baik dari kelompok kontrol

maupun kelompok eksperimen yang tidak menggunakan tanda petik pada dialog

yang dibuat, pada posttest semua siswa sudah menggunakan tanda petik. Diksi

dan gaya bahasa yang digunakan sudah baik dan kreatif. Teks samping

dikembangkan secara kreatif, sehingga mendukung jalan cerita. Aspek dialog dan

teks samping dapat diamati dalam penggalan posttest naskah drama berikut.

Gambar 14: Penggalan naskah drama posttest kelompok kontrol (teks

samping)

Penggalan naskah drama kedua kelompok tersebut sudah menampakkan

dialog dengan diksi dan gaya bahasa yang baik. Dialog ditampilkan dengan diksi

dan gaya bahasa bahasa sehari-hari yang santai dan sesuai dengan usia

masing-masing tokoh. Akan tetapi, pada aspek teks samping, naskah drama kelompok

eksperimen lebih nampak. Teks samping sangat mendukung dialog yang

disampaikan oleh tokoh. Teks samping pada kelompok kontrol kurang lengkap

sehingga kurang dapat melengkapi percakapan para tokoh.

Aspek berikutnya adalah tokoh dan penokohan dalam naskah drama.

Kedua kelompok telah dapat menghadirkan tokoh-tokoh dengan cukup jelas.

Aspek penokohan pada kedua kelompok disajikan dengan baik. Penokohan

ditampilkan sesuai dengan karakter-karakter tokoh yang dibangun. Ekspresi para

tokoh terlihat jelas dan ditonjolkan melalui setiap dialog yang disampaikan para

karakter yang dimiliki oleh setiap tokoh. Aspek tokoh dan penokohan dapat

diamati dalam penggalan posttest naskah drama berikut.

Gambar 15: Penggalan naskah drama posttest kelompok eksperimen

(penokohan)

Gambar 16: Penggalan naskah drama posttest kelompok kontrol (penokohan)

Penggalan naskah drama pada kedua kelompok tersebut sudah mampu

cukup jelas. Pada kelompok eksperimen, penggambaran tokoh sangat kuat.

Melalui dialog yang diucapkan oleh Ona sangat terlihat bahwa dia memiliki watak

yang pemarah, seenaknya sendiri, suka membentak, dan tidak memiliki rasa

hormat kepada orang tua. Tokoh Ibu memiliki karakter yang sangat sabar dan

memiliki rasa kasih sayang kepada anaknya. Tokoh Ella digambarkan sebagai

seseorang yang polos, hormat kepada orang tua, dan sangat mengasihi ibunya.

Karakter-karakter tersebut ditonjolkan melalui dialog yang diucapkan oleh

masing-masing tokoh. Pada kelompok kontrol, penggambaran watak tokoh juga

terlihat pada kedua tokoh, namun pengembangan karakter tokoh belum kuat.

Aspek selanjutnya adalah latar atau setting. Kelompok eksperimen sudah

mampu mendeskripsikan dan mengembangkan latar dengan baik. Latar tempat,

waktu, dan sosial sudah terlihat dalam naskah drama. Latar cerita dikembangkan

dengan kreatif dan menarik, sehingga mendukung jalannya cerita. Kelompok

kontrol juga sudah dapat mengembangkan latar dengan baik, namun sebagian

besar siswa belum menonjolkan pengembangan latar yang menarik. Aspek latar

dapat diamati dalam penggalan posttest naskah drama berikut.

Gambar 18: Penggalan naskah drama posttest kelompok kontrol (latar)

Penggalan naskah drama pada kelompok eksperimen sudah menunjukkan

pengembangan latar yang kreatif dan menarik. Siswa telah menampilkan latar

tempat, waktu, dan sosial dengan baik dan jelas. Pada kelompok kontrol, siswa

juga sudah mampu mendeskripsikan latar. Latar tempat dan latar waktu dapat

dideskripsikan dengan baik, namun sebagian besar siswa masih kurang mampu

dalam mendeskripsikan latar sosial.

Siswa kelompok eksperimen sudah mampu menciptakan naskah drama

sesuai dengan unsur-unsur yang ada dalam naskah drama. Siswa sudah mampu

menciptakan alur secara runtut dari pengenalan tokoh sampai denoument. Apabila

pada pretest belum nampak surprise dan suspens dalam alur, pada posttest siswa

sudah menampilakan surprise maupun suspens dalam naskah drama yang dibuat.

Peningkatan dalam aspek alur juga ditemukan dalam kelompok kontrol. Siswa

kelompok kontrol juga sudah mampu menciptakan alur meskipun masih ada

tahapan alur yang hanya disajikan pendek. Akan tetapi, siswa belum

menampakkan surprise maupun suspens dalam naskah drama yang dibuat. Aspek

Gambar 19: Penggalan naskah drama posttest kelompok ekperimen (alur)

Gambar 20: Penggalan Naskah Drama Posttest Kelompok Kontrol (Alur)

Naskah drama kelompok eksperimen tersebut secara keseluruhan memiliki

tahapan alur yang baik dari awal hingga akhir cerita. Jalan cerita tidak cepat dan

pendek, namun dikembangkan dengan baik dan runtut. Naskah drama tersebut

juga menampakkan suspens yang membuat pembaca memiliki rasa penasaran

untuk melanjutkan jalan cerita yang ada dalam naskah drama. Pada kelompok

kontrol, alur disajikan secara singkat. Tahapan-tahapan alur masih kurang nampak

Aspek yang terakhir yaitu amanat. Kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol sudah mampu menyampaikan amanat baik tersirat maupun tersurat. Akan

tetapi, kelompok eksperimen lebih dapat menyampaikan amanat dengan baik.

Siswa pada kelompok eksperimen mampu menyampaikan amanat dengan tepat

dan disertai tokoh yang mendukung. Aspek amanat dapat diamati dalam

penggalan posttest naskah drama berikut

Gambar 21: Penggalan Naskah Drama Posttest Kelompok Kontrol (Amanat)

3. Keefektifan Penggunaan Strategi Reviewing A Film dalam Pembelajaran

Dokumen terkait