BAB II LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI METODE
3. Percaya Diri
a. Pengertian Percaya Diri
Percaya diri berasal dari bahasa Inggris yakni self confidence yang artinya percaya pada kemampuan, kekuatan dan penilaian diri sendiri. Jadi, dapat dikatakan bahwa penilaian tentang diri sendiri adalah berupa penilaian yang positif. Penilaian positif inilah yang nanti akan menimbulkan sebuah motivasi dalam diri individu untuk lebih mau menghargai dirinya. Pengertian secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap gejala aspek kelebihan yang dimilki oleh individu dan keyakinan tersebut merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan hidupnya.35
Maslow juga mengatakan bahwasanya kepercayaan diri itu diawali oleh konsep diri. Menurut Centi konsep diri adalah gagasan seseorang tentang dirinya sendiri, yang memberikan gambaran kepada seseorang mengenai dirinya sendiri. Sullivan mengatakan bahwa ada dua macam konsep diri, konsep positif dan konsep diri negatif.
35
Konsep diri yang positif terbentuk karena seseorang secara terus menerus sejak lama menerima umpan balik yang positif berupa pujian dan penghargaan. Sedangkan konsep diri yang negatif dikaitkan dengan umpan balik negatif seperti ejekandan perendahan.36
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa percaya diri adalah Suatu keyakinan dalam diri dengan kemampuanuntuk mencapai suatu tujuan dalam hidup. Percaya diri merupakan potensi yang luar biasa yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu tindakan tanpa adanya dorongan dan paksaan dari orang lain.37
b. Gejala Tidak Percaya diri
Terdapat berbagai macam tingkah laku yang merupakan pencerminan adanya gejala rasa tidak percaya diri dikalangan remaja awal. Gejala tingkah laku tidak percaya diri yang paling mudah ditemui pada remaja awal antara lain:
1) Minder
2) Tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat 3) Timbulnya rasa malu yang berlebihan
4) Mudah cemas dalam menghadapi berbagai situasi
36
Bastaman, hana J, Integrasi Psikologi dengan Islam (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1995) h.123
37
Nursalim Mochamad, Bimbingan dan Konseling Pribadi-Sosial (Yogyakarta: Ladang Kata) h.62
5) Salah tingkah dalam menghadapi lawan jenis
c. Ciri-Ciri Orang Yang Memiliki Rasa Percaya Diri
Ciri-ciri orang yang memiliki rasa percaya diri adalah :
1) Selalu bersikap tenang dalam mengerjakan sesuatu. 2) Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.
3) Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul dalam berbagai situasi.
4) Memiliki kondisi fisik dan mental yang cukup menunjang penampilannya.
5) Mampu menyesuaikan diri dan komunikasi dalam berbagai situasi. 6) Memiliki tingkat pendidikan formal dan kecerdasan yang cukup. 7) Memiliki kemampuan berorganisai dan latar keluarga yang baik. 8) Memiliki keahlian atau keterampilan yang menunjang
kehidupannya.
9) Percaya akan kompetensi diri, sehingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan atau rasa hormat orang lain.
10) Berani menerima dan menghadapi penolakan orang/berani menjadi diri sendiri.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang sempurna, dan manusia juga cenderung memiliki keinginan yang luar biasa kuatnya agar segala sesuatu yang diinginkan dapat terpenuhi maka pikiran kekanak-kanakan akan timbul. Yang pada akhirnya ia akan selalu mengalami kesulitan dan selalu menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya : Jika aku kaya pasti banyak teman yang memperhatikan dan mendukung aku.
Oleh karena itu, timbulah rasa tidak percaya diri, ia menjadi anak yang minder, pemalu dan pendiam, tidak mau bergaul dan lain sebagainya. Ia merasa dirinya paling rendah dan paling tidak berguna. Hal yang seperti itulah yang dinamakan dengan rasa tidak percaya diri.
d. Cara Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Menjadi seseorang yang percaya diri itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Khususnya mereka yang malu dan takut ketika melakukan sesuatu seolah hantu akan menghantuinya dan rasa gugup mulai membayangi pikirannya. Lihatlah mereka yang berbicara dengan cepat dan jelas, itu dikarenakan percaya diri, percaya akan perkataan yang benar dan tidak malu mengakui jika dia tidak mengetahui tentang suatu hal.
Berikut cara membangun rasa percaya diri :
1) Kenali rasa ketidak nyamanan anda, kenali terlebih dahulu sesuatu yang membuat anda tidak percaya diri.
2) Kenali bakat anda, temukan sesuatu keahlian anda dibidang itu dan fkuslah mengembangkannya.
3) Bersyukurlah atas apa yang anda miliki, dengan mengakui dan menghargai apa yang kita miliki, anda dapat melawan perasaan tidak puas. Menemukan kedamaian diri dan membangkitkan percaya diri anda.
4) Selalu bersikap positif, berpikir positif jangan pernah takut menunjukkan kekuatan dan kualitas anda pada orang lain.
5) Berpakaian rapi, dengan berpakaian rapi dapat membangun rasa percaya diri anda.38
Islam juga mengajarkan pentingnya percaya diri. Seperti Al-Qur‟an
Surah Al-Imran : 139 yang menceritakan tentang percaya diri.
َنيِنِمّۡؤُمّ مُتنُك نِإ َنۡىَلۡعَأۡلٱ ُمُتنَأَو ْاىُنَزۡحَت اَلَو ْاىُنِهَت اَلَو ١٣٩
Artinya : “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”39
Dari ayat diatas nampak bahwa orang yang percaya diri dalam
Al-Qur‟an disebut sebagai orang yang tidak takut dan sedih, serta mengalami
kegelisahan adalah orang-orang yang beriman dan beristiqomah. Dari ayat
38
Ibid h.66
39
tersebut jelas bahwa percaya diri sangatdianjurkan dalam ajaran Islam. Ghazali mengatakan bahwa manusia yang percaya diri adalah manusia yang tidak mudah putus asa, tidak merasa takut, dan tidak takut kehilangan sesuatu akan sesuatu selain Allah. Al-Qur‟an menyatakan bahwa Rasulullah SAW begitu yakin hingga orang-orang munafik mengancam beliau karena keyakinan ini.
Bukti kepribadian beliau sebagai pribadi yang percaya diri dapat dilihat melalui indikator yaitu terhadap kemampuan, berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, mempunya pandangan realistis, berpikir positif dan optimis adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW menolak tawaran tokoh-tokoh kaum musyirikin makka kepada beliau untuk memperoleh kedudukan harta dan wanita dengan syarat beliau bersedia menghentikan dakwahnya, namun semua itu ditolaknya.40 Dari kepribadian Nabi tersebut jelaslah bahwa unsuryang paling mampu memberikan dorongan sikap percaya diri kepada seseorang adalah iman dan keyakinan. Hal ini sesuai dengan Izzatul Jannah bahwa semakin tinggi keimanan seseorang maka semakin tinggi tingkat kepercayaan dirinya.41
Sementara Islam juga menjelaskan, percaya diri terhadap diri sendiri tanpa adanya keyakinan terhadap Allah SWT merupakan bentuk
40
M.Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an, (Bandung: Mizan 2001) h.65
41
kesombongan diri yang akan berakibat „ujub atau bangga terhadap kelebihan
yang dimilikinya, akal dan ilmunya. Oleh karena itu Islam melarang umatnya untuk bangga terhadap dirinya meskipun memiliki ilmu, fisik, akhlaq dan harta yang banyak.42
42
Khalil Al-Musawi, Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, alih bahasa Ahmad Subandi, (Jakarta: lentera, 1999) h.46-47