• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Anggaran Biaya Operasional

BAB II PT. PERMATA SUMATERA ABADIRAYA MEDAN

C. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional

Setiap perusahaan harus mempersiapkan suatu perencanaan, yang merupakan suatu usaha untuk merumuskan tujuan – tujuan dan menyusun program operasi yang lengkap dalam rangka pencapaian tujuan tersebut. Termasuk pula proses penentuan strategi yang disusun untuk jangka pendek dan jangka panjang. Tanpa adanya suatu perencanaan yang baik, kemungkinan besar suatu perusahaan besar akan mengalami kegagalan sedangkan untuk perusahaan kecil akan mengalami hambatan.

Menurut Nasehatun (1999 : 21) bahwa :

“Planning (Perencanaan) merupakan suatu tindakan yang melihat jauh kedepan dengan mengkoordinasikan alat produksi, jasa, tindakan dan metode prosedur yang bertujuan untuk mencapai hasil atau sasaran yang ditetapkan dengan cara yang ekonomis, efektif dan efisien”.

Perencanaan (Planning) merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan yang juga merupakan upaya tindakan hati – hati sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik”.

Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan sebenarnya adalah menetapkan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta serta membuat dan menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasikan dan merumuskan aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan.

Dengan perencanaan, maka orang tersebut diharuskan berpikir lebih dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannnya dan siapa yang akan melaksanakannya serta bertanggungjawab terhadap kegiatan yang dilaksanakan tersebut. Dengan langkah ini, yaitu mengadakan pemikiran terlebih dahulu mengenai semua hal yang telah disebutkan diatas, diharapkan tujuan utama perusahaan telah ditetapkan sebelumnya sehingga dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.

Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan, setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana – rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna. “Perencanaan Kembali” kadang

dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu perencanaan harus dipertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi secepat mungkin.

Dengan disusunnya perencanaan maka manfaat yang akan diperoleh perusahaan adalah :

1. Membantu Manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan.

2. Membantu dalam kristalisasi penyesuaian dalam masalah – masalah utama.

3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.

4. Membantu penempatan tanggungjawab lebih tepat. 5. Memberi cara pemberian perintah untuk beroperasi.

6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar organisasi

7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami. 8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.

9. Menghemat waktu usaha dan dana (efektif dan efisien)

Anggaran merupakan bagian dari pelaksana fungsi perencanaan. Anggaran dapat dijadikan sebagai manifestasi rencana yang akan dicapai oleh perusahaan dan pada saat yang sama anggaran itu menjadi alat kontrol, anggaran dijadikan sebagai panduan yang harus dicapai sehingga manajemen memiliki standard dari sasaran. Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran yang lebih teliti, karena anggaran (Budget)

dapat memberikan gambaran yang lebih baik, lebih nyata atau jelas dalam unit dan uang.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang dan bagaimana anggaran tersebut, maka penulis mencoba mengemukakan pendapat para ahli mengenai pengertian anggaran ( Budget):

Menurut Nafarin ( 2004 : 12 )

“Anggaran adalah proses penyusunan anggaran yang dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk suatu jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat management dalam mencapai tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen”.

Sedangkan Menurut Carter dan Usry (2004 : 13) bahwa :

“Anggaran (Budget) adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen”.

Sedangkan Kamarudin ( 1996 : 150 ) Mendefinisikan :

“Budget adalah merupakan suatu rencana tertulis mengenai kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi selama jangka waktu tertentu”.

Anggaran (Budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat

manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen.

Berdasarkan kutipan diatas dapat dirumuskan bahwa anggaran adalah rencana kerja sistematis yang tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan periode yang lalu dengan memilikinya dalam satuan uang yang dijabarkan dalam bentuk angka – angka yang merupakan pencerminan tujuan perusahaan yang disusun dalam jangka waktu tertentu.

Sebagai alat bantu manajemen, anggaran perusahaan akan dapat mempunyai lingkup yang luas. Seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan akan terkait dengan anggaran perusahaan tersebut. Oleh karena hal tersebut, maka anggaran perusahaan ini akan terdiri dari berbagai macam anggaran yang mempunyai kegunaan masing - masing. Anggaran yang satu akan dapat berbeda baik dari segi isinya, bentuknya maupun kegunaannya dengan anggaran yang lain. Agar tidak terkecoh oleh beragamnya jenis anggaran yang ada dalam perusahaan, maka perlulah diketahui bagaimana penggolongan anggaran yang benar sehingga tidak menimbulkan kerancuan didalam memisahkan masing – masing anggaran yang ada di dalam perusahaan tersebut.

Selain itu juga harus diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran dengan cara memperhatikan dan mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :

a. Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi

b. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi Top managemen (Direksi).

c. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa tertekan tetapi termotivasi.

d. Untuk membuat realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi lebih dini.

2. Jenis anggaran.

Di dalam perusahaan dikenal dengan adanya berbagai macam jenis anggaran, antara lain :

A. Sudut Pemakaian Anggaran.

1. Anggaran Rumah Tangga Keluarga

Anggaran rumah tangga keluarga adalah rencana penggunaan pendapat yang diharapkan pada periode tertentu, untuk dikonsumsi dan apabila ada saldo maka saldo tersebut merupakan tabungan bagi mereka

2. Anggaran Rumah Tangga Pemerintah.

Anggaran rumah tangga pemerintah adalah rencana penggunaan uang negara untuk membelanjai keperluan negara dalam satu tahunnya.

3. Anggaran Rumah Tangga Perusahaan.

Anggaran rumah tangga perusahaan adalah rencana penggunaan modal perusahaan, untuk memperoleh laba operasi perusahaan.

Anggaran digolongkan menjadi empat bagian : 1. Anggaran Laba – Rugi.

Anggaran laba rugi adalah anggaran yang berisi usaha – usaha yang harus dilakukan dengan menggunakan segala kemampuan perusahaan, untuk memperoleh laba operasi anggaran.

2. Anggaran Kas.

Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perkiraan sumber – sumber, dan penggunaan kas dalam tahun anggaran.

3. Anggaran Fasilitas / Kebutuhan Aktiva Tetap.

Anggaran ini berisi rencana pemenuhan aktiva tetap terhadap keperluan operasi perusahaan.

4. Anggaran Modal.

Anggaran modal adalah anggaran yang berisi rencana investasi dalam tahun anggaran.

C. Sudut Tipe Anggaran.

Dapat digolongkan menjadi empat : 1. Anggaran Appropriasi.

Anggaran ini adalah anggaran yang memberikan batas dari pengeluaran biaya yang diperkenankan atau jumlah maksimal biaya yang boleh digunakan untuk tujuan tertentu selama satu periode yang ditetapkan.

2. Anggaran Kebutuhan.

Anggaran ini adalah anggaran dimana penekanannya pada analisis perbedaan antara anggaran dengan realisasi.

3. Anggaran Tetap.

Anggaran tetap adalah anggaran yang penyusunannya didasarkan pada suatu tingkat aktivitas selama suatu periode terbatas.

4. Anggaran Variabel.

Anggaran ini adalah anggaran yang fleksibel yang hanya menyangkut biaya. D. Sudut Jenis Anggaran.

Dapat digolongkan menjadi : 1. Anggaran Penjualan.

Anggaran penjualan adalah taksiran penjualan yang diterapkan atau target yang diharapkan dapat diprediksikan dalam unit kuantitas barang, harga jual dan jumlah harga jual pada masa yang akan datang.

2. Anggaran Produksi.

Anggaran produksi adalah anggaran yang memuat secara terperinci mengenai jumlah unit barang yang akan diproduksi selama periode yang akan datang yang meliputi jenis barang yang akan diproduksi serta waktu produksi dilaksanakan.

3. Anggaran Pembelian Bahan Baku Dan Barang Dagang.

Anggaran ini adalah anggaran yang menunjukkan besarnya biaya bahan baku dan barang dagang, yang diperlukan untuk memproduksi / mengelola produk yang akan dianggarkan.

4. Anggaran Biaya Upah Langsung.

Adalah anggaran yang menunjukkan besarnya upah yang akan diberikan kepada pekerja yang berhubungan dengan proses produksi.

5. Anggaran Biaya Produksi Tidak Langsung.

Yaitu anggaran mengenai besarnya beban tidak langsung untuk periode yang akan datang, jumlah dan waktu biaya tersebut akan digunakan atau diperlukan.

6. Anggaran Biaya Pemasaran.

Anggaran biaya pemasaran adalah merupakan biaya non-produksi, yang terjadi selama periode anggaran. Anggaran ini dapat diperinci menjadi anggaran penjualan, promosi dan advertensi.

7. Anggaran Biaya Administrasi Umum.

Anggaran ini merupakan anggaran yang diperinci kedalam gaji direktur utama dan direktur keuangan, akuntansi, humas dan personalia.

8. Anggaran Penerimaan Kas.

Anggaran penerimaan kas merupakan anggaran yang berisi rencana-rencana, sumber-sumber pendapatan yang menjadi penerimaan kas selama satu periode tertentu.

9. Anggaran Pengeluaran Kas.

Anggaran pengeluaran kas terdiri dari :

a. Pembayaran atas pembelian barang yang sudah dibeli tunai. b. Pembayaran atas saldo tentang hutang usaha tahun lalu.

c. Pembayaran atas pembelian kredit barang selama satu tahun anggaran belanja yang bersangkutan.

d. Biaya pembelian yang meliputi biaya penjualan, komisi, sewa gedung, asuransi, biaya pengangkutan dan sebagainya.

10. Anggaran Persediaan.

Anggaran persediaan adalah rencana taksiran persediaan baik unit maupun harga yang tersedia untuk diperoses lebih lanjut.

11. Anggaran Operasional.

Anggaran operasional adalah anggaran yang menyusun anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis atas pendapatan, beban, dan laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

Anggaran operasional terdiri dari : a. Biaya variabel.

b. Biaya tetap.

c. Biaya semi variabel.

Dokumen terkait