• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Perencanaan Strategis 1. Visi

Visi dari Pemerintah Kabupaten Tabanan Tahun 2016-2021 adalah “TABANAN SERASI” (SEJAHTERA, AMAN, DAN BERPRESTASI), (disebut dengan Jilid II) merupakan kelanjutan dari visi sebelumnya (disebut dengan Jilid I) dengan semangat baru dan landasan yang lebih kuat. Semangat baru yaitu menjalankan ajaran Tri Sakti, memperkuat landasan yaitu dengan menggali konsep-konsep dasar pembangunan dari para pendiri bangsa melalui “Pembangunan Semesta Berencana”, dan memperhatikan agenda perencanaan pembangunan nasional melalui “Nawacita”.

Makna Tabanan Sejahtera, Aman, dan Berprestasi (Jilid II) ini pun dijabarkan secara lebih luas dari makna periode sebelumnya, sehingga menjadi:

 Kata “SERASI” sendiri diartikan sebagai: keselarasan atau keseimbangan atau keharmonisan antara unsur-unsur material – spiritual, fisik – non fisik, kota – desa, intelektual - budi pakerti, laki – perempuan, dan lain-lain agar tercipta kondisi masyarakat yang tenteram dan damai.

 SEJAHTERA adalah terwujudnya peningkatan kondisi ekonomi dan daya beli, derajat kesehatan, tingkat pendidikan dan life-skill masyarakat Tabanan sehingga kualitas hidup masyarakat menjadi semakin baik.

 AMAN adalah terjaminnya rasa aman masyarakat dan dunia usaha yang ditandai dengan terciptanya keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat dalam pencapaian kesejahteraannya melalui penguatan di bidang hukum, peningkatan mutu pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan (good governance).

 BERPRESTASI adalah terwujudnya rasa bangga sebagai masyarakat Tabanan melalui pencapaian prestasi oleh seluruh pelaku pembangunan di Tabanan di berbagai kencah penggalangan prestasi lingkup regional, nasional atau internasional. Pelaku pembangunan yang dimaksud adalah perempuan dan pemuda, pendidik, paramedis, petani, peternak, nelayan, pengerajin, budayawan, olahragawan, dunia usaha,

Kabupaten Tabanan

LKjIP Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2017

penyelenggara pemerintahan, sekeha/kelompok tradisional, dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

2. Misi

Visi Tabanan Serasi (jilid II) akan menempuh 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut:

1. Membentuk SDM yang berkualitas, berbudaya, dan berkeadilan sosial.

 Membentuk SDM yang memiliki keunggulan kompetitif dalam penguasaan, pemanfaatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang memiliki karakter jujur, kreatif dan mandiri, serta menjunjung dan melestarikan nilai-nilai budaya Bali seperti:

tat twam asi (empati), keselarasan/keharmonisan, gotong royong, dan lain-lain.

2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses dan pelayanan prima.

 Menyediakan akses kepada semua warga untuk mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas.

 Membangun kebiasaan masyarakat yang peduli terhadap kebersihan lingkungan dan pangan sehat/gizi seimbang.

3. Menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat berbasis usaha pertanian dan pariwisata.

 Memperkuat ekonomi Tabanan dengan pelibatan masyarakat lokal seluas-luasnya untuk menggarap potensi unggulan di setiap wilayah.

 Mensinergikan pembangunan pertanian dengan pariwisata agar pariwisata berkontribusi positif terhadap kesejahteraan petani dan tidak menjadi ancaman bagi terwujudnya pertanian berkelanjutan.

 Menciptakan nilai tambah terhadap produksi pertanian sehingga pertanian semakin diminati dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat pedesaan.

4. Mempercepat pengembangan pusat-pusat pertumbuhan wilayah melalui peningkatan infrastruktur.

 Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk mendorong dan melancarkan interaksi ekonomi, sosial, dan budaya.

Kabupaten Tabanan

LKjIP Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2017  Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan berlandaskan pada prinsip

pembangunan berkelanjutan, mengacu tata ruang, dan ramah lingkungan.

 Menggalang partisipasi masyarakat pedesaan dalam pembangunan infrastruktur ekonomi, sosial, dan budaya.

5. Memperkuat birokrasi yang berorientasi kinerja, transparan, dan berdaya saing berbasis teknologi informasi.

 Memanfaatkan teknologi informasi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang transparan, efektif, dan efisien.

 Memperkuat sistem dan prosedur perencanaan & penganggaran berbasis kinerja.

 Meningkatkan profesionalisme aparatur dan kompetensi pejabat.

 Menata ulang organisasi perangkat daerah, TUPOKSI, dan sistem rotasi/mutasi pegawai.

Dari kelima misi Pemerintah Kabupaten Tabanan tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan berada pada Misi 5 yaitu Memperkuat birokrasi yang berorientasi kinerja, transparan, dan berdaya saing berbasis teknologi informasi dimana salah satu tujuan yang ingin dicapai pada misi 5 tersebut adalah Meningkatkan kualitas birokrasi dan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi informasi.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu ( apa ) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam waktu 1 ( satu ) sampai 5 ( lima ) tahunan. Tujuan merupakan penjabaran visi dan misi yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah.

Sasaran menggambarkan hasil yang ingin dicapai melalui tindakan – tindakan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Sasaran akan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan yang bersifat spesifik, terinci dan dapat diukur dan dicapai.

Untuk mengukur sasaran digunakan indikator sasaran. Terdapat banyak definisi mengenai indikator kinerja. Indikator kinerja ada yang didefinisikan sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur input, output ataupun outcome. Indikator juga didefinisikan sebagai alat ukur yang yang digunakan untuk derajat keberhasilan pemerintah dalam mencapai tujuannya. Salah satu definisi lagi menjelaskan

Kabupaten Tabanan

LKjIP Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2017

bahwa indikator kinerja adalah suatu informasi operasional yang berupa indikasi mengenai kinerja atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas.

Penetapan tujuan, sasaran dan indikator kinerja ini merupakan langkah yang mutlak agar implementasi dari setiap misi pembangunan daerah dapat dilaksanakan secara terarah, komperehensif, terukur serta efektif dan efisien.

Tujuan dari Dinas KOmunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan ditetapkan berdasarkan Visi dan Misi dari Pemerintah Kabuapaten Tabanan. Tujuan akan dijabarkan menjadi sasaran dengan indikator-indikatornya. Tujuan dan Sasaran Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan untuk tahun 2017 masih mengacu pada Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan tahun 2016-2021. Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :

TUJUAN SASARAN 1. Terwujudnya Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan Terwujudnya Pengembangan E-Government 2. Menyediakan Data/Informasi Pembangunan Daerah

Tersedianya data/informasi pembangunan daerah

4. IKU ( Indikator Kinerja Utama )

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap organisasi pemerintahan menyusun laporan keuangan berbasis kinerja. Dalam penyusunan laporan keuangan berbasis kinerja diperlukan satuan dan ukuran yang disebut dengan Indikator Kinerja. Perkembangan Indikator Kinerja diawali sejak terbitnya Inpres nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah sebagaimana telah diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, hingga terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

Berbagai devinisi tentang indikator sering menyebabkan kesulitan dalam menyusun laporan keuangan daerah. Secara umum ada dua kelompok indikator kinerja.

Kabupaten Tabanan

LKjIP Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2017

Kelompok pertama dikenal dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK), kelompok kedua dinamakan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKK lahir sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah nomor 6 Tahun 2008 tentang pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, sedangkan IKU lahir sebagaimana amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor PER/09/M.PAN/5/2008 tanggal 31 Mei 2007 tentang pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama.

Terdapat banyak devinisi mengenai Indikator Kinerja. Indikator Kinerja ada yang didevinisikan sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur output atau outcome. Indikator Kinerja juga didevinisikan sebagi alat ukur yang digunakan untuk derajat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Definisi lain menjelaskan bahwa Indikator Kinerja adalah salah satu informasi operasional yang berupa indikasi mengenai kinerja atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator Kinerja adalah ukuran yang menjelaskan mengenai kinerja, hak-hal yang direncanakan akan menjadi kinerja suatu organisasi akan diukur keberhasilannya menggunakan Indikator kinerja. Indikator Kinerja dapat terdiri dari angka dan satuannya. Angka menjelaskan mengenai nilai (berapa) dan satuannya memberikan arti dari nilai tersebut (apa).

Dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan pemerintahan, perlu memperhatikan Indikator Kinerja utama (IKU). IKU yang sering pula disebut Key performance indikator. Dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama disebutkan Kinerja Instansi pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan Menteri negara Pendayagunaan Aparatur negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 setiap unit kerja mandiri wajib menyusun Indikator Kinerja Utama.

IKU ditetapkan dan merupakan acuan ukuran kinerja yang dipergunakan oleh Pemerintah Kabupaten dan masing-masing OPD. IKU digunakan dasar untuk menetapkan Rencana kerja Tahunan (RKT), menyusun Rencana kerja dan Anggaran (RKA), menyusun dokumen Perjanjian Kinerja, menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) serta melakukan evalusi penyampaian kinerja sesuai dengan dokumen rencana pembangunan.

Kabupaten Tabanan

LKjIP Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2017

Pemilihan Indikator Kinerja pada pemerintah Kabupaten/kota menggunakan Indikator Kinerja pada tingkat outcome dan menggambarkan keberhasilan bersama dari beberapa unit kerja yang ada di lingkungan instansi pemerintah tersebut, dengan kata lain, pemilihan Indikator Kinerja pada pemerintah daerah bukan sekedar gabungan dari berbagai Indikator Kinerja pada unit kerja pendukungnya. Berikut ini Indikator Kinerja pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan yaitu:

Dokumen terkait