• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.5 Perencanaan Media Interpretasi

5.5.1 Papan interpretasi

Papan interpretasi yang direncanakan di KHDTK Cikampek terdiri atas papan nama flora, papan cerita objek, papan penunjuk arah, papan vandalisme, peta objek wisata, dan papan peringatan serta larangan. Untuk dapat berkomunikasi dan menyampaikan informasi kepada pengunjung, sebuah papan interpretasi harus menyenangkan, terorganisir, relevan, dan memiliki tema.Papan interpretasi yang menyenangkan bersifat dapat menarik perhatian pengunjung melalui warna, gambar, dan desainnya.Papan interpretasi yang terorganisir berfungsi membantu pengunjung untuk mendapatkan semua informasi yang terkandung di dalamnya.Papan interpretasi yang bersifat relevan dapat menghubungkan informasi dengan keadaan di sekitar pengunjung.Sebuah contoh papan interpretasi mengenai tumbuhan payau dengan kalimat “Setelah berenang di laut, Anda akan merasakan kulit yang kering dikarenakan efek garam yang terdapat pada kulit Anda”. Papan ini dikatakan relevan karena berhubungan dengan apa yang dilihat, dibayangkan, atau dirasakan oleh pengunjung. Tema yang ada pada papan interpretasi berfungsi untuk meningkatkan jumlah pengunjung untuk membaca papan tersebut (Natural Resources Services 2003).

Tinggi sebuah papan interpretasi sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tinggi badan pengunjung (National Park Service 2012). Orang Indonesia umumnya memiliki tinggi badan berkisar 155-165 cm. Oleh karena ituukuran tinggi papan interpretasi yang ideal adalah berkisar 155-160 cm dari atas tanah, sehingga tidak menyulitkan pengunjung untuk membacanya. Teks atau pesan pada papan intepretasi harus bersifat personal dengan menggunakan kata-kata yang tidak baku dan mudah dimengerti oleh pengunjung. Sebuah pesan juga harus sederhana, ringkas, jelas, dan tidak panjang lebar sehingga pengunjung tidak

bingung ketika membacanya (Natural Resources Services 2003). Jenis huruf yang dapat digunakan antara lainfont Trebuchet, Tahoma, Arial, Calibri, dan Franklin. Ukuran font hendaknya disesuaikan dengan ukuran papan sehingga huruf tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

Pemilihan material papan interpretasi dapat menngunakananodized aluminium, photometal, dan polycarbonate. Ketiga material ini bersifat tahan terhadap cuaca dan pemakaiannya cocok di luar ruangan.Anodized aluminium

adalah material dengan harga yang cukup mahal namun sangat tahan lama dan biaya pemeliharaannya relatif murah.Contoh material anodized aluminium dapat dilihat pada Gambar 24.

Gambar 24 Anodizedaluminium.

Photometal adalah material yang terdiri atas campuran aluminium dengan suasa.Material ini bersifat tahan terhadap korosif dan vandalisme.Contoh material

photometal dapat dilihat pada Gambar 25.

Polycarbonate adalah material yang berkekuatan 250 kali lebih kuat dibandingkan kaca dan tahan terhadap cahaya matahari (Department of the Interior 2006)..Contoh material polycarbonate dapat dlihat pada Gambar 26.

Gambar 26Polycarbonate.

a. Papan nama flora

Papan nama ini dikhususkan pada tumbuhan-tumbuhan yang terdapat di KHDTK Cikampek. Materi yang terdapat pada papan nama flora adalah nama lokal, nama ilmiah, dan famili suatu tumbuhan. Papan ini berfungsi menginformasikan berbagai jenis tumbuhan yang ada di kawasan dan papan diletakkan pada masing-masing tumbuhan.Contoh peletakan papannama flora dalat dilihat pada Gambar 27. Sedangkan untuk desain papannama flora dapat dilihat pada Gambar 28.

Gambar 28 Desain papan nama flora.

b. Papan cerita objek

Papan ini berfungsi memberikan informasisuatu objek yang dilengkapi dengan nama objek, gambar, dan deskripsinya. Objek fisik dideskripsikan berdasarkan nama, keindahan, kekhasan, dan keunikannya, sedangkan untuk fauna dideskripsikan berdasarkan nama lokal, nama ilmiah, morfologi, dan perilakunya. Berkmuller (1981) menjelaskan bahwa pengunjung tidak menyukai cerita objek yang terlalu dipenuhi dengan tulisan karena tidak menarik untuk dibaca dan menimbulkan rasa bosan seperti pada Gambar 29.Oleh karena itu sangat penting untuk membuat papan cerita objek yang singkat dan tetap menarik untuk dibaca tanpa kehilangan informasi di dalamnya.Papan ini diletakkan di lokasi objek fisik dan di lokasi paling sering dijumpainya fauna.Contoh desain papan cerita objek dapat dilihat pada Gambar 30.

Gambar 30Desainpapan cerita objek.

c. Papan penunjuk arah

Papan penunjuk arah berfungsi menginformasikan arah menuju suatu lokasi objek wisata dan lokasi lainnya sehingga pengunjung tidak tersesat dan lebih mudah menemukan lokasi tersebut. Materi yang terdapat pada papan ini adalah nama lokasi dan jarak yang ditempuh dari posisi papan arah menuju lokasi yang dituju. Papan diletakkan pada persimpangan jalan, tepi jalan, dan tempat-tempat lain yang mudah dilihat pengunjung.Contoh desain papan penunjuk arah dapat dilihat pada Gambar 31.

d. Papan vandalisme

Papan vandalisme berfungsi mencegah aksi vandalisme yang sebelumnya dilakukan pengunjung pada pohon-pohon yang ada di sekitar kawasan seperti pada Gambar 32. Keberadaaan papan vandalisme ini diharapkan dapat menyalurkan aktivitas “coret-coret” pengunjung tanpa merusak lingkungan. Papan ini juga menjadi sebuah bukti bahwa pengunjung yang bersangkutan pernah datang ke kawasan.Papan diletakkan pada lokasi-lokasi tempat berkumpulnya pengunjung seperti visitor center, tepi jalan, dan gerbang keluar kawasan.Adapun contoh desain papan vandalisme dapat dilihat pada Gambar 33.

Gambar 32 Contoh vandalisme yang dilakukan pengunjung.

e. Peta objek wisata

Peta objek wisata adalah suatu peta kawasan yang menginformasikan lokasi-lokasi objek wisata dan dilengkapi dengan keterangan nama objek wisata dan gambarnya. Peta diletakkan pada lokasi-lokasi tempat berkumpulnya pengunjung seperti visitor center dan gerbang masuk kawasan.contoh desain peta objek wisata dapat dilihat pada Gambar 34.

Gambar 34Desain peta objek wisata.

f. Papan peringatan dan larangan

Papan ini berfungsi menginformasikan beberapa peringatan dan atau larangan kepada pengunjung. Peringatan tersebut dapat berupa kalimat “Awas ular berbisa” yang disertai nama jenis ular, gambar, dan bahaya jika terkena gigitannya. Hal ini sangat diperlukan mengingat ular Trimeresurus albolabris

cukup sering dijumpai di kawasan ini.Selain itu peringatan juga dapat berupa kalimat “Diharapkan berhati-hati.Awas jalan berlubang” dikarenakan kondisi jalan aspal di KHDTK Cikampek cukup buruk dan berlubang sehingga dapat membahayakan keselamatan pengunjung seperti dapat dilihat pada Gambar 35.

Gambar 35 Kondisi jalan aspal di KHDTK Cikampek setelah hujan. Papan larangan dapat bertuliskan “Dilarang berburu atau menganggu satwaliar di kawasan ini”.Papan diletakkan di tepi jalan dan lokasi-lokasi yang mudah terlihat oleh pengunjung.Contoh desain untuk papan larangan dapat dilihat pada Gambar 36.

Gambar 36Desain papan larangan.

Dokumen terkait