• Tidak ada hasil yang ditemukan

NAAFI’ MIJEN KOTA SEMARANG A. Gambaran Umum

1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan yang dilaksanakan di RA An-Naafi’ sesuai dengan PERMENDIKNAS No. 58 Tshun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang meliputi program semester, rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan dan rencana pelaksanaan pembelajaran harian. Perencanaan tersebut disusun oleh Tim Penyusun Kurikulum RA An-Naafi’.6

5

Dokumentasi sarana dan prasarana RA An-Naafi’ yang dikutip pada tanggal 2 Oktober 2017.

6 Wawancara dengan ibu Ambar Tri Lestari, S.Pd. Aud, guru kelompok B1 RA An-Naafi’ pada tanggal 14 Oktober 2017.

67 2. Pelaksanaan Pembelajaran

Tujuan dari semua materi yang akan disampaikan tidak akan tercapai jika tidak ada metode yang sesuai. Sehingga kegiatan pembelajaran tidak sebatas penyampaian materi kepada anak, tetapi materi yang disampaikan dapat teringat kuat dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi perlu adanya metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

Untuk mengimplementasikan PAI, maka di RA An-Naafi’ menggunakan metode yang sesuai dengan perkembangan anak didiknya dengan harapan setelah diajarkan materi- materi tersebut anak mampu merekam dalam ingatannya dan mampu mengamalkan dalam kehidupan mereka. Berikut pengembangan materi PAI yang di implementasikan pada aspek perkembangan anak:

a. Mengenal adanya Tuhan melalui agama yang dianut Dalam materi ini, guru tidak semata-mata langsung mengenalkan Tuhan melalui agama yang dianut. Dengan mengajak peserta didik bermain diluar kelas (halaman luar) guru mengajak untuk memperhatikan benda-benda yang ada disekitar, siapa yang menciptakan tumbuhan ataupun hewan yang ada di lingkungan yang sedang diamati. Selain itu, guru juga mengajak diskusi benda-benda lain ciptaan Tuhan,

68

kegunaan benda tersebut, apa yang harus dilakukan agar benda ciptaan Tuhan tidak rusak. Di akhir kegiatan guru mengajak peserta didik untuk membereskan dan memelihara tanaman yang ada di halaman sekolah. Kegiatan diatas dilaksanakan dapat mempengaruhi beberapa aspek perkembangan. Berikut aspek perkembangan yang dicapai:

1) Perkembangan Kognitif

Pada kegiatan diatas dapat menambah pengetahuan/ daya pikir peserta didik dimana peserta didik dapat mengetahui benda apa saja yang diciptakan Tuhan dan kegunaannya. Selain itu, peserta didik juga mengenal angka (jumlah benda yang diamati). konsep warna (warna daun, tanah, bunga), dan bentuk.

2) Perkembangan Bahasa

Dengan adanya diskusi yang dilaksanakan pada kegiatan diatas maka kemampuan bahasa anak dapat berkembang. Hal itu disebabkan karena adanya tanya jawab dimana peserta didik dan pendidik dituntut untuk berkomunikasi. Dengan diskusi, pendidik memancing anak untuk bertanya dengan pola kalimat yang sederhana sesuai dengan tahap perkembangan anak.

69 3) Perkembangan Moral dan Agama

Pengembangan moral dan agama pada kegiatan diatas dikembangkan pada kemampuan mengucap tasbih ketika melihat sesuatu yang menakjubkan semisal “subhanallah bunganya cantik yaa”.

4) Perkembangan Fisik Motorik

Berkembangnya fisik motorik pada kegiatan diatas ditandai dengan kegiatan bagaimna cara merawat tanaman dan mengenal kasar ataupun halus.

5) Perkembangan Sosial Emosional

Pada aspek perkembangan ini dengan dilaksanakannya kegiatan diatas dapat melatih sikap kepedulian peserta didik dalam merawat tanaman.

Pada materi ini agar mudah dipahami oleh peserta didik maka diperlukannya metode, metode yang digunakan yakni: metode bermain, dimana peserta didik diajak belajar di luar ruang kelas untuk bermain; metode tanya jawab, pendidik melakukan tanya jawab seputar materi yang disampaikan; metode bernyanyi, pendidik mengajak peserta didik bernyanyi sesuai tema; metode keteladanan, dimana pendidik menjadi teladan bagaimana merawat tanaman ataupun hewan.

70

b. Membiasakan diri beribadah

Membiasakan diri beribadah untuk anak usia dini meliputi doa-doa (doa sebelum dan sesudah kegiatan), mengenal ibadah sehari-hari, mengenal hari-hari besar agama, tempat ibadah.

Pada materi ini di RA AN-Naafi setiap hari Jum’at melaksanakn sholat berjama’ah dan berinfaq. Dalam proses praktek sholat, semua peserta didik digabungkan dalam aula kecil yang ada di RA. Ada salah satu pendidik yang bertugas mendampingi peserta didik yang ditugaskan sebagai imam sholat. Setiap gerakan sholat akan ada pendidik yang berkeliling untuk membenarkan posisi/gerakan sholat yang benar.

Dengan adanya kegiatan ini, aspek yang perkembangan yang dicapai yakni:

1) Perkembangan Kognitif

Pada tahap perkembangan ini peserta didik dapat menambah pengetahuan seputar sholat.

2) Perkembangan Fisik motorik

Dimana peserta didik dalam kegiatan tersebut mengikuti aturan gerakan sholat.

3) Perkembangan Sosial Emosional

Praktek sholat melatih anak untuk tidak tergesa-gesa, melatih kedisiplinan anak di setiap gerakan sholat.

71 4) Perkembangan Bahasa

Dalam melafalkan bacaan sholat juga memicu berkembangnya bahasa anak.

Metode yang digunakan pada materi ini yakni metode keteladanan dan metode pembiasaan.

c. Memahami perilaku yang mulia

Tata cara berbicara secara santun, cara berjalan melewati orangtua, cara meminta bantuan dan berterimakasih,tata cara makan,tata cara memberi salam, cara berpakaian,tolong menolong merupakan beberapa perilaku mulia yang diterapkan di RA An-Naafi’.

Upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik yakni dengan mengajak diskusi tentang sikap mulia, menceritakan tokoh yang berperilaku baik (kisah Nabi). Selain itu, pendidik juga harus memberi contoh tatacara sopan santun dalam berbagai aktifitas. Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik menyediakan lembar kerja berupa gambar yang mengilustrasikan perilaku yang mulia kemudian peserta didik mengerjakannya (mewarnai sesuka hati). Sebelum peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan, pendidik menjelaskan terlebih dahulu gambar yang akan di warnai.

72

Aspek perkembangan yang dicapai yakni : 1) Perkembangan kognitif, dimana peserta didik

mengetahui perilaku mulia yang seperti apa.

2) Perkembangan bahasa, dimana perserta didik mulai dibiasakan mengucapkan tolong, maaf maupun terimakasih

3) Perkembangan seni, peserta didik berimajinasi dalam menentukan warna yang akan digunakan.

Metode yang digunakan yakni; metode cerita/kisah dimana pendidik menceritakan tokoh yang berperilaku mulia; metode pembiasaan, peserta didik sehari-hari dibiasakan berperilaku baik/mulia semisal meminta maaf maupun mengucapkan terimakasih; metode bernyanyi, pendidik mengajak peserta didik bernyanyi lagu yang sesuai dengan tema; metode tanya jawab seputar perilaku apa saja yang mencerminkan perilaku mulia.

d. Membedakan perilaku yang baik dan buruk

Seperti halnya materi yang sebelumnya, pendidik mengajak peserta didik untuk berdiskusi tentang hal apa saja yang termasuk perilaku baik maupun buruk. Pendidik menyediakan dua gambar yang mewakili perilaku baik dan buruk. Kemudia pendidik

73 menanyakan kepada peserta didik, perilaku mana yang baik maupun buruk dan sebabnya apa.

Aspek perkembangan yang dicapai dalam materi ini adalah

1) Perkembangan Kognitif

Pada materi ini, pengetahuan anak mulai berkembang dimana anak mulai mengetahui perilaku apa saja yang baik dilakukan dan yang di tinggalkan

2) Perkembangan Sosial Emosional

Materi ini membuat anak perlunya menahan amarah ketika berselisih pendapatketika sedang bermain bersama teman sebaya ataupun berbagi mainan. 3) Perkembangan Nilai Agama dan Moral

Memahami perilaku baik dan buruk dapat mengembangkan nilai agama dan moral anak dimana anak dapat berbuat baik kepada siapa saja, terbiasa mengembalikan barang yang bukan miliknya, mengakui kesalahan.

Metode yang dilaksanakan dalam materi ini pendidik menggunakan metode pembiasaan, metode keteladanan, metode tanya jawab.

74

e. Menghormati agama orang lain

Untuk materi ini pendidik mengawali dengan memperkenalkan keragaman, bisa di mulai dengan adanya beragam suku, agam dan budaya. Pendidik memberi tahu pada peserta didik, meskipun orang lain memiliki agama yang berbeda, manusia sebenarnya sama dan tidak boleh dibeda-bedakan. Memperkenalkan keragaman sedini mungkin nantinya bisa memupuk jiwa toleransi peserta didik. Selain itu, pendidik mengajarkan untuk tidak membenci perbedaan. Pendidik mengajak peserta didik berandai-andai apabila peserta didik di benci orang. Dengan begitu peserta didik akan lebih berempati terhadap sesama. Selain itu, pendidik harus memberikan contoh ketika bertemu dengan seseorang yang berbeda agama tetap memberikan salam (Selamat pagi)

Aspek perkembangan yang dapat dicapai pada materi ini sama dengan materi sebelumnya, yakni perkembangan kognitif, sosial emosional dan nilai agama dan moral.

Metode yang sesuai diterapkan pada materi ini adalah metode pembiasaan dan keteladanan.

75 3. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi yang digunakan di RA An-Naafi’ untuk mengukur tingkat perkembangan peserta didik dilakukan dengan beberapa tahapan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dalam lingkup perkembangan nilai agama dan moral, fisik meliputi motorik kasar dan motorik halus, bahasa, kognitif, sosial emosional dan kreativitas peserta didik. Dalam ke enam aspek tersebut, disatukan dalam sebuah penilaian yaitu: observasi pembelajaran siswa denga dicatat dalam bentuk check list melalui kode BB (Belum berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), BSB (Berkembang Sangat Baik).

Evaluasi tersebut dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain; observasi kegiatan peserta didik, hasil karya peserta didik, dan analisis dari perkembangan tingkah laku peserta didik. Pendidik RA AN-Naafi’ melakukan evaluasi terhadap hasil hasil pembelajaran anak didik setiap selesai pembelajaran, dengan tujuan untuk mengukur daya penyerapan, pemahaman, dan perkembangan peserta didik. Dengan demikian pendidik mengetahui hasil sejauh mana perkembangan peserta didik dan tercapai tidaknya tujuan pendidikan.

Setelah mengetahui perkembangannya, pendidik mengkomunikan dengan walimurid melalui alat komunikasi,

76

buku laporan perkembangan (rapor) atau pada saat bertemu langsung.

Dokumen terkait