LANDASAN TEORI
3.8 Perencanaan SRBE .1 Perencanaan Link
Perencanaan link didasarkan pada ANSI/AISC 341-10. Kelelehan geser pada link akan terjadi ketika panjang link, e, sesuai dengan persamaan berikut ini.
π β€2ππ ππ
(3.64)
Kelelehan lentur pada link akan terjadi ketika panjang link, e, sesuai dengan persamaan berikut ini.
π β₯2ππ ππ
(3.65)
Setelah terjadi kelelehan atau ketika terjadi strain hardening kelelehan geser dan lentur akan dominan terjadi ketika memenuhi persamaan berikut ini.
Dominan geser : π β€1,6ππ ππ (3.66) Dominan lentur : π β₯2,6ππ ππ (3.67)
1. Kuat Geser Link
Kekuatan geser dari link dapat dilihat pada persamaan berikut ini. a. Leleh geser
ππ = ππ (3.68)
Dimana:
ππ = 0,6πΉπ¦π΄ππ€β1 β (ππβ )ππ 2untuk ππβππ > 0,15 (3.70)
π΄ππ€ = (π β 2π‘π)π‘π€ (3.71)
ππ = ππ’
ππ’ = kuat tekan perlu, N, ππ = ππ¦ ππ = πΉπ¦π΄π (3.72) b. Leleh lentur ππ = 2ππβ π (3.73) Dimana: ππ = πΉπ¦π untuk ππβππ β€ 0,15 (3.74) ππ = πΉπ¦π (1βππππ 0,85 ) untuk ππππ > 0,15 (3.75) e = panjang link, mm.
2. Sudut Rotasi Link
Persyaratan pada sudut rotasi link dapat dilihat pada persamaan berikut ini. a. 0,08 untuk panjang link π β€ 1,6ππ/ππ
b. 0,02 untuk panjang link π β₯ 2,6ππ/ππ
c. Interpolasi linear untuk panjang link 1,6ππ/ππ < π < 2,6ππ/ππ 3. Pengaku Link
Persyaratan jarak pengaku, s, pada link adalah sebagai berikut ini. a. Panjang link π β€ 1,6ππ/ππ
1) S β€ 30 tw βd/5 untuk Ξ³p = 0,08 radian 2) S β€ 52 tw βd/5 untuk Ξ³p = 0,02 radian 3) Interpolasi untuk 0,02 < Ξ³p < 0,08 b. Panjang link 2,6ππ/ππ < π < 5ππ/ππ
S = 1,5 bf
c. Panjang link 1,6ππ/ππ < π < 2,6ππ/ππ
Menggunakan jarak pengaku yang sesuai dengan poin a dan b d. Panjang link 5ππ/ππ
Tidak membutuhkan pengaku 3.8.2 Perencanaan Breising
Elemen breis pada SRBE direncanakan tidak mengalami leleh pada saat gempa terjadi, sehingga breis harus lebih kuat daripada lemen link. Oleh karena itu breis harus mampu menahan gaya plastis yang diakibatkan oleh link. Nilai geser nominal dari link harus ditingkatkan oleh 2 (dua) faktor. Yang pertama oleh faktor kekuatan material ekspektasi (π π¦) dan yang kedua dengan memperhitungkan strain hardening pada link dengan nilai 1,25. Panjang elemen bresing sendiri dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini.
1. D-shape πΏ = βπ»2+ (π΅ β 0,5βππππππβ π)2 (3.76) 2. Split-K πΏ = βπ»2+ (0,5π΅ + 0,5π)2 (3.77) Dimana: πΏ = panjang breis (mm), π» = jarak antar lantai (mm), π΅ = jarak antar kolom (mm),
βπ = tinggi total profil kolom (mm), dan π = panjang link (mm).
3.8.3 Perencanaan Balok Link
Pada balok link juga diterapkan prinsip desain yang sama dengan breis, dimana link direncakan menjadi elemen struktur yang terlemah. Perbedaannya
adalah pada balok link nilai strain hardening yang terjadi dapat dikalikan dengan 0,88 (1,25 x 0,88 = 1,1) sesuai dengan AISC 341-10.
3.8.4 Perencanaan Kolom Link
Perencanaan kolom pada daerah link sama dengan perencanaan balok link sehingga gaya geser ultimate yang terjadi dapat dilihat pada Persamaan 3.80. 3.9 Analisis Perilaku Struktur
3.9.1 Kekakuan Struktur
Pada penelitian ini nilai kekakuan struktur per lantai didapatkan dengan membandingkan nilai gaya geser lantai dengan simpangan antar lantai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini.
Gambar 3. 3 Perilaku Kekakuan Struktur per Lantai (Caterino, Cosenza, & Azmoodeh, 2013)
3.9.2 Eksentrisitas Gedung
Eksentrisitas gedung adalah jarak antara pusat massa (πΆπ) dan pusat rotasi (πΆπ ). Eksentrisitas ini juga akan menghasilkan torsi tak terduga pada daerah dengan ketidakberaturan torsi. Nilai torsi tak terduga diambil 5% sesuai dengan AISC 360-10.
3.9.3 Simpangan antar Lantai
Simpangan antar lantai desain (β) menggunakan displacement yang telah diperbesar. Displacement yang diperbesar dapat dihitung dengan persamaan di SNI 1726:2012 pasal 7.8.6, SNI 1726:2012 Gambar 5 pasal 7.9.3 dan Tabel 16 pasal 7.12.1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada persamaan 3.17, Gambar 3.4 dan tabel 3.12. berikut ini.
πΏπ₯ =πΆππΏππ₯ πΌπ
(3.79)
Keterangan :
πΏπ₯ = Defleksi pusat massa di tingkat x,
πΏππ₯ = Defleksi pada lantai x yang ditentukan dengan analysis elastis, πΌπ = Faktor keutamaan banguan,
Tabel 3. 12 Simpangan Antar Lantai Ijin
Struktur Kategori Risiko
I atau II III IV Struktur, selain dari struktur dinding geser batu
bata, 4 tingkat atau kurang dengan dinding interior, partisi, langit-langit dan sistim dinding eksterior yang telah didesain untuk mengakomodasi simpangan antar lantai tingkat
0,025hsxc 0,020hsx 0,015hsx
Struktur dinding geser kantilever batu bata 0,010hsx 0,010hsx 0,010hsx
Struktur dinding geser batu bata lainnya 0,007hsx 0,007hsx 0,007hsx
Semua struktur lainnya 0,020hsx 0,015hsx 0,010hsx
hsx adalah tinggi tingkat dibawah tingkat x
Rekapitulasi landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat di Tabel 3.13 berikut ini.
Tabel 3. 13 Rekapitulasi Landasan Teori
No Parameter Persamaan/Persyaratan Keterangan
1 Pembebanan Pada analisis pembebanan akan terjadi beban mati, beban hidup, beban notional dan beban gempa.
2 Partisipasi massa Partisipasi massa > 90% - SNI 1726:2012 Pasal 7.9.1. - Partisipasi massa tiap model
harus dicek. Jika partisipasi massa < 90% jumlah mode harus diperbanyak.
3 Skala gaya dasar - Skala awal (πΌ π β ) Γ π - Cek skala gaya dasar
ππ‘< 0,85π - Perbesaran skala
[(πΌ π β ) Γ π] Γ 0,85(π πβ ) π‘
- SNI 1726:2012 Pasal 7.9.4 - Jika persyaratan tak
terpenuhi maka skala gaya awal harus diperbesar.
Lanjutan Tabel 3.13 4 Ketidakberaturan bangunan - Ketidakberaturan torsi ο· Ketidakberaturan torsi πΏπππ₯ > 1,2πΏππ£πππππ ο· Ketidakberaturan torsi berlebihan πΏπππ₯ > 1,4πΏππ£πππππ - Ketidakberaturan sudut dalam ππ₯< 0,15πΏπ₯ & ππ₯< 0,15πΏπ₯ - Ketidakberaturan massa ππ> 150% ππΒ±1 - Ketidakberaturan kekakuan ο· Ketidakberaturan kekakuan πΎπ< 70%πΎπ+1 πΎπ< 80%πΎπ+3 ο· Ketidakberaturan kekakuan berlebihan πΎπ< 60%πΎπ+1 πΎπ< 70%πΎπ+3
- Diskontinuitas kuat lateral ο· Diskontinuitas kuat lateral ππ< 80%ππ+1 ο· Diskontinuitas kuat lateral berlebihan ππ< 70%ππ+1 - SNI 1726:2012 Tabel 10 dan Tabel 11 - Ketidakberaturan bangunan yang dicek adalah ketidakberaturan torsi, sudut dalam, massa, kekakuan dan diskontinuitas kuat lateral.
5 Pengecekan asumsi beban notional
Pengecekan beban notional
β2ππ πππππ
β1π π‘ πππππ
β€ 1,7
- AISC 360-10 Section 2.2b. - Beban notional diasumsikan
hanya bekerja di beban mati. Asumsi ini harus dicek.
Lanjutan Tabel 3.13 6 Pengecekan P-delta - Koefisien stabilitas π = ππ₯βπΌπ ππ₯βπ π₯πΆπβ€ 0,10 - Koef. Stabilitas max
ππππ₯ = 0,5
π½πΆπβ€ 0,25
- SNI 1726:2012 Pasal 7.8.7 - Pada perencanaan ini
diasumsikan beban notional tidak terjadi. Pengecekan asumsi beban notional harus dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien stabilitas yang terjadi (π β€ ππππ₯).
7 Kapasitas link - Kuat geser (leleh geser) ππ= ππ
- Kuat geser (leleh lentrur) ππ= 2ππβ π - Panjang link (pendek)
π β€1,6ππ ππ
- Panjang link (menengah) 1,6ππ
ππ
β€ π β€2,6ππ ππ
- Panjang link (panjang)
π β₯2,6ππ ππ - Sudut rotasi link
Link pendek = 0,08 Link panjang = 0,02 Link menengah = interpolasi
- AISC 341-10 Section F3. - AISC 360-10 Chapter E. - Pada link kapasitas yang
harus diperhatikan adalah kapasitas tekan dan kapasitas geser.
Lanjutan Tabel 3.13
8 Kapasitas balok link
- Desain elemen tekan ππ= πΉπππ΄π
Terjadi tekuk lentur dan tekuk torsi
- Desain elemen lentur ππ= ππ= πΉπ¦ππ₯
Terjadi kelelehan dan tekuk lateral-torsi
- Desain elemen geser ππ= 0,6πΉπ¦π΄π€πΆπ£ - Desain elemen kombinasi
ο· ππ ππβ₯ 0,2 ππ ππ+ 8 9( πππ₯ πππ₯+ πππ¦ πππ¦) β€ 1,0 ο· ππ ππ< 0,2 ππ 2ππ + (πππ₯ πππ₯ +πππ¦ πππ¦ ) β€ 1,0 - AISC 360-10 Chapter E
Section E2, E3 and E4.
- AISC 360-10 Chapter F Section F1 and F2. - AISC 360-10 Chapter G Section G1 and G2. - AISC 360-10 Chapter H Section H1. 9 Kapasitas breis 10 Kapasitas Kolom SRBE
11 Kapasitas luar link 12 Kapasitas balok
anak
13 Kapasitas kolom nonSRBE
14 Perioda Perioda yang digunakan adalah perioda natural yang diperoleh dari ETABS dengan cara Display β Show Tables β Results -Analysis 15 Kekakuan struktur - Analisis kekakuan per lantai
ππ=ππ πΏπ
- ππ adalah gaya geser pada lantai yang ditinjau. Nilai ππ didapatkan dari jumlah gaya lateral yang terjadi di titik tersebut.
- πΏπ adalah nilai displacement diperbesar yang terjadi di titik tersebut.
Lanjutan Tabel 3.13
16 Massa struktur - Manual - Etabs
Nilai massa struktur bisa didapatkan dengan perhitungan manual (excel) dan etabs. Perhitungan secara manual dan etabs kemudian dibandingkan dengan nilai error maksimal 5%.
17 Eksentrisitas bangunan
- Analisis eksentrisitas |πΆπβ πΆπ |
Nilai eksentrisitas didapatkan dari selisih antara pusat massa (center of mass) dan pusat kekakuan (center of rigidity). 18 Displacement - Elastic displacement
πΏπ - Amplified displacement πΏ =πΆππΏπ πΌπ - SNI 1726:2012 Pasal 7.8.6 dan Gambar 5.
- Pada penelitian ini digunakan amplified displacement. 19 Simpangan per lantai - Elastic drift βπ π= πΏπ πβ πΏπ πβ1
- Design story drift β= πΏπβ πΏπβ1
- SNI 1726:2012 Pasal 7.8.6 dan Gambar 5.
- Pada penelitian ini digunakan design story drift.
57