• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.2 Perencanaan Penelitian

3.2.1.1 Perencanaan tindakan

Peneliti merumuskan permasalahan dan hipotesis pemecahan berupa penerapan metode field trip dalam pembelajaran materi Tari Pendek Bertema. Kemudian peneliti menyusun tindakan berikut:

(1) Mengidentifikasi masalah, mendiagnosis masalah, dan mengembangkan pemecahan masalah.

(2) Membuat skenario pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran field trip

di samping bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan.

(3) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan.

(4) Melakukan observasi terhadap lokasi yang hendak dijadikan tujuan field trip

yang pertama yaitu daerah persawahan yang berseberangan langsung dengan kebun.

(5) Menyusun instrumen penilaian penerapan metode field trip yaitu tes performansi dan lembar pengamatan untuk aktivitas siswa.

(6) Mempersiapkan alat penilaian performansi guru berupa APKG 1 dan 2. 3.2.1.2Pelaksanaan Tindakan

Pada saat pelaksanaan tindakan, peneliti menerapkan metode field trip

materi Tari Pendek Bertema, sub pokok bahasan Tari Perorangan. Pertemuan pertama sebanyak 2 jam pelajaran digunakan untuk pembagian kelompok,

 

 

menyampaikan informasi secara klasikal, guru mendemonstrasikan gerak tari bertema kegiatan sehari-hari, guru dan siswa melakukan kegiatan field trip ke persawahan, siswa mengamati gerakan kegiatan sehari-hari, siswa menirukan gerakan kegiatan sehari-hari, guru dan siswa kembali ke kelas, siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran, dan guru memberikan tindak lanjut berupa tugas.

Pertemuan kedua sebanyak 2 jam pelajaran, dilaksanakan tahap tindak lanjut yaitu kegiatan field trip di dalam kelas. Siswa memperagakan tari perorangan sesuai dengan tema tanpa iringan, dilanjutkan dengan refleksi dan pembahasan tugas. Selama proses pembelajaran berlangsung, selain mengamati aktivitas siswa, peneliti juga memberikan bimbingan dan motivasi. Siswa yang mengalami kesulitan diberikan bimbingan sesuai dengan yang dibutuhkan, dan siswa yang terlihat masih kurang aktif diberikan motivasi dan dukungan agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3.2.1.3Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan mengadakan kolaborasi dengan guru mitra atau teman sejawat berkaitan dengan penilaian terhadap performansi guru, situasi kelas, proses pembelajaran, dan permasalahan yang ada selama proses pembelajaran. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka pengamatan difokuskan pada:

(1) Hasil belajar siswa, meliputi: nilai rata-rata kelas, banyaknya siswa yang tuntas belajar dengan KKM 75, dan persentase tuntas belajar secara klasikal pada sub pokok bahasan Tari Perorangan.

 

 

(2) Aktivitas belajar siswa, meliputi aspek: (a) perhatian siswa terhadap penjelasan guru; (b) keaktifan siswa dalam bertanya; (c) keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru; (d) keaktifan siswa dalam field trip; (e) kemampuan siswa pada saat kerja kelompok; (f) ketekunan siswa melaksanakan tugas dari guru; (g) kemampuan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(3) Performansi guru dalam proses pembelajaran, berupa aspek perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.

3.2.1.4Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis rangkaian kegiatan yang dilakukan pada siklus I. Selain bertujuan untuk mengetahui performansi guru, serta aktivitas, dan hasil belajar siswa, analisis dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap tahap yang dilaksanakan pada siklus I. Apabila masih ditemukan beberapa kekurangan, maka hasil analisis digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran selanjutnya pada siklus II.

3.2.2 Siklus II

Siklus II dilaksanakan berdasarkan refleksi dari siklus I, yaitu untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Siklus II terdiri dari 2 pertemuan, pertemuan pertama untuk pembelajaran gerak tari bertema binatang dengan iringan sederhana dan pertemuan kedua untuk tes performansi. Berikut uraian kegiatan dalam siklus II.

3.2.2.1Perencanaan tindakan

Berdasarkan hasil refleksi siklus I, peneliti merumuskan permasalahan dan hipotesis pemecahan berupa penerapan metode field trip dalam pembelajaran

 

 

materi Tari Pendek Bertema sub pokok bahasan Tari Berpasangan. Kemudian peneliti menyusun tindakan sebagai berikut:

(1) Membuat skenario pembelajaran baru berupa RPP yang berisi langkah- langkah kegiatan field trip berdasarkan refleksi siklus I.

(2) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan.

(3) Melakukan observasi terhadap lokasi yang hendak dijadikan tujuan field trip

yang kedua yaitu daerah persawahan dan perkebunan, sama dengan lokasi pada siklus I.

(4) Menyusun instrumen penilaian penerapan metode field trip yaitu tes performansi dan lembar pengamatan untuk aktivitas siswa.

(5) Mempersiapkan alat penilaian performansi guru berupa APKG 1 dan 2. 3.2.2.2Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II, merupakan upaya perbaikan dari pelaksanaan siklus I. Dalam pelaksanaan tindakan perbaikan, peneliti menerapkan metode field trip dan memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Diharapkan pada siklus II, siswa sudah menguasai materi yang diberikan sehingga indikator keberhasilan dapat tercapai.

Pada pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti menerapkan metode field trip

pada materi Tari Pendek Bertema, sub pokok bahasan Tari Berpasangan. Pertemuan pertama terdiri dari 2 jam pelajaran digunakan untuk pembagian kelompok, menyampaikan informasi secara klasikal, guru mendemonstrasikan gerak tari bertema binatang, guru dan siswa melakukan kegiatan field trip ke persawahan dan perkebunan, siswa mengamati gerakan binatang, siswa

 

 

menirukan gerakan binatang, guru dan siswa kembali ke kelas, siswa berlatih gerakan tari dengan iringan sederhana, siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran, dan guru memberikan tindak lanjut berupa tugas.

Pertemuan kedua sebanyak 2 jam pelajaran, dilaksanakan tahap tindak lanjut yaitu kegiatan field trip di dalam kelas. Siswa memperagakan tari berpasangan sesuai dengan tema dan iringan sederhana, dilanjutkan dengan refleksi dan pembahasan tugas. Selama proses pembelajaran berlangsung, selain mengamati aktivitas siswa, peneliti juga memberikan bimbingan. Apabila ada siswa yang mengalami kesulitan, maka peneliti harus dapat memberikan bimbingan yang dibutuhkan.

3.2.2.3Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan mengadakan kolaborasi dengan guru mitra atau teman sejawat berkaitan dengan penilaian terhadap performansi guru, situasi kelas, proses pembelajaran, dan permasalahan yang ada selama proses pembelajaran. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka pengamatan difokuskan pada:

(1) Hasil belajar siswa, meliputi: nilai rata-rata kelas, banyaknya siswa yang tuntas belajar dengan KKM 75, dan persentase tuntas belajar secara klasikal pada sub pokok bahasan Tari Berpasangan.

(2) Aktivitas belajar siswa, meliputi aspek: (a) perhatian siswa terhadap penjelasan guru; (b) keaktifan siswa dalam bertanya; (c) keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru; (d) keaktifan siswa dalam field trip; (e) kemampuan siswa pada saat kerja kelompok; (f) ketekunan siswa melaksanakan tugas dari guru; (g) kemampuan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

 

 

(3) Performansi guru dalam proses pembelajaran, berupa aspek perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.

3.2.2.4Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis rangkaian kegiatan yang dilakukan pada siklus II. Selain bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa, analisis dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap tahap yang dilaksanakan pada siklus II.

Berdasarkan hasil analisis refleksi pada siklus I dan II terhadap performansi guru, serta aktivitas, dan hasil belajar siswa, peneliti akan menyimpulkan apakah hipotesis tindakan akan tercapai atau tidak. Jika aktivitas dan hasil belajar siswa serta performansi guru meningkat, yaitu sesuai atau melampaui indikator keberhasilan yang ditetapkan, maka penerapan metode field trip dapat dikatakan berhasil dalam pembelajaran SBK di kelas III SD Negeri Kalibatur Kabupaten Banyumas.