• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERFORMANCE PERALATAN PENGAMATAN BPAA PONTIANAK TAHUN 2016

AKUNTABILITAS KINERJA 2016

PERFORMANCE PERALATAN PENGAMATAN BPAA PONTIANAK TAHUN 2016

No. Peralatan Instalasi dan Fungsi Peralatan Fasilitas Dari Lokasi Alat Status Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 PERALATAN ATMOSFER 1 AUTOMATIC WEATHER STATION (AWS) Instalasi Peralatan :

Instalasi peralatan AWS pada tanggal 29 s/d 30 September 2006 di lokasi BPAA-I. Peralatan mulai beroperasi normal dan kontinyu pada tanggal 01 Oktober 2006.

PSTA BPAA I Tidak

beroperasi

- Sistem peralatan dalam perbaikan di LAPAN

Bandung ditahun 2016

- Pemasangan perangkat peralatan AWS pada

Desember 2016 tetapi sistem belum beroperasi. Fungsi Peralatan :

Pengukuran Data Meteo Permukaan meliputi :

- Curah hujan harian, bulanan dan tahunan. - Temperatur udara, Kecepatan dan arah angin - Kelembaban, suhu udara dan suhu tanah 2 MODULAR AUTOMATIC WEATHER SYSTEM (MAWS ) Instalasi Peralatan :

Instalasi peralatan MAWS tanggal 17 Maret 2008 di lokasi BPAA I Pontianak oleh Hamada Jun-Ichi dan sudah dapat mendownload data, dilakukan finishing sistem online data oleh Prof. Dr. Hiroyuki Hashiguchi dari Jepang tanggal 20 Maret 2008.

Kerjasama Luar Negeri

BPAA I Beroperasi Secara umum operasional alat berfungsi baik di tahun 2016.

Fungsi Peralatan :

Pengukuran Data Meteo Permukaan meliputi : - Jumlah curah hujan harian, bulanan dan tahunan. - Temperatur udara, kecepatan dan arah angin - Kelembaban dan suhu udara

23

3 OZON MONITOR

Instalasi Peralatan :

Peralatan Ozon Monitor diinstalasi pada tanggal 7 Juli 2005 di lokasi BPAA-II. Alat Ozon monitor merupakan instrumen pengamatan untuk memfasilitasi kegiatan penelitian dibawah Bidang Pengkajian Ozon dan Polusi Udara Pusfatsatklim LAPAN Bandung.

PSTA BPAA II Beroperasi Secara umum operasional alat berfungsi cukup baik di tahun 2016.

Fungsi Peralatan :

Pengukuran Lapisan Ozon permukaan berupa pengukuran nilai konsentrasi ozon dalam satuan ppmV.

4 CO2 MONITOR Instalasi Peralatan :

Instalasi peralatan CO2 tanggal 24 November 2008 oleh Dr.Chunaini Latief bersama tim dari Pusfatsaklim dibantu staf LAPAN Pontianak. Fungsi Peralatan :

Memantau konsentrasi CO2 permukaan yang merupakan bagian dari pengembangan pemantauan CO2 secara vertikal.

PSTA BPAA II Beroperasi Secara umum operasional alat berfungsi baik di tahun 2016. 5 MEDIUM FREKUENSI RADAR (MF-RADAR) Instalasi Peralatan :

Instalasi peralatan MF Radar di Lokasi BPAA-II tahun 1995. Pada tahun 2001 peralatan diupgrade dengan meningkatkan kemampuan sistem transceiver dan antena dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lebih detil.

Fungsi Peralatan :

Pengamatan/pengukuran parameter angin seperti pola aliran udara atau angin netral di ketinggian 60-100 km diatas ekuator dan aliran udara global Hasilnya untuk mengkaji fenomena atmosfer

Kerjasama Luar Negeri

BPAA II Beroperasi

Secara umum operasional alat berfungsi baik di tahun 2016.

24

seperti El Nino, La Nina, dan pemodelan aliran udara regional dan global.

6 DISDROMETER Instalasi Peralatan :

Alat diinstalasi pada tanggal 10 Januari 2012 dilokasi BPAA I oleh Prof. Dr. Hiroyuki Hashiguchi dari RISH Kyoto University Japan.

Fungsi Peralatan :

Disdrometer merupakan alat untuk mengamati dan mendeteksi curah hujan untuk memperoleh data besarnya butiran hujan dengan waktu sampling dalam 60 detik.

Kerjasama Luar Negeri

BPAA I Beroperasi Secara umum operasional alat berfungsi baik di tahun 2016. PERALATAN ANTARIKSA 7 CANADIAN ADVANCED DIGITAL IONOSONDE (CADI) Instalasi Peralatan :

Tahun 2005 tepatnya pada tanggal 2 Oktober di Lokasi BPAA-I proses instalasi antena selesai dilaksanakan. Instrumentasi pengamatan dan perekaman data baru dapat difungsikan secara normal dan penyelesaian instalasi peralatan pada tanggal 27 Oktober 2005.

Fungsi Peralatan :

Pengukuran Lapisan ionosfer dengan ketinggian mencapai 80 km s/d 1000 km.Pengukuran Lapisan ionosfer yang bertujuan untuk penelitian serta mempelajari perilaku ionosfer dengan sasaran untuk :

- Prediksi frekuensi komunikasi radio HF - Manajemen frekuensi secara real time - Pemodelan ionosfer

PUSSAINSA BPAA I Beroperasi Secara umum operasional alat berfungsi dengan baik di tahun 2016.

25

8 VLF- Receiver Instalasi Peralatan :

Diinstalasi pada tanggal 22 s/d 27 Agustus 2010 tepatnya di lokasi BPAA-I oleh tim dari Jepang dipimpin oleh Prof. Yukihiro Takahasi, Ir.Timbul Manik, M.Eng dari LAPAN Bandung dibantu oleh Tim Teknisi BPAA Pontianak.

Fungsi Peralatan :

Monitoring/pengamatan frekuensi sambaran terjadinya petir dan kapasitas petir yang terjadi.

Kerjasama Luar Negeri

BPAA I Beroperasi - Secara umum operasional alat berfungsi cukup baik di tahun 2016.

- Kapasitas HDDs Alat VLF-E penuh sehingga record data tidak dapat dilakukan dengan maksimal

9 MAGDAS-9 Instalasi Peralatan :

Alat diinstalasi pada tanggal 20 Desember 2012 oleh Tanto, S.Si., Drs. Mamat Ruhimat, M.Si., dari Peneliti dari LAPAN Bandung dan Prof. Yumoto, Mohamad Huzaimy Yuson dari GSS Kyushu University Japan dengan didampingi oleh Tim Teknis BPAA Pontianak

Kerjasama Luar Negeri BPAA II Tidak Beroperasi sejak November 2014

- Status Peralatan dalam kondisi perbaikan sampai dengan 2015

- Kerusakan sistem pada PC-MAGDAS-9 pada tanggal 8 November 2014

Fungsi Peralatan :

Untuk mengukur kemagnetan bumi melalui penelitian cuaca antariksa dengan real-time monitoring dan pemodelan dengan sistem global 3- dimensi, kepadatan plasma ambien untuk memahami perubahan lingkungan elektromagnetik dan plasma di geospace. Pengukuran Medan magnet data digital yang meliputi komponen (H + H, D + D, Z + Z, F + F) diperoleh pada tingkat sampling dari 1/16 detik.

10 GPS IONOSPHERIC

TEC AND

Instalasi Peralatan :

Peralatan TEC diinstalasi di lokasi BPAA-I oleh peneliti Bidang Iontel LAPAN Bandung Drs.

26

SCINTILLATIO N MONITOR

(GISTM)

Effendy, M.Sc. pada tgl 12 s.d 14 Agustus 2008 yang sebelumnya dinamakan peralatan GPS ISM kemudian diganti dengan TEC.

Fungsi Peralatan :

Pengukuran jumlah/kandungan elektron dalam kolom partikel (silinder) berpenampang seluas 1 m2

sepanjang lintasan sinyal dilapisan ionosfer

- Perbaikan peralatan GISTM dengan mengganti perangkat dan system oleh Bapak Asnawi Husien, M.Si Peneliti LAPAN Bandung pada tanggal 8 Desember 2016

11 GNU RADIO BEACON RECEIVER

(GRBR)

Instalasi Peralatan :

GRBR diinstalasi pada tanggal 17 Maret 2011 oleh peneliti dari LAPAN Bandung Ir. Timbul Manik, M.Eng dan tim dibantu oleh staf teknisi LAPAN Pontianak.

Fungsi Peralatan :

Dengan menggunakan sistem dual frekuensi 150 MHz dan 400 MHz bertujuan untuk mendukung sistem Ground Based pengukuran Total Electron Content (TEC) pada lapisan Ionosfer yang dapat digunakan untuk mengetahui koreksi ionosfer dan gangguannya bagi keperluan komunikasi dan navigasi.

PUSSAINSA BPAA I Beroperasi - Secara umum operasional alat berfungsi cukup baik di tahun 2016.

- Kerusakan software os Linux PC GRBR pada bulan Oktober 2016 tetapi alat tetap beroperasi

dan data tetap terekam

- Perbaikan peralatan GRBR oleh Timbul Manik dan Mario Batubara, M.Si. Penelit LAPAN Bandung pada tanggal 9 Desember 2016

12 KOMUNIKASI RADIO HF / AUTOMATIC LINK ESTABLISHME NT (ALE) Instalasi Peralatan :

KOMRAD (Komunikasi Radio) SSB diinstalasi tepatnya pada tanggal 16 April 2006 oleh tim teknis dari LAPAN Bandung dibantu Tim Teknisi BPAA Pontianak. Pada tanggal 30 Juni 2008 peralatan KOMRAD mengalami peningkatan dengan menambah perangkat filter berupa antena tuner sebagai pengatur automatic output power pada saat transmit agar hasil data text yang terkirim lebih baik serta mengganti antena dipole single.

PUSSAINSA BPAA I Beroperasi Secara umum operasional alat berfungsi dengan baik di tahun 2016.

27

Fungsi Peralatan :

Sebagai alat komunikasi pemanfaatan lebih difokuskan sebagai pengirim data Ionosonda secara realtime, fungsí lain merupakan uji propagasi serta untuk mengetahui kejelasan suara/voice. Uji prediksi frekuensi komunikasi Radio HF di frekuensi 10,2 MHz dan15,8 MHz antar BPAA–BPAA.

13 3GPS RECEIVER

Instalasi Peralatan :

Diinstalasi pada tanggal 16 s.d 19 Maret 2011 tepatnya di lokasi BPAA-I oleh Dr. Yuichi Otsuka Jepang dan Drs. Effendy, M.Sc dari LAPAN Bandung yang didampingi oleh Tim Teknisi BPAA Pontianak.

Fungsi Peralatan :

Sebagai monitoring/pengamatan terhadap potensi sumber daya pemantauan GPS yang meliputi : Posisi, Waktu, dan Kecepatan

Kerjasama Luar Negeri

BPAA I Beroperasi - Sistem GPS-Javad OFF sejak bulan Maret 2016 dan telah dikirim ke Jepang

14 WINRADIO Instalasi Peralatan :

Diinstalasi pada tanggal 28 s.d 29 Oktober 2014 tepatnya di lokasi BPAA-I oleh Dr. Buldan Muslim, M.Si dari LAPAN Bandung dan dibantu oleh Tim Teknisi BPAA Pontianak. Alat beroperasi normal pada tanggal 3 Desember 2014

Fungsi Peralatan :

Sebagai monitoring /pengamatan terhadap besarnya frekuensi Radio HF

PUSSAINSA BPAA I Beroperasi Secara umum operasional alat berfungsi dengan baik di tahun 2016.

28 Kegiatan teknis dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran strategis Balai Pengamatan Dirgantara Pontianak tahun 2016 adalah kegiatan akuisisi data atmosfer dan antariksa. Adapun capaian hasil akuisisi data peralatan atmosfer dan antariksa Balai Pengamatan Dirgantara Pontianak tahun 2016 itu ditunjukan pada gambar grafik dibawah ini ;

Gambar 3.2

Grafik Pencapaian Akuisisi Data Antariksa Tahun 2016

Gambar 3.3

29 1). Akuisisi dan Operasional Peralatan GRBR

GRBR adalah peralatan pengamatan antariksa yang beroperasi untuk mengetahui koreksi ionosfer dan gangguannya terhadap komunikasi dan navigasi. Selama tahun 2016, GRBR beroperasi cukup baik dengan hasil akuisisi perolehan capaian data sebesar 3,442 GB.

Gambar 3.4

Grafik Pencapaian Akuisisi Data GRBR Tahun 2016 2). Akuisisi dan Operasional Peralatan MAWS

MAWS merupakan peralatan pengamatan atmosfer untuk mengetahui keadaan unsur-unsur iklim permukaan seperti curah hujan, temperatur, kelembaban, radiasi matahari, tekanan udara, kecepatan dan arah angin. Selama periode tahun 2016 operasional alat ini dapat dikatakan baik. Berdasarkan data akuisisi pada tahun 2016 mencapai 0,071 GB.

Gambar 3.5

30 3). Akuisisi dan Operasional Peralatan Ozon Monitor

Ozon monitor merupakan peralatan pengamatan atmosfer untuk mengukur konsentrasi Ozon permukaan (O3). Alat Ozon ditempatkan dilokasi BPAA II wajok hulu. Selama tahun 2016, ozon monitor beroperasi dengan baik dimana hasil akuisisi perolehan capaian data sebesar 0,015 GB.

Gambar 3.6

Grafik Pencapaian Akuisisi Data OZON Monitor Tahun 2016 4). Akuisisi dan Operasional Peralatan CADI

CADI merupakan peralatan pengamatan antariksa untuk mengukur lapisan ionosfer dengan ketinggian mencapai 80 s.d 1000 km yang pancaran frekuensinya dari 2 s.d 20 MHz. Selama tahun 2016, CADI beroperasi sangat baik dimana hasil akuisisi perolehan capaian data sebesar 0,138 GB.

Gambar 3.7

31 5). Akuisisi dan Operasional Peralatan CO2 Monitor

Ozon monitor merupakan peralatan pengamatan atmosfer untuk mengukur konsentrasi Karbon Dioksida permukaan (CO2). Alat ini ditempatkan diBPAA II wajok hulu. Selama tahun 2016, alat beroperasi dengan baik dimana hasil akuisisi perolehan capaian data sebesar 0,019 GB.

Gambar 3.8

Grafik Pencapaian Akuisisi Data CO2 Monitor Tahun 2016

6). Akuisisi dan Operasional Peralatan Komrad HF - ALE

Komunikasi Radio HF/ ALE adalah alat pengamatan uji prediksi frekuensi komunikasi radio HF dengan rentang 10,2 s.d 15,8 MHz. Selama periode tahun 2016, ALE beroperasi baik. Banyaknya data yang hilang akibat Listrik OFF sehingga pencapaian data tidak maksimal sebesar 0,036 GB.

Gambar 3.9

32 3.2.1.1 Analisis Hasil Pengamatan Tahun 2016

Dalam upaya memaksimalkan operasional alat pengamatan, perlu dilakukan metode pelaksanaan dalam bentuk rutinitas kegiatan monitoring dan pengecekan alat secara rutin di lapangan agar kendala dan gangguan dapat segera diatasi dengan baik dan cepat. Pelaksanaan tersebut telah dilakukan oleh tim teknisi BPAA Pontianak dengan cara mengecek dan mengontrol operasional alat secara rutin baik di BPAA-I maupun BPAA-II, mengamati akuisisi data apakah sesuai standar karakter file data tersebut atau tidak sehingga pencapaian performance data alat terpenuhi.

Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan hasil berupa :

- Operasional alat dapat berfungsi secara optimal sehingga akan menghasilkan perolehan data yang baik dan secara otomatis akan memberikan dampak peningkatan keberhasilan dari kinerja BPAA Pontianak.

- Sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja teknisi BPAA Pontianak dalam pemeliharaan peralatan pengamatan /penelitian.

TABEL 3.5

KENDALA DAN UPAYA PENGOPERASIAN PERALATAN,

Dokumen terkait