• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan Dasar Kategori Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Analisis Univariat

4.2.1. Perhitungan Dasar Kategori Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

Tabel 4.2 Perhitungan Dasar Data Responden Kategori Rata-rata (n=97) Median (n=97) Standar Deviasi (n=97) Pengetahuan Mengenai

Definisi Obat generik 2,7113 3 0,6916

Pengetahuan Mengenai Harga Obat Generik Lebih Murah Daripada Harga Obat Generik Bermerek

2,8969 3 0,69947

Pengetahuan Mengenai Perbedaan Obat Generik dan Obat Generik Bermerek

2,4845 2 0,67875

Kepercayaan Bahwa Kualitas Obat Generik Sama Dengan Obat Generik Bermerek

2,4948 2 0,64749

Kepercayaan Bahwa Efikasi Obat Generik Sama Dengan Obat Generik Bermerek

2,5052 3 0,69408

Kepatuhan Dalam Mengonsumsi Obat

Generik Secara Teratur 2,7835 3 0,64915 Merekomendasikan Obat

Generik Kepada Orang

Lain 2,6701 3 0,70299

Dari tabel di atas diketahui rata-rata dan median serta standar deviasi dari kategori pengetahuan, sikap dan perilaku yang didapatkan dari data responden. Terlihat rata-rata yang paling kecil berada pada kategori

pengetahuan mengenai perbedaan obat generi dan obat generik bermerek yaitu sebesar 2,48 dan kategori kepercayaan bahwa kualitas obat generik sama dengan oabt generik bermerek sebesar 2,49. Keduanya menunjukkan median dengan angka 2. Pada kuesioner, angka 2 menunjukkan tidak mengetahui dalam kategori pengetahuan mengenai perbedaan obat generik dan obat generik bermerek dan menunjukkan tidak percaya dalam kategori kepercayaan bahwa kualitas obat generik sama dengan obat generi bermerek.

4.2.2. Tingkat Pengetahuan Sikap dan Perilaku Terhadap Kategori

Usia

Gambar 4.1 Data Responden Pengetahuan Terhadap Kategori Usia

Berdasarkan grafik di atas, terlihat dalam kategori pengetahuan mengenai definisi obat generik dan kategori pengetahuan mengenai harga obat generik lebih murah daripada harga obat generik bermerek bahwa hanya 1% pasien yang memilih jawaban 4 (sangat tidak mengetahui) pada kategori usia 30-65 tahun. Lalu pada kategori pengetahuan mengenai

0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0% 35,0% 40,0% 45,0% 20-29 tahun 30-65 tahun >65 tahun

definisi obat generik persentase paling besar terlihat pada kategori usia 30-65 tahun yang memilih jawaban 3 (mengetahui) yaitu sebesar 36,1%, lebih besar daripada yang memilih jawaban 2 (tidak mengetahui) dalam kategori usia yang sama. Lain halnya dengan pengetahuan mengenai perbedaan obat generik dan obat generik bermerek, menunjukkan bahwa pasien lebih banyak yang menjawab piihan 2 (tidak mengetahui) yaitu sebesar 34% pada kategori usia 30-65 tahun, 5,2% pada kategori usia 20-29 tahun dan 7,2% pada kategori usia lebih dari 65 tahun daripada pasien yang memilih jawaban 3 (mengetahui).

Gambar 4.2 Data Responden Sikap Terhadap Kategori Usia

Terlihat persentase yang lebih besar pada kategori kepercayaan bahwa kualitas obat generik sama dengan obat generik bermerek dalam kategori usia 30-65 tahun sebesar 40,2% yang memilih jawaban 2 (tidak percaya). Pasien-pasien tersebut tidak meyakini bahwa obat generik sama dengan obat paten dari segi kualitas, namun pada kategori usia 30-65 tahun sebesar 37,1% pasien masih meyakini bahwa obat generik memiliki

0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0% 35,0% 40,0% 45,0%

Kualitas 1Kualitas 2Kualitas 3Kualitas 4 Efikasi 1 Efikasi 2 Efikasi 3 Efikasi 4

20-29 tahun 30-65 tahun >65 tahun

kesamaan dalam hal efikasi atau khasiat dengan obat generik bermerek. Kurang percayanya pasien akan kualitas obat generik seperti saat sedang diwawancarai untuk mengisi data kuesioner, pasien merasa obat generik yang lebih murah tidak sebanding kualitasnya dengan obat generik bermerek yang lebih mahal. Hal ini bisa disebabkan karena pengetahuan pasien pada obat generik hanya sebatas arti dan harga yang lebih murah. Kurangnya pengetahuan mengenai perbedaan obat generik dan obat generik bermerek membuat pasien merasa tidak percaya akan kualitas obat generik tersebut.

Gambar 4.3 Data Responden Perilaku Terhadap Kategori Usia

Dalam kategori kepatuhan dalam mengonsumsi obat generik secara teratur tidak ada pasien yang memilih jawaban 4 (sangat tidak setuju) oleh karena itu, dapat terlihat bahwa meskipun pengetahuan pasien kurang baik, perilaku pasien cukup baik dalam mengonsumsi obat generik secara teratur. Banyaknya pasien yang memilih jawaban 3 (setuju) pada kategori kepatuhan dalam mengonsumsi obat generik secara teratur dan

0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0% 35,0% 40,0% 45,0% 20-29 tahun 30-65 tahun >65 tahun

merekomendasikan obat generik kepada orang lain menunjukkan perilaku yang baik pada pasien responden, terlihat akan besarnya persentase yang memilih setuju, seperti pada pasien dengan usia 30-65 tahun yang memilih pilhan jawaban 3 (setuju) dalam kategori kepatuhan dalam mengonsumsi obat generik secara teratur sebesar 40,2% dan pada kategori merekomendasikan obat generik kepada orang lain, sebesar 38,1%. Perilaku yang baik ini dapat terjadi salah satunya karena kepercayaan pasien yang baik yang merasa bahwa obat generik memiliki khasiat yang sama dengan obat generik bermerek serta ditunjang dengan pengetahuan mengenai obat generik.

4.2.3. Tingkat Pengetahuan Sikap dan Perilaku Terhadap Jenis

Kelamin

Gambar 4.4 Data Responden Pengetahuan Terhadap Kategori Jenis Kelamin Perbandingan data pasien laki-laki dan perempuan tidak terlalu besar, sehingga tidak terlihat perbedaan yang jelas atau signifikan dalam

0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0% Laki-laki Perempuan

pilihan jawaban pasien laki-laki dan perempuan. Pada kategori pengetahuan mengenai obat generik terlihat pada pasien perempuan dan laki-laki lebih banyak yang menjawab pilihan 3 (mengetahui) dengan persentase 26,8% pada pasien laki-laki dan 20,6% pada pasien perempuan dan dalam kategori pengetahuan mengenai harga obat generik lebih murah daripada harga obat generik bermerek dengan persentase 26,8% pada pasien laki-laki maupun perempuan daripada pasien yang menjawab pilihan 2 (tidak mengetahui). Lain halnya pada kategori pengetahuan mengenai perbedaan obat generik dan obat generik bermerek yang menunjukkan bahwa pada pasien laki-laki dan perempuan lebih banyak menjawab pilihan 2 (tidak mengetahui) daripada yang menjawab pilihan 3 (mengetahui) dengan persentase sebesar 24,7% pada pasien laku-laki dan 21,6% pada pasien perempuan yang memilih jawaban 2.

Gambar 4.5 Data Responden Sikap Terhadap Kategori Jenis Kelamin

Pada kategori kepercayaan bahwa kualitas obat generik sama dengan obat generik bermerek menujukkan bahwa lebih banyak pasien perempuan ataupun laki-laki yang memilih pilihan jawaban 2 yaitu dengan

0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0% Kualitas 1 Kualitas 2 Kualitas 3 Kualitas 4

Efikasi 1 Efikasi 2 Efikasi 3 Efikasi 4

Laki-laki Perempuan

persentase 24,7% pada pasien laki-laki dan 21,6% pada pasien perempuan. Seperti pada pembahasan sebelumnya, sepertinya ada keterkaitan antara pengetahuan pasien yang terbatas dengan kepercayaan pasien. Pasien yang tidak mengetahui perbedaan obat generik secara benar, pasien menjadi kurang percaya pada obat generik, namun secara kualitas. Lain halnya dalam segi efikasi atau khasiat, karena pasien benar-benar merasakan dan mengalami bagaimana efek obat tersebut, maka terlihat perbedaan persentase, yaitu 26,8% pada pasien laki-laki yang memilih pilihan jawaban 3 (percaya), lebih banyak daripada yang memilih pilihan jawaban 2 (tidak percaya) yaitu sebesar 22,7%. Namun pada pasien perempuan, terlihat bahwa persentase pasien yang memilih piliha jawaban 2 sama dengan yang memilih pilihan jawaban 3 yaitu sebesar 19,6%.

Gambar 4.6 Data Responden Perilaku Terhadap Kategori Jenis Kelamin

Pada kategori kepatuhan dalam mengonsumsi obat generik secara teratur, pasien laki-laki maupun perempuan lebih banyak yang memilih pilihan jawaban 3 (setuju) yaitu sebesar 29,9% pada pasien laki-laki dan

0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0% 35,0% Laki-laki Perempuan

23,7% pada pasien perempuan. Lalu pada kategori merekomendasikan obat generik kepada orang lain, pasien lak-laki dan perempuan lebih banyak yang memilih pilihan jawaban 3 yaitu sebesar 27,8% pada pasien laki-laki dan 24,7% pada pasien perempuan. Hal ini dapat terjadi karena adanya kepercayaan pasien akan khasiat atau efikasi obat generik sama dengan obat generik bermerek yang didapatkan dari pengalaman pasien yang telah mengonsumsi obat generik dan merasakan khasiat atau efikasi obat generik secara langsung.

4.2.4. Tingkat Pengetahuan Sikap dan Perilaku Terhadap Tingkat

Pendidikan

Gambar 4.7 Data Responden Pengetahuan Terhadap Tingkat Pendidikan

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa pasien yang menjadi data sampel sebagian besar dengan tingkat pendidikan lulusan SMA yaitu sebesar 45,4%. Sehingga terlihat persentase cukup besar pada pasien

0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0% Lulusan SD Lulusan SMP Lulusan SMA Lulusan Diploma/Sarjana

dengan lulusan SMA. Namun jika melihat kategori pengetahuan pasien yaitu pengetahuan pasien mengenai definisi obat generik dan pengetahuan pasien mengenai harga obat generik lebih murah daripada obat generik bermerek, pasien yang menjawab pilihan 4 (sangat mengetahui) terdapat paling banyak dari pasien lulusan diploma/sarjana yaitu sebesar 5,2 % untuk kategori pengetahuan pasien mengenai definisi obat generik dan 8,2% untuk kategori pengetahuan pasien bahwa harga obat generik lebih murah daripada harga obat generik bermerek. Persentase yang cukup besar terlihat pada pasien lulusan SMA dengan kategori pengetahuan pasien mengenai definisi obat generik dan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat generik dengan persentase yang sama besar yaitu 27,8%. Namun pada pengetahuan mengenai perbedaan obat generik dan obat generik bermerek, pasien dengan lulusan SMA yang memilih pilihan jawaban 2 (tidak mengetahui) memiliki persentase sama besar dengan yang memilih pilihan jawaban 3 (mengetahui) yaitu sebesar 20,6%, namun pada pasien dengan lulusan diploma/sarjana terlihat bahwa lebih banyak yang memilih jawaban 2 (tidak mengetahui) daripada yang memilih pilihan jawaban 3 (mengetahui).

Gambar 4.8 Data Responden Sikap Terhadap Tingkat Pendidikan

Seperti pada pembahasan sebelumnya, jumlah pasien yang memilih pilihan jawaban 2 (tidak percaya) lebih sedikit daripada yang memilih pilihan jawaban 3 (percaya) dan pada kategori kepercayan bahwa efikasi obat generik sama dengan obat generik bermerek jumlah pasien yang memilih pilihan jawaban 3 (percaya) lebih banyak daripada yang memilih pilihan jawaban 2(tidak percaya). Namun pada tingkat pendidikan terlihat bahwa pasien lulusan diploma/sarjana yang memilih piliha jawaban 2 (tidak percaya) sama dengan yang memilih pilihan jawaban 3 (percaya) dengan persentase sebesar 12,4% dan pada tingkat pendidikan lulusan SD, lebih banyak pasien yang memilih pilihan jawaban 2 dengan persentase 8,2% daripada yang memilih pilihan jawaban 3 dengan persentase 6,2%.

0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% Kualitas 1 Kualitas 2 Kualitas 3 Kualitas 4

Efikasi 1 Efikasi 2 Efikasi 3 Efikasi 4 Lulusan SD Lulusan SMP Lulusan SMA

Gambar 4.9 Data Responden Penrilaku Terhadap Tingkat Pendidikan

Pada kategori kepatuhan dalam mengkonsumsi obat generik secara teratur pasien pada tingkat pendidikan lulusan SMA dan lulusan diploma/sarjana lebih banyak memilih pilihan jawaban 3 (setuju) daripada yang memilih pilihan jawaban 2 (tidak setuju), yaitu sebesar 27,8% pada lulusan SMA dan 15,5% pada pasien lulusan diploma/sarjana sementara pada pasien lulusan SD, terlihat persentase pasien yang memilih pilihan jawaban 2 (tidak setuju) dan pilihan jawaban 3 (setuju) sama besar yaitu sebesar 7,2% namun pada tingkat pendidikan lulusan SMP, terlihat bahwa pasien yang memilih pilihan jawaban tidak patuh (5%) lebih besar daripada yang memilih jawaban patuh (3%). Pada kategori merekomendasikan obat generik kepada orang lain, pasien yang memilih jawaban 3 (setuju) lebih besar daripada yang memilih pilihan jawaban 2 (tidak setuju) pada semua tingkatan. Perilaku yang baik ini dapat terjadi karena kepercayan pasien akan khasiat obat generik yang sama dengan obat generik bermerek.

0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0% Lulusan SD Lulusan SMP Lulusan SMA Lulusan Diploma/Sarjana

4.2.5. Tingkat Pengetahuan Sikap dan Perilaku Terhadap Status

Dokumen terkait