• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 3 Perhitungan Factor Keamanan Suatu Lereng Tidak Homogen, Berlapis, Tidak Isotrop dan Terdapat Beban Gempa

Dalam dokumen Laporan Praktikum Geoteknik Tambang (Halaman 46-57)

3.3.1 Langkah Kerja

 Buka Program Slide

 Pilih Pengaturan Project Setting

 Boundaries dan Buat Penampang(0,0) -> (183.094,0) -> (183.094,40) -> (103.094,40) -> (80,80) -> (0,80) -> (0,0)

 Atur Tinggi dan Sudut Lereng

 Pengaturan Material Boundary (68.854,80)  (51.633,80)  (109.039,0)  (132.24.0)

 Lakukan assign material pada perlapisan

 Buat Auto Grid

3.3.2 Perhitungan Faktor Keamanan Lereng

Nilai Faktor Keamanan Lereng Bishop = 0.846

Nilai Faktor Keamanan Lereng Janbu = 0.779

Nama/Nim : Kevin Silvanus / 12113012 Analisis :

Hasil perhitungan faktor kemanan dengan menggunakan software slide dengan ketiga metode memberikan nilai faktor keamanan yang lebih kecil dari satu, hal ini mengindikasikan bahwa lereng tersebut akan menjadi tidak stabil atau akan mengalami longsoran apabila ada faktor kegempaan yang dimaksukkan. Nilai faktor kegempaan akan membuat gaya penahan menjadi semakin kecil dan menyebabkan gaya pendoronhg semakin besar, sehingga nilai faktor keamanan akan menjadi kecil. Hal ini juga menunjukan bahwa faktor kegempaan akan sangat mempengaruhi kestabilan suatu lereng. Hampir semua lereng akan mengalami kelongsoran apabila terjadi gempa pada daerah tersebut. Sementara ketiga metode yang dipakai (Felennius, Bishop, Janbu) akan memberikan nilai faktor keamanan yang tidak terlalu berbeda.

Nama/Nim : Rahadian Muslim / 12113061 Analisis :

-

Nama/Nim : Taher Syukur / 12113064 Analisis :

Gempa bumi adalah peristiwa goncangan bumi karenap penjalaran gelombang seismic dari suatu sumber gelombang kejut yang diakibatkan oleh pelepasan akumulasi tekanan di bawah tanah permukaan bumi secara tiba-tiba. Gempa bumi ada 2 yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Pengaruh gempa terhadap lereng adalah dapat menimbulkan cracks yang dapat mereduksi kuat geser tanah, perubahan tekanan air pori dan tegangan efektif dalam massa, dan liquefaction. Dari 3 pengaruh gempa ini menyebabkan nilai safety factor semackin kecil.

Nama/Nim : Bima Saddha Prabawa / 12113054 Analisis :

Perhitungan menghasilkan FK<1 dengan semua modifikasi parameter. Adanya beban gemoa dan ketdakisotropan lapisan membuat lereng tidak aman.

Nama/Nim : Jumadi / 12113062 Analisis :

Semua FK <1 artinya semua lereng dengan perubahan parameter kohesi, sudut geser dalam, dan bobot isi tidak aman.

Nama/Nim : Samuelson Putra / 12113070 Analisis :

Kami menggunakan beberapa metode yaitu Metode Ordinary, Metode Simplified dan Metode Janbu Simplified. Diperoleh nilai masing-masing FK 0.825 untuk Metode Ordinary, 0.846 untuk Metode Bishop, dan 0.779 untuk Metode Janbu. Dari data FK tersebut bisa disimpulkan lereng tidak mantap (dibawah 1.2), karena ada pengaruh getaran sebesar 0.25. Oleh karena itu getaran sangat berpengaruh terhadap faktor keamanan suatu lereng (menurunkan nilai FK).

Nama/Nim : Afdhalulhaq S. Hadi / 12113068 Analisis :

Semua metoe kurang aman karena memiliki FK 0,7-0,9 dan yang paling tidak aman adalah metode janbu dengan FK=0,779.

Nama/Nim : Fajar Kurniawan / 12113072 Analisis :

Gelombang seismik akan memberikan efek terhadap kestabilan lereng yang akan mengurangi FK dari suatu lereng dikarenakan gelombang seismik atau getaran tanah akan menambah gaya penggerak dari lereng dan menyebabkan lereng longsor jika gaya penggerak yang terjadi melebihi gaya-gaya penahan di lereng. Gelombang seismik yang terjadi di lereng tambang selain dikarenakan gempa bumi juga sering terjadi dikarenakan aktivitas peledakan di tambang. Energi yang dihasilkan oleh peledakan selain digunakan untuk menghancurkan batuan juga akan menghasilkan gelombang seismik yang akan mempengaruhi kestabilan lereng, sehingga geometri peledakan harus sangat diperhatikan.

Nama/Nim : Heru Anggara / 12113077 Analisis :

Jika diberikan faktor gempa dengan besaran tertetu pada lereng, akan menyebakan FK lereng berkurang menjadi < 1, artinya lereng tersebut tidak aman dan lereng menjadi tidak stabil. Adanya gejala gempa tidak baik bagi kemantapan lereng.

Nama/Nim : Kreshna Damar Segoro / 12113080 Analisis :

1. Dari perhitungan didapatkan nilai FK dengan menggunakan metode Fellinius adalah 0.825, dengan menggunakan metode bishop menghasilkan nilai FK sebesar 0.846 dan dengan menggunakan metode janbu menghasilkan nilai FK = 0.779

2. Pada lereng yang terkena efek seismik yaitu sebesar 0.25 dalam arah horizontal dan 0.25 dalam arah vertical . Pada waktu terjadi gempa bumi terdapat dua buah gelombang merambat naik dari permukaan batuan ke permukaan tanah. Pada saat merambat, rambatan gelombang tersebut melewati berbagai lapisan tanah termasuk lapisan tanah pada lereng, sehingga menimbulkan perubahan pada sistim tegangan semula.

3. Jika dibandingkan dengan perhitungan modul 2 terdapat perbedaan safety factor antara lereng yang terkena efek seismic dengan lereng yang berada pada kondisi stabil dengan perubahan faktor keamanan untuk metode Fellinius dari 1.231 menjadi 0.825 atau mengalami penurunan sebesar 33 %, untuk perhitungan dengan menggunakan metode bishop terlihat bahwa terdapat penurunan nilai FK dari 1.216 menjadi 0.846 atau mengalami penurunan sebesar 30.4%, dan untuk nilai FK berdasarkan perhitungan menggunakan metode Janbu mengalami penurunan dari 1.254 menjadi 0.779 atau mengalami penurunan sebesar 37.8%.

Jika dilihat nilai FK berdasarkan perhitungan sebelum lereng terkena gempa dan ketika terkena gempa berdasarkan metode Fellinius, metode Bishop dan metode Janbu maka didapatkan:

Dengan menggunakan metode Ordinary/Fellinius

Dengan menggunakan metode Janbu

Nama/Nim : Ghea Tiarasani Sondakh / 12113094 Analisis :

Adanya beban gempa atau getaran pada lereng dapat menyebabkan bekurangnya nilai dari factor keamanan lereng. Hal ini terjadi karena berkurangnya gaya yang menahan lereng dari kelongsoran serta gaya penggerakan lereng menjadi lebih besar. Sehingga dapat menyebabkan lereng menjadi tidak stabil. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan factor keamanan dengan adanya beban gempa dengan menggunakan Metode Janbu, Bishop, dan Metode Fellenius yang

menunjukan nilai FK berkisar antara 0.7-0.8 yang nilai FKnya lebih kecil apabila dibandingkan dengan nilai FK tanpa adanya pemberian beban gempa/getaran.

3.3.4 Perbandingan Hasil dengan Modul 2

Faktor keamanan lereng saat tidak adanya beban gempa berkisar antara 1-1.5, namun setelah diberakn beban gempa factor keamanan lereng menjadi < 1. Sehingga menandakan bahwa tingkat keamanan lereng lebih baik jika tidak ada pengaruh beban gempa yang dibuktikan dengan perhitungan Nilai FK.

3.4 Modul 4 Perhitungan Faktor Keamanan Suatu Leremg Tidak Homogen, Berlapis, Tidak

Dalam dokumen Laporan Praktikum Geoteknik Tambang (Halaman 46-57)

Dokumen terkait