• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai konversi tikus 200 g ke manusia 70 kg = 56

Dosis untuk manusia 70 kg = dosis tikus 200 g x nilai koversi Dosis infusa biji Parinarium glaberimum Hassk :

1. Infusa biji Parinarium glaberimum Hassk dosis 5 g/kgBB 5 g/kgBB = 5 g/1000gBB = 1 g/200gBB

1 g/200gBB x 56 = 56 g/70kgBB manusia

2. Infusa biji Parinarium glaberimum Hassk dosis 10 g/kgBB 10 g/kgBB = 10 g/1000gBB = 2 g/200gBB

2 g/200gBB x 56 = 102 g/70kgBB manusia

3. Infusa biji Parinarium glaberimum Hassk dosis 20 g/kgBB 20 g/kgBB = 20 g/1000gBB = 4 g/200gBB 4 g/200gBB x 56 = 204 g/70kgBB manusia

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Gregorius Kevin Besari lahir di Subang, 18 september 1995. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Rufinus Yusmintoro dan Felicia Rosniyati. Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu TK Tarsisus Vireta Tangerang, tingkat Sekolah Dasar di SD Tarsisius Vireta Tangerang, tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP Tarsisius Vireta Tangerang, tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Semasa studinya, penulis memiliki pengalaman kerja sebagai asisten dosen Praktikum Biokimia 2016. Penulis akitif berperan dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi selama 3 periode tahun 2014-2017. Penulis juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan seperti Pharmacy Performance and Road to School, Unit Kegiatan Fakultas Voli, Tiga Hari Temu Akrab Farmasi dan Pelepasan Wisuda Farmasi.

ABSTRAK

Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh manusia yang berperan penting dalam metabolisme tubuh. Hati memiliki potensi untuk mengalami kerusakan karena beberapa proses metabolismenya dapat menghasilkan metabolit yang bersifat toksik. Salah satu senyawa toksik yang dapat menyebabkan kerusakan hati adalah karbon tetraklorida (CCl4). CCl4 di dalam hati akan dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450 menjadi senyawa radikal triklorometilperoksi yang dapat merusak hati. Salah satu tanaman herbal di Indonesia yaitu tanaman Atung (Parinarium glaberimum Hassk) diketahui memiliki kandungan senyawa polifenol terutama pada bagian biji yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan sehingga dapat menangkap radikal bebas penyebab kerusakan hati akibat senyawa toksik CCl4. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek infusa biji Atung (Parinarium glaberimum Hassk) pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida. Penelitian merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus jantan galur Wistar berusia 2-3 bulan dengan berat badan ± 160-250 gram yang dibagi secara acak ke dalam enam kelompok dengan jumlah yang sama. Kelompok I (kontrol hepatotoksin) diberi karbon tetraklorida dengan dosis 2 mL/kg BB secara intraperitonial dan setelah jam ke-24 dilakukan pencuplikan darah. Kelompok II (kontrol negatif) diberi olive oil 2 mL/kg BB secara intraperitonial kemudian pada jam ke-24 dilakukan pencuplikan darah. Kelompok III (kontrol infusa) diberi perlakuan infusa biji Parinarium glaberimum Hassk dosis tertinggi yaitu 20 g/kgBB dan 6 jam kemudian dilakukan pencuplikan darah. Kelompok IV-VI (kelompok perlakuan) diberikan perlakuan infusa biji Parinarium glaberimum Hassk dengan variasi dosis yaitu 5, 10, 20 g/kgBB secara peroral. Jam ke-6 setelah pemberian infusa biji Parinarium glaberimum Hassk, kelompok IV- VI dipejani dengan karbon tetraklorida dosis 2 mL/kg BB secara intraperitonial, lalu pada jam ke-24 dilakukan pencuplikan darah melalui sinus orbitalis mata, kemudian dilakukan pengujian aktivitas serum ALT-AST. Data ALT dan AST dianalisis menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dilanjutkan dengan uji One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan menggunakan uji Post-Hoc LSD.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa biji Parinarium glaberimum Hassk dosis 5, 10, 20 g/kgBB memiliki efek hepatoprotektif jangka pendek pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

Kata Kunci : Jangka Pendek, Biji Parinarium glaberimum Hassk, Infusa, Hepatoprotektif, ALT, AST, CCl4.

ABSTRACT

The liver is the largest organ in the human body that plays an important role in the metabolism of the body. The liver has the potential to damage due to some process of metabolism can produce toxic metabolites. One of the toxic compounds which can cause liver damage is carbon tetrachloride (CCl4). CCl4 in the liver will be metabolized by the enzyme cytochrome P450 into trichloromethyl peroxy radical compounds that can damage the liver. One of the herbal plant in Indonesia is the Atung plant (Parinarium glaberimum Hassk) known to contain polyphenol compounds, especially in the seeds can be used as an antioxidant that can capture free radicals that cause liver damage from toxic compounds CCl4. The aim of study were to know the hepatoprotective effect of short term period of Parinarium glaberimum Hassk seeds infusion in male Wistar rats induced by carbon tetrachloride

This purely experimental research with randomized complete direct sampling. This research used 30 male Wistar rats aged 2-3 months with body weight ± 160-250 grams divided randomly into 6 groups in the same amount. Group I (hepatotoxin control) was given carbon tetrachloride dose 2 mL/kgBW intraperitoneally and on 24 hours the blood drown. Group II (negative control) was given olive oil dose 2 mL/kgBW intraperitoneally and on 24 hours the blood drown. Group III (infusion control) was given Parinarium glaberimum Hassk seeds infusion at high dose 20 g/kgBW and on 6 hours the blood drown. Group IV-VI (treatment groups) were given pre-treatment with Parinarium glaberimum Hassk seeds infusion at dose 5, 10, and 20 g/kgBW orally. Then 6 hours after treatment given carbon tetrachloride at a dose of

2 mL/kgBW intraperitoneally. On 24 hours, the blood drawn through rat’s eyes sinus orbitalis for measuring ALT and AST activities. The result of ALT and AST activity were analyzed with Kolmogorov Smirnov, One Way Anova, then Post-Hoc LSD.

The result of study shown that Parinarium glaberimum Hassk seeds infusion at dose 5, 10, and 20 g/kgBW have short-term hepatoprotective effect in male Wistar rats induced by carbon tetrachloride.

Keywords : Short Term Period, Parinarium glaberimum Hassk Seeds, Infusion, Hepatoprotective, ALT, AST, CCl4.

Dokumen terkait