• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan Market Value Added (MVA)

Dalam dokumen Bab IV V tgl 18 mei 07 (Halaman 30-39)

MVA merupakan pengukuran kinerja perusahaan dengan jalan menyusun peringkat prestasi perusahaan. MVA pada dasarnya merupakan perbedaan antar uang tunai yang dikontribusikan oleh investor dalam bentuk utang dan modal.

MVA merupakan pengukuran kinerja perusahaan dan penilaian tingkat kesejahteraan yang akan diterima oleh pemegang saham perusahaan atau kualitas total dari manajemen modal. Sehingga penyusunan peringkat dengan NPV merupakan penilaian kesuksesan perusahaan yang nyata.

EMV merupakan jumlah lembar saham dikalikan dengan harga pasar perlembar. Hasil perhitungan EMV dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 28 Perhitungan EMV Tahun 2003 2003 PERUSAHAAN Jum.Lembar Saham (1) Harga Pasar (2) EMV (1) x (2) PT. Astra Otoparts 755,341,280 1550 1,170,778,984,000 PT. Good Year Indonesia 41,000,000 3750 153,750,000,000 PT. Indospring 37,500,000 700 26,250,000,000

Sumber: data diolah

Tabel 29 Perhitungan EMV Tahun 2004 2004 PERUSAHAAN Jum.Lembar Saham (1) Harga Pasar (2) EMV (1) x (2) PT. Astra Otoparts 767,978,280 1925 1,478,358,189,000 PT. Good Year Indonesia 41,000,000 8600 352,600,000,000 PT. Indospring 37,500,000 600 22,500,000,000

Sumber: data diolah

Tabel 30 Perhitungan EMV Tahun 2005 2005 PERUSAHAAN Jum.Lembar Saham (1) Harga Pasar (2) EMV (1) x (2) PT. Astra Otoparts 771,157,280 2800 2,159,240,384,000 PT. Good Year Indonesia 41,000,000 8000 328,000,000,000 PT. Indospring 37,500,000 800 30,000,000,000

Sumber: data diolah

EBV merupakan jumlah lembar saham dikalikan dengan nominal saham perlembar. Hasil perhitungan EBV dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 31 Perhitungan EBV Tahun 2003 2003 PERUSAHAAN Jum.Lembar Saham (1) Nominal (2) EBV (1) x (2) PT. Astra Otoparts 755,341,280 500 377,670,640,000 PT. Good Year Indonesia 41,000,000 1000 41,000,000,000 PT. Indospring 37,500,000 1000 37,500,000,000

Sumber: data diolah

Tabel 32 Perhitungan EBV Tahun 2004 2004 PERUSAHAAN Jum.Lembar Saham (1) Nominal (2) EBV (1) x (2) PT. Astra Otoparts 767,978,280 500 383,989,140,000 PT. Good Year Indonesia 41,000,000 1000 41,000,000,000 PT. Indospring 37,500,000 1000 37,500,000,000

Sumber: data diolah

Tabel 33 Perhitungan EBV Tahun 2005 2005 PERUSAHAAN Jum.Lembar Saham (1) Nominal (2) EBV (1) x (2) PT. Astra Otoparts 771,157,280 500 385,578,640,000 PT. Good Year Indonesia 41,000,000 1000 41,000,000,000 PT. Indospring 37,500,000 1000 37,500,000,000

Setelah mendapatkan equity market value (EMV) dan equity book value, (EBV) perhitungan market Value Added maing-masing perusahaan dapat dihitung, dan hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 34 Perhitungan MVA Tahun 2003 2003 PERUSAHAAN EMV (1) EBV (2) MVA (1) – (2) PT. Astra Otoparts 1,170,778,984,000 377,670,640,000 793,108,344,000 PT. Good Year Indonesia 153,750,000,000 41,000,000,000 112,750,000,000 PT. Indospring 26,250,000,000 37,500,000,000 (11,250,000,000) Sumber: data diolah

Berdasarkan pada tabel di atas , diketahui untuk tahun 2003 MVA tertinggi adalah PT. Astra sebesar 793,108,344,000, yang terendah adalah PT Indospring sebesar sebesar - 11,250,000,000.

Tabel 33 Perhitungan MVA Tahun 2004 2004 PERUSAHAAN EMV (1) EBV(2) (1) – (2)MVA PT. Astra Otoparts 1,478,358,189,000 383,989,140,000 1,094,369,049,000 PT. Good Year Indonesia 352,600,000,000 41,000,000,000 311,600,000,000 PT. Indospring 22,500,000,000 37,500,000,000 (15,000,000,000)

Sumber: data diolah

Pada tahun 2003 MVA tertinggi adalah PT. Astra sebesar 51,094,369,049,000, yang terendah adalah PT Indospring sebesar sebesar –15,000,000,000.

Tabel 34 Perhitungan MVA Tahun 2005 PERUSAHAAN EMV (1) EBV(2) (1) – (2)MVA PT. Astra Otoparts 2,159,240,384,000 385,578,640,000 1,773,661,744,000 PT. Good Year Indonesia 328,000,000,000 41,000,000,000 287,000,000,000 PT. Indospring 30,000,000,000 37,500,000,000 (7,500,000,000)

Sumber: data diolah

Pada tahun 2004 MVA tertinggi adalah PT. Astra sebesar 1,773,661,744,000, yang terendah adalah PT Indospring sebesar – 7,500,000,000, dengan demikian MVA merupakan tolok ukur bagi manajemen dalam mengelola perusahaan dalam menghasilkan nilai tambah yang berarti ataukah tidak. Semakin besar MVA berarti semakin besar nilai tambah yang dihasilkan.

5. Pengujian Hipotesis. a. Time Series Analysis

Dari hasil perhitungan EVA untuk masing masing perusahaan adalah : 1) PT. Astra Otoparts

EVA 2003 (-61,614,327,650,000) < EVA 2004

(-53,356,180,000,000) < EVA 2005 (-9,633,979,170,000) maka baik

2) PT. Good Year Indonesia

EVA 2003 (-22,209,579,722,970) < EVA 2004

(-16,997,827,279,700) < EVA 2005 (-1,752,322,368,540) maka baik

3) PT. Indospring

EVA 2003 (-5,893,711,937,655) < EVA 2004

(-2,026,987,371,950) > EVA 2005 (-4,223,802,480,563) maka baik Berdasarkan nilai EVA masing-masing perusahaan, diketahui bahwa dari tahun 2003 – 2005 nilai EVA negatif atau <0, maka hipotesis yang menyatakan bahwa diduga kinerja keuangan perusahaan otomotif yang tercatat di BEJ periode 2003 – 2005 sehat dan memberikan nilai tambah ekonomis ditolak.

Dari hasil perhitungan MVA untuk masing masing perusahaan adalah :

1) PT. Astra Otoparts

MVA 2003 (793,108,344,000) < MVA 2004 (1,094,369,049,000) < MVA 2005 (1,773,661,744,000) maka baik

2) PT. Good Year Indonesia

MVA 2003 (112,750,000,000) < MVA 2004 (.311,600,000,000) > MVA 2005 (287,000,000,000) maka baik.

3) PT. Indospring

MVA 2003 (-11,250,000,000) < MVA 2004 (-15,000,000,000) > MVA 2005 (-7,500,000,000) maka baik.

Berdasarkan nilai MVA masing-masing perusahaan, diketahui bahwa dari tahun 2003 – 2005 nilai MVA untuk PT. Astra dan Good year positif atau >0, maka hipotesis yang menyatakan bahwa diduga kinerja keuangan perusahaan otomotif yang tercatat di BEJ periode

2003 – 2005 sehat dan memberikan nilai tambah ekonomis diterima. Sedangkan untuk PT. Indospring selama periode 2003 – 2005 memiliki MVA negatif maka hipotesis yang menyatakan bahwa diduga kinerja keuangan perusahaan otomotif yang tercatat di BEJ periode 2003 – 2005 sehat dan memberikan nilai tambah ekonomis ditolak.

b. Cross Sectional Approach

Dari hasil perhitungan EVA untuk masing masing perusahaan adalah : 1) PT. Astra Otoparts

EVA 2003 (-61,614,327,650,000) < Rata-rata EVA (-29,905,873,103,542) maka buruk

EVA 2004 (-53,356,180,000,000) < Rata-rata EVA (-24,126,998,217,217) buruk

EVA 2005 (-9,633,979,170,000) < Rata-rata EVA (-4,223,802,480,563 maka buruk

2) PT. Good Year Indonesia

EVA 2003 (-22,209,579,722,970) ) > Rata-rata EVA (-29.,905,873,103,542) maka baik

EVA 2004 (-16,997,827,279,700) > Rata-rata EVA (-24,126,998,217,217) baik

EVA 2005 (-1,752,322,368,540) > Rata-rata EVA (-4,223,802,480,563 maka baik

3) PT. Indospring

(-29.,905,873,103,542) maka baik

EVA 2004 (-2,026,987,371,950) > Rata-rata EVA (-24,126,998,217,217) baik

EVA 2005 (-4,223,802,480,563) > Rata-rata EVA (-4,223,802,480,563 maka baik

Berdasarkan nilai EVA masing-masing perusahaan, diketahui bahwa dari tahun 2003 – 2005 untuk PT. Good year dan Indospring memiliki nilai EVA diatas rata –rata industri, sedangkan PT Astra memiliki nilai EVA dibawah rata-rata industri, maka hipotesis yang menyatakan bahwa diduga kinerja keuangan perusahaan otomotif yang tercatat di BEJ periode 2003 – 2005 sehat dan memberikan nilai tambah ekonomis diterima.

Dari hasil perhitungan MVA untuk masing masing perusahaan adalah : 1) PT. Astra Otoparts

MVA 2003 (793,108,344,000) > MVA rata-rata (298,202,781,333) baik

MVA 2004 (1,094,369,049,000) > MVA rata-rata (463,656,349,667) baik

MVA 2005 (1,773,661,744,000) > MVA rata-rata (684,387,248,000) baik

2) PT. Good Year Indonesia

MVA 2003 (112,750,000,000) < MVA rata-rata (298,202,781,333) buruk

MVA 2004 (.311,600,000,000) < MVA rata-rata (463,656,349,667) buruk

MVA 2005 (287,000,000,000) < MVA rata-rata (684,387,248,000) buruk

3) PT. Indospring

MVA 2003 (-11,250,000,000) < MVA rata-rata (298,202,781,333) buruk

MVA 2004 (-15,000,000,000) < MVA rata-rata (463,656,349,667) buruk

MVA 2005 (-7,500,000,000) < MVA rata-rata (684,387,248,000) buruk

Berdasarkan nilai MVA masing-masing perusahaan, diketahui bahwa dari tahun 2003 – 2005 PT. Astra mempunyai nialai MVA diatas Rata-rata industri, sedangkan untuk PT. Indospeing dan Good year memiliki nilai MVA dibawah rata-rata industri. maka hipotesis yang menyatakan bahwa diduga kinerja keuangan perusahaan otomotif yang tercatat di BEJ periode 2003 – 2005 sehat dan memberikan nilai tambah ekonomis ditolak.

Sedangkan Berdasarkan keseluruhan hasil analisis EVA dan MVA antara Time Series dan Cross section, diketahui bahwa PT. Good year dan Indospring merupakan perusahaan yang mempunyai kinerja baik. maka hipotesis yang menyatakan bahwa diduga diantara tiga

perusahan otomotif yang tercatat di BEJ, PT. Good Year mempunyai kinerja yang paling baik ditolak.

Dalam dokumen Bab IV V tgl 18 mei 07 (Halaman 30-39)

Dokumen terkait