• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERIKATAN JANGKA PANJANG a. Perikatan dengan PT Harco Indah

Dalam dokumen PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK (Halaman 127-130)

WAKTU SATU TAHUN

41. PERIKATAN JANGKA PANJANG a. Perikatan dengan PT Harco Indah

-Rugi Penjualan Barang Lelang Perusahaan,

Barang Jaminan yang Disisihkan dan Marhun yang Disisihkan (621.224) (210.970.576)

Sub Jumlah (10.604.461.326) (210.970.576)

Jumlah bersih 63.110.787.844 24.638.269.918

40. TRANSAKSI NON KAS

2 0 1 4 2 0 1 3

Surplus Revaluasi - 3.866.362.979.564

Jumlah - 3.866.362.979.564

41. PERIKATAN JANGKA PANJANG a. Perikatan dengan PT Harco Indah

Pada tahun 1968, Perusahaan dengan PT Harco Indah, secara bersama-sama telah menandatangani Akta Persetujuan No. 224 tanggal 30 Mei 1968 Notaris Mohamad Said Tadjoedin, S.H., akta ini telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Perjanjian Tambahan No.178, tanggal 30 Juni 1988 dengan Notaris Buniarti Tjandra, S.H., selanjutnya dibuat “Perjanjian Build Operate and Transfer ” (BOT).

Rugi penghapusan aset tetap Pendapatan Administrasi lelang

a. Perikatan dengan PT Harco Indah (lanjutan)

b. Perikatan dengan PT Graha Asadhana

PT Graha Asadhana bersedia membangun Perkantoran dan Pertokoan atas biaya PT Graha Asadhana dan selanjutnya akan mengelola secara komersial sesuai dengan ketentuan perjanjian.

Perusahaan memberikan hak penuh untuk mengelola gedung selama jangka waktu 20 tahun terhitung mulai tanggal pengoperasian komersil. Tanggal pengoperasian adalah tanggal peresmian penggunaan gedung paling lambat tanggal 28 Pebruari 1995.

PT Graha Asadhana wajib membayar uang tunai kepada Perusahaan sebesar Rp 1.000.000.000 yang dibayar 50% pada saat ditandatangani perjanjian ini dan 50% lagi pada saat pembangunan dinyatakan selesai. Selama jangka waktu pengelolaan PT Graha Asadhana wajib membayar uang tunai sebesar Rp 140.000.000 per tahun kepada Perusahaan. Pembayaran tahun pertama paling lambat tiga bulan sebelum ulang tahun pertama pengoperasian komersial, sedangkan pembayaran tahunan berikutnya wajib dilunasi paling lambat setiap tiga bulan setelah ulang tahun berikutnya tanggal pengoperasian komersial. Akun yang mencatat penerimaan dari PT Graha Asadhana adalah Pendapatan Lain-lain.

PT Graha Asadhana wajib mengelola dan memelihara gedung, agar pada akhir jangka waktu pengelolaan, gedung diserahkan kepada Perusahaan dalam keadaan terawat baik, lengkap dan layak untuk dioperasikan sebagai gedung perkantoran dan pertokoan komersial.

Berdasarkan pasal 2 Akta Perjanjian Tambahan No.178 tanggal 30 Juni 1988 Notaris Buniarti Tjandra, S.H., apabila terjadi kebakaran/huru-hara, maka PT Harco Indah wajib membangun kembali gedung sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan, dan PT Harco Indah mempunyai hak perpanjangan waktu hak guna penuh untuk jangka waktu selama gedung dilaksanakan perbaikan. PT Harco Indah wajib menyerahkan Gedung HARCO beserta fasilitasnya yang melekat pada gedung tersebut pada Perusahaan pada tanggal 30 Nopember 2005 tanpa syarat dengan kondisi baik dan layak pakai serta sebelumnya telah diadakan pengecatan secara menyeluruh dan semua sarana/fasilitas dapat berfungsi dengan baik.

Pada tanggal 30 Nopember 2005 PT Harco Indah telah menyerahkan Gedung HARCO beserta fasilitasnya yang melekat pada gedung tersebut kepada Perusahaan dengan kondisi baik, layak pakai dan semua sarana/fasilitas dapat berfungsi dengan baik.

Selanjutnya gedung HARCO Pasar Baru tersebut disewakan senilai Rp 32.749.772.728 (bersih setelah pajak) kepada PT Harco Indah untuk jangka waktu 20 tahun (terhitung sejak tanggal 1 Desember 2005 sampai dengan 30 Nopember 2025) sesuai dengan Surat Perjanjian yang dikukuhkan dengan Akta No.6 tanggal 17 Nopember 2005, Notaris Buniarti Tjandra, S.H.

Pada tahun 1993, Perusahaan dengan PT Graha Asadhana secara bersama-sama telah menandatangani perjanjian KSO No.62/UTE/IX/93 dan No.015/GA/DIR.UM/0993 tanggal 1 September 1993 tentang Pemanfaatan Tanah PT Pegadaian di Jl.Salemba Raya No.2, Jakarta Pusat untuk Perkantoran dan Pertokoan dengan sistem Build

a. Sengketa Hubungan Industrial karena Pemutusan Hubungan Kerja: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

b. Perkara Tindak Pidana: 1.

2.

Perkara Perselisihan Perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial Jakarta Pusat antara Arnold Nainggolan dengan Perusahaan telah diputus dengan Putusan Nomor : 14/PHI.G/2013/PN.JKT.PST tanggal 24 Juli 2013 dengan amar putusan berbunyi bahwa Pengadilan Hubungan Industrial Jakarta Pusat menolak gugatan dari Perusahaan, oleh karena itu perkara ini masih dalam proses menunggu putusan dari Mahkamah Agung.

Perkara Perselisihan Perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial Semarang antara Candra Praditya dengan Perusahaan telah diputus dengan Putusan Nomor : 13/G/2013/PHI.Smg tanggal 1 Agustus 2013 dengan amar putusan berbunyi bahwa Pengadilan Hubungan Industrial Semarang mengabulkan gugatan dari Perusahaan dan menyatakan Candra Praditya putus hubungan kerja dengan Perusahaan sejak tanggal 1 Agustus 2013.

Sengketa Pemutusan Hubungan Kerja yang diperiksa di Pengadilan Hubungan Industrial Denpasar antara Perusahaan dengan Dodok Sutiyono, Nora Idaningsih, dan Paulina A Lewokeda, dengan register perkara nomor: 01/PHI/2013/PN.DPS yang telah diputus bahwa Pengadilan Hubungan Industrial Denpasar mengabulkan gugatan dari Perusahaan dan menyatakan Dodok Sutiyono, Nora Idaningsih, dan Paulina A Lewokeda putus hubungan kerja dengan Perusahaan berdasarkan Putusan Nomor: 01/PHI/2013/PN.DPS tanggal 31 Juli 2013 yang telah diajukan Kasasi, berdasarkan Memori Kasasi tanggal 27 Agustus 2013 yang saat ini masih dalam proses pemeriksaan dan menunggu putusan dari Mahkamah Agung.

Perkara Tindak Pidana Korupsi atas tindakan Penyimpangan Penyaluran Produk KRISTA di Kantor Cabang Pungkur, Bandung, pada tahun 2008 s.d 2010. Perkara masih dalam proses penyidikan di Kejaksaan Tinggi Bandung yang telah sampai pada tahap pemeriksaan saksi.

Perkara Tindak Pidana Korupsi atas tindakan Penyimpangan Penyaluran Produk KRISTA di Kantor Cabang Cikudapateuh, Bandung, pada tahun 2008 s.d 2010. Perkara masih dalam proses penyidikan di Kejaksaan Tinggi Bandung yang telah sampai pada tahap pemeriksaan saksi.

Sengketa Pemutusan Hubungan Kerja kepada Rini Sulastri, Karyawati CPP Pasar Kordon, Kantor Wilayah X Bandung. Pendaftaran ke Pengadilan Hubungan Industrial Bandung dengan Register Nomor 90/G/2014/PHI/PN.Bdg tanggal 16 Mei 2014. Saat ini sedang dilakukan proses sidang kesimpulan dari Penggugat dan Tergugat di Pengadilan Negeri Bandung.

Sengketa Pemutusan Hubungan Kerja kepada Paulus Zacharias, Karyawan CPP Pasar Baru, Kantor Wilayah VII Denpasar. Pendaftaran ke Pengadilan Hubungan Industrial Kupang dengan Register Nomor 11/Pdt-Sus-PHI/2014/PN.KPG. Saat ini Penggugat mengajukan Kontra Memori Kasai dan menunggu Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung.

Perkara Perselisihan Perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial Tanjung Pinang antara Emil Arie Prasetyo dengan Perusahaan dengan perkara Nomor : 08/2013/PHI.PN.TPI yang telah diputus bahwa Pengadilan Hubungan Industrial Tanjung Pinang mengabulkan gugatan dari Perusahaan dan menyatakan Emil Arie Prasetyo putus hubungan kerja dengan Perusahaan.

42. INFORMASI LAIN-LAIN (Lanjutan)

Dalam dokumen PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK (Halaman 127-130)

Dokumen terkait