• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

F. Penjelasan Istilah

1. Perilaku Agresif

Nugraha dan Rachmawati (2005, hal. 11.12) “ agresivitas sebagai

tingkah laku menyerang, baik secara fisik maupun verbal atau baru berupa ancaman yang disebabkan adanya rasa permusuhan dan frustasi. Agresif dalam penelitian ini yakni tindakan menyerang dalam bentuk Agresif fisik aktif langsung, afresif fisik pasif aktif langsung, agresif verbal aktif langsung. Perilaku agresif ini merupakan tindakan agresif yang dilakukan oleh individu kepada orang lain yang bersifat melukai langsung dan sengaja yakni :

a. Agresif fisik aktif langsung seperti menendang, menjambak, memukul, mendorong, melempar barang, mencakar, merebut mainan, menonjok, menggigit.

b. Agresif fisik pasif langsung seperti tidak kondusif saat belajar, mengikuti perilaku teman, melototi teman, mencari perhatian, bermain main.

c. Agresif verbal aktif langsung. Perilaku agresif ini merupakan agresif yang dilakukan individu secara langsung dalam bentuk verbal yang ditujukan kepada orang lain seperti menghina, mengejek, memaki, beribicara kasar, menertawakan teman yang menangis, berani melawan orang yang lebih tua, sulit meminta maaf, pilih-pilih dalam berteman.

42

Yayu Mega Purnamasari, 2015

UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Metode Bercerita dengan Menggunakan Media Wayang

Metode bercerita pada penelitian ini adalah suatu metode yang dirancang untuk membantu siswa mengurangi perilaku agresifitas dengan menumbuhkan sikap sayang terhadap teman dan memahami perilaku baik dan tidak baik. Isi cerita yang di maksudkan yakni cerita-cerita yang mengandung nilai moral, sosial, perilaku baik dan salah. Adapun pada pelaksanaannya metode ini menggunakan alat peraga sebagai penunjang dan penjelas dari cerita yang akan disampaikan, tujuannya agar imajinasi anak tidak terlalu menyimpang dari apa yang dimaksudkan, alat peraga yang digunakan adalah wayang golek, dengan 4 tokoh yakni cepot, gareng, petruk, semar dan satu karakter jahat serta agresif yakni buto.

73

Yayu Mega Purnamasari, 2015

UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN dan REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode bercerita dengan media wayang sebagai upaya untuk mengurangi perilaku agresif pada anak kelompok B PAUD BR, dapat disimpulkan bahwa:

1. Kondisi objektif perilaku agresif pada anak kelompok B PAUD BR sebelum diterapkan metode bercerita menggunakan media wayang menunjukan bahwa 3 dari 9 anak berperilaku agresif. Hal tersebut terlihat dari beberapa karakteristik perilaku agresif yang muncul pada anak, bentuk agresif yang muncul pada anak diantaranya agresif fisik aktif langsung (anak saling dorong, menyiku, menaiki bangku, mendorong, merebut mainan, membanting pintu, menaiki meja, menjaili teman, bersikap kasar, serakah, saing tendang, berebut alat tulis, menghentakan tangan orang lain, melempar barang, melempar balok, menggigit, menyiku), agresif fisik pasif langsung (tidak kondusif saat belajar, mengikuti perilaku teman, melototi teman, mencari perhatian, bermain main), dan agresif verbal aktif langsung (berbicara kasar, beradu mulut, membentak, memilih-milih teman, merubah nama teman, berteriak-teriak, meledek teman, membela diri, menangis.). 2. Penerapan metode bercerita menggunakan media wayang dapat mengurangi

perilaku agresif yang muncul pada anak kelompok B PAUD BR dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut. a) penerapan metode bercerita tidak lebih dari 10 menit, b) penerapan aturan yang telah disepakati dengan sebelum dilakukan tindakan, agar anak lebih kondusif, c) menggunakan cerita-cerita yang menarik bagi anak serta beragam agar anak tidak mudah bosan, d) menasehati anak dan mengingatkannya pada tokoh agresif dalam cerita ketika anak berperilaku agresif atau berperilaku tidak baik.

3. Perilaku agesif pada anak kelompok B PAUD BR setelah diterapkan metode bercerita menggunakan media wayang mengalami perubahan perilaku ke

74

Yayu Mega Purnamasari, 2015

UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

arah yang lebih positif. Adapun perubahan tersebut yakni a) anak sudah mau meminta maaf jika berbuat salah pada temannya dan mau mendengarkan nasihat dari guru, serta enggan disamakan dengan perilaku agresif pada tokoh cerita, b) anak tidak lagi membalas perilaku temannya yang berisap tidak baik bahkan anak menasehati temannya yang berperilaku tidak baik, c) anak sudah jarang bahkan tidak melakukan tindakan fisik yang membahayakan teman d) anak mulai menunjukan perilaku yang baik seperti mau mengalah dan membantu guru, e) anak memahami perilaku baik akan mendapat balasan baik sedang perbuatan buruk mendapatkan balasan yang buruk.

a. Tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku agresif yang muncul pada anak masih ada dan tidak hilang sepenuhnya, tetapi perilaku yang muncul masih dapat ditoleransi dan anak berhenti jika dinasehati. Perilaku agresif yang masih muncul diantaranya anak masih bersikap jail terhadap temannya, berebut mainan, atau mengolok teman.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian upaya mengurangi perilaku agresif anak melalui metode bercerita dengan media wayang pada kelompok B PAUD BR, peneliti akan mengemukakan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pihat-pihak terkait dengan pendidikan anak usia dini. Adapun rekomendasi tersebut antara lain diajukan bagi:

1. Sekolah

Berdasarkan kelemahan lapangan bahwa masih kurangnya dukungan pihak kepala sekolah, maka hendaknya kepala sekolah mampu mendorong serta mendukung guru untuk lebih aktif dalam mendeteksi masalah-masalah perilaku yang muncul pada anak sehingga guru dapat mengupayakan agar masalah perilaku pada anak dapat ditangani sejak dini, serta membantu guru dalam mengembangkan kegiatan yang menyenangkan dan dapat merangsang

75

Yayu Mega Purnamasari, 2015

UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagi anak-anak yang khususnya mengalami masalah perilaku. Salah satu tindakan praktis yang dapat dilakukan sekolah yakni membuat program pelatihan yang kreatif bagi guru agar dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan seperti kegiatan bercerita, pihak sekolah juga bisa membantu guru dalam menyediakan media-media yang beragam sehingga dapat menunjang pembelajaran atau kegiatan yang menyenangkan.

2. Guru

Berdasarkan kelemahan penelitian bahwa perilaku agresif yang muncul pada anak bersifat fluktuatif, peneliti merekomendasikan agar guru mampu konsisten dalam mengupayakan dan meminimalisir terjadinya perilaku agresif salah satunya dengan pemberian nasihat kepada anak melalui metode bercerita dengan media wayang. Guru dapat mengeksplor lebih jauh mengenai berbagai metode lainnya dalam menanamkan pesan moral kepada anak sehingga perilaku agresif tidak lagi muncul. Selanjutnya guru dapat bekerja sama dengan rekan sejawat serta orang tua dalam memperlakukan anak sehingga, perilaku agresif yang berkurang pada anak tidak hanya terjadi di kelas tetapi juga dilingkungan sekolah maupun lingkungan rumah.

Dokumen terkait