• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

E. Perilaku

ii

Syukur alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya serta limpahan anugerah yang tak terhitung Peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tayangan Korean Wave di Internet Terhadap Perilaku Komunitas Korean Beloved Addict (KBA)” dengan baik.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW, yang telah memberikan teladan yang baik kepada seluruh umat manusia.

Peneliti ingin berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi dan mengajarkan peneliti banyak hal. Ucapan terimakasih tersebut terutama penulis haturkan bagi:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Bapak Dr. Suprapto, M.Ed, M.A, selaku Wakil Dekan I, Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Wakil Dekan II, dan juga Bapak Drs Sunandar, M.Ag selaku Wakil Dekan III.

2. Bapak Rachmat Baihaky, M.A, selaku Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan Ibu Hj. Umi Musyarrofah, M.A, selaku Sekertaris Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Ibu Hj. Nunung Khairiyah, M.A, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan masukan-masukan dalam penulisan skripsi ini.

iii

para Dosen dibalas dengan pahala yang tak terhingga.

5. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam hal administrasi selama perkuliahan dan penelitian skripsi ini.

6. Kepada Ayahanda tercinta Giman Soitomo (Alm) dan Ibunda tercinta Tarti, terima kasih atas dukungan dan kepercayaannya peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini dengan semangat. Kiranya peneliti tidak bisa membalas rasa cinta mereka dengan karya apapun, tetapi peneliti yakin dengan selesainya tugas akhir ini bisa membuat mereka bangga terhadap peneliti.

7. Pada kakak-kakak dan keponakan-keponakan yang selalu memberikan warna tersendiri di saat peneliti sedang jenuh.

8. Sahabat yang selalu rela menyempatkan waktu untuk berbagi ilmu dan tidak pernah lelah memberikan semangat selama penyusunan skripsi ini, Fitri Mutiara, Nur Afifah, Revina Septhiani, Putu Ameliana, Azzaningtyas Auliani, Romys Binekasri.

9. Teman-teman angkatan 2009 khususnya KPI E, Hernisya, Ahmad Hudallah Salam, Sita Mawarni, Dwi Pranata, Farwah Assegaf, Yusli Anggriyawan, Lela Muspita, dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu per satu. 10. KKN Cerdas Aktif Sosial 2012, M. Ulul Azmi, Aprilia Safitri, Dhanni

Azijaya, M. Khariswan, M. Dermawan, Meta Yunita, Rachmawaty Landjar, dan lainnya.

iv

Pada akhirnya dengan ketidaksempurnaan ini, peneliti berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna bagi peneliti dan pembaca. Dan semoga Allah SWT membalas jasa baik yang telah diberikan dari berbagai pihak kepada peneliti selama pembuatan skripsi ini, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin yarabbal alaamiin.

Jakarta, 27 April 2014

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah ... 7 2. Perumusan Masalah ... 7 C. Tujuan Penelitian ... 7 D. Manfaat Penelitian 1. Segi Akademis ... 8 2. Segi Praktis ... 8 E. Kerangka Pemikiran ... 8

F. Pengajuan Hipotesis Penelitian ... 9

G. Tinjauan Pustaka ... 10

H. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi 1. Komunikasi Massa ... 13

2. Unsur-Unsur Komunikasi Massa ... 13

3. Efek Komunikasi Massa ... 16

B. Konsep Pengaruh ... 17

C. Konsep Media Internet 1. Pengertian Media ... 18

vi

D. Teori Uses and Effect ... 23

E. Perilaku ... 25

F. Teori Proses Belajar Sosial ... 25

G. Perilaku Imitasi 1. Pengertian Perilaku Imitasi ... 27

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Imitasi ... 29

3. Indikator Perilaku Imitasi ... 30

H. Pengertian Akhlak ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 33

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 34

C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi ... 34

2. Sampel ... 34

D. Variabel Penelitian ... 36

E. Definisi Operasional ... 37

F. Metode Pengumpulan Data ... 38

G. Etika Penelitian ... 40

H. Validitas Dan Reabilitas 1. Validitas ... 41

2. Reabilitas ... 41

I. Pengolahan Data ... 43

J. Metode Analisa Data ... 44

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Globalisasi Budaya ... 50

2. Media dalam Budaya ... 50

vii

6. Komunitas Korean Beloved Addict (KBA) ... 54 B. Analisa Data Lapangan ... 58 C. Analisa Data Penelitian ... 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 68 B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

viii

Tabel 1 Kerangka Pemikiran ... 8

Tabel 2 Definisi Operasional ... 38

Tabel 3 Tingkat reliabel berdasarkan nilai alpha ... 42

Tabel 4 Skala Likert ... 44

Tabel 5 Nilai Koefisien ... 45

Tabel 6 Lamanya Responden Mengakses Korea ... 58

Tabel 7 Frekuensi Responden Mengakses Situs Kshowonline.com ... 58

Tabel 8 Atensi Responden Mengakses Situs Kshowonline.com ... 59

ix

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman tidak lepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan kepada masyarakat, baik dalam cara berpikir maupun tingkah laku. Kemajuan yang telah dicapai manusia telah dapat melahirkan media yang sanggup menjangkau seluruh komponen manusia yang heterogen dan lokasi yang berbeda hingga pelosok bumi ini. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ini adalah realitas yang harus dihadapi oleh manusia.

Salah satu penyebabnya adalah jangkauan pemberitaan media yang semakin mendunia. Setiap orang, kini, dapat dengan mudah mengakses informasi yang diinginkan dari berbagai media. Peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia secara cepat dapat diketahui oleh siapapun dan di mana pun ia berada. Informasi yang ada sangat terbuka dan dapat diakses oleh semua orang serta tidak ada lagi batas waktu dan tempat.

Sebagaimana yang dikutip oleh Wawan Kusnadi dalam majalah Analisis yang diterbitkan oleh CSIS, Abdul Muis mengatakan bahwa “Kemajuan teknologi dan informasi melahirkan keanekaragaman saluran (media) yang semakin lama semakin canggih serta dapat memungkinkan dalam berbagai macam kejadian.”1

1

Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media TV, (Jakarta: Rineka Putra, 1996), cet. 1, h. 2.

Media yang dimaksud adalah media massa yang mempunyai karakteristik dan memiliki kemampuan dalam menarik perhatian khalayaknya secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous). Maka sesuai dengan sifatnya yang digunakan sebagai penyampai pesan-pesan komunikasi massa, media massa harus benar-benar mendapatkan perhatian dan pengawasan lebih, karena hal ini bersangkutan dengan khalayak yang akan diterpa media tersebut.2

Perkembangan media massa sebagai sarana informasi di Indonesia, tidak terlepas dari jalannya perkembangan dan perubahan zaman di segala sektor kehidupan masyarakat. Media massa, pada hakikatnya berupaya memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan kritis dalam menyoroti berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat.

Media massa tersebut dapat berupa media cetak maupun elektronik. Di mana fungsi dari media massa tersebut yaitu menyampaikan pesan-pesan yang dimiliki media kepada khalayak, baik berupa informasi maupun hiburan semata.

Fungsi media massa sebagai informasi bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang segala sesuatu tanpa mengenal adanya jarak, ruang, dan waktu. Media massa menghilangkan batas-batas pemisah antar negara yang memungkinkan terjadinya keseragaman budaya di seluruh dunia. Suatu kebudayaan dalam suatu negara budaya dapat diketahui, disukai bahkan diterapkan oleh masyarakat dari negara lain.

2

Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004), h. 39

Salah satu contoh fungsi media massa sebagai media hiburan yang saat ini sedang marak di kalangan masyarakat Indonesia ialah Budaya pop Korea. Budaya pop Korea adalah budaya Korea yang ringan dan dikemas secara menarik yang disebarkan melalui media massa. Hal ini terbukti dengan banyaknya drama Korea (K-drama) dan musik pop Korea (K-pop) yang mulai bermunculan di media massa Indonesia. Perkembangan drama Korea dan musik pop Korea yang sedang melanda Indonesia ini dikenal dengan istilah Korean wave atau Hallyu.

Korean wave adalah gelombang budaya, musik, film dan segala sesuatu tentang Korea yang menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Negara yang beribukota di Seoul ini mampu menggebrak dunia di abad ke-21 ini melalui dunia entertainment dengan Korean wave nya.3

Drama Korea drama), musik pop Korea pop), olahraga (K-sports), fashion (K-fashion), seni rupa merupakan produk-produk budaya pop yang ditawarkan oleh Korea Selatan. Keberhasilan merebaknya budaya Korea di beberapa negara di dunia tidak lepas dari peran media massa.

Media massa (baik cetak maupun elektronik) memegang peran penting dalam perkembangan Korean wave. Rutinnya media massa memberitakan tentang budaya Korea merupakan salah satu alasan berkembangnya budaya Korea di Indonesia.

Televisi merupakan media elektronik yang paling mudah dijangkau dan diminati oleh semua kalangan dan semua umur, dan memberikan pengaruh besar terhadap pengetahuan, motivasi, serta perilaku penontonnya. Kekuatan

3

Mengintip Budaya Korea: Pandangan Generasi Muda Indonesia, (Yogyakarta: INAKOS bekerja sama dengan Pusat Studi Korea Universitas Gajah Mada, 2012), cet. 1, h. 154

audiovisual yang dimiliki televisi mampu menyentuh jiwa khalayak, sehingga mereka yang menyaksikan drama Korea seperti terbawa dalam perasaan setiap peran yang ditampilkan dalam drama tersebut.

Tidak seperti televisi yang bersifat audiovisual, radio juga mampu menyebarkan budaya Korea di masyarakat. Walaupun hanya berupa suara (audio), radio mampu menyebarkan budaya Korea dengan cara memutar musik pop Korea (K-pop). Seperti yang kita ketahui, boyband dan girlband Korea cukup diminati khalayak di Indonesia. Berkembangnya K-pop di berbagai belahan dunia juga merupakan pencetus lahirnya boyband dan girlband di Indonesia.

Media cetak seperti majalah, koran, dan tabloid juga turut berperan dalam perkembangan Korean wave di Indonesia walaupun kemampuannya dalam memengaruhi khalayak tidak sebesar televisi, radio, dan internet. Cara media cetak menyebarkan Korean wave di Indonesia yaitu dengan memberitakan hal baru mengenai artis-artis Korea yang dikemas secara menarik. Media cetak ini membantu memberikan informasi bagi mereka yang wilayahnya tidak terjangkau internet.

Media massa elektronik yang juga tidak kalah penting dalam perkembangan Korean wave adalah internet. Melalui internet, informasi mengenai suatu peristiwa tertentu dapat ditransmisikan secara langsung, sehingga membuatnya menjadi suatu peranti meriah yang sangat efektif. Banyak sekali forum yang tersedia untuk tujuan istimewa ini. Hal ini

dikarenakan internet sebagai perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis.4

Internet melengkapi keingintahuan khalayak yang berlebih mengenai Korean wave. Melalui situs-situs resmi perusahaan entertainment Korea, situs jejaring sosial, serta blog-blog mengenai Korea merupakan sarana paling mudah dan cepat menyebarnya Korean wave secara Internasional. Beragamnya informasi yang disajikan internet mengenai Korean wave menjadikan khalayak aktif dalam mencari informasi yang dibutuhkannya.

Antusias khalayak Indonesia yang cukup besar terhadap Korean wave menyebabkan negara yang terkenal dengan sebutan negeri gingseng tersebut semakin gencar dalam menyebarkan virus Korean wave di Indonesia.

Seperti gejala sosial lain yang ditampilkan media, Korean wave juga memiliki efek tertentu bagi khalayak. Efek yang ditimbulkan pun berbeda-beda pada setiap khalayak. Efek tersebut dapat berupa efek kognitif, efek afektif, ataupun efek behavioral.

Efek Korean wave dapat dilihat dari semakin banyak restoran yang menyajikan makanan khas Korea, banyak bermunculannya online shop yang menjual mode baju Korea, dan yang tidak kalah menarik banyak produk kecantikan yang beredar yang menjanjikan kecantikan layaknya orang Korea.

Perilaku yang timbul akibat Korean wave pun bermacam-macam dan berbeda-beda pada setiap orang. Perilaku-perilaku tersebut diantaranya yaitu seperti, belajar bahasa Korea Selatan (Hangul), aktif mengikuti festival-festival Korea Selatan yang diadakan di Indonesia sehingga dapat menambah

4

pengetahuan budaya, mewarnai rambut seperti idolanya, menyukai kuliner khas Korea Selatan, menggunakan mode baju Korea Selatan, dan masih banyak lagi perilaku yang ditimbulkan Korean wave.

Dari kegemaran khalayak pada Korean wave secara tidak langsung mengubah pola perilaku masyarakat Indonesia, khususnya kalangan muda. Kalangan muda mudah terbius dengan apa yang ditampilkan media sehingga apa yang ditampilkan media mengenai Korea Selatan terlihat menarik di mata penikmat Korea.

Mahasiswa sebagai bagian dari kalangan muda dan terpelajar pada umumnya dianggap memiliki akses lebih banyak terhadap media dibandingkan masyarakat biasa. Mahasiswa dianggap sebagai khalayak yang cukup aktif menggunakan berbagai media massa. Mahasiswa secara aktif dapat mengakses berbagai hal mengenai Korean wave melalui media massa yang ada.

Dari sifat aktif yang dimiliki mahasiswa terhadap penggunaan media massa tersebut, timbul sebuah pertanyaan, apakah mahasiswa yang notabene dapat mengkritisi, memilih dan memilah dapat terpengaruh akan perilaku yang timbul akibat Korean wave?

Pertanyaan di atas merupakan alasan mengapa peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Tayangan Korean Wave di Internet Terhadap Perilaku Komunitas Korean Beloved Addict (KBA).

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Banyak hal yang dapat diteliti mengenai Korean wave, namun dalam penelitian ini, peneliti membatasi penelitian pada pengaruh situs Kshowonline.com terhadap perilaku imitasi mahasiswa, dan mahasiswa yang dijadikan batasan dalam penelitian ini yaitu sebuah komunitas pecinta Korea yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Korean Beloved Addict (KBA).

2. Perumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1) Bagaimana pengaruh situs Kshowonline.com terhadap perilaku imitasi anggota komunitas Korean Beloved Addict (KBA)?

2) Apakah faktor dominan yang memunculkan perilaku imitasi anggota komunitas Korean Beloved Addict (KBA) akibat terpaan situs KBS?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai judul pada penelitian ini, maka tujuan dilakukannya penelitian yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh situs Kshowonline.com terhadap perilaku imitasi anggota komunitas Korean Beloved Addict (KBA) dan mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi timbulnya perilaku imitasi.

D. Manfaat Penelitian

1. Segi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan yang memadai kepada pembaca, khususnya dalam mata kuliah Ilmu Komunikasi, yaitu sebagai pembuktian bahwa media massa cukup berperan dalam mengubah perilaku seseorang.

2. Segi Praktis

Hasil penelitian ini juga diharapkan sebagai wadah pengevaluasian diri dalam menyikapi permasalahan sosial yang hadir dalam kehidupan sehari-hari, yaitu untuk mengetahui dampak positif dan negatif yang timbul dari sebuah gejala sosial.

E. Kerangka Pemikiran

Adapun kerangka pemikiran yang digunakan peneliti dalam merumuskan masalah ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Kerangka Pemikiran

Perilaku imitasi

Variabel Y Tayangan Korean wave

di Internet Variabel X

Media massa baik cetak maupun elektronik termasuk internet merupakan agen sosialisasi yang mudah digunakan dalam masyarakat saat ini. kebutuhan khalayak akan informasi menjadikan media massa semakin berkembang. Hasil dari terpaan media berdampak pada perubahan kognitif, afektif, dan behavioral khalayaknya.

Begitupun dengan Korean wave, salah satu gejala sosial ini juga memiliki dampak bagi khalayak yang menggemarinya, yaitu berupa perilaku imitasi atau meniru. Perilaku imitasi atau meniru tersebut dapat berupa cara berbicara, cara berpakaian, menggunakan asesoris seperti artis idolanya, dan lain-lain.

F. Pengajuan Hipotesis Penelitian

Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) dan harus disertai pula dengan hipotesis alternatif (Ha).5 Adapun hipotesis penelitian ini adalah:

1. Ho : βo = 0 Tayangan Korean wave di internet tidak

berpengaruh terhadap perilaku imitasi anggota komunitas Korean Beloved Addict (KBA).

2. Ha : βo ≠ 0 Tayangan Korean wave di internet berpengaruh

terhadap perilaku imitasi anggota komunitas Korean Beloved Addict (KBA).

5

Singgih Santoso, SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1999), Cet. ke-2, h. 22-23

G. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan hasil pengamatan langsung yang telah dilakukan oleh peneliti di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, peneliti menemukan skripsi yang memiliki kemiripan judul dengan yang akan peneliti teliti, judul skripsi tersebut adalah:

1. Skripsi yang dibuat oleh Nuri Rahma Fajria (107051003387), dengan judul “Pengaruh Tayangan Opera Van Java Terhadap Perilaku Kekerasan di SMA Triguna Utama Ciputat”. Skripsi ini membahas tentang seberapa besar tayangan opera van java memengaruhi perilaku kekerasan remaja.

2. Skripsi yang dibuat oleh Meila Meilani (108051100065), dengan judul “Pemberitaan K-Pop di Media Online detikcom Terhadap Perilaku Komunitas Facebook Asrama EXO”. Skripsi ini membahas tentang kebenaran informasi yang diberitakan detikcom dalam memberitakan K-pop.

3. Skripsi yang dibuat oleh Andri Yanto (108051000046), dengan judul “Pengaruh Facebook Terhadap Keterbukaan Diri Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah”. Skripsi ini membahas tentang tingkat keterbukaan dan kepercayaan mahasiswa terhadap akun pengguna lain di jejaring sosial facebook.

H. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan sistematis, maka peneliti akan membagi pokok-pokok permasalahan ke dalam lima bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan dan Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Pemikiran, Pengajuan Hipotesis Penelitian, Tinjauan Kepustakaan, dan Sistematika Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang Komunikasi Massa, Pengaruh, Media Internet, Teori Uses and Effect, Perilaku, Teori Proses Belajar Sosial (Social Learning Theory), Perilaku Imitasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Metode Pengumpulan Data, Etika Penelitian, Validitas dan Reabilitas, Instrumen Penelitian, Pengolahan Data, Metode Analisa Data.

BAB IV PENGARUH TAYANGAN KOREAN WAVE DI

INTERNET TERHADAP PERILAKU KOMUNITAS

KOREAN BELOVED ADDICT (KBA)

Berisi tentang budaya Korea, profil komunitas Korean Beloved Addict (KBA), dan analisa terhadap penelitian yang telah dilakukan.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran-saran. Kemudian bagian terakhir memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Komunikasi

1. Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication). Ia lahir dengan penggunaan alat-alat mekanik yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi. Di Amerika Serikat, komunikasi massa sebagai ilmu, baru lahir pada tahun 1940-an. Ketika itu para ilmuan sosial mulai melakukan pendekatan-pendekatan ilmiah mengenai gejala komunikasi, adapun di Indonesia, gejala komunikasi yang menggunakan media massa baru dipelajari di perguruan tinggi sekitar tahun 1950-an.

Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication sebagai kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai saluran, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication.1

2. Unsur-unsur Komunikasi Massa

Komunikasi massa terdiri dari unsur : sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), serta efek (effect).

1

Menurut Lasswell unsur-unsur dalam komunikasi massa adalah sebagai berikut:2

a) Who (Sumber atau Komunikator)

Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi (institutionalized person). Pengertian institutionalized dalam hal ini ialah stasiun televisi, sedangkan yang dimaksud dengan person adalah redaktur atau kerabat kerja.

b) Says What (Pesan)

Wright (1977), memberikan karakteristik pesan dalam komunikasi massa sebagai berikut:

1) Publicity

Pesan-pesan bersifat terbuka untuk umum atau publik. 2) Rapid

Pesan dalam komunikasi massa dapat mencapai pemirsa yang luas dalam waktu yang singkat serta terus-menerus.

3) Transient

Pesan dalam komunikasi massa bersifat sementara dan bukan permanent.

c) In Which Channel (Saluran atau Media)

Unsur ini menyangkut semua peralatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi

2

massa, bisa juga disebut sebagai media penunjang untuk menyampaikan pesan.

d) To Whom (Penerima)

Unsur ini berkaitan dengan sasaran dalam komunikasi massa. Menurut Wright, penerima pesan dalam komunikasi massa memiliki karakteristik seperti:

1) Large (besar)

Besarnya mass audience bersifat relatif, menyebar di berbagai lokasi, dan tidak saling berinteraksi satu sama lain secara langsung.

2) Heterogen (beraneka ragam)

Sasaran komunikasi massa bersifat heterogen, yaitu sangat beragam dari berbagai lapisan masyarakat.

3) Anonim (tidak saling mengenal)

Baik komunikator maupun komunikan dalam komunikasi massa tidak saling mengenal satu sama lain.

e) With What Effect (unsur efek atau akibat)

Efek merupakan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri pemirsa sebagai akibat dari pesan-pesan media. Ada tiga jenis efek yang dapat timbul dalam diri pemirsa:

1) Efek Kognitif

Efek yang dapat mengubah nilai yang saat ini ada dan telah terpelihara di dalam masyarakat.

2) Efek Afektif

Efek ini merupakan proses yang berhubungan dengan emosi dan perasaan seseorang, seperti ketakutan, kegelisahan, serta moral.

3) Efek Konatif

Efek konatif merupakan hasil perluasan efek kognitif dan afektif.

3. Efek Komunikasi Massa

Efek atau pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting, untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses komunikasi yang dilakukan. Efek adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audiens akibat keterpaan pesan-pesan media.3

David Berlo mengklasifikasikan efek atau perubahan ke dalam tiga kategori yaitu perubahan dalam pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perilaku nyata (behavior). Ketiga jenis perubahan itu biasanya (tidak selalu) berlangsung secara berurutan. Perubahan perilaku biasanya didahului oleh perubahan sikap, dan perubahan sikap biasanya didahului oleh perubahan pengetahuan. Efek diketahui melalui tanggapan khalayak (response audience) yang digunakan sebagai umpan balik (feed back). Jadi, umpan balik merupakan sarana untuk mengetahui efek.4

3

Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 70

4

Tentu saja membatasi efek hanya selama berkaitan dengan pesan media, akan mengesampingkan banyak sekali pengaruh media massa. Kita cenderung melihat efek media massa, baik yang berkaitan dengan pesan maupun media itu sendiri. Menurut Steven M. Chaffee, ini pendekatan pertama dalam melihat efek media massa. Pendekatan kedua ialah melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa. Berupa penerimaan informasi, perubahan perasaan atau sikap, dan perubahan perilaku, atau dengan istilah lain, perubahan kognitif, afektif, dan konatif (behavioral). Pendekatan ketiga meninjau satuan observasi yang dikenal efek komunikasi massa-individu, kelompok, organisasi, masyarakat, atau bangsa.5

Dokumen terkait