• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU ORGANISASI

Dalam dokumen Kata Pengantar - AKK kelompok2 (Halaman 44-50)

7.1 Pengertian Perilaku Organisasi

Perilaku organisasi (organizational behaviour, OB) adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki

keefektifan organisasi. OB mempelajari tiga determinan perilaku dalam organisasi perorangan, kelompok dan struktur. OB mempedulikan studi terhadap apa yang dilakukan orang-orang dalam suatu organisasi dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi kinerja dari organisasi itu.

Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Secara sederhana, dalam mempelajari perilaku organisasi tercakup empat unsur utama, yaitu:

1. Aspek psikologi tindakan manusia itu sendiri, sebagai hasil studi psikologi.

2. Adanya bagian lain yang diakui cukup relevan bagi usaha mempelajari tindakan manusia dalam organisasi. Uang misalnya merupapakan salah satu faktor/pertimbangan mengapa seseorang memasuki suatu organisasi. Oleh sebab itu, ilmu ekonomi perlu juga mendapatkan perhatian. Psikologi, sebagai contoh lain, penting karena sikap (attitude) akan mempengaruhi prestasi orang yang bersangkutan. 3. Perilaku organisasi sebagai suatu disiplin, mengakui bahwa individu

dipengaruhi oleh bagaimana organisasi diatur dan siapa yang mengawasi mereka. Oleh sebab itu, struktur organisasi memegang peranan penting dalam membahas perilaku organisasi.

4. Walaupun disadari akan adanya keunikan masing-masing individu, perilaku organisasi lebih banyak menekankan pada tuntutan manager

demikian, selalu diusahakan agar usaha masing-masing individu selaras dengan tujuan organisasi.

7.2 Tujuan dari perilaku organisasi

Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih besar dari faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika individu dan kelompok dalam sebuah kerangka organisasi sehingga individu dan kelompok-kelompok dan organisasi untuk mana mereka berasal bisa menjadi lebih efisien dan efektif. Bidang ini juga mencakup analisis faktor organisasi yang mungkin mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu dan kelompok. Banyak penelitian perilaku organisasi pada akhirnya bertujuan menyediakan profesional manajemen sumber daya manusia dengan informasi dan alat-alat yang mereka butuhkan untuk memilih, melatih, dan mempertahankan karyawan dalam mode yang menghasilkan keuntungan maksimal bagi karyawan individual maupun bagi organisasi.

7.3 Perilaku Organisasi

Menurut pengertiannya adalah bidang, yang relatif baru interdisipliner studi. Meskipun menarik paling banyak dari ilmu-ilmu psikologis dan sosiologis, juga terlihat untuk bidang ilmiah lain studi untuk wawasan. Salah satu alasan utama untuk pendekatan interdisipliner adalah karena bidang perilaku organisasi melibatkan beberapa tingkat analisis, yang diperlukan untuk memahami perilaku dalam organisasi karena orang tidak bertindak dalam isolasi. Artinya, pekerja pengaruh lingkungan mereka dan juga dipengaruhi oleh lingkungan mereka.

Menyadari bahwa banyak pandangan yang diyakini mengenai perilaku manusiawi itu didasarkan pada intuisi bukannya fakta.

a. Studi sistematik

Memperhatikan hubungan, mencoba menghubungkan sebab dan akibat, dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada bukti ilmiah.

b. Tantangan dan kesempatan

Untuk OB : ada banyak tantangan dan kesempatan bagi para manajer untuk menggunakan konsep OB. Perlu dilakukan peninjauan ulang dari beberapa isyu yang lebih kritis yang dihadapi para manajer untuk mana OB menawarkan pemecahan atau sekurangnya beberapa wawasan yang bermakna ke arah pemecahan-pemecahan. c. Memperbaiki kualitas dan produktivitasmanajemen kualitas total (TQM)

Yaitu suatu filsafat manajemen yang didorong oleh pencapaian kepuasan pelanggan secara konstan lewat perbaikan sinambung dari semua proses organisasional. TQM mempunyai implikasi untuk OB karena TQM menuntut para karyawan untuk memikir ulang apa yang mereka lakukan dan menjadi lebih terlibat dalam mencapai sebuah keputusan.

d. Menanggapi globalisasi

Para manajer harus menjadi mampu untuk bekerja sama dengan orang-orang dari budaya-budaya yang berlainan.

e. Memberi kuasa orang-orang

Manajer didorong untuk mengusahakan agar karyawan mereka berperanserta dalam keputusan yang dikaitkan dengan kerja.

Kemenangan akan menghinggapi organisasi-organisasi yang memelihara keluwesan, terus-menerus memperbaiki kualitas, dan mengalahkan pesaing dengan suatu aliran yang konstan dari produk dan jasa yang inovatif.

7.5 Kelompok Tingkat Analisis

Pada tingkat individu analisis, perilaku organisasi melibatkan studi pembelajaran, persepsi, kreativitas, motivasi, kepribadian, omset, kinerja tugas, perilaku koperasi, perilaku menyimpang, etika, dan kognisi. Pada tingkat analisis kelompok, perilaku organisasi melibatkan studi tentang dinamika kelompok, intra dan konflik antargolongan dan kohesi, kepemimpinan, kekuasaan, norma, komunikasi interpersonal, jaringan, dan peran. Pada tingkat analisis, perilaku organisasi ini berdasarkan ilmu sosiologis dan sosio-psikologis. Pada tingkat analisis organisasi, perilaku organisasi melibatkan studi tentang topik seperti budaya organisasi, struktur organisasi, keragaman budaya, kerjasama antar-organisasi dan konflik, perubahan, teknologi, dan kekuatan lingkungan eksternal. Pada tingkat analisis, perilaku organisasi mengacu pada antropologi dan ilmu politik.

Sejumlah tren penting dalam studi perilaku organisasi adalah fokus upaya penelitian. Pertama, berbagai studi penelitian telah meneliti topik pada tingkat grup analisis daripada eksklusif pada tingkat individu analisis. Sebagai contoh, sedangkan pemberdayaan sebagian besar telah diteliti sebagai motivasi membangun tingkat individu, para peneliti telah mulai mempelajari pemberdayaan tim sebagai sarana untuk memahami perbedaan dalam kinerja kelompok. Penelitian serupa telah difokuskan pada mengangkat tingkat analisis untuk karakteristik kepribadian dan perilaku kooperatif dari tingkat individu untuk tingkat grup.

Ciri-ciri kepribadian yang terkait dengan fleksibilitas, tahan banting stres, dan inisiatif pribadi juga subjek penelitian. Contoh ciri-ciri kepribadian termasuk kecenderungan individualisme atau kolektivisme, self-monitoring, keterbukaan terhadap pengalaman, dan kepribadian yang proaktif. Bentuk perilaku yang konstruktif dan berorientasi pada perubahan di alam juga dipelajari. Bentuk-bentuk perilaku yang proaktif di alam dan bertindak untuk memperbaiki keadaan bagi kelompok, individu, atau organisasi. Contoh perilaku ini termasuk penjualan masalah, mengambil inisiatif, komunikasi berorientasi pada perubahan konstruktif, inovasi, dan sosialisasi proaktif.

Dari uraian diatas, dapatlah disimpulkan beberapa hal sangat yang penting untuk diperhatikan. Pertama, perilaku organisasi adalah suatu bidang yang interdisipliner dan yang memanfaatkan hasil dari cabang ilmu yang lain. Kedua, walaupun mendapat sumbangan dari ilmu lain, bidang ilmu ini, tetap dapat berdiri sendiri, karena pusat perhatiannya pada perilaku manusia dalam berorganisasi. Ketiga, perilaku organisasi memberikan arah dan petunjuk bagi pencapaian tujuan organisasi dengan lebih baik. hal ini berbeda dengan psikologi dan sosiologi yang hanya memberi bantuan untuk dapat mengerti dan menguraikan tindakan seseorang atau kelempok, sedangkan perilaku organisasi bersifat penerapan. Atau dengan perkataan lain, perilaku organisasi berhubungan dengan pemanfaatan pengetahuan bagi pencapaian tujuan organisasi sebagaimana yang diharapkan.

BAB 8

Dalam dokumen Kata Pengantar - AKK kelompok2 (Halaman 44-50)

Dokumen terkait