• Tidak ada hasil yang ditemukan

Subbab ini memuat informasi seputar kota New York yang dapat melengkapi dasar analisis unsur intrinsik yaitu latar dalam Lady Cop. Dalam analisis ekstrinsik, informasi mengenai kota New York dapat membantu dalam memberikan gambaran situasi atau lingkungan pada saat para tokoh polisi wanita menjalankan tugasnya masing-masing. Beberapa informasi dalam subbab ini juga disajikan secara umum dan khusus berdasarkan hubungannya dengan analisis terhadap Lady Cop.

2.7.1 Sejarah Kota New York

New York adalah salah satu kota besar yang sangat terkenal di dunia di samping kota London, Paris, Moscow, Tokyo, dan kota besar terkenal lainnya. Serangan teroris pada tanggal 11 September tahun 2001 yang lalu semakin memperkuat keadaan tersebut. New York, yang memiliki nama resmi the City of New York, adalah kota terpadat di Amerika Serikat serta di benua Amerika bagian utara. Populasi kota tersebut adalah sekitar delapan juta seratus enam puluh delapan ribu tiga ratus delapan puluh delapan jiwa (8.168.388). New York adalah pusat keuangan internasional, politik, hiburan, dan kebudayaan. Markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa terdapat di kota tersebut. Secara luas, New York dianggap sebagai ibukota intelektual dan kultural dunia (Wikipedia, the Free Encyclopedia, 2005).

Sebelum kedatangan orang Eropa, daerah kota New York didiami oleh orang- orang Lenape, termasuk suku-suku seperti Manahatto, Canarsi, dan Rarit. Orang Lenape, dengan menaiki cano (sampan), bertemu dengan Giovanni da Verrazzano. Ia adalah penjelajah Eropa pertama yang memasuki daerah yang sekarang menjadi pelabuhan New York pada tahun 1524. Setelah pelayaran Henry Hudson pada tahun 1609, perkampungan orang Eropa terbentuk bersamaan dengan pendirian permukiman perdagangan bulu binatang milik Belanda di Lower Manhattan pada tahun 1613. Pada tahun 1624, daerah tersebut berubah menjadi kota dengan nama New Amsterdam (Nieuw Amsterdam) berlokasi di ujung selatan Manhattan. Pada tahun 1664, Armada Inggris merebut kota tersebut tanpa perlawanan, pemerintah Belanda secara formal menyerahkannya kepada pemerintah Inggris dalam Perjanjian Breda di akhir Perang Anglo-Dutch Kedua pada tahun 1667. Kota tersebut berganti nama menjadi New York, seperti nama wilayah York di Inggris yang diperintah oleh James, seorang Duke (adipati). New York menjadi koloni kerajaan pada tahun 1685 saat James

menggantikan saudaranya sebagai Raja Inggris (Wikipedia, the Free Encyclopedia, 2005).

2.7.2 Sektor dan Lingkungan Kota New York

Kota New York terbagi ke dalam lima (5) sektor yaitu Manhattan, Brooklyn, Queens, Bronx, dan Staten Island. Penduduk kota sering menyebut kota itu dengan "the Five Boroughs" atau kota “Lima Sektor”, istilah "the City" atau “Kota” digunakan untuk Manhattan dan mereka menyebut sektor lainnya sebagai "the Outer Boroughs" atau “Sektor-sektor Luar”, sebuah sebutan yang bagi sebagian penduduk terasa merendahkan. Warga Manhattan semakin banyak berpindah keluar menghindari biaya sewa yang melonjak sehingga penggunaan sebutan tersebut semakin menurun. Penduduk yang kurang mengenal kota sering (secara keliru) berpikir bahwa Manhattan sama dengan kota New York. Setiap Sektor terdiri dari ratusan jenis lingkungan, banyak lingkungan memiliki sejarah dan ciri khas tersendiri (Wikipedia, the Free Encyclopedia, 2005).

Manhattan, adalah pusat bisnis kota dan merupakan sektor yang paling menunjukkan gaya perkotaan. Sektor itu berpenduduk paling padat dan menjadi tempat bagi sebagian besar pencakar langit kota. Gedung atau tempat terkenal di Manhattan antara lain Central Park (Taman Pusat), Fifth Avenue, New York Stock Exchange (Gedung Bursa Efek New York). Bronx, dikenal sebagai tempat lahirnya budaya hip hop dan juga dikenal sebagai tempat bagi the New York Yankees (klub olah raga bola kasti New York). Bronx adalah satu-satunya sektor kota yang berada di daratan utama Amerika Serikat sedangkan empat sektor lainnya masing-masing berada di atas pulau-pulau terpisah. Bronx sering digambarkan sebagai daerah kumuh yang didiami oleh warga berkulit hitam atau kulit berwarna. Kejahatan identik dengan

sektor Bronx karena sebagian besar warganya hidup miskin. Citra buruk tentang Bronx menyebabkan sektor tersebut sulit berkembang. Brooklyn, adalah sektor dengan jumlah penduduk terbesar dan setiap kelompok penduduknya memiliki identitas kebangsaan yang kuat. Sektor itu meliputi distrik bisnis yang ramai hingga daerah permukiman yang luas di daerah pusat dan tenggara. Queens, adalah wilayah yang paling beraneka ragam di Amerika Serikat karena memiliki jumlah imigran lebih banyak dari daerah lainnya. Sektor itu adalah yang terbesar secara geografis dan peninggalan dari kota lamanya masih terlihat. Staten Island, adalah sektor yang sedikit terisolasi dan yang paling bercorak pinggiran kota. Sektor tersebut secara bertahap menjadi lebih menyatu ke dalam kehidupan kota dalam beberapa puluh tahun terakhir terutama sejak peresmian Jembatan Verrazano Narrows pada tahun 1964 (Wikipedia, the Free Encyclopedia, 2005).

2.7.3 Kebudayaan Warga Kota New York

Kota New York juga sering disebut sebagai "The City That Never Sleeps" sebagaimana terdapat dalam lirik lagu terkenal “New York, New York” yang dinyanyikan oleh Frank Sinatra atau “Kota yang tak pernah tidur”. Kota tersebut terkenal dengan kehidupan yang serba cepat dan aktif, gaya bahasa Amerika yaitu "in a New York minute" berarti "dengan segera". Gambaran klise tentang "hard-boiled New Yorker" atau “warga New York yang keras” memiliki reputasi sebagai orang yang egosentris, kasar, tidak sabar, dan menyombongkan diri saat berada dalam pergaulan, keributan, dan saat bercerita tentang kesulitan hidup di kota. Mereka sering mengganggap kota-kota lain sebagai "bukan kota sebenarnya". Penduduk kota New York disebut dengan "New Yorker" meskipun istilah itu dapat juga menunjuk pada warga pinggiran kota.

Singkatan "NYC" yang berbeda dengan "NY" berguna untuk menghindari keterangan yang membingungkan mengenai negara bagian New York. Sebutan lain bagi kota New York antara lain "the Big Apple" atau “Apel Besar”, "Gotham", "the Naked City" atau “Kota Telanjang”, "the Capital of the World" atau “Ibukota Dunia”. Sebuah slogan diperkenalkan pada tahun 2005 oleh Walikota Bloomberg dalam usaha untuk memenangkan penawaran sebagai penyelenggara Olimpiade 2012 yaitu "the World's Second Home" atau “Rumah Kedua di Dunia” (Wikipedia, the Free Encyclopedia, 2005).

Lalu lintas yang padat dan jalur kereta bawah tanah yang dirancang dengan baik menyebabkan enam (6) diantara sepuluh (10) penduduk, termasuk pekerja profesional kelas menengah, pulang dan pergi kerja menggunakan transportasi umum. Hal tersebut menjadi sebuah gaya hidup sehari-hari dan disebut sebagai "pedestrian culture" atau “budaya pejalan kaki”. Budaya tersebut sangat berbeda dari "car culture" atau “budaya mobil” yang mendominasi sebagian besar kota di Amerika. Budaya tersebut sangat kuat di sektor Manhattan karena pelayanan kereta bawah tanah yang lebih baik dan keadaan lalu lintas yang lebih buruk dari sektor lainnya (Wikipedia, the Free Encyclopedia, 2005). Jalur kereta bawah tanah termasuk daerah yang rawan kejahatan terutama pada jam-jam dini hari.

Penduduk Manhattan sebagian besar tinggal dalam gedung-gedung apartemen. Hal tersebut terlihat sebagai pasar perumahan yang sangat mahal dan padat meskipun terdapat lingkungan perumahan bergaya pinggiran kota dalam jumlah sangat besar pada sektor lainnya. Gaya hidup masyarakat yang tinggal dalam sebuah apartemen cenderung individualistik karena mereka menganggap tempat tinggal semacam itu kurang sesuai untuk membina hubungan dengan tetangga. Keadaan tersebut membuat proses perkenalan antar warga apartemen menjadi lama dan jarang.

BAB 3

ANALISIS INTRINSIK DAN EKSTRINSIK