• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERISTIWA-PERISTIWA KEJIWAAN

Dalam dokumen PSIKOLOGI UMUM (Halaman 36-55)

D.1. PERSEPSI

Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului olehpenginderaan, yaitu merupakan proses berujud diterimanya stimulus oleh individumelalui alat reseptornya. Stimulus yang diteruskan ke pusat susunan saraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami persepsi. Adabeberapa syarat terjadinya persepsi yaitu, adanya obyek persepsi, alat indera ataureseptor yang merupakan alat untuk menerima stimulus, dan adanya perhatian.

Persepi adalahkecakapan untuk melihat, memahami kemudian menafsirkan suatu stimulussehingga merupakan sesuatu yang berarti dan menghasilkan penafsiran. Selain itupersepsi merupakan

pengalaman terdahulu yang sering muncul dan menjadi suatukebiasaan. Hal tersebut dibarengi adanya pernyataan populer bahwa manusia adalah korban kebiasaan karena 90 % dari pengalaman sensoris merupakan halyang sehari-hari dipersepsi dengan kebiasaan yang didasarkan pada pengalaman

terdahulu yang diulang-ulang. Sehingga mempersepsi situasi sekarang tidak lepasdari adanya stimulus terdahulu.

Faktor Faktor yang Berpengaruh Dalam Persepsi

a. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar atau dalam individu.

b. Alat indera ,syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada syaraf sensorik untuk meneruskan stimulus.

c. Perhatian

Untuk menyadari atau mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian.

Proses Terjadinya Persepsi

Objek menimbulkan stimulus,lalu stimulus mengenai alat indera. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit ,sehingga akan merasakan tekanan tersebut.Proses stimulus mengenai alat indera merupakan merupakan proses kealaman atauproses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensorik ke otak. Proses ini yang disebut sebagai prosesfisiologis. Proses yang terjadi dalam otakatau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis. Dalam proses persepsi diperlukan adanya perhatiansebagai persiapan dala persepsi.

L S O R L

L : Lingkungan

S : Stimulus

O : Organisme atau individu

R : Respon atau reaksi

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa yang dipersepsi oleh individu selain tergantung pada stimulusnya juga tergantung kepada keadaan individu yang bersangkutan. Stimulus yang mendapatkan pemilihan dari individu kepada bermacam

Organisasi persepsi merupakan hal yang berkaitan dengan bagaimana seseorang mengorganisasikan apa yang di persepsinya. Apabila seseorang mempersepsi bagian terlebih dahulu baru kemudian

keseluruhan, bagian merupakan hal yang primer dan keseluruhan merupakan hal yang sekunder, menurut teori elemen. Teori yang berlawanan adalah teori gestalt.

Hukum menurut teori gestalt

Hukum pragnanz

Hukum pokok menurut hukum ini apa yang dipersepsikan merupakan hal yang penting (pragnanz), penuh arti.

Hukum figure ground

Figure : bagian yang dominan dan fokus perhatian sedangkan ground : melatarbelakangi atau

melengkapi. Apabila individu melakukan persepsi tapi tidak menjadi fokus dalam persepsinya maka akan menjadi latar.

Hukum kedekatan

Apabila stimulus saling berdekatan satu sama lain akan ada kecenderungan untuk dipersepsi sebagai suatu keseluruhan atau suatu gestalt.

misal : xx xx xx xx

Hukum kesamaan (similitary)

Misal : x x x x x x x x x x

. . .

x x x x x x x x x x

e. Hukum kontinuitas

Stimulus yang mempunyai kontinuitas satu dengan yang lain akan di pesepsi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan.

f. Hukum kelengkapan (closure)

Dalam persepsi adanya kecenderungan orang mempersepsi sesuatu yang kurang lengkap menjadi lengkap.

Objek persepsi

Objek persepsi mencakup segala sesuatu yang ada di sekitar manusia. Objek persepsi dibedakan menjadi 2, manusia (person/sosial perception) dan nonmanusia (things/nonsosial perception).

Perbedaan dan persamaan persepsi manusia dan nonmanusia :

b. perbedaan >> pada persepsi objek manusia , manusia yang dipersepsi mempunyai perasaan ,

kemampuan dan aspek aspek sama halnya seperti orang yang mempersepsi . Hal ini tidak akan dijumpai apabila yang dipersepsi berobjek benda.

Konsistensi dalam persepsi

Hasil persepsi itu tidak hanya ditentukan oleh stimulus secara objektif tetapi juga individu yang mempersepsi ikut aktif dalam hal persepsi.

a. Konsistensi bentuk

b. Konsistensi warna

c. Konsistensi ukuran (size)

VII. Perhatian

Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan objek. Apa yang diperhatikan betul-betul disadari, ada dalam pusat kesadaran.

a. Perhatian Spontan

b. Perhatian tidak spontan

Ditinjau dari banyaknya objek:

a. Perhatian sempit

b. Perhatian yang luas

Sehubungan dengan hal ini maka perhatian juga dapat terbagi atas:

a. Perhatian yang terpusat

b. Perhatian yang terbagi-bagi

Dilihat fluktuasinya

a. Perhatian statis

Orang mengetahui macam perhatian melalui tes, diantaranya tes Bourdon dan tes Kraepelin.

Melalui tes dapat diketahui:

a. Pengaruh gangguan terhadap perhatian

b. Macam perhatian yang ada pada individu

c. Ritme individu bekerja

d. Tempo individu bekerja

e. Ketelitian individu bekerja

VIII. Stimulus

a. Ambang stimulus

Adalah batas minimal kekuatan stimulus yang dapat menimbulkan kesadaran pada individu. Disebut ambang absolut sebelah bawah. Digunakan method of limits.

b. Ambang stimulus

Adalah batas minimal kekuatan stimulus yang dapat menimbulkan kesadaran pada individu. Disebut ambang absolut sebelah bawah. Digunakan method of limits.

c. Ambang perbedaan

Adalah kemampuan individu dalam membedakan stumulus yang satu dengan stimulus yang lain yang berbeda kekuatanya. Misalnya membedakan dua buah benda yang beratnya berbeda, apakah individu dapat mempersepsi perbedaannya atau tidak.

IX. Hukum Weber-Fechner

Metode psikofisik adalah metode yang dikemukakan oleh Fechner, namun sebelum itu telah ada yang merintisnya yaitu Weber, namun lebih dikenal dan dihubungkan dengan Fechner.

Dikenal hukum Weber :

Di dalam memperbandingkan dua objek, perbedaan itu dapat dipersepsi apabila tambahan stimulus telah mencapai perbandingan yang tertentu terhadap standarnya. Secara matimatis hukum Weber dapat dinyatakan dalam bentuk rumus:

R

R= Reiz adalah stimulus standar dan dR adalah merupakan tambahan stimulus terhadap R supaya menimbulkan perbedaan yang dapat diamati (Garret, 1958:338)

Hukum Weber disempurnakan lebih lanjut oleh Fechner.Fechner meletakkan prinsip lagi untuk mengembangkan hukum Weber:

a. Persepsi yang kompleks merupakan kumpulan dari beberapa persepsi yang lebih kecil atau lebih sederhana.

b. Adanya asumsi kesamaan just noticable differences(jnds) dalam persepsi, karena itu adanya unit yang dapat untuk mengukur perubahan persepsi.

Restate dari hukum Weber yang dikemukakan oleh Fechner: Perubahan persepsi secara proporsional sama dengan logaritma dari stimulusnya:

S= C log R

S= Persepsi

C = Bilangan konstan yang ditentukan dari eksperimen

a. Intensitas atau kekuatan stimulus

b. Ukuran stimulus

c. Perubahan stimulus

d. Uiangan dari stimulus

e. Pertentangan atau kontras dari stimulus

Faktor Individu

Jika stimulus merupakan factor eksternal dalam proses persepsi, maka factor individu merupakan factor internal. Menghadapi stimulus dari luar itu, individu bersikap selektif untuk menentukan stimulus mana yang akan diperhatikan sehingga menimbulkan individu yang bersangkutan.

Keadaan induvidu pada suatu waktu ditentukan oleh :

Yaitu keadaan individu yang lebih bersifat permanen

b. Sifat temporer dari individu

Yaitu keadaan individu pada suatu waktu, dimana keadaan temporer ini erat sekali hubungannya dengan stemming atau suasana hati dari individu

c. Aktivitas yang sedang berjalan pada individu

Hal ini juga akan turut menentukan apakah sesuatu itu akan diperhatikan atau tidak. Sesuatu hal atau benda pada suatu waktu tidak menarik perhatian seseorang, tetapi justru pada waktu lain sebaliknya, karena pada waktu aktivitas jiwanya sedang berhubungan dengan benda tersebut.

Persepsi Melalui Indra Penglihatan

Seseorang dapat melihat dengan matanya tetapi mata bukanlah satu-satunya bagian hingga individu dapat memperesepsi apa yang dilihatnya, mata hanyalah merupakan salah satu alat atau bagian yang menerima stimulus, dan stimulus ini dilangsungkan oleh syaraf sensoris otak, hingga akhirnya induvidu dapat menyadari apa yang dilihatnya.

Secara alur dapat dikemukakan bahwa proses persepsi berlangsung sbb:

b) Stimulus kemudian dilangsungkan ke otak oleh syaraf sensoris, dimana proses ini merupakan proses fisiologis.

c) Diotak sebagai pusat susunan urat syaraf terjadilah proses yang akhirnya induvidu dapat menyadari atau mempersepsi tentang apa yang diterima melalui alat indera.

d) Proses yang terjadi dalam otak ini merupakan proses psikologis.

a. Sturuktur psikologi mata

Apabila seseorang melihat seseatu objek maka stimulus yang mengenai mata bukanlah objeknya secara langsung, tetapi sinar yang dipantulkan oleh objek tersebut yang bekerja sebagai stimulus yang

mengenai mata.

b. Warna elementer dan warna primer

Menurut Hering yang kemudian dikenal dengan teori Hering terdapat warna enam pokok yaitu warna merah, hijau, kuning, biru, putih, dan hitam (Collinus dan Driver, 1952). Dari enam warna ini menjadi tiga pasang warna yaitu pasangan hijau-merah, biru-kuning, dan putih-hitam. Warna-warna lain merupakan warna campuran dari warna pokok tersebut.

Menurut Young retina mempunyai untuk mengadakan 3 macam warna pokok yaitu merah, hijau, dan biru (Harriman, 1958). Kemudian teori ini diperkuat oleh Helmholz, sehingga teori itu terkenal dengan teori Young Helmholz.

Orang yang buta warna sebenarnya tidak buta, hanya dia tidak dapat membedakan warna. Buta warna bukanlah sebuah penyakit, tetapi kelainan, karenanya buta warna tidak dapat disembuhkan. Hal ini disebabkan karena dalam retina krang sempurna cones-conesnya, yang berfungsi untuk membedakan warna.

XII. Persepsi Melalui Indra Pendengaran

Orang dapat mendengar sesuatu dengan alat pendengaran yaitu telinga.

Telinga merupakan salah satu alat yang dapat mengetauhi salah satu disekitarnya

Telinga dapat dibagi atas beberapa bagian mempunyai tugas sendiri, yaitu:

a. Telinga bagian luar

b. Telinga bagian tengah

c. Telinga bagian dalam

Yaitu bagian yang menerima stimulus dari luar. Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius eksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang

dinamakan membrana timpani (gendang telinga). Telinga terletak pada kedua sisi kepala kurang lebih setinggi mata. Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutama oleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga.

b. Telinga bagian dalam

Reseptor yang sensitive yang merupakan syaraf-syaraf penerima. Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian dari komplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajat satu sama lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan

c. Telinga bagian tengah

Bagian yang menentukan stimulus yang diterima oleh telinga bagian luar, jadi bagian ini merupakan transformer. Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateral dan kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua Membrana timpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga, Membran ini sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dan translulen. Stimulus berujud bunyi yang

merupakan getaran udara atau getaran medium lain. Sebagai respon dari stimulus itu orang dapat mendengarnya. Bunyi dapat dibedakan atas :

a. Nada yaitu bunyi yang getarannya telah teratur

b. Desah yaitu bunyi yang getarannya belum teratur

Telinga merupakan alat pendengaran untuk dapat mengetahui sesuatu yang ada di sekitar. Beberapa bagian telinga, yaitu :

a. Telinga bagian luar, merupakan bagian yang menerima stimulus dari luar.

b. Telinga bagian tengah merupakan bagian yang meneruskan stimulus yang diterima, jadi bagian ini merupakan transformer.

c. Telinga bagian dalam merupakan reseptor yang sensitif, merupakan saraf-saraf penerima.

XIII. Persepsi Melalui Indra Pencium

Hidung digunakan untuk mencium bau sesuatu. Sel penerima reseptor bau teletak dalam hidung sebelah dalam. Stimulusnya berwujud benda yang bersifat khemis ( gas yang dapat menguap), dan terkena alat indra dalam hidung dan diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Menuru hening ada enam bau pokok, yaitu :

a. Fruity b. Resinous c. Flowery d. Spicy e. Burning f. putrid

XIV. Persepsi melalui Indra Pengecap

Lidah merupakan indra pengecap kita. Stimulusnya berupa benda cair. Zat cair mengenai ujung sel penerima pada lidah, kemudian dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya orang dapat menyadari atau mempersepsi tentang hal yang dicecap. Ada 4 macam rasa pokok, yaitu :

a. Pahit

c. Asin

d. Asam, setiap rasa mempunyai daerah penerima rasa tersendiri pada lidah.

XV. Persepsi melalui Indra Kulit

Tidak semua bagian kulit dapat merasakan hanya bagian tertentu yang dapat menerima stimulus. Kulit primer dapat merasakan rasa sakit, rabaan, tekanan, dan temperatur, stimilusnya langsung mengenai kulit menimbulkan kesadaran akan lunak, keras, halus atau kasar. Stimulus dapat menimbulkan rasa sakit yang bersifat khemis maupun electrical menyebabkan kerusakan pada kulit dan rasa sakit.

Struktur fisiologis kulit

Dengan alat indra orang dapat menyadari sesuatu yang mengenai alat indranya. Sinestasi adalah seorang individu yang dapat mengamati sesuatu tanpa melalui alat indra yang sebenarnya. Contonya orang yang dapat menimbulkan kesadaran warna hitam apbila mendengar suara, dan warna biru bila mendengar suara e, bila melihat angka 1 menimbulkan kesadaran warna putih.

Orang dapat mengamati atau mempersepsi sesuatu atas dasar stimulus yang diterima. Dalam mangartikan stimulus terkadang orang mengalami kesalahan. Illusi adalah kesalahan individu dalam memberikan interprestasi atau arti terhadap stimulus yang diterimanya. Illusi bukan merupakan kelainan dalam kehidupan kejiwaan seseorang.Illusi berbeda dengan halusinasi. Halusinasi adalah kelainan dalam kejiwaan seseorang, individu merasa mengalami sesuatu persepsi tetapi tidak ada stimulus.

Faktor-faktor penyebab illusi

Ada 3 faktor penyebab illusi, yaitu

a. Faktor kealaman : Illusi terjadi karena faktor alam, misalnya illusi ekho (gema), illusi kaca.

b. Faktor stimulus

a) Stimulus yang mempunyai arti lebih dari satu yang menimbilkan illusi.

b) Stimulus yang tidak dianalisis lebih lanjut, yang memberikan impresi secara total.

c. Faktor individu : Disebabkan karena adanya kebiasaan dan adanya kesiapan psikologis dari individu.

Contoh macam-macam illusi

b. Illusi Muller-Lyer

c. Illusi hering

Dalam dokumen PSIKOLOGI UMUM (Halaman 36-55)

Dokumen terkait