• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERISTIWA-PERISTIWA PENTING TERKAIT MARGINALISASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA PADA ERA REFORMAS

No. Bulan/Tahun Peristiwa

1. 2000 Khalifah tertinggi Ahmadiyah Mrza Thahir Ahmad, berkunjung ke Indonesia untuk menjadi pembicara di seminar International Forum on Islamic Studies, dimana pada sela-sela kunjungannya berkesempatan bertemu dengan Presiden Abdul Rahman Wahid untuk bertukar –pikiran.

2. September 2002 Permukiman warga Ahmadiyah di Pancor , Lombok, NTB diserbu pemuda setempat selama 5 hari berturut-turut.

3. Mei 2005 Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor PAKEM) mengadakan rapat terbatas di Kejaksaan Agung, menyatakan Ahmadiyah (Lahore dan Qadian) sebagai ajaran menyimpang, namun rekomendasi ini tidak disusul penatapan surat keputusan bersama Menteri yang melarang kegiatan Ahmadiyah di Indonesia.

4. September 2005 Pengurus besar Nahdhatul Ulama (PB NU) mengeluarkan sikap resminya yang menyangkut masalah Ahmadiyah, Ahmadiyah dinyatakan sesat dan keluar dari Islam karena tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir.

5. Desember 2005 JAI mengadu ke Komisi HAM terkait berbagai peristiwa pelanggaran HAM dan penekanan-penekanan yang terjadi. 6. Agustus 2007 Menteri Agama Maftuh Basyuni memerintahkan Kepala Badan

LITBANG dan DIKLAT Dapartemen Agama Atho Mudhar berdialog dengan JAI, ada 7 pertemuan sepanjang September 2007 hingga Januari 2008, dimana dalam pertemuan tersebut selalu dihadiri oleh perwakilan dari Departemen Dalam Negeri, Markas Besar POLRI dan Deputy Menteri Koordinator

Kesejahteraan Rakyat.

7. 4 Januari 2008 Forum Umat Islam (FUI) mendatangi kejaksanaan Agung dan meminta institusi tersebut merekomendasikan pelanggaran ajaran Ahmadiyah kepada Presiden.

8. 9 Januari 2008 M. Syamsi Ali, Imam pada Islamic Center, Masjid Besar di New York, mengusulkan agar Ahmadiyah dideklarasikan sebagai Agama baru sehingga tidak menimbulkan gesekan

dengan penganut Islam umumnya.

9. 14 Januari 2008 PB JAI menyampaikan komitmen 12 butir penjelasan klarifikasi keyakinan Ahmadiyah, kedudukan Nabi Muhammad SAW dalam teolog aliran Ahamdiyah, selanjutnya pasca disampaikan komitmen tersebut Bakor PAKEM menggelar rapat membentuk tim evaluasi guna memantau pelaksanaan ke-12 butir penjelasan JAI.

10. 15 Januari 2008 Ketua komisi Fatwa MUI KH. Ma‟ruf Amin mengatakan bahwa 12 butir pertanyaan Ahamdiyah adalah pasal karet karena tidak menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad bukan Nabi dan bukan Rasul.

11. 15 Januari 2008 Bakor PAKEM merekomendasikan tidak melarang aliran Ahmadiyah dan memberi kesempatan jemaat aliran Ahmadiyah untuk melakukan perbakan dengan melaksanakan 12 butir penjelasan yang dikomitmekan oleh JAI sendiri.

12. 15 Januari 2008 Enam anggota JAI asal Lombok NTB mendatangi Konsulat Australia di Denpasar Bali, didampingi LBH Bali, mereka menyatakan ingin bertemu dengan Konsul Australia sekaligus mengajukan permohonan suaka politik, mereka menyatakan tidak lagi merasa aman hidup di Indonesia, namun permintaan itu ditolak oleh konsultat di Bali dan disarankan mengajukannya langsung ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

13. 18 Januari 2008 Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) mengeluarkan pernyataan bahwa 12 butir penjelasan JAI tidak secara tegas menyatakan bahwa JAI mengubah keyakinannya tentang status kenabian Mirza Ghulam Ahmad dan beberapa butir pernyataan JAI mengandung kebohongan, yaitu tidak sesuai dengan fakta yang ada pada buku-buku Ahmadiyah sendiri.

14. 21 Januari 2008 Pakar aliran sesat dari MUI, Amin Jamaluddin mengatakan bahwa 12 butir penjelasan JAI bertentangan dengan gerakan Ahamdiyah International berbasis di Inggris.

15. 24 Januari 2008 Menteri Agama membentuk Tim Pemantau sesuai rekomendasi Bakor PAKEM untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan 12 butir penjelasan JAI.

16. 14 Pebruari 2008 Tabligh akbar di Banjar (Jabar) , tokoh Front Pembela Islam, Sobri Lubis mengatakan orang-orang Ahamdiyah halal darahnya.

17. 12 April 2008 Ketua MUI, KH. A. Cholil Ridwan mendesak Pemerintah segera membubarkan JAI.

menyatakan ajaran Ahmadiyah (JAI) tetap menyimpang dari ajaran Islam, selanjutnya badan ini merekomendasikan kepada Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung segera mengeluarkan surat penghentian kegiatan JAI.

19. 16 April 2008 Ketua MUI KH. Ma‟ruf Amin menyampaikan larangan bagi segala bentuk penyebaran ajaran Ahmadiyah.

20. 17 April 2008 Ketua MPR Hidayat Nur Wadhid mengatakan larangan terhadap Ahmadiyah harus merujuk konstitusi karena menyangkut Hak Azasi.

21. 17 April 2008 Aliansi Kebebasan Beragama dan berkeyakinan mengecam keras keputusan Bakor PAKEM mengenai pembubaran JAI. 22. 18 April 2008 Mabes POLRI memerintahkan seluruh Kapolda agar jajarannya

melakukan pengamanan terhadap anggota JAI berikut sarana pelaksanaan ibadahnya, sebelum diterbitkan SKB yang akan mengatur pelanggaran seluruh kegiatan JAI di Indonesia. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin

menegaskan, pembubaran aliran Ahmadiyah bukanlah solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi saat ini, selanjutnya Din Syamsuddin berharap agar para pengikut JAI bisa diajak dan dirangkul kembali ke jalan dan aqidah Islam yang benar. 23. 19 April 2008 JAI dilarang mengadakan Mukernas di Denpasar, Bali. 24. 20 April 2008 FPI, FUI. HTI, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan

Forum Betawi Rembug (FBR) berdemonstrasi di Jakarta menuntut pembubaran Ahamdiyah.

Presiden PKS Tifatul Sembiring mengatakan PKS mendukung rekomendasi Bakor PAKEM agar JAI menghentikan

kegiatannya, namun PKS menolak langkah anarhkis terhadap Ahmadiyah.

25. 23 April 2008 MUI mendesak agar Pemerintah tidak menunda-nunda lagi untuk mengeluarkan SKB soal pelarangan aktivitas aliran Ahmadiyah.

26. 24 April 2008 Adnan Buyung Nasution, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, mendesak pembatalan SKB Tiga Menteri terkait pembatasan kegiatan Jemaat Ahmadiyah.

27. 27 April 2008 Tim Pembela Muslim (TPM) mengajukan somasin atau

peringatan hukum kepada anggota Wantimbang Bidang Hukum Adnan Buyung Nasution karena komentarnya yang membela gerakan JAI di Indonesia.

28. 28 April 2008 PB JAI mengeluarkan pernyataan pers yang menyesalkan keputusan atau rekomendasi Bakor PAKEM.

Masjid milih JAI di Parakan Salak, Sukabumi dibakar massa. Direktur Setara Institute, Hendardi, menyesali aksi pembakaran masjid Ahmadiyah di Sukabumi dan perusakan-perusakan di daerah lainnya di Jawa Barat, menurut Hendardi hal itu tidak akan terjadi jika Pemerintah tidak campur tangan dalam persoalan berkeyakinan dan beragama.

29. 29 Apri 2008 Ketua Umum PB NU, KH. Hasyim Muzadi menegaskan, Pemerintah harus bertanggungjawab terhadap aksi pembakaran masjid milik JAI di Kampung Parakan Salak , Sukabumi, Jawa Barat.

FUI saat menyampaikan aspirasi ke Fraksi PKS meminta DPR mendesak Presiden menerbitkan SKB terkait Ahmadiyah. 30. 30 April 2008 Masjid JAI di Kampung Ciarunteun Udik, Kabupaten Bogor

Jawa Barat dirusak massa.

31. 02 Mei 2008 Ratusan santri dari FUI dan HTI berunjuk rasa di Balai Kota dan Pendopo Sukabumi Jawa Barat, mereka mendesak Pemerintah segera membubarkan Ahmadiyah yang dinilai sudah menyesatkan ummat Islam.

Abdurrahman Wahid meminta agar kekerasan terhadap JAI segera dihentikan.

32. 04 Mei 2008 Ketua MUI Kota Cirebon KH. Mahfudz Bakri di Cirebon meminta masyarakat Kota Cirebon tenang dan tidak terpancing untuk merusak aset Ahmadiyah yang dinyatakan terlar4ang oleh Bakor PAKEM pusat.

33. 05 Mei 2008 Juru bicara JAI, Mubari mengatakan, jika SKB tentang ajaran Ahmadiyah dikeluarkan, pihaknya akan menyikapi SKB itu dengan proses hukum karena SKB tersebut merupakan produk hukum, selanjutnya ditegaskan bahwa, sebelum keputusan tetap Pemerintah tentang Ahmadiyah dikeluarkan, kegiatan-kegiatan Jemaat Ahmadiyah masih dilaksanakan.

34. 05 Mei 2008 Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB KH. Abdurrahman Wahid menyatakan siap menjadi saksi ahli bagi JAI di pengadilan, jika aliran itu dibubarkan oleh Pemerintah. 35. 06 Mei 2008 Aliansi Jogya untuk Indonesia Damai (AJI DAMAI)

demonstrasi menolak SKB untuk membubarkan Ahmadiyah di Indonesia.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Adnan Buyung Nasution bertemu dengan 3 Menteri dan Jaksa Agung membahas SKB pelarangan Ahamdiyah.

Komisi III DPRRI akan mengusulkan pemecatan

(impeachment) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jika Pemerintah melanggar konstitusi dalam menangani khusus Ahamdiyah.

Pemerintah menunda keluarnya SKB karena draftnya masih mengalami penyempurnaan.

36. 08 Mei 2008 MUI menyeru ke masyarakat, khususnya Muslim, agar tidak melakukan kekerasan dalam bentuk apapun terhadap anggota JAI.

Yayasan Jurnal Perempuan, Koalisi Perempuan Indonesia, Aliansi Komunitas Ungu, Our Voice, Institut Pelangi Perempuan, Lajnah Imaillah Ahmadiyah (Organisasi

perempuan JAI), perempuan Mahardika, Srikandi Demokrasi Indonesia, menggelar demontrasi di Bundaran HI mengusung tema “Selamatkan Ibu dan Anak Ahmadiyah dari kekerasan”. Perwakilan Kyi NU se Jawa datang ke Jakarta meminta agar MUI meninjau ulang fatwa sesat terhadap JAI.

37. 10 Mei 2008 Ketua Umum PP Suryadharma Ali menegaskan, tidak ragu mendukung fatwa MUI mengenai Ahmadiyah, PPP mendorong Pemerintah untuk tidak ragu mengeluarkan SKB Ahmadiyah. DPP Partai Demokrat mendesak kepada Pemerintah untuk tak ragu segera mengeluarkan SKB terkait pelanggaran terhadap ajaran Ahmadiyah.

38. 09 Juni 2008 Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri RI, Nomer 3 Tahun 2008, Nomer KEP- 033/A/JA/6/2008, Nomer 1999 Tahun 2008 tentang Peringatan dan Perintah kepada Penganut Anggota dan/atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Warga Masyarakat, ditetapkan.

39. 2009 Kegiatan sosialisasi SKB ke Provinsi, Kota dan Kabupaten masih terus berlangsung.

40. 2010 Melalui AKKBP melakukan Judicial Review terhadap undang- undang PNPS No. 1 tahun 1965 tentang penodaan agama dan ditolak oleh MK (Mahkama Konstitusi).

41. 14 Juli 2010 Ratusan gerakan rakyat anti Ahmadiyah melakukan penyegelan beberapa kantor Pemda di Garut dan melakukan penyisiran, menurut mereka di Pemda Garut 10% pegawainya menganut Ahmadiyah.

42. 29 Juli 2010 Ribuan Ormas perang batu dengan Jemaah Ahmadiyah di Desa Manis Lor Kecamatan Jalaksana Kuningan, yang berakhir

dengan penyegelan 7 masjid dan 1 musholla JAI.

43. 10 Agustus 2010 Ratusan massa FPI dan Gerakan Ummat Islam merusak paksa papan nama Jemaat Ahmadiyah yang terpampang pada Masjid An-nur Jl. Bubutan I Nomor 2 Surabaya.

44. 01 Oktober 2010 Sekitar 6 bangunan milik JAI di Desa Ciampea Udik-Ciampea, Bogor dibakar massa, bangunan masjid, surau & madrasah. 45. 04 Oktober 2010 Penghentian aktivitas JAI di Kec. Tampan Pekanbaru oleh

Pemerintah Kota Pekanbaru.

46. 11 Oktober 2010 Pemda Kabupaten Garut melarang anggota JAI berada di wilayahnya.

47. 29 Oktober 2010 FPI beserta ormas se Kabupaten Ciamis berupaya untuk melakukan penyegelan masjid Narudidin di jalan Gayam, Ciamis, namun aparat kepolisian menjaga masjid tersebut. 48. 05 Nopember 2010 Massa dari Perguruan Tinggi Dakwah Islam Tanjung Priok

menuntut penyegelan masjid Narudidin di jalan Kebon Bawang X, Tanjung Priok, yang diduga menjadi pusat aktivitas Jemaat Ahmadiyah.

49. 26 Nopember 2010 Puluhan rumah yang dimiliki oleh anggota JAI dibakar di dusun Ketapang, Lombok Barat, akibat warga desa setempat keberatan ada anggota JAI yang tinggal di wilayah tersebut dan tidak mendapatkan respon.

50. 03 Desember 2010 Sekelompok orang berkendaraan sepeda motor menyerang dan merusak masjid di jalan Ciputat Raya Jakarta.

51. 08 Desember 2010 Pemerintah Kota Tasik Malaya menutup sejumlah sarana milik Ahmadiyah.

52. 10 Desember 2010 Sekitar 100 santri di Sukabumi Jawa Barat membongkar masjid Ahmadiyah Kampung Panjalu, Desa Warnasari, Sukabumi, setelah keluar keputusan Mahkamah Agung yang menguatkan keputusan pengadilan negeri Cibadak Sukabumi yang

menyatakan masjid dimaksud bukan milik JAI.

53. 27 Desember 2010 Madrasah Al-Mahmud milik Ahmadiyah di Kampung Rawa Ekek Cianjur dibakar orang tak dikenal, sebelumnya dibakar bangunan madrasah.

54. Awal 2011 Pemerintah daerah ramai-ramai merespons aspirasi publik itu dengan berlomba-lomba menerbitkan larangan terhadap Ahmadiyahh, ditandai denagan Keputusan atau Peraturan Gubernur untuk menindaklanjuti SKB 3 Menteri, diantaranya : Provinsi Jawa Timur (Nomer : 188/94/KPTS/013/2011),

Provinsi Jawa Barat ( PerGub Nomor 12/2011), Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi

Kalimantan Selatan, Provinsi Banten (PerGub Nomer 05/2011). 55. 29 Januari 2011 Puluhan massa FPI aksi setelah mengetahui adanya kegiatan di

masjid Ahmadiyah di Makassar, dan anggota JAI yang ada akhirnya dievakuasi ke Masjid An-nushrat, Makassar.

56. 06 Pebruari 2011 Warga menyerang anggota JAI di Cekeusik Tangerang Banten dan terdapat korban jiwa dari pihak anggota JAI.

57. 23 Pebruari 2011 MUI menyatakan Ahmadiyah itu menyimpang. Dan MUI pernah mengusulkan kepada Pemerintah agar Ahmadiyah dibubarkan berdasarkan UU penodaan Agama, kata KH Ma‟ruf Amin saat bertemu pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat di gedung DPR/MPR Senayan Jakarta.

58. 27 Pebruari 2011 Lebih dari 5000 orang alim se-Nusa Tenggara Barat,

mendeklarasikan pembekuan Ahamdiyah di daerah tersebut, demikian disiarkan televisi swasta, indosiar. Pada kesempatan itu Menteri Agama Suryadarma Ali mengaku, pemerintah tengah mengkaji usulan pembubaran jemaah Ahmadiyah Indonesia. Namun secara pribadi Suryadarma Ali menegaskan, Ahmadiyah sepatutnya dibubarkan demi menjaga umat agar tak terperosok kepada ajaran yang sesat.

59. 05 Maret 2011 Pengamat politik Azyumardi Azra dalam seminar bertajuk “International Seminar on Islam, Piece, and Justice” di Hotel Grand Sahid, Jakarta, menyatakan bahwa Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi harus segera mencabut surat keputusan pelarangan Ahmadiyah yang telah dikeluarkan beberapa

pemerintah daerah. Menurut Azyumardi Azra, peraturan daerah atau SK pelarangan Ahmadiyah itu inkonstitusional.

“Tak jauh berbeda dengan SKB kalau mengambil langkah- langkahnya sendiri, baik provins maupun kabupaten,” katanya. Azyumardi Azra menilai Ahmadiyah ini status quo dengan SKB maka SKB yang harus disosialisasikan. “Tegaskan isi SKB, supaya masyarakat tidak melakukan tindakan main hakim sendiri,” tandasnya. Ahmadiyah juga harus menahan diri , jangan lagi bersifat eksklusif.

60. 13 Maret 2011 Ratusan massa dari Kampung Cisaar Desa Cipeuyeum Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,

menyerang sebuah masjid milik Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Kampung tersebut. Mereka membakar kitab dan buku- buku tentang ajaran Ahmadiyah yang ada di masjid tersebut serta mengamankan mushaf Al-Qur‟an.

61. 22 Maret 2011 Menteri Agama Suryadharma Ali menyesalkan sikap Jamaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang urung hadir dalam acara dialog dan dengar pendapat yang digelar Kementerian Agama. Padahal, dialog tersebut digelar untuk mencari solusi

penyelesaian penanganan masalh Ahmadiyah di Tanah Air. “Tentu sangat disesalkan JAI tidak hadir,” kata Menteri Agama usai membuka dialog tersebut di Jakarta.

Selanjutnya direspon JAI sebagai berikut : “Sebelumnya, JAI meminta Kementerian Agama menunda dialog yang berkenaan dengan permasalahan Ahmadiyah. Penundaan itu diminta karena dialog yang digelar dinilai mendadak dan tidak netral. “Surat undangan baru kami terima Jum‟at sore 18 Maret 2011, kantor sudah tutup. Sedangkan dialognya hari ini d Kantor Kementerian Agama,” kata Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Zafrulah Ahmad Pontoh.

62. 14 April 2011 Sebanyak 31 dari 89 anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Kecamatan Manis, Purwakarta, menggelar taubat dan berikrar untuk kembali memeluik agama Islam yang benar. Ikrar ditandai dengan pembacaan dua kalimat syahadat dilakukan di Masjid Agung Purwakarta, disaksikan Bupati Purwakarta dedi Mulyadi, pengurus MUI Purwakarta dan DKM Mesjid agung Purwakarta.

63. 19 April 2011 Puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar

Pembela Islam (LPI) menyegel masjid Jemaat Pekanbaru, Riau. 64. 20 April 2012 Mesjid Baiturrahim milik jemaah Ahmadiyah di Kampung

Babakan Sindang, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dirusak massa.

65. 13 Juli 2012 Pemukiman warga Ahmadiyah di Kampung Cisalada, Ciampea Udik, Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Jum‟at lalu diserang ratusan massa dari dua kampung, akibat peristiwa ini, lima rumah milik jemaat Ahmadiyah rusak dilempari batu.

Tabel 1. Peristiwa-Peristiwa Penting Terkait Marginalisasi Jemaat Ahmadiyah Indonesia pada Era Reformasi

Sepanjang tahun 2011 menurut sejumlah berita media massa cukup banyak anggota JAI yang bersahadat kembali, di antaranya di kecamatan Sangir Sumbar (3 orang), di Tasikmalaya (3 orang), di Cimahi (17 orang), di Sukabumi

(18 orang), di Majalengka (11 orang), di Jakarta (70 orang), dikutip dari Media Online Islamedia.com.

Sumber : Tempo, 5-11 Mei 2008 dan sumber-sumber lain, juga dikutip dari Buku Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah. (Jakarta : CMB Press, 2008), hal. 254-264; beberapa pemberitaan media terkait dinamika ekstensi JAI pasca dikeluarkannya SKB 3 Menteri; serta Data Dokumentasi JAI, Bogor : Sekretariat JAI, Tahun 2012.

Dokumen terkait