• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

2.1.8 Penerapan Pembelajaran Model Jigsaw pada Materi Peristiwa Sekitar Proklamasi

2.1.9.1 Peristiwa Sekitar Proklamasi

Proklamasi memiliki makna yang begitu besar bagi bangsa Indonesia.

Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dan menandai

lahirnya negara Indonesia.

2.1.9.1.1 Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Ada beberapa peristiwa sejarah menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17

24

(1)Pertemuan di Dalat

Pada tanggal 12 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional, yaitu Dr.

Rajiman Wedyodiningrat, Ir. Soekarno, dan Drs. Mohammad Hatta

memenuhi undangan Jenderal Terauchi di Dalat (Vietnam Selatan). Dalam

pertemuan itu, Jenderal Terauchi mengatakan pemerintahan Jepang telah

memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Keputusan

itu diambil setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Jepang. Bom

atom pertama dijatuhkan di kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945.

Bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.

Akibatnya, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada

tanggal 14 Agustus 1945.

(2)Berita Kekalahan Jepang

Berita tentang kekalahan itu sangat dirahasiakan oleh Jepang. Semua radio

disegel oleh pemerintahan Jepang. Namun demikian, ada juga tokoh-tokoh

pergerakan yang dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita tentang

kekalahan Jepang tersebut. Diantaranya adalah Sutan Syahrir. Syahrir

mendesak agar proklamasi jangan dilakukan oleh PPKI. Menurut Syahrir,

negara Indonesia yang lahir dengan cara demikian akan dicap oleh sekutu

sebagai negara buatan Jepang. Syahrir mengusulkan agar proklamasi

kemerdekaan dilakukan oleh Bung Karno saja sebagai pemimpin rakyat,

atas nama rakyat lewat siaran radio.

(3)Peristiwa Rengasdengklok (Jawa Barat)

Pada tanggal 16 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta diculik oleh

mengamankan tokoh bangsa dari pengaruh Jepang. Mereka meyakinkan

Soekarno bahwa jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk

melawan Jepang, apa pun resikonya. Di Jakarta, golongan muda, Wikana

dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr.

Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia di Jakarta. Kemudian Yusuf Kunto diutus untuk mengantar

Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan

Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Subardjo berhasil

meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan

kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka langsung menuju ke rumah

Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No. 1 yang diperkirakan aman dari

Jepang. Sekitar 15 pemuda menuntut Soekarno segera memproklamasikan

kemerdekaan pada 16 Agustus.

(4)Perumusan Teks Proklamasi

Naskah proklamasi disusun oleh tiga orang, yaitu Bung Karno, Bung Hatta,

dan Ahmad Soebarjo. Naskah teks proklamasi disepakati dan ditandatangani

oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah

tersebut diketik oleh Sayuti Melik. Penandatanganan teks proklamasi

dilakukan oleh dua tokoh tersebut atas usul Sukarni. Tokoh yang hadir

dalam pertemuan tersebut di antaranya Chairul Saleh, Sukarni, Sayuti

Melik, B.M Diah, Sudiro, dan tokoh-tokoh tua yang lain.

(5)Detik-Detik Proklamasi

Sesuai janji Ahmad Soebarjo, esok harinya Jumat 17 Agustus 1945 di Jalan

26

teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tepat pukul 10.00 WIB

Ir. Soekarno berpidato singkat dan membacakan teks proklamasi

kemerdekaan Republik Indonesia. Acara selanjutnya upacara pengibaran

bendera sang merah putih oleh S. Suhud dan Latief Hendraningrat yang

diiringi dengan lagu Indonesia Raya. Bendera tersebut dijahit oleh Ibu

Fatmawati Soekarno. Tokoh yang hadir di antaranya adalah Ki Hajar

Dewantara, Dr. Moewardi, A.A. Maramis, A.G. Pringgodigito dan

tokoh-tokoh dari PPKI maupun para pemuda. Pada saat itu yang hadir lebih dari

seribu orang. Guna mengenang jasanya maka Ir. Soekarno dan Moh. Hatta

dijuluki sebagai pahlawan proklamator Indonesia.

2.1.9.1.2 Tokoh-tokoh Penting dalam Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

Berikut adalah tokoh penting yang berperan dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan, yaitu:

(1)Ir. Soekarno

Sukarno adalah tokoh sangat penting dalam peristiwa Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia. Beliau dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di

Blitar, Jawa Timur. Bung Karno merupakan salah satu dari golongan tua

yang menghendaki pelaksanaan proklamasi di dalam PPKI. Hal ini didasari

pertimbangan untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah. Peran

Bung Karno yang sangat menonjol adalah bersama Bung Hatta bertindak

sebagai proklamator.

(2)Drs. Muhammad Hatta

Panggilan akrabnya adalah Bung Hatta. Dilahirkan di Sumatra Barat pada

Indonesia, menghadiri rapat PPKI di rumah Laksamana Maeda, dan

mendampingi Bung Karno dalam pembacaan Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Peran Bung Hatta dalam peristiwa

proklamasi adalah sebagai pemimpin selain Bung Karno dan salah satu

perumus naskah Proklamasi Kemerdekaan.

(3)Mr. Achmad Soebardjo

Beliau merupakan salah satu golongan tua pada saat menjelang Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia. Ia dilahirkan tanggal 23 Maret 1897 di Karawang

Jawa Barat. Ia aktif dalam perjuangan pergerakan nasional, termasuk

anggota PPKI, serta terlibat dalam perumusan rancangan Undang-Undang

Dasar. Peran beliau dalam peristiwa proklamasi adalah sebagai penasehat

PPKI dan menjadi penengah antara golongan muda dan kedua pemimpin

nasional Sukarno-Hatta.

(4)Laksamana Tadashi Maeda

Beliau adalah seorang Perwira Angkatan Laut Jepang dengan jabatan Wakil

Komandan Angkatan Laut Jepang di Jakarta. Ia bersimpati terhadap

perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu, rumahnya dijadikan sebagai tempat

pertemuaan para pejuang Indonesia untuk merumuskan naskah Proklamasi

Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945.

(5)Ibu Fatmawati

Ibu Fatmawati adalah istri Bung Karno, dilahirkan di Bengkulu pada tahun

28

dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di halaman rumahnya yang

sekaligus tempat dibacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di

Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Jasa beliau yang sangat

menonjol dalam peristiwa sekitar proklamasi adalah sebagai penjahit

Bendera Pusaka, Merah Putih.

(6)Sutan Syahrir

Sutan Syahrir adalah tokoh politik, pejuang kemerdekaan dan perdana

menteri pertama RI. Beliau dilahirkan di Bukit Tinggi. Pada aman Jepang,

Syahrir memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan pemerintahan Jepang.

Beliau adalah salah satu tokoh yang paling awal mengetahui Jepang

menyerah kepada sekutu melalui siaran radio.

2.1.9.1.3 Cara Menghargai Jasa Para Pahlawan Kemerdekaan

Sebagai warga negara Indonesia kita harus menghargai jasa tokoh-tokoh

yang terlibat dalam peristiwa kemerdekaan. Penghargaan tersebut dapat kita

wujudkan dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

(1)Hafal lagu kebangsaan yaitu lagu Indonesia Raya;

(2)Mengikuti upacara bendera setiap Senin di sekolah dengan khikmad;

(3)Giat dan tekun belajar untuk meraih cita-cita;

(4)Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan mendoakan semoga

arwahnya diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa;

(5)Meneladani semangat perjuangan para pahlawan dalam kehidupan

(6)Mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif seperti rela berjuang demi

bangsa dan negara dan berpendirian tetapi juga menghormati pendapat

orang lain.

(7)Mempelajari riwayat tokoh proklamasi kemerdekaan.

2.1.9.2Manfaat Penerapan Model Jigsaw pada Pembelajaran IPS

Dokumen terkait