• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjanjian Kinerja Tahun 2020

BAB II Perencanaan Kinerja

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Perjanjian Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2020. Penyusunan Perjanjian Kinerja ini didasarkan pada Peraturan Presiden RI.

Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Edaran Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dengan acuan tidak terlepas dari Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2015 - 2020, Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2017 dan Kebijakan Umum Mahkamah Agung RI dalam rangka penggunaan anggaran tahun 2020.

Maka untuk Tahun 2020 hingga di Tahun 2020, Pengadilan Negeri Dobo Kelas II telah melakukan Perjanjian Kinerja yang fokus pada percepatan proses persidangan yang termasuk di dalamnya administrasi perkara yang cepat dan terukur sesuai SOP juga memperhatikan pemerataan hak akan hukum bagi seluruh masyarakat terutama yang berdomisili di wilayah hukum Pengadilan Negeri Dobo Kelas II, sehingga tidak perduli statusnya semua masyarakat dapat berperkara di Pengadilan Negeri Dobo dengan cepat, sederhana dan biaya ringan / bahkan tanpa biaya sekalipun.

Diharapkan target pencapaian kinerja tahun 2020 akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya sehingga pada tahun 2020 target yang ditetapkan pada RenStra Pengadilan Negeri Dobo Kelas II akan tercapai yang kami yakini dapat memberikan perubahan di dalam organisasi maupun dalam pelayanan terhadap pencari keadilan secara jauh lebih baik.

Berikut Matriks Perjanjian Kinerja Pengadilan Negeri Dobo Kelas II Tahun 2020:

Tabel 2.2: Target Rencana Kinerja

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentasi sisa perkara yang diselesaikan :

- Perdata - Pidana

b. Persentasi perkara : - Perdata

- Pidana

Yang diselesaikan tepat waktu

c. Persentasi penurunan sisa perkara : - Perdata

- Pidana

d. Persentasi perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding

- Kasasi - PK

100%

100%

100%

100%

30%

30%

80%

90%

95%

e. Persentasi perkara pidana anak yang diselesaikan dengan Diversi

f. Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

15%

80%

2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentasi penyelesaian Minutasi perkara sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan

b. Persentasi isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

c. Persentasi perkara yang diselesaikan melalui Mediasi

d. Persentasi berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

90%

85%

100%

100%

3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

a. Persentasi perkara Prodeo yang diselesaikan

b. Persentasi perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan

c. Persentasi Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum

(POSBAKUM)

d. Persentasi Putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

100%

10%

100%

0%

4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

Persentasi Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)

90%

5. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM berdasarkan parameter objektif

a. Pedoman persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter objektif

b. Persentase pencapaian penggunaan anggaran

c. Persentase pengiriman Laporan Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintah tepat waktu

100%

80%

100%

6. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Fisik Pengadilan

a. Meningkatkan perawatan sarana lingkungan gedung kantor

b. Persentasi pengadaan alat pengolah data dan komunikasi sesuai

perencanaan yang ditetapkan

100%

80%

7. Tersedianya dukungan sarana dan prasarana baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka penyelenggaraan proses peradilan yang murah, cepat dan adil.

Persentasi ketersediaan peralatan dan fasilitas perkantoran

100%

8. Meningkatkan kemampuan teknis SDM

a. Persentase peningkatan

produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja)

b. Persentasi SDM yang mengikuti Diklat/Pelatihan

100%

30%

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka Rencana Strategis merupakan landasan dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Dobo Kelas II.

Dalam pembuatan pertanggungjawaban terhadap jalannya organisasi, manajemen lembaga Peradilan sangat penting untuk dilakukannya pengukuran kinerja setiap tahunnya. Pengukuran kinerja merupakan suatu evaluasi terhadap kinerja yang dilakukan dengan cara membandingkan antara rencana atau standar yang telah ditetapkan pada rencana strategis dengan realisasinya. Dengan perbandingan ini akan diketahui tingkat capaian kinerja setiap program.

Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Dobo Kelas II dilakukan meliputi capaian kinerja atas indikator utama, capaian kinerja atas setiap sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Strategis dan capaian kinerja setiap kegiatan. Pelaporan atas capaian kinerja tersebut selanjutnya akan dituangkan melalui Laporan Kinerja Pengadilan Negeri Dobo Kelas II.

 Perhitungan Capaian Kinerja

Perhitungan capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan tingkat realisasi dengan tingkat rencana capaian kinerja. Tingkat capaian kinerja dihitung dengan dalil sebagai berikut:

Realisasi Rencana

% Tingkat capaian Kinerja × 100

Perhitungan capaian kinerja ini membutuhkan dukungan Sistem informasi Data Kinerja yang memadai. Setiap data kinerja, baik rencana maupun realisasinya

harus disediakan secara memadai agar informasi kinerja yang dihasilkan dapat memenuhi kriteria informasi yang baik yaitu, valid, lengkap, tepat dan cepat.

a. Hasil atau Output Kinerja

Hasil atau output kinerja Pengadilan Negeri Dobo Kelas II merupakan segala sesuatu yang telah dihasilkan oleh Pengadilan Negeri Dobo Kelas II berdasarkan kinerja atas perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya (kontrak kinerja) yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Dobo Kelas II. Tugas pokok dan fungsi tersebut yang mana telah dijabarkan pada masing-masing bagian atau komponen kinerja (objek kinerja), yang mencakup keseluruhan bagian yang ada dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya pada Pengadilan Negeri Dobo Kelas II, yang dalam hal ini mengenai penyelesaian perkara untuk para pencari keadilan dengan mengedepankan profesionalisme, akuntabilitas, jujur dan berkeadilan secara efektif dan efisien.

Tugas pokok dan fungsi tersebut juga telah dijabarkan berdasarkan atas job description masing-masing bagian sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP) yang didukung dengan mekanisme dan tata cara pengukuran dan penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) untuk mendapatkan hasil yang paling optimal.

b. Indikator Kinerja

1. Indikator Penilaian Pelaksanaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Dobo Kelas II menggunakan indikator asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan, yang mana meliputi beberapa variabel penentu yakni ketepatan dan kecepatan dalam menerima, memeriksa dan mengadili dalam menyelesaikan perkara, serta kemapanan/efektifitas dan efisiensi administrasi perkara. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Dobo Kelas II sebagai alat ukur tingkat keberhasilan kemajuan dalam mewujudkan misi Pengadilan Negeri Dobo Kelas II.

2. Indikator Penilaian Kinerja dan Sasaran

Indikator Kinerja merupakan alat ukur dalam menilai tingkat capaian sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Strategis. Indikator Kinerja Sasaran Pengadilan Negeri Dobo Kelas II Tahun 2018 – 2022, menjadi alat ukur dalam penilaian tingkat pencapaian kinerja yang harus dipenuhi dalam jangka pendek maupun menengah.

Indikator Kinerja Sasaran digunakan oleh pimpinan dalam menyusun arah dan kebijakan serta prioritas kegiatan yang nantinya dapat dijadikan sebagai acuan penyusunan rencana kegiatan. Pada setiap akhir tahun dilakukan pengukuran kinerja atas setiap indikator sasaran, melalui penyusunan Laporan Kinerja (LKjIP), sebagai pertanggungjawaban atas penggunaan/pengelolaan anggaran.

3. Indikator Penilaian Kinerja dan Kegiatan

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pengadian Negeri Dobo Kelas II akan diukur tingkat capaian kinerjanya melalui Indikator Kinerja Kegiatan, yang meliputi:

1. Masukan (input)

2. Keluaran (output), hasil (outcome) 3. Manfaat (benefit)

4. Dampak (impact)

Tingkat rencana capaian kinerja tersebut akan dihitung dan dibandingkan dengan realisasinya pada setiap akhir tahun, dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK).

Target Penilaian

Dalam menentukan target penilaian kinerja dapat dikategorikan dalam 2 jenis target yakni antara lain:

1. Target Rencana

Merupakan penentuan persentase dari sesuatu yang diharapkan berhasil dari yang telah direncanakan sebelumnya. Oleh karena penentuan capaian target rencana

diperoleh dari akumulasi capaian hasil kinerja yang telah berjalan pada tahun sebelumnya, sehingga capaian optimal dari sesuatu target rencana tidaklah mutlak 100%.

2. Target Hasil

Merupakan penentuan riil persentase dari capaian kinerja yang telah dilaksanakan pada tahun kinerja yang bersangkutan. Hal ini diperoleh dari persentase realisasi kinerja kegiatan dengan persentase target kinerja kegiatan yang ditetapkan sebelumnya.

c. Analisis Akuntabilitas Kinerja

Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Dobo Kelas II Tahun 2020 mengacu pada Indikator Kinerja Utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas. Dari pengukuran kinerja tersebut, analisis capaian setiap indikator kinerja adalah sebagai berikut :

1) Ukuran Capaian Kinerja Utama “Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel”

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah Jumlah sisa perkara yang diselesaikan berbanding jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan.

Tabel 3.1: Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Sisa Perkara Tahun 2019 Jumlah Realisasi

(%)

Target

(%)

Capaian Kinerja

(%)

Perdata

Jumlah Sisa Perkara yang diselesaikan

6 Berkas

100 100 100

Jumlah Sisa Perkara 6 Berkas

Pidana Jumlah Sisa Perkara yang

diselesaikan

13 Berkas

100 100 100

Jumlah Sisa Perkara 13 Berkas

Perdata

Realisasi = x 100%

= x 100% = 100%

Capaian Kinerja = x 100% = x 100% = 100 %

Pidana

Realisasi = x 100%

= x 100% = 100%

Capaian Kinerja = x 100% = x 100% = 100 %

Indikator sisa perkara yang diselesaikan dengan target yang ditentukan sebesar 100% dengan realisasi 100% untuk perdata dan pidana. sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 100% untuk perdata dan pidana. Hal ini dikarenakan dari 6 sisa perkara perdata dan 13 sisa perkara pidana yang harus diselesaikan, semuanya dapat diselesaikan ditahun 2020. Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja sisa perkara 2109 yang diselesaikan tahun 2020 memenuhi target yang ditentukan.

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu adalah Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan berbanding jumlah perkara yang ada.

Tabel 3.2: Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

Perkara Tepat Waktu Jumlah Realisasi

(%)

Target

(%)

Capaian Kinerja

(%)

Perdata

Jumlah Perkara Selesai 34 Berkas

85 100 85

Jumlah Perkara 40 Berkas Pidana Jumlah Perkara Selesai 72 Berkas

93.50 100 93.50

Jumlah Perkara 77 Berkas Perdata

Realisasi = x 100%

= x 100% = 85%

Capaian Kinerja = x 100% = x 100% = 85%

Pidana

Realisasi = x 100%

= x 100% = 93.50%

Capaian Kinerja = !"#$!$#

%!&' ( x 100% =) . % x 100% = 93.50%

Indikator perkara yang diselesaikan tepat waktu dengan target yang ditentukan sebesar 100% dengan realisasi 85% untuk perdata dan 93.50% untuk pidana, sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85% untuk perdata dan 93.50%

untuk pidana. Hal ini dikarenakan terdapat 6 perkara perdata dan 5 perkara pidana yang belum diselesaikan ditahun 2020. Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja perkara yang diselesaikan tepat waktu tahun 2020 tidak tidak memenuhi target yang ditentukan baik perdata maupun pidana.

c. Persentase penurunan sisa perkara adalah Jumlah sisa perkara tahun sebelumnya dikurangi sisa perkara tahun berjalan berbanding sisa perkara tahun sebelumnya.

Tabel 3.3: Persentase penurunan sisa perkara

Sisa Perkara Jumlah Realisasi

(%)

Target

(%)

Capaian Kinerja

(%)

Perdata

Jumlah Sisa Perkara 2019 6 Berkas

0 30 0

Jumlah Sisa Perkara 2020 6 Berkas Pidana

Jumlah Sisa Perkara 2019 13 Berkas

61.53 30 61.53

Jumlah Sisa Perkara 2020 5 Berkas Perdata

Realisasi =, - ., - /

, - x 100%

= . x 100% = 0%

Pidana

Realisasi =, - ., - /

, - x 100%

= . x 100% = 61.53%

Capaian Kinerja = x 100% = . x 100% = 205.1%

Indikator penurunan sisa perkara dengan target yang ditentukan sebesar 100%

dengan realisasi 0% untuk perdata dan 61.53% untuk pidana, sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 0% untuk perdata dan 205.1% untuk pidana.

Hal ini dikarenakan 6 sisa perkara perdata dan 13 sisa perkara pidana ditahun 2019 menjadi 6 sisa perkara perdata dan 5 sisa perkara pidana ditahun 2020.

Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja penurunan sisa perkara tahun 2020 tidak mencapai target untuk perdata dan mencapai target untuk pidana.

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum adalah Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum berbanding jumlah putusan perkara.

Tabel 3.4: Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum

Jumlah Realisasi

(%)

Target

(%)

Capaian Kinerja

(%)

Banding

Jumlah yg Tidak Upaya Hukum

57 Berkas

90.47 80 113.08

Jumlah Putusan 63 Berkas

Kasasi

Jumlah yg Tidak Upaya

Hukum 56 Berkas

96.55 90 107.27

Jumlah Putusan 58 Berkas

PK

Jumlah yg Tidak Upaya

Hukum 58 Berkas

100 95 105.26

Jumlah Putusan 58 Berkas

Banding

Realisasi =Jumlah yg Tidak Upaya Hukum

x 100%

= x 100% = 90.47%

Capaian Kinerja = x 100% =) . x 100% = 113.08%

Kasasi

Realisasi =Jumlah yg Tidak Upaya Hukum

x 100%

= x 100% = 96.55%

Capaian Kinerja = x 100% =) .

) x 100% = 107.27%

PK

Realisasi =Jumlah yg Tidak Upaya Hukum

x 100%

= x 100% = 100%

Capaian Kinerja = x 100% = x 100% = 105.26%

Indikator perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan target yang ditentukan sebesar 90% untuk banding, 80% untuk kasasi, dan 95% untuk PK.

Dengan realisasi 90.47% untuk banding, 96.55% untuk kasasi, dan 100% untuk PK. Dengan demikian diperoleh capaian sebesar 113.08% untuk banding, 107.27 untuk kasasi dan 105.26% untuk PK. Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja perkara yang tidak mengajukan upaya hukum tahun 2020 memenuhi target untuk Banding, Kasasi, dan PK.

e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi adalah Jumlah perkara anak yang diselesaikan dengan diversi berbanding jumlah perkara pidana anak.

Tabel 3.5: Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

Jumlah Perkara Anak yg Diselesaikan dengan Diversi

0 Berkas

0 15 0

Jumlah Perkara Anak 2 Berkas

Perbandingan persentasi perkara pidana anak yang diselesaikan dengan Diversi dapat disajikan sebagai berikut :

Perkara anak yang diselesaikan dengan diversi

Realisasi =Jumlah perkara anak yang diselesaiakan dengan diversi

/ x 100%

= x 100% = 0%

Capaian Kinerja = x 100% = x 100% = 0%

Indikator perkara anak yang diselesaikan dengan diversi dengan target yang ditentukan sebesar 15% dengan realisasi diperoleh 0%. Hal ini dikarenakan tidak ada perkara anak yang diselesaikan dengan diversi. Dengan demikian diperoleh capaian sebesar 0% untuk perkara anak yang diselesaikan dengan diversi. Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja perkara anak yang diselesaikan dengan diversi tahun 2020 tidak memenuhi target yang ditentukan.

f. Indeks Responden Pencari Keadilan yang Puas Terhadap Layanan Peradilan merupakan nilai Indeks Kepuasan Pencari Keadilan yang didapat melalui Survey Kepuasan Masyarakat / IKM.

Tabel 3.6: Indeks responden pencari keadilan yg puas terhadap layanan peradilan

Indeks Kepuasan IKM

(%)

Nilai Rata-rata 77.06 80 96.32

Indeks Kepuasan Masyarakat semester I 2020

Capaian Kinerja = x 100% = . x 100% = 95.53%

Indeks Kepuasan Masyarakat semester II 2020

Capaian Kinerja = x 100% = . ) x 100% = 97.11%

Indeks Kepuasan Masyarakat 2020

Capaian Kinerja = x 100% = . x 100% = 96.32%

Indikator indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap pelayanan peradilan dengan target yang ditentukan sebesar 80% dengan realisasi IKM rata rata diperoleh 77.06%. Dengan demikian diperoleh capaian IKM rata rata sebesar 96.32%. Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa Indeks Responden Pencari Keadilan yang Puas Terhadap Layanan Peradilan tahun 2020 tidak memenuhi target yang ditentukan.

2) Ukuran Capaian Kinerja Utama “Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara”

a. Persentase Penyelesaian Minutasi Perkara Sesuai dengan Jangka Waktu yang ditentukan adalah Jumlah minutasi perkara yang disampaikan berbanding jumlah putusan perkara.

Tabel 3.7: Persentase penyelesaian minutasi perkara sesuai dengan jangka waktu

Minutasi Tahun 2020 Jumlah Realisasi

(%)

Target

(%)

Capaian Kinerja

(%)

Jumlah Minutasi tepat waktu 58 Berkas

100 90 111.11

Jumlah Putusan Perkara 58 Berkas

Perkara anak yang diselesaikan dengan diversi

Realisasi =

/ x 100%

= x 100% = 100%

Capaian Kinerja = !"#$!$#

%!&' ( x 100% =

) x 100% = 111.11%

Indikator penyelesaian minutasi perkara sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan dengan target yang ditentukan sebesar 90% dan diperoleh 100%.

Dengan demikian diperoleh capaian kinerja sebesar 111.11%. Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja Penyelesaian Minutasi Perkara Sesuai dengan Jangka Waktu yang ditentukan tahun 2020 sangat memuaskan di mana dapat melebihi target yang ditetapkan.

b. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh Para Pihak Tepat Waktu adalah Jumlah isi putusan yang diterima tepat waktu berbanding jumlah putusan.

Tabel 3.8:Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

Isi Putusan Diterima Tepat Waktu Jumlah (Berkas)

Realisasi

(%)

Target

(%)

Capaia n Kinerja

(%)

Jumlah isi putusan diterima tepat waktu 58

100 85 117.64

Jumlah Putusan 58

Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh Para Pihak Tepat Waktu

Realisasi =Jumlah isi putusan diterima tepat waktu

Jumlah Putusan x 100%

= x 100% = 100%

Capaian Kinerja = x 100% = x 100% = 117.64%

Indikator isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu yang ditentukan dengan target sebesar 85% dan diperoleh realisasi sebesar 100%.

Dengan demikian diperoleh capaian kinerja sebesar 117.64%. Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu yang ditentukan tahun 2020 sangat memuaskan di

Perbandingan persentasi isi putusan yang diterima oleh Para Pihak tepat waktu tahun 2020 dan 2019 dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel 3.9: Perbandingan isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

Tahun Realisasi

(%)

Target

(%)

2019 85 85

2020 100 85

Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja penyampaian isi putusan tepat waktu ke para pihak tahun 2020 menagalami kenaikan 15% di mana pencapaian target tahun 2020 menunjukan hasil 100%.

c. Persentase Perkara yang Diselesaikan Melalui Mediasi adalah Jumlah perkara yang diselesaikan dengan minutasi berbanding jumlah perkara yang dilakukan minutasi

Tabel 3.10: Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi

Penyelesaian Perkara Melalui

Mediasi Jumlah Realisasi

(%)

Target

(%)

Capaian Kinerja

(%)

Jumlah Mediasi Berhasil 1 Berkas

14.28 100 14.28 Jumlah Perkara yang dimediasi 7 Berkas

Perkara yang Diselesaikan Melalui Mediasi

Realisasi = Jumlah Mediasi Berhasil

Jumlah Perkara yang dimediasi x 100%

= x 100% = 14.28%

Capaian Kinerja = x 100% = x 100% =14.28%

Indikator perkara yang diselseaikan melalui mediasi dengan target yang ditentukan sebesar 100% dan diperoleh realisasi 14.28%. Dengan demikian diperoleh capaian kinerja sebesar 14.28%. Berdasarkan data di atas, dapat

disampaikan bahwa kinerja perkara yang diselseaikan melalui mediasi tahun 2020 dibawah target yang ditetapkan.

Perbandingan persentasi perkara yang diselesaikan melalui mediasi dalam kurun 2 tahun terakhir dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel 3.11: Perbandingan penyelesaian mediasi tahun 2020

Tahun Realisasi

(%)

Target

(%)

2019 0 10

2020 14.28 100

Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja penyelesaian perkara melalui mediasi tahun 2020 sama dengan tahun sebelunya di mana pencapaian dibawah target yang ditetapkan.

d. Persentase Berkas Perkara Yang Diajukan Banding, Kasasi dan PK Secara Lengkap dan Tepat Waktu adalah Jumlah perkara yg diajukan Banding, Kasasi PK secara lengkap berbanding jumlah berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi.

Tabel 3.12: Persentase berkas perkara yang diajukan banding, kasasi, PK secara lengkap

Pengajuan Banding, Kasasi, PK Jumlah Realisasi

(%)

Realisasi

(%)

Capaian Kinerja

(%)

Jumlah Pengajuan Lengkap & Tepat Waktu 6 Berkas

100 100 100

Jumlah Pengajuan Banding, Kasasi, PK 6 Berkas

Berkas Perkara Yang Diajukan Banding, Kasasi dan PK Secara Lengkap dan Tepat Waktu

Realisasi =Jumlah Pengajuan Lengkap & Tepat Waktu

Jumlah Pengajuan Banding,Kasasi,PK x 100%

= x 100% = 100%

Capaian Kinerja = x 100% = x 100% = 100%

Indikator Berkas Perkara Yang Diajukan Banding, Kasasi dan PK Secara Lengkap dan Tepat Waktu dengan target yang ditentukan sebesar 100% dengan

realisasi 100%. sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 100%. Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja Berkas Perkara Yang Diajukan Banding, Kasasi dan PK Secara Lengkap dan Tepat Waktu tahun 2020 memenuhi target yang ditetapkan.

Perbandingan persentasi berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, PK secara lengkap dan tepat waktu dalam tahun 2020 dengan tahun 2019 dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel 3.13: Perbandingan berkas perkara yang diajukan banding, kasasi, PK secara lengkap dan tepat waktu tahun 2020

Tahun Realisasi

(%)

Target

(%)

2019 100 100

2020 100 100

Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja Pengajuan Banding, Kasasi, PK secara lengkap dan tepat waktu tahun 2020 menunjukan konsistensi pencapaian target di mana pencapaian tahun 2020 tetap sesuai target yaitu 100%.

3) Ukuran Capaian Kinerja Utama “Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan ”

a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesesaikan adalah Jumlah Perkara Prodeo yang diselesaikan berbanding jumlah Perkara Prodeo.

Tabel 3.14: Persentase perkara prodeo yang diselesaian

Perkara Prodeo Tahun 2020 Jumlah Realisasi

(%)

Target

(%)

Capaian Kinerja

(%)

Jumlah Perkara Prodeo yg diselesaikan 0 Berkas

0 100 0

Jumlah Perkara Prodeo 0 Berkas

Perkara Prodeo yang diselesesaikan Realisasi =Jumlah Perkara Prodeo yg diselesaikan

Jumlah Perkara Prodeo x 100%

= x 100% = 0%

Capaian Kinerja = x 100% = x 100% = 0%

Indikator Perkara Prodeo yang diselesesaikan dengan target yang ditentukan sebesar 100% dengan realisasi 0%. sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 0%. Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja Perkara Prodeo yang diselesesaikan tahun 2020 tidak memenuhi target yang ditetapkan. Dikarenakan pada Pengadilan Negeri Dobo Kelas II tidak pernah ada perkara Prodeo.

b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan adalah Jumlah Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan berbanding jumlah Perkara yang seharusnya diselesaikan di luar Gedung Pengadilan.

Tabel 3.15: Persentase penyelesaian minutasi perkara sesuai dengan jangka waktu Perkara di luar Gedung

Pengadilan Tahun 2020 Jumlah Realisasi

(%)

Target

(%)

Capaian Kinerja

(%)

Jumlah Penyelesaian luar gedung 0 Berkas

0 100 0

Jumlah Perkara yang seharusnya diselesaikan di luar gedung

0 Berkas Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan Realisasi = Jumlah Penyelesaian luar gedung

Jumlah Perkara yang seharusnya diselesaikan di luar gedung x 100%

= x 100% = 0%

Capaian Kinerja = x 100% = x 100% = 0%

Indikator Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan dengan target yang ditentukan sebesar 100% dengan realisasi 0%. Sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 0%. Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan tahun 2020 tidak memenuhi target yang ditetapkan. Dikarenakan pada Pengadilan Negeri Dobo Kelas II tidak ada Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan.

Perbandingan persentasi Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan tahun 2020 dengan 2019 dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel 3.16: Perbandingan perkara yang diselesaikan di luar gedung Pengadilan tahun 2020

Tahun

Penyelesaian Perkara di luar Gedung Pengadilan Realisasi

(%)

Target

(%)

2019 0 100

2020 0 100

Berdasarkan data di atas, dapat disampaikan bahwa kinerja penyelesaian Perkara di luar Gedung Pengadilan menunjukan hasil yang sama dengan tahun 2019.

c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) adalah Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapatkan Layanan Bantuan Hukum berbanding jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu.

Tabel 3.17: Persentase pencari keadilan golongan tertentu yg mendapat layanan bantuan hukum

Posbakum Tahun 2020 Jumlah Realisasi

(%)

Target

(%)

Capaian Kinerja

(%)

Jumlah yang mendapat layanan 17 Berkas

100 100 100

Jumlah Pencari Keadilan Gol. Tertentu 17 Berkas

Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)

Realisasi = Jumlah yang mendapat layanaP

Jumlah Pencari Keadilan Gol.Tertentu x 100%

Jumlah Pencari Keadilan Gol.Tertentu x 100%

Dokumen terkait