• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERKEMBANGAN USAHA PERASURANSIAN DAN PERBANKAN

C. Perkembangan Bancassurance di Indonesia

Dalam sejarahnya, perkembangan bancassurance dipelopori dari Eropa. Di benua asalnya tersebut, bancassurance tumbuh dengan pesat dalam hal jumlah premi yang dijual melalui bank. Menurut data tahun 2000, jumlah premi baru       

64

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/perkembangan-perbankan-indonesia/, diakses pada tanggal 07 September 2010.

yang diperoleh melalui bancassurance di Perancis dan Portugis besarnya 70 persen dari total premi baru. Di Belgia 62 persen, Swedia 30 persen, dan Australia 50 persen. Sementara di Asia, perkembangan tidak kalah menarik. Pada tahun 2000, di Malaysia kanal ini telah menghasilkan premi bisnis baru asuransi jiwa sebesar 6,6 miliar ringgit Malaysia. Jumlah tersebut merupakan 48 persen dari total premi bisnis baru. Sementara Singapura berkisar antara 20-30 persen dan Cina sebesar 28 persen dari total premi bisnis baru.65

Di Indonesia, bancassurance mulai diperkenalkan pada pertengahan tahun 1990-an oleh Bank Lippo dengan Lippo Life yang dikenal dengan produk Warisan. Produk Warisan dinilai sukses, kemudian diikuti produk-produk lain, seperti Tabungan Pendidikan Bank Niaga-Cigna, dan juga berbagai produk asuransi kesehatan, seperti dilakukan Bank Danamon dan bank-bank besar lainnya.

Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Eddy Berutu, kerja sama antara bank dan perusahaan asuransi dalam bancassurance bervariasi. Namun, secara umum ada tiga kelompok, yakni perjanjian pemasaran (distribution agreement) yaitu kerja sama yang paling umum dilakukan termasuk di Indonesia.

Pola kerja sama yang lebih kompleks adalah perjanjian aliansi strategis (strategic alliance agreement) dan kelompok jasa keuangan (financial services group). Dua bentuk kerja sama yang terakhir ini biasanya mengintegrasikanoperasi antara bank di depan dan asuransi di belakang (front and

       65

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=1624, diakses pada tanggal 07 September 2010.

back-end operations) dalam rangka menawarkan produk asuransi kepada nasabah bank.

Biasanya, dalam pertumbuhan premi baru, pola kerja sama ini ditandai dengan penyatuan merek (integrated branding) antara bank dan asuransi. Dalam banyak kesempatan, kerjasama seperti ini tercermin dalam kepemilikan silang antara perusahaan asuransi dan perbankan.66

Selama ini kerjasama bank dan asuransi lebih banyak meliputi asuransi jiwa termasuk kecelakaan, asuransi kesehatan, asuransi kerugian seperti kendaraan, kebakaran dan unit link. Pada tahun-tahun awal, bancassurance hanya sebatas antara bank yang dibawah satu grup, namun sejak tiga tahun belekangan ini banyak bank yang melakukan kerja sama dengan banyak perusahaan asuransi. Tidak bisa dipungkiri, bank memang hanya mau bekerja sama dengan perusahaan asuransi yang punya reputasi baik.

Direkur Biro Riset Info Bank Eko B. Supriyanto mengatakan, bancassurance sebagai salah satu metode pemasaran akan memberikan keuntungan dimana nasabah dapat memperoleh layanan produk, baik produk asuransi maupun bank, dalam satu atap. Selain itu, nasabah memperoleh kenyamanan dan kemudahan karena umumnya bank bekerja-sama dengan perusahaan asuransi terpilih dibandingkan dengan jika nasabah harus memilih sendiri asuransinya. Nasabah juga mendapatkan standar layanan yang sama dari bank.67

       66

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=1624, diakses pada tanggal 07 September 2010.

67

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=1624, diakses pada tanggal 07 September 2010.

Bagi bank, melakukan aktivitas bancassurance adalah untuk melengkapi produk yang sudah ada, untuk meningkatkan pendapatan nonbunga (fee based income), serta alternative untuk mencari sumber dana karena sudah pasti dana yang disetor oleh nasabah melalui bank yang bersangkutan.

Keuntungan lain, bank dapat melakukan cross selling bagi satu nasabah dengan produk bank yang dimiliki, seperti kartu kredit, kredit pemilikan rumah (KPR), dan kredit pemilikan mobil (KPM), atau deposito, giro, dan tabungan di sisi dana. Sistem bancassurance dapat dikatakan lebih efisien dan efektif dalam upaya meningkatkan pendapatan premi sebab lebih mudah menjaring nasabah dari bank bersangkutan. Apalagi, di Indonesia kalau mendengar asuransi tentu sepercaya kalau yang menjual bank. Orang lebih percaya bank daripada asuransi. Berdasarkan data Dewan Asuransi Indonesia, dalam waktu kurang dari dua tahun, sejak Oktober 2003, AXA Mandiri berhasil menempati posisi dinomor tiga dalam pasar asuransi jiwa di Indonesia dari segi pendapatan premi baru bisnis individu. Pangsa pasarnya 10 persen, dibawah AIG Life (13,3 persen) dan Prudential (11,8 persen).68

Produk bancassurance akan tetap marak dan mempunyai potensi yang cukup besar. Jika saat ini hanya ada empat sampai lima juta pemegang polis atau hanya 2 persen dari populasi penduduk Indonesia, maka bancassurance akan mempunyai peluang lebih besar karena nasabah bank sekarang ini mencapai 40 juta sampai 45 juta nasabah. Jadi, masih ada sekitar 40 juta nasabah yang bisa digaet perusahaan asuransi.

       68

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=1624, diakses pada tanggal 07 September 2010.

BAB III

SISTEM PERLINDUNGAN HUKUM YANG DITERAPKAN DAN DIBERIKAN SUNLIFE FINANCIAL TERHADAP PEMEGANG POLIS

A. Sejarah Sunlife Financial Indonesia dan Produk Bancassurance 1. Sejarah Sunlife Financial

Sun Life Financial berdiri pada tahun 1871 di Toronto, Canada, sebagai salah satu perusahaan Asuransi Jiwa terkemuka di Canada. Sun Life Financial berkantor pusat di Toronto, Canada. Sun Life Financial merupakan salah satu perusahaan asuransi yang terbesar di Canada (Asset Under Management). Sun Life Financial bergerak di bidang Asuransi Jiwa dan Wealth Management (Pengelolaan asset/ kekayaan). Sun Life Financial berada di 4 benua yaitu Asia, Amerika, Eropa, dan Australia. Sun Life Financial merupakan perusahaan yang sangat besar dan dinamis, yang tersebar di 17 negara, dan memiliki lebih dari 300 cabang serta lebih dari 8 juta orang nasabah di seluruh dunia.69

Sun Life Financial adalah organisasi penyedia layanan jasa keuangan internasional terkemuka yang berpusat di Toronto, Canada yang menyediakan berbagai macam produk jasa keuangan dan proteksi untuk nasabah individu dan korporasi. Total asset under management CDN Sun Life Financial per 31 Desember 2001 sebesar $ 352 Milyar. Sun Life Financial mendapat nilai AA+ (Sangat Kuat/Very Strong) dari Standard & Poor’s dalam bidang Financial Strength (Kekuatan Financial). Sun Life Financial juga mendapat penilaian AAA (Sangat Baik/Excellent) dari Duff & Phelps dalam bidang Claims Paying Ability       

69

http://www.sunlife.co.id/slfglobal/v/index.jsp?vgnextoid=56173dcd33d43210VgnVCM 1000009b80d09fRCRD&vgnLocale=en_CA, diakses pada tanggal 4 november 2010

(Kemampuan Pembayaran Klaim). Selain itu, Sun Life Financial juga mendapat penilaian A++ (Sangat Baik/Superior) dari A. M Best dalam bidang Financial Strength (Kekuatan Financial). Pada Tahun 2000, Sun Life Assurance Company of Canada masuk ke Bursa Saham Toronto (TSX), New York (NYSE), London, dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF. Sun Life Financial termasuk sebagai perusahaan Global FTSE4Good Index sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2001. Global FTSE4Good Index merupakan daftar perusahaan-perusahaan yang menjalankan program tanggung-jawab sosial dengan baik. Jaringan operasional internasional dari Sun Life Financial diantaranya yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Cina, dan Bermuda. Sun Life Financial berpengalaman lebih dari 100 tahun di pasar Asia. Langkah Sun Life Financial di Hong Kong dimulai pada tahun 1892, kemudian dilanjutkan di Filipina pada tahun 1895.70

Sun Life Financial merupakan suatu perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional terkemuka yang telah membangun kekuatan selama lebih dari 140 tahun. Sun Life Financial telah memahami bahwa sejak awal perjalanan panjang yang penuh dengan pelajaran berharga. Setelah sekian lama, komitmen Sun Life Financial kepada nasabah tidak pernah berubah . Sun Life Financial ingin memberikan rasa aman dan tenang kepada nasabah untuk mencapai kesejahteraan dengan kemapanan finansial. Hal ini lah yang mendasari setiap langkah Sun Life Financial.71

Misi, visi, dan nilai-nilai yang Sun Life Financial miliki adalah hal terpenting perusahaan ini. Komitmen tersebut menggerakkan Sun Life Financial       

70

Sunlife Financial, Sunlife Financial Indonesia Profile Book, Halaman 7 71

http://www.sunlife.co.id/slfglobal/v/index.jsp?vgnextoid=56173dcd33d43210VgnVCM 1000009b80d09fRCRD&vgnLocale=en_CA, diakses pada tanggal 4 november 2010

untuk maju ke depan dan menjadi pedoman pada setiap keputusan yang diambil. Mulai dari budaya perusahaan, hingga seluruh produk dan layanan yang Sun Life Financial tawarkan ke seluruh dunia. Sun Life Financial adalah perusahaan yang mendedikasikan diri untuk keberhasilan finansial setiap nasabah.

Seiring dengan perkembangan ekonomi di Asia, Sun Life Financial mulai memasuki pasar asuransi jiwa di Hong Kong pada tahun 1892. Dengan rangkaian produk dan layanan financial yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di pasar asia, tiga tahun kemudian tepatnya pada tahun 1895, Sun Life Financial melanjutkan ekspansinya dengan memasuki pasar Filipina. Langkah Sun Life Financial terus berlanjut ke pasar asuransi jiwa di Indonesia, India, hingga Tianjin pada tahun 2002.

Kehadiran Sun Life Financial di kawasan Asia untuk membantu masyarakat melakukan perencanaan keuangan dan pengelolaan kekayaannya untuk mencapai kesejahteraan kemapanan financial di masa depan tanpa terasa telah berlangsung selama lebih dari 100 tahun. Hali ini membuktikan kepercayaan masyarakat Asia yang kuat terhadap Sun Life Financial.

Sun Life Financial telah mengembangkan sebuah strategi untuk menentukan arah perusahaan untuk lima tahun ke depan. Sun Life Financial menggunakan kekuatan regional dan local untuk membantu membangun eksistensinya di Asia untuk berkompetisi lebih efektif di pasar dan focus pada tujuannya ke seluruh Asia. Sun Life Financial memacu pertumbuhan yang menguntungkan melalui penyediaan solusi yang berorientasi pada nasabah, produk-produk inovatif serta jalur distribusi.

Pada saat Sun Life Assurance Company of Canada menjadi perusahaan go public di bulan Maret 2000, Sun Life Financial bergerak menuju suatu era baru di sejarah kehidupan perusahaan ini. Brand baru Sun Life Financial merepresentasikan proses evolusi yang berkelanjutan dari perusahaan penyedia asuransi jiwa menjadi kelompok usaha yang menawarkan rangkaian produk dan layanan yang dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan financial nasabah dalam jangka panjang.72

a. Sejarah Sunlife Financial Indonesia

Sun Life Financial Indonesia berdiri sejak tahun 1995, menyusul kesuksesan Sun Life Financial di Amerika Utara, Hong Kong, dan Filipina. Sejak 1995, Sun Life Financial Indonesia telah menyediakan masyarakat Indonesia dengan program yang lengkap mulai dari produk-produk proteksi dan pengelolaan kekayaan, termasuk asuransi jiwa, pendidikan, kesehatan dan perencanaan hari tua. Sun Life Financial Indonesia memiliki 44 kantor penjualan di lebih dari 30 kota di seluruh Indonesia (per Mei 2009) yang menawarkan produk asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, perencanaan hari tua, proteksi, hingga investasi.

Setiap tahun Sun Life Financial Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan di pasar dimana beroperasi. Sun Life Financial Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan produk-produk dan layanan-layanan Sun Life Financial Indonesia demi memenuhi kebutuhan keuangan para nasabah.

       72

http://www.sunlife.co.id/slfglobal/v/index.jsp?vgnextoid=56173dcd33d43210VgnVCM 1000009b80d09fRCRD&vgnLocale=en_CA, diakses pada tanggal 4 november 2010.

Hingga 31 Desember 2009, tingkat Risk Based Capital (RBC) Sun Life Financial Indonesia sebesar 239 persen jauh melampaui ketentuan minimal Departemen Keuangan sebesar 120 persen, dengan aset Rp3,72 triliun. Para karyawan dan agen Sun Life Financial Indonesia telah bekerja keras untuk meraih kepercayaan nasabah, dan Sun Life Financial Indonesia akan terus mengembangkan jalur distribusi keagenan dan non keagenan melalui bancassurance dan direct marketing/ tele marketing (DM/TM). Saat ini Sun Life Financial Indonesia menyediakan berbagai produk inovatif melalui lebih dari 40 kantor penjualan di Indonesia.73

Karena Sun Life Financial Indonesia berupaya untuk membantu nasabah meraih tujuan finansialnya berpegang pada struktur manajemen, kepemimpinan dan operasional yang solid dan efektif. Seluruh struktur ini memberikan perusahaan, karyawan dan afiliasinya dengan satu pedoman dalam bekerja sehari-harinya.

Adapun susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Sunlife Financial adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Dikran Ohannessian Komisaris : Nigel Hodges Komisaris : Lily Joenoes van Bunnik

Dewan Direksi

Presiden Direktur : Christopher James Robert Lossin

       73

Sunlife Financial, Basic Training Course Book, Agency Training Department, Halaman 13

Direktur : Harjanto Tanuwidjaja

b. Visi dan Misi Sunlife Financial Indonesia 1) Misi Sunlife Financial Indonesia

Membantu keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengan kemapanan finansial.

2) Visi Sunlife Financial Indonesia

Menjadi salah satu dari lima perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia.

3) Nilai-nilai Sunlife Financial Indonesia a) Integritas

Sunlife Financial Indonesia berkomitmen untuk menerapkan standar tertinggi dalam etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik.

b) Keterikatan

Sunlife Financial Indonesia menghargai perbedaan, karyawan yang berpotensi dan memotivasi, mendukung serta memberikan penghargaan atas kontribusi yang telah mereka berikan kepada perusahaan.

c) Berfokus Pada Nasabah

Sunlife Financial Indonesia menyediakan solusi keuangan sesuai dengan kebutuhan nasabah dan selalu mementingkan tercapainya tujuan finansial mereka

d) Sempurna

Sunlife Financial Indonesia menerapkan pelaksanaan operasional yang sempurna melalui staf yang bekerja bersama kami, produk dan layanan yang berkualitas, dan manajemen risiko yang berbasis nilai .

e) Nilai

Sunlife Financial Indonesia memberikan nilai lebih bagi nasabah dan pemegang saham serta komunitas di setiap negara tempat Sunlife Financial Indonesia beroperasi.74

2. Produk Bancassurance

Sesuai dengan misi Sunlife Financial Indonesia, membantu keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengan kemapanan finansial , dengan bangga Sunlife Financial Indonesia memperkenalkan “Plan Your Future”, yang diciptakan khusus bagi masyarakat Indonesia. Makna dari “Plan Your Future” ini adalah bahwa Sun Life Financial Indonesia menawarkan jasa konsultasi perencanaan keuangan, serta solusi masalah finansial yang disesuaikan dengan kebutuhan para nasabah.

Dengan “Plan Your Future”, Sunlife Financial Indonesia menawarkan beragam produk finansial yang memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Produk-produk Sunlife Financial Indonesia mencakup mulai dari produk asuransi pendidikan dan kesehatan, hingga perencanaan masa pensiun, serta investasi. Semua produk tersebut menjawab tiga kebutuhan keuangan yang mendasar: kebutuhan akan perlindungan, kebutuhan akan tabungan dan kebutuhan akan investasi.

Produk-produk yang dipasarkan oleh Sun Life Financial Indonesia dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu Produk Asuransi Traditional dan Produk

Asuransi investasi (Unit Link). Sementara untuk produk asuransi       

74

http://www.sunlife.co.id/slfglobal/v/index.jsp?vgnextoid=56173dcd33d43210VgnVCM 1000009b80d09fRCRD&vgnLocale=en_CA, diakses pada tanggal 4 november 2010.

tradisional dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Produk dasar dan Produk tambahan (Rider).

1. Produk Dasar

a. Sun Protector Benefit b. Sun Retirement Benefit c. Sun Saver Benefit d. Sun Saver Benefit Plus e. Sun Educational Benefit f. Sun Scholar

g. Sun Lady Saver h. Sun Lady Saver Plus 2. Rider (Manfaat Tambahan)

a. Accidental Death Benefit (ADB)

b. Waiver of Premium-Total Disability Benefit (WPTDB) c. Waiver of Premium-Death (WPD)

d. Critical Condition Rider (CCR) e. Hospital Income Rider (HIR) f. Payer Benefit

g. Living Benefit Rider (LBR)

B. Aspek Perlindungan Hukum Indonesia terhadap Pemegang Polis Bancassurance

Cabang-cabang hukum publik yang berkaitan dan berpengaruh atas hukum konsumen umumnya adalah hukum administrasi, hukum pidana dan hukum internasional terutama konvensi-konvensi internasional yang berkaitan dengan praktek bisnis, maupun Resolusi PBB tentang perlindungan konsumen sepanjang telah diratifikasi oleh Indonesia sebagai salah satu anggota.75

Diantara cabang hukum ini, tampaknya yang paling berpengaruh pada hubungan dan masalah yang termasuk hukum konsumen atau perlindungan konsumen adalah hukum pidana dan hukum administrasi negara sebagaimana diketahui bahwa hukum publik pada pokoknya mengatur hubungan hukum antara instansi-instansi pemerintah dengan masyarakat, selagi instansi tersebut bertindak selaku penguasa.

Kewenangan mengawasi dan bertindak dalam penerapan hukum yang berlaku oleh aparat pemerintah yang diberikan wewenang untuk itu, sangat perlu bagi perlindungan konsumen. Berbagai instansi berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu diberikan kewenangan untuk menyelidiki, menyidik, menuntut, dan mengadili setiap perbuatan pidana yang memenuhi unsur-unsur dari norma-norma hukum yang berkaitan.76

Dalam kehidupan bernegara, peran negara cenderung terlalu kuat di hadapan warga negaranya, untuk itu, warga negara membutuhkan perlindungan legal agar terhindar dari perbuatan pemerintah sebagai representasi negara, yang       

75

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1521/1/perdata-sabarudin2.pdf, diakses pada tanggal 4 november 2010

76

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1521/1/perdata-sabarudin2.pdf, diakses pada tanggal 4 november 2010

merugikan warga negaranya sendiri. Macam-macam perbuatan pemerintah yang bisa merugikan masyarakat tersebut adalah, perbuatan pemerintah dalam bidang pembuatan peraturan perundang-undangan (regeling), perbuatan pemerintah dalam penerbitan ketetapan (beschikking), dan perbuatan pemerintah dalam bidang keperdataan. Jenis Perlindungan Hukum yang dapat diberikan oleh hukum kepada warga negaranya adalah sebagai berikut, warga negara berhak atas perlindungan hukum terhadap perbuatan pemerintah yang bertentangan dengan hukum yang melanggar hak warga negara.77

Dalam hal perlindungan hukum bidang perdata, penguasa dapat dianggap melakukan perbuatan melanggar hukum karena melanggar hak subyektif orang bila penguasa tersebut melakukan perbuatan yang bersumber pada hubungan hukum perdata dengan warga negara serta melanggar ketentuan dalam hukum tersebut. Dalam hal perlindungan hukum bidang publik, penguasa melakukan perbuatan yang bersumber pada hukum publik serta melanggar ketentuan kaidah hukum tersebut.

Sebab dalam kriteria perbuatan melawan hukum Negara tidak dapat digugat, hal ini sesuai dengan pendapat Kranenburg, yang menyatakan bahwa konsep negara sebagai lembaga kekuasaan dikaitkan dengan konsep hukum sebagai keputusan kehendak oleh kekuasaan, sehingga tidak ada tanggung gugat negara, namun negara dalam konsep dapat dibedakan negara sebagai penguasa dan negara sebagai fiskus, oleh karenanya sebagai penguasa negara memang tidak dapat digugat, namun sebagai fiskus negara dapat digugat.

       77

http://www.ibnurochimconnection.com/2009/08/bab-viii-perlindungan-hukum.html, diakses pada tanggal 4 november 2010

Dengan demikian warga negara harus mendapat perlindungan di mana pada perlindungan hukum dalam Bidang Hukum Publik itu dapat berupa perlindungan hukum preventif dalam arti rakyat diberi kesempatan untuk ajukan keberatan, sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif, tujuannya untuk mencegah sengketa. Terdapat juga perlindungan hukum represif di mana ini bertujuan untuk menyelesaikan sengketa.78

Perlindungan Hukum akibat dikeluarkannya keputusan ditempuh melalui MA dengan cara hak uji materiil. Mahkamah Konstitusi menguji Undang-Undang terhadap konstitusi. Tolok ukur uji materiil meliputi apakah bertentangan/tidak dengan peraturan yang lebih tinggi dan apakah bertentangan/tidak dengan kepentingan umum. Untuk peraturan daerah caranya adalah dengan pembatalan oleh organ yang berwenang tanpa melalui proses peradilan.79

Dalam hukum perdata yang lebih banyak digunakan atau berkaitan dengan azas-azas hukum mengenai hubungan/masalah konsumen adalah buku ketiga tentang perikatan dan buku keempat mengenai pembuktian dan daluarsa. Buku ketiga memuat berbagai hubungan hukum konsumen. Seperti perikatan, baik yang terjadi berdasarkan perjanjian saja maupun yang lahir berdasarkan Undang-undang.

Hubungan hukum konsumen adalah untuk memberikan sesuatu, berbuat sesuatu, dan tidak berbuat sesuatu (Pasal 1234 KUHPerdata). Hubungan konsumen ini juga dapat kita lihat pada ketentuan Pasal 1313 sampai Pasal 1351 KUHPerdata. Pasal 1313 mengatur hubungan hukum secara sukarela diantara       

78

http://www.ibnurochimconnection.com/2009/08/bab-viii-perlindungan-hukum.html, diakses pada tanggal 4 november 2010

79

http://www.ibnurochimconnection.com/2009/08/bab-viii-perlindungan-hukum.html, diakses pada tanggal 4 november 2010

konsumen dan produsen, dengan mengadakan suatu perjanjian tertentu. Hubungan hukum ini menimbulkan hak dan kewajiban pada masing-masing pihak.80

Perikatan karena Undang-undang atau akibat sesuatu perbuatan menimbulkan hak dan kewajiban tertentu bagi masing-masing pihak (ketentuan Pasal 1352 KUHPerdata). Selanjutnya diantara perikatan yang lahir karena Undang-undang yang terpenting adalah ikatan yang terjadi karena akibat sesuatu perbuatan yang disebut juga dengan perbuatan melawan hukum (ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata). Sedangkan pertanggung jawaban perbuatan itu tidak saja merupakan perbuatan sendiri tetapi juga dari orang yang termasuk tanggung jawabnya seperti yang diatur pada Pasal 1367-1369 KUHPerdata.81

Perlindungan konsumen adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan perlindungan hukum yang diberikan kepada konsumen dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya dari hal-hal yang sangat merugikan konsumen itu sendiri. Dalam bidang hukum, istilah ini masih relatif baru khususnya di Indonesia, sedangkan di negara maju, hal ini mulai dibicarakan bersamaan dengan berkembangnya industri dan teknologi.82 Sebelum sampai kepada bentuk perlindungan konsumen, terlebih dahulu akan dipaparkan secara singkat mengenai sejarah perlindungan konsumen.

Sejarah perkembangan perlindungan konsumen sejalan dengan perkembangan perekonomian dunia. Perkembangan perekonomian yang pesat telah menghasilkan berbagai jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang

       80

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1521/1/perdata-sabarudin2.pdf, diakses pada tanggal 4 november 2010

81

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1521/1/perdata-sabarudin2.pdf, diakses pada tanggal 4 november 2010

82

Janus Sidabolok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 2000), Halaman. 9.

dan/atau jasa yang dapat dikonsumsi. Di samping itu, globalisasi dan perdagangan bebas yang didukung oleh kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika telah memperluas ruang gerak arus transaksi barang dan/atau jasa melintasi batas-batas wilayah suatu negara, sehingga barang dan/atau jasa yang ditawarkan bervariasi, baik produksi luar negeri maupun dalam negeri.

Konsumen yang keberadaannya sangat tidak terbatas, dengan strata yang sangat bervariasi, menyebabkan produsen melakukan kegiatan pemasaran dan distribusi produk barang atau jasa dengan cara-cara yang seefektif mungkin agar dapat mencapai konsumen yang sangat majemuk tersebut. Untuk itu semua cara pendekatan diupayakan sehingga mungkin menimbulkan berbagai dampak pada tindakan yang bersifat negatif, bahkan tidak terpuji, yang berawal dari itikad

Dokumen terkait