• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN

Tabel 4.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi NTB Triwulan III Tahun 2019 (miliar rupiah)

Sumber: LKPL Kanwil

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang disusun berdasar-kan konsolidasi antara Laporan Keuangan Pe-merintah Pusat dan Lapo-ran Keuangan Pemerin-tah Daerah dalam periode

6,50% 2,64% 34,57% 31,64% 58,93% 65,72% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Tahun 2019 Tahun 2018 Pendapatan Transfer Pendapatan Hibah Pendapatan Bukan Pajak Pendapatan Perpajakan

Grafik 4.1 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian Provinsi NTB Triwulan III 2019 dan

2018

Sumber: LKPL Kanwil

B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN

Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu peri-ode pelaporan yang sama, dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal.

B.1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Dari grafik 4.1 menunjukkan proporsi jenis pendapatan konsolidasian serta per-bandingannya antara tahun 2018 dan tahun 2019. Data sampai dengan triwulan III ta-hun 2019 menggambarkan untuk pendapa-tan pajak konsolidasian proporsinya sebe-sar 58,93 persen, lebih kecil dibandingkan tahun 2018 sebesar 65,72 persen. Semen-tara itu, proporsi Pendapatan Bukan Pajak

waktu tertentu. Sampai dengan Triwulan III 2019, realisasi penerimaan pendapatan konsolidasian di Provinsi NTB sebesar Rp5,47 triliun. Realisasi pendapatan tersebut naik sebesar 6,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Sementara itu, realisasi belanja konsolidasian di Provinsi NTB sampai dengan Triwulan III 2019 men-capai Rp17,69 triliun, mengalami kenaikan sebesar 3,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

konsolidasian dan Pendapatan Hibah di tahun 2019 proporsinya lebih besar dibanding-kan tahun 2018.

Grafik 4.2 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan

Konsoli-dasian Provinsi NTB s.d. Triwulan III 2019

Sumber: LKPL Kanwil

Berdasarkan grafik 4.2, Pendapatan Pemerintah Daerah memberikan kontribusi sebesar Rp3,26 triliun atau 59,56 persen atas total pendapatan konsolidasian, se-dangkan pendapatan pemerintah pusat berkontribusi sebesar 2,21 Triliun atau 40,44 persen.

Sementara jika di rinci dari total Pendapatan Perpajakan, penerimaan Pemerintah Pusat menyumbang sebesar Rp1,82 Triliun atau 56,47 persen, sementara Pendapatan Perpajakan Pemerintah Daerah se-besar Rp1,40 Triliun atau 43,53 persen.

B.2 Analisis Perubahan 1,64 (90,18%) 1,40 (100%) 0,18 (9,82%) 0,00 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 1,80 2,00 Pusat Daerah Pajak Dalam Negeri Pajak Per. Int

Grafik 4.3 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Perpajakan s.d. Triwulan III tahun 2019 (triliun rupiah)

Sumber: LKPL Kanwil

Penerimaan perpajakan kon-solidasian sampai dengan triwulan III tahun 2019 sebesar Rp3,22 triliun terdiri dari pendapatan pajak dalam negeri konsolidasian sebesar Rp3,04 triliun dan pendapatan pajak perda-gangan internasional sebesar Rp180 miliar. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama ta-hun 2018 yang mencapai Rp3,47

trili-un. Hal tersebut diakibatkan menurunnya penerimaan pajak perdagangan internasional dari Rp490 miliar di tahun 2018 menjadi Rp178 miliar pada tahun 2019 atau turun sebe-sar 63,66 persen, menurunnya penerimaan ini dari jenis pendapatan komoditi Barang Galian/ Tambang non migas sebesar 71,63 persen terjadi dari periode bulan Januari sampai dengan bulan Agustus 2019.

B.3 Analisis Realisasi Pendapatan Perpajakan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

40,44% 56,47% 20,73% 59,56% 43,53% 79,27% 100,00% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00%

Pendapatan Pend.perpajakan PNBP Hibah Transfer Pempus Pemda

Tabel 4.2 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah NTB s.d Triwulan III 2019 (miliar rupiah)

Sumber: LKPL Kanwil dan BPS NTB (diolah)

Pada Tahun 2019 PDRB Provinsi NTB atas dasar harga berlaku se-cara kumulatif sampai dengan triwulan III tahun 2019 mencapai 98,63 tri-liun dengan pertumbuhan ekonomi triwulan I sampai dengan triwulan III (c-to-c)

se-21

Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

C. BELANJA KONSOLIDASIAN

Belanja Pemerintahan Umum atau Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang sama, dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi).

C.1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 4.4 Perbandingan Belanja dan Transfer Pempus dan Pemda terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian pada

Prov.NTB s.d. Triwulan III Tahun 2019 (triliun rupiah)

Sumber: LKPL Kanwil 2,16 2,29 1,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,00 0,00 0,30 5,32 2,52 1,57 0,00 0,00 1,21 0,09 0,00 0,00 1,23 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 Bel Pegawai Bel Barang Bel Modal Pemby Bunga Utang Subsidi Hibah Bel Bantuan Sosial Belanja Tak Derduga Bel Lain-lain Transfer

Pemda Pempus

Belanja konsolidasian sam-pai dengan Triwulan III 2019 di Provinsi NTB sebesar Rp 17,69 Triliun dengan proporsi belanja pemerintah pusat sebesar Rp5,76 Triliun atau sebesar 32,54 pers-en dan belanja pemerintah daer-ah sebesar Rp11,93 Triliun atau sebesar 67,46 persen. Proporsi belanja konsolidasian paling ting-gi adalah belanja pegawai yaitu sebesar 42,25 persen dari total belanja konsolidasian, diikuti den-gan belanja barang konsolidasian sebesar 27,18 persen.

C.2 Analisis Perubahan

besar 3,70 persen. Sedangkan, pada periode yang sama pendapatan yang diterima pemerintah daerah dan pemerintah pusat terealisasi sebesar Rp5,11 triliun atau naik 2,12 persen. Dengan adanya selisih antara angka pertumbuhan ekonomi dan kenaikan pendapatan tersebut, menunjukkan masih adanya potensi penerimaan sebagai akibat pertumbuhan ekonomi, yang belum dioptimalkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Namun secara umum pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Provinsi NTB ber-pengaruh positif terhadap kenaikan pendapatan konsolidasian.

Realisasi Belanja Konsolidasian terdiri dari konsolidasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp5,45 Triliun dan Belanja Pemerintah Daerah tahun 2019 sebesar Rp17,69 Triliun. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar 2,0 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Belanja Modal Konsolidasian Triwulan III 2019 mengalami penurunan kinerja sebesar 11,69 persen dibandingkan dengan Belanja Modal

Konsolidasian periode Triwulan III 2018. Namun pagu Belanja modal ini jika dikaitkan adanya gempa di Provinsi NTB pada Tahun 2018 megalami kenaikan 28,88 persen atau Rp488 Miliar, pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak maupun perbaikan gedung/bangunan yang rusak akibat gempa. Belanja Pegawai Konsolidasian Triwulan III 2019 mengalami peningkatan sebesar 5,35 persen dibandingkan Triwulan III 2018. Kenaikan ini karena adanya perubahan besaran gaji pokok pegawai, kenaikan pangkat pegawai maupun rencana penambahan jumlah pegawai di tahun 2019.

Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Kepada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal dijalankan pe-merintah untuk mengintervensi jalan-nya pembangunan yang diharapkan mampu mendongkrak kesempatan kerja, arus investasi dan secara ke-seluruhan untuk meningkatkan kese-jahteraan masyarakat. Realisasi dana kebijakan fiskal yang berupa belanja kementrian/Lembaga mengalami peningkatan dari Rp1,11 Triliun di triwulan I-2019 menjadi Rp2,11

Trili- Grafik 4.7 Realisasi Dana Kebijakan Fiskal dan Per-tumbuhan Ekonomi Provinsi NTB Triwulan I-2019 dan

Triwulan III-2019

Sumber: LKPL Kanwil dan BPS NTB (diolah)

un rupiah di triwulan III-2019 ini. Dana perimbangan juga mengalami peningkatan dari Rp3,74 Triliun di triwulan I-2019 menjadi Rp3,86 triliun rupiah di triwulan III-2019. Hanya realisasi dana desa yang lebih kecil pada triwulan III-2019 (Rp189 miliar) dibandingkan triwulan I-2019 (Rp 236 miliar). Seiring dengan meningkatnya realisasi dana kebijakan fiskal, pertumbuhan ekonomi juga mengalami peningkatan yang signifikan. Pergerakan yang searah ini menggambarkan pentingnya kebijakan fiskal dalam menstimulan pere-konomian daerah. Belanja Pegawai 42,25% Belanja Barang 27,18% Belanja Modal 14,47% Transfer 0,01% Hibah 0,01% Belanja Bantuan Sosial 6,81% Belanja Tak Derduga 0,57% Subsidi 0,02% Pembayaran Bunga Utang 0,00% Belanja Lain-lain 8,68% Other 16,11% Belanja Pegawai 41,06% Belanja Barang 27,06% Belanja Modal 16,78% Pembayaran Bunga Utang 0,01% Subsidi 0,00% Hibah

9,22% Bantuan SosialBelanja 0,41% Belanja Tak Derduga 0,11% Belanja Lain-lain 0,00% Transfer 5,34% Other 15,09% Grafik 4.5 Komposisi Belanja Konsolidasian Prov. NTB Triwulan III 2019 Sumber: LKPL Kanwil Grafik 4.6 Komposisi Belanja Konsolidasian Prov. NTB Triwulan III 2018 Sumber: LKPL Kanwil 5,09 6,17 2,00 6,26 Q1-2019 Q3-2019

23

Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)

D. ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PDRB

Belanja pemerintah adalah salah satu motor penggerak perekonomian. Setiap je-nis belanja pemerintah tercatat dalam PDRB baik menurut lapangan usaha maupun PDRb menurut Pengeluaran. Dalam PDRB menurut lapangan usaha, peran pemerintah utamanya tercatat dalam kategori Administrasi Pemerintahan, dan sebagian lainnya da-lam kategori Pengadaan Air, Jasa Pendidikan pemerintah, Jasa Kesehatan Pemerintah, Informasi dan Komunikasi juga Jasa hiburan pemerintah lain. Dalam PDRB menurut Pengeluaran, belanja pemerintah tercatat utamanya dalam sektor Pengeluaran

Kon-6,01 6,39 5,57

14,66 15,91 15,30

Q1-19 Q2-19 Q3-19 PDRB Lapangan Usaha PDRB Pengeluaran

Grafik 4.8 Share Adm. Pemerintahan dalam PDRB Lapangan Usaha dan Share Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) dalam PDRB Pengeluaran TW I s.d Triwulan III-2019 (persen)

Sumber: BPS Provinsi NTB

sumsi Pemerintah (PKP), dan sebagian kecil lainnya dalam sektor PMTB.

Besarnya andil pemerin- tah dalam PDRB tergambar dari andil kategori Administrasi Pemerintahan yang mencapai 5,57 persen di triwulan III-2019. Dari sisi Pengeluaran, andil PKP dalam ekonomi NTB men-capai 15,3 persen di triwulan III-2019.

Laju pertumbuhan kategori administrasi pemerintahan di triwulan III-2019 men-capai 2,80 persen dan administrasi pemerintahan menjadi kategori penyumbang per-tumbuhan ke 6. Di sisi pengeluaran, laju perper-tumbuhan PKP mencapai 7,19 persen dan menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi ketiga. Besarnya peran pemerintah dalam membentuk perekonomian di NTB perlu disikapi dengan bijak. Karena instabilitas dan melemahnya kinerja keuangan pemerintah tentunya akan membawa pada melemahnya perekonomian NTB.

Dokumen terkait