• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Ilmu Astronomi Di Indonesia

Dalam dokumen Buku Sejarah Fisika (Halaman 155-174)

Abu Ma’syar

H. Perkembangan Ilmu Astronomi Di Indonesia

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

115

Bosscha. Yang mencetuskan didirikannya sebuah observatorium untuk memajukan ilmu astronomi di Hindia Belanda. Butuh usaha yang tidak mudah untuk mendirikan observatorium yang sekarang terletak di daerah Lembang, arah utara Kota Bandung itu. Mulai dari penelitian lokasi yang tepat untuk pengamatan, hingga perjalanan teleskop “Meredian Circle” dan “Carl Zeiss Jena”. Pembangunan Observatorium dimulai pada tahun 1922 di atas tanah pemberian kakak beradik “Ursone” seluas 6 hektar. Hingga akhirnya teleskop besar Zeiss mulai berfungsi pada tahun 1928. Beberapa bulan setelah instalasi teleskop, K.A.R. Bosscha meninggal, dan observatorium itu dinamai Observatorium Bosscha.Kini, observatorium bersejarah itu sudah berusia hampir 80 tahun. Di usianya yang mulai senja, Observatorium Bosscha telah menorehkan banyak catatan ke-astronomian. Sebagai contoh, penemuan planetary nebula di daerah langit selatan, 50% ditemukan di observatorium milik Indonesia ini. Ditambah dengan pengamatan-pengamatan lain seperti gerhana Matahari total pada tahun 1930, dimana Einstein duduk dalam komitenya untuk membuktikan Teori Relativitas Umum Einstein. Dan keikutsertaan Observatorium Bosscha dalam pendidikan ilmu pengetahuan alam, dengan mengadakan jurusan Astonomi di ITB pada tahun 1959.

Minat masyarakat terhadap ilmu yang menjadi “anak tiri” di Indonesia ini telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Melihat antusiasnya masyarakat dan media ketika terjadi fenomena langit yang jarang terjadi seperti saat melintasnya komet Halley (1986), oposisi Mars (2003), transit Venus (2004), dan lainnya. Juga dengan terbentuknya perkumpulan-perkumpulan pecinta Astronomi yang mulai marak. Dan beberapa media di dunia maya mulai dari millis, website, forum diskusi dan banyak blog yang berisikan info-info Astronomi.

Secara Internasional, astronomi di Indonesia pun sudah ‘cukup dipandang’. Terbukti dengan dipercayanya Indonesia menjadi tuan rumah APRIM, ajang berkumpulnya para astronom dunia, pada tahun 2005 silam, juga sebagai tuan rumah olimpiade Astronomi Internasional tahun 2008 mendatang. Belum lagi banyaknya siswa yang membawa pulang medali ke tanah air, hasil dari pertarungan mereka dalam Olimpiade Astronomi Internasional maupun Olimpiade Astronomi Asia Pasific.Kini, setelah melihat perkembangan ilmu Astronomi yang cukup pesat, akankah pemerintah lebih memperhatikan perkembangan ilmu alam ini? Seperti sudah menjadi hal umum jika ilmu alam kurang diperhatikan di negara

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

116

tercinta ini. Padahal, sangatlah penting untuk membuka kesadaran sains di mata masyarakat Indonesia. Agar menjadi masyarakat yang cinta ilmu, yang bisa banyak membaca dari alam sekitarnya, dari tingginya langit hingga dalamnya lautan.

Kita bisa mencotoh negara-negara maju seperti Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) ataupun Badan Antariksa Eropa (ESA), yang menyiapkan divisi khusus untuk pelayanan informasi Astronomi bagi publik. Mulai dari informasi informal hingga terprogram seperti pelatihan guru sekolah dan bantuan implementasi kurikulum ilmu pengetahuan alam. Memasukkan astronomi dalam kurikulum pelajaran siswa sekolah, mengapa tidak?Indonesia, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke hanya memiliki sedikit sekali fasilitas astronomi. Hampir semua kegiatan astronomi terpusat di Observatorium Bosscha dan Planetarium Jakarta. Ide pembuatan observatorium di daerah-daerah terpencil sudah ada sejak dulu. Yang sudah mulai berjalan seperti Planetarium di Palembang dan Tenggarong, Kalimantan. Juga adanya rencana menjadikan Pulau Biak sebagai tempat peluncuran satelit. Para pecinta Astronomi dan masyarakat Indonesia pada umumnya, memiliki mimpi agar dapat dibangun lagi observatorium-observatroium di daerah-daerah ataupun pulau-pulau terpencil lainnya. Selain belum banyak terjamah manusia, hingga tingkat polusinya kecil dan memungkinkan untuk melihat langit sangat cerah, pembangunan fasilitas astronomi itu juga menjadi sebuah ajang penyebaran pendidikan sains yang tentunya dapat mengurangi tingkat kebodohan masyarakat Indonesia.

Pemerintah Indonesia dan para pecinta Astronomi dapat bekerja sama dalam menyebarkan ilmu astronomi. Dengan tersedianya fasilitas media yang cukup banyak, keinginan adanya majalah atau tabloid astronomi tentunya mimpi yang harus diwujudkan. Kesediaan pemerintah untuk menyokong dana riset ataupun kegiatan keilmuan ini juga sangatlah diharapkan.

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

117

1. Jelaskan mengapa era Fisika Klasik runtuh ?

2. Jelaskan fenomena-fenomena apa saa yang menandai lahirnya Fisika Modern ?

3. Sebutkan dan jelaskan tokoh-tokoh beserta kontibusinya pada Perkembangan Ilmu Mekanika?

4. Sebutkan dan jelaskan tokoh-tokoh yang pertama kali memprakasai Ilmu Termodinamika ?

5. Jelaskan penemuan besar pada perkembangan optik pada periode IV ? 6. Jelaskan perbedaan pandangan pada era fisika klasik dan fisika modern?

• EVALUASI

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

118

1. Dikarena banyaknya fenomena-fenomena mikroskopis dan hukum-hukum baru yang ditemukan sejak tahun 1890. Fenomena mikroskopis yaitu fenomena-fenomena yang tidak dapat dilihat secara langsung, seperti elektron, proton, neutron, atom, dan sebagainya. Ahli fisika telah mencoba memecahkan persoalan tentang struktur atom, elektron, radiasi dengan fisika klasik. Namun, tidak berhasil menerangkan fenomena-fenomena tersebut. Karena itu para ahli fisika mencari ilmu dan model-model lain yang baru. Dengan didapatnya teori-teori baru yang daat menerangkan fenomena-fenomena mikroskopis itu, maka fisika telah memperluas ilmu ke arah yang lebih jauh lagi.

Awal berakhirnya era fisika klasik di tandai dengan percobaan Michelson-Morley, salah satu percobaan paling penting dan masyhur dalam sejarah fisika, dilakukan pada tahun 1887 oleh Albert Michelson dan Edward Morley di tempat yang sekarang menjadi kampus Case Western Reserve University. Percobaan ini dianggap sebagai petunjuk pertama terkuat untuk menyangkal keberadaan eter sebagai medium gelombang cahaya. Selain itu penanda kuat berakhirnya fisika klasik ketika diakannya pertemuan sovley oleh para ahli fisika,

• KUNCI

JAWABAN

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

119

2. Fenomena-fenomena yang mendai lahirnya Fisika Modern diantaranya :

 Radiasi Benda Hitam

Benda hitam adalah benda ideal yang mampu menyerap atau mengabsorbsi semua radiasi yang mengenainya, serta tidak bergantung pada frekuensi radiasi tersebut. Bisa dikatakan benda hitam merupakan penyerap dan pemancar yang sempurna.

Benda hitam pada temperatur tertentu meradiasi energi dengan laju lebih besar dari benda lain.Model yang dapat digunakan untuk mengamati sifat radiasi benda hitam adalah model rongga

 Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik adalah peristiwa lepasnya elektron dari permukaan logam yang tembaki oleh foton.jika logam mengkilat di iradiasi, maka akan terjadi pancaran electron pada logam tersebut. Cahaya dengan frekuensi lebih besar dari frekuensi ambang yang akan menghasilkan arus elektron Foton. Energi maksimum yang terlepas dari logam akibat peristiwa fotolistrik adalah

 Spekrum Cahaya Oleh Atom hydrogen

Atom hydrogen jika dipanaskan pada suhu tinggi, akan mengeluarkan cahaya. Namun cahaya yang dipancarkan tidak meliputi semua warna, melinkan hanya cahaya dengan frekuensi tertentu

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

120

3. Ahli-ahli pada Fisika Mekanika beserta seumbangsinya dalam dunia mekani diantaranya :  Periode I (Pra Sains sampai dengan 1550 M), yang terdiri dari:

 Aristoteles, mengemukakan tentang hubungan tombal balik antara gerak dan gaya, yaitu bidang dinamika.

 Archimedes, mengemukakan tentang hukum Archimedes, yaitu berat benda yang dicelupkan ke dalam zat cair sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.

 Eratoshenes, melakukan perhitungan tentang diameter bumi.

 Periode II ( Awal Sains 1550-1800 M ), tokoh yang berperan diantaranya:

 Galileo, mengemukakan tentang hukum kelembaman atau inersia.

 Descartes, mendefenisikan tentang momentum sebagai perkalian masa dan kecepatan.

 Evangelista Torricelli membuat eksperimen yang dikenal dengan Torricelli Experiment.

 Otto Von Guericke menemukan pompa udara dan Elektrisiermasschine.

 Blaise Pascal, mengemukakan tentang prinsip Hidrostatik yang dikebal dengan hukum Pascal.

 Isaac Newton, mengemukakan tentang gerak yang dikenal dengan hukum gerak Newton dan hukum gravitasi.

 Sampai Periode III ( Fisika Klasik 1800 M -1890 (1900 ) M). tokoh yang berperan diantaranya :

 Daniel Bernoulli, mengemukakan tentang Prinsip Mekanika Fluida.

 Leonhard Euler, mengemukakan tentang Teori Elastisitas.

 Hamilton, mengemukakan sebuah pendekatan dengan menggunakan prinsip Hamilton.

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

121

 Orang yang pertama kali melakukannya adalah

a. Aristolteles (350 SM). Dia mengatakan panasa adalah bagian dari materi.

b. Galileo Galilei yang menganggap panas adalah sesuatu yang dapat diukur dengan penemuannya adalah termometer air.

c. sir humphrey davy dan count rumford (1799) menegaskan bahwa panas adalah sesuatu yang meengalir.

d. Thonas A. Edison. Memperkenalkan mesin uap yang mengkonvensi menjadi kerja mekanik dan disempurnakan oleh Sardi Carnot (1824)

e. James P Joule menyimpulkan bahwa panas dan kerja adalah dua bentuk energi yang satu sama lain dapat dikonversi.

 Penemuan besar pada periode ke IV Optika modern ditandai dengan perkembagan ilmu dan rekayasa optik yang menjadi sangat populer pada abad 20. Bidang optik ini meliputi elektromagnetik atau sifat kuantum cahaya. Pada era optika modern ditandai dengan penemuan besar yaitu mengenai efek foto listrik dan serat optik.

a. Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik berawal dari penemuan Heinrich Rudolf Hertz pada tahun 1887. Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron yang dimiliki atom-atom logam akibat disinari oleh cahaya yang memiliki frekuensi lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut. Peralatan eksperimen Hertz pada waktu terdiri dari dua buah plat logam yang terhubung dengan sumber tegangan dan terletak dalam ruang.

Sebuah logam ketika disinari akan melepaskan elektron, yang akan menghasilkan arus listrik jika disambung ke rangkaian tertutup. Jika cahaya adalah gelombang seperti yang telah diprediksikan oleh Fisika klasik, maka seharusnya semakin tinggi intensitas cahaya yang diberikan maka semakin besar arus yang terdeteksi. Namun hasil eksperimen menunjukkan bahwa walaupun intensitas cahaya yang diberikan maksimum, elektron tidak muncul juga dari plat logam.

Tetapi ketika diberikan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek (frekuensi lebih tinggi, ke arah warna ungu dari spektrum cahaya) dari sebelumnya, tiba-tiba elektron lepas dari plat logam sehingga terdeteksi arus listrik, padahal

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

122

intensitas yang diberikan lebih kecil dari intensitas sebelumnya. Berarti, energi yang dibutuhkan oleh plat logam untuk melepaskan elektronnya tergantung pada panjang gelombang. Hal inilah yang membuat banyak ilmuwan pada saat itu menjadi kebingungan.

Misteri ini akhirnya dijawab oleh Albert Einstein, yang menyatakan bahwa cahaya terkuantisasi dalam gumpalan partikel cahaya yang disebut foton. Energi yang dibawa oleh foton sebanding dengan frekuensi cahaya dan konstanta Planck. Dibutuhkan sebuah foton dengan energi yang lebih tinggi dari energi ikatan elektron untuk melepaskan elektron keluar dari plat logam. Ketika frekuensi cahaya yang diberikan masih rendah, maka walaupun intensitas cahaya yang diberikan maksimum, foton tidak memiliki cukup energi untuk melepaskan electron dari ikatannya. Tapi ketika frekuensi cahaya yang diberikan lebih tinggi, maka walaupun terdapat hanya satu foton saja (intensitas rendah) dengan energi yang cukup, foton tersebut mampu untuk melepaskan satu elektron dari ikatannya. Intensitas cahaya dinaikkan berarti akan semakin banyak jumlah foton yang dilepaskan, akibatnya semakin banyak elektron yang akan lepas.

b. Serat Optik

Serat optik adalah sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.

Sekitar tahun 1930-an para ilmuwan di Jerman melakukan eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui media yang disebut serat optik. Kemunculan serat optik sebenarnya didasari oleh penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi yang sudah lama dilakukan. Namun, hasil percobaan tersebut tidak bisa langsung dimanfaatkan. Kemudian pada tahun 1958 para ilmuwan di Inggris mengusulkan

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

123

dari gelas inti yang dibungkus oleh gelas lainnya. Lalu sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu mentransmisikan gambar.

Sekitar tahun 60-an ditemukan serat optik yang sangat bening dan tidak menghantar listrik, sehingga konon, dengan pencahayaan cukup mata normal akan dapat melihat lalu-lalangnya penghuni serat tersebut. Sejak pertama kali dicetuskan, serat optik masih memerlukan banyak perbaikan dan pengembangan karena masih sangat tidak efektif. Hingga pada tahun 1968 atau berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km.

Serat optik mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan media transmisi yang lain, antara lain sebagai berikut:

6. Mempunyai lebar bidang (bandwidth) yang sangat lebar sehingga dapat mentransmisikan sinyal digital dengan kecepatan data yang sangat tinggi (dari orde Mbit/s sampai dengan Gbit/s) dan mampu membawa informasi yang sangat besar.

7. Rugi transmisi (transmission loss) yang rendah sehingga memperkecil jumlah sambungan dan jumlah pengulang (repeater) yang pada gilirannya akan mengurangi kerumitan dan biaya sistem.

8. Ukuran sangat kecil dan sangat ringan.

9. Serat optik terbebas dari derau (noise) elektrik maupun medan magnetic karena menyediakan pemandu gelombang (waveguide) yang kebal terhadap interferensi elektromagnetik (Electromagnetic Interference, EMI), menjamin terbebas dari efek pulsa elektromagnetik (Electromagnetic Pulse, EMP), dan interferensi frekuensi radio (Radiofrequency Interference, RFI).

10. Terisolasi dari efek elektrik karena terbuat dari kaca silika atau polimer plastik yang bersifat sebagai bahan isolator (insulator)

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

124

7. Perbedaan pandangan pada era fisika klasik dan fisika modern diantarany:

 Fisika klasik

- Cahaya digambarkan sebagai gelombang

- Teori ini tidak dapat menerangkan spektrum radiasi benda hitam

- Energi kinetik bertambah jika intensitas cahaya diperbesar - Efek fotolistrik terjadi pada tiap frekuensi asal intensitasnya memenuhi - Tidak dapat menjelaskan Energi kinetik maksimal jika frekuensi cahaya diperbesar

- Fisika klasik dibagi atas 3 fase, yakni padat, cair, gas.

 Fisika modern

- Cahaya digambarkan sebagai partikel

- Terdiri dari paket-paket energi yang disebut kuanta atau foton - Energi kinetik tidak bergantung pada intensitas cahaya - Efek fotolistrik terjadi diperlukan frekuensi minimum (frekuensi ambang) - Dapat menjelaskan Energi kinetik maksimal jika frekuensi cahaya diperbesar

- Radiasi kalor tergantung pada suhu

- Makin tinggi suhu, makin besar energi kalor yang dipancarkan - Fisika Modern terbagi atas 4 fase padat, cair, gas, dan plasma. - Dapat membuktikan adanya fenomena efek fotolistrik dan efek Compton

- Cahaya tersusun dari paket-paket energi diskret yang diberi nama foton - Masing-masing foton memiliki energi sesuai dengan frekuensinya. Persamaan energi foton Einstein adalah sebagai berikut: E = hυ atau E = hc/λ.

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

125

1. Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman Yunani Kuno. Fisika pada zaman Yunani Kuno merupakan suatu periode yang sangat penting dalam sejarah peradaban manusia karena pada waktu ini terjadi perubahan-perubahan pola pikir manusia dari mitosentris menjad ilogosentris. Pola pikir mitosentris adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Gempa bumi tidak dianggap fenomena alam biasa, tetapi Dewa Bumi yang sedang menggoyakan kepalanya. Oleh karena tonggak perkembangan fisika pada zaman ini mulai dirasakan setelah diperkenalkan filsafat yang mampu membawa keluar orang-orang Yunani dari pola pikir mereka yang masih percaya pada takhayul dan dongeng menuju pada suatu perubahan untuk dapat membedakan yang riil dan ilusi sehingga mereka mampu memperoleh sebuah dasar pengetahuan.

Periode fisika klasik dalam halnya sains klasik termasuk periode ketiga yang dimulai dari tahun 1600-an sampai 1900-an. Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik. Dalam periode ini pemahaman dibidang kefisikaan masih sempit dan perkembangannya tidak seluas pada perkembangan konsep-konsep fisika modern. Pada perkembangannya, fisika klasik telah melahirkan banyak sekali tokoh-tokoh dengan penemuan-penemuan hebatnya yang kemudian menjadi tonggak perkembangan fisika itu sendiri.

Pada akhir abad XIX, sebagian besar hal yang hendak diketahui tentang fisika tampaknya telah tuntas dipelajari. Dinamika Newton telah berulang kali mengalami pengujian ketat, dan keberhasilannya membuat ia diterima sebagai kerangka nalar dasar bagi pemahaman yang

Kesimplan

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

126

mendalam dan taat asas tentang perilaku alam. Keelektrikan dan kemagnetan telah berhasil dipadukan lewat karya teoritik Maxwell, dan begitu pula gelombang elektromagnet, yang diramalkan kehadirannya oleh persamaan Maxwell, telah berhasil diamati dan diselidiki sifat-sifatnya lewat berbagai percobaan yang dilakukan Hertz. Hukum-hukum termodinamika dan teori kinetik telah pula memperhatikan keberhasilannya, terutama dalam memberi penjelasan terpadu tentang berbagai ragam gejala alam.

Dalam dunia fisika, terpendam ketidakpuasan yang segera menimbulkan sejumlah perubahan revolusioner dalam alam pandangan fisikawan. Beberapa percobaan baru memberikan hasil pengamatan yang tidak dapat dijelaskan dengan teori-teori mekanika, elektromagnet, dan termodinamika. Hanya dalam jangka waktu dua dasawarsa yang singkat, hasil berbagai percobaan ini menuntun para fisikawan kepada perumusan teori relativitas khusus dan teori kuantum. Segera setelah gagasan revolusioner yang dikemukakan kedua teori ini diterima bekembanglah bidang studi atom, inti (nuklir), dan zat padat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era fisika modern.

2. Kronologi perkembangan Fisika Modern

 Pada tahun 1900, Max Planck

o Energi dapat dibagi-bagi menjadi beberapa paket atau kuanta

 Pada tahun 1905, Albert Einstein o Efek fotoelektrik

o Energi cahaya datang dalam bentuk kuanta yang disebut foton

 Pada tahun 1913, Niels Bohr

o Garis spektrum dari atom hidrogen

 Pada tahun 1923, Arthur Holy Compton

o Gejala tumbukan anatara foton dan elektron

 Pada tahun 1924, Louis de Broglie o Gelombang Bneda

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

127

o merancang teori yang lebih umum menurut prinsip mekanika kuantum merncangg statistic partikel yang memenuhi prinsip Pauli,

 Pada tahun 1927, Heisenberg

o mengembangkan teori ketidakpastian. Menurut teori ini makin akurat kita menentukan posisi suatu benda, makin tidak akurat momentumnya (atau kecepatannya) dan sebaliknya.

 Pada taahu 1933 Erwin Schrodinger

o Mengembangan teori Brolglie mengatakan elektron lebih tepat disebut sebagai gelombang-gelombang.

 Pada tahun 1940, Richard Feynmenn

o memberikan sumbangan pengetahuan yang penting dalam elektrodinamika kuantum, teori kuantum relativistic yang menggambarkan interaksi

antarpartikel bermuatan.

3. Perkembangan ilmu mekanika terdiri dari mekanika klasik dan mekanika modern dengan tokoh-tokohnya masing-masing

Perkembangan mekanika terbagi menjadi beberapa periode diantaranya:

 Periode I (Pra Sains sampai dengan 1550 M), yang terdiri dari:

 Aristoteles, mengemukakan tentang hubungan tombal balik antara gerak dan gaya, yaitu bidang dinamika.

 Archimedes, mengemukakan tentang hukum Archimedes, yaitu berat benda yang dicelupkan ke dalam zat cair sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.

 Eratoshenes, melakukan perhitungan tentang diameter bumi.

 Periode II ( Awal Sains 1550-1800 M ), tokoh yang berperan diantaranya :

 Galileo, mengemukakan tentang hukum kelembaman atau inersia.

 Descartes, mendefenisikan tentang momentum sebagai perkalian masa dan kecepatan.

 Evangelista Torricelli membuat eksperimen yang dikenal dengan Torricelli Experiment.

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

128

 Blaise Pascal, mengemukakan tentang prinsip Hidrostatik yang dikebal dengan hukum Pascal.

 Isaac Newton, mengemukakan tentang gerak yang dikenal dengan hukum gerak Newton dan hukum gravitasi.

 Sampai Periode III ( Fisika Klasik 1800 M -1890 (1900 ) M). tokoh yang berperan diantaranya :

 Daniel Bernoulli, mengemukakan tentang Prinsip Mekanika Fluida.

 Leonhard Euler, mengemukakan tentang Teori Elastisitas.

 Hamilton, mengemukakan sebuah pendekatan dengan menggunakan prinsip Hamilton.

 Joseph Louis Lagrange, mengemukakan tentang persamaan gerak partikel.

4. Perkembangan ilmu panas

Termodinamika adalah fisika energi, panas, kerja, entropi, dan kespontanan proses. Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

 Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika;

 Hukum Pertama Termodinamika;

 Hukum kedua Termodinamika;

 Hukum ketiga Termodinamika.

 Orang yang pertama kali melakukannya adalah

f. Aristolteles (350 SM). Dia mengatakan panasa adalah bagian dari materi.

g. Galileo Galilei yang menganggap panas adalah sesuatu yang dapat diukur dengan penemuannya adalah termometer air.

h. sir humphrey davy dan count rumford (1799) menegaskan bahwa panas adalah sesuatu yang meengalir.

i. Thonas A. Edison. Memperkenalkan mesin uap yang mengkonvensi menjadi kerja mekanik dan disempurnakan oleh Sardi Carnot (1824)

j. James P Joule menyimpulkan bahwa panas dan kerja adalah dua bentuk energi yang satu sama lain dapat dikonversi.

Muhammad Hilal Sudarbi | Sejarah Perkembangan Fisika

129

 Perkembangan ilmu panas/termodinamika mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan tersebut selalu diikuti dengan adanya perubahan baru dalam dunia keilmuan. Thermodinamika adalah cabang ilmu pengetahuan yang membahas antara panas dan bentuk – bentuk energi lainnya. Michael A Saad dalam bukunya menerangkan Thermodimika merupakan sains aksiomatik yang berkenaan dengan transformasi energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya . energi dan materi sangat

Dalam dokumen Buku Sejarah Fisika (Halaman 155-174)