• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

B. Perkembangan Janin

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan

mati (The progressive and continue in the organism from birth to death). Pengertian lain dari perkembangan adalah perubahan–perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis,

progresifdan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah)

maupun psikis (rohaniah) (Yusuf, 2011; h: 15).

Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, mengikuti pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan (Mansur, 2009; h: 25).

Perkembangan adalah proses perubahan kualitatifyang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah, sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fisiologis (Yusuf, 2011, h: 25). a. Prinsip –prinsip perkembangan

Prinsip – prinsip perkembangan menurut Yusuf (2011; h: 17-20) yaitu:

1) Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti

(Never Ending Process)

Manusia secara terus-menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua.

2) Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi

Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, intelegensi, maupun sosial, satu sama lainnya saling mempengaruhi. Terdapat korelasi yang positif diantara aspek- aspek tersebut.

3) Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu

Setiap tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan syarat bagi perkembangan selanjutnya.

4) Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan

Perkembangan fisik dan mental mencapi kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat).

5) Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas

6) Setiap individu yang normal akan mengalami tahap / fase perkembangan.

Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase–fase perkembangan : janin, bayi, kanak – kanak, anak, remaja, dewasa dan masa tua.

b. Fase–fase perkembangan

Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai

ciri-ciri khusus atau pola tingkah laku tertentu. Mengenai masalah pembabakan atau periodisasi perkembangan ini, para ahli berbeda pendapat . Pendapat–pendapat itu secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga yaitu berdasarkan analisis biologis, didaktisdan psikologi(Yusuf, 2011; h: 21).

1) Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis

Menurut Elizabeth Hurlock yang dikutip dari Yusuf (2011; h: 21) mengemukakan penahapan perkembangan individu, yakni sebagi berikut :

a) Tahap I : Fase Prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari.

b) Tahap II : Infancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 atau 14 hari.

c) Tahap III : Babyhood (bayi), mulai dari 2 minggu sampai usia 2 tahun.

d) Tahap IV : Childhood (kanak-kanak), mulai 2 tahun sampai masa remaja (puber).

e) Tahap V : Adolesence / puberty, mulai usia 11 atau 13 tahun sampai usia 21 tahun.

2) Tahap perkembangan berdasarkan didaktis

Yang dapat digolongkan kedalam penahapan berdasarkan

didaktis atau instruksional antara lain pendapat dari Comenius dan

pendapat Rosseau (Yusuf, 2011; h: 22). a) Comenius :

Dipandang dari segi pendidikan, pendidikan yang lengkap bagi seseorang itu berlangsung dalam empat jenjang yaitu :

(1) Sekolah ibu (Scola Maternal) untuk anak usia 0-6 tahun. (2) Sekolah bahasa ibu (Scola Vernaculan) untuk anak usia

6-12 tahun.

(3) Sekolah latin ( Scola Latina) untuk remaja usia 12-18 tahun.

(4) Akademi (Academica) untuk pemuda-pemudi usia 18-24 tahun.

b) Rosseau :

Perkembangan ini berupa :

(1) Tahap I : 0-2 tahun, usia asuhan.

(2) Tahap II : 2-12 tahun, masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera.

(3) Tahap III : 12-15 tahun, periode pendidikan akal. (4) Tahap IV : 15-20 tahun, periode pendidikan watak dan

3) Tahap perkembangan berdasarkan psikologis

Menurut Yusuf (2011; h: 22-23) perkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode atau masa yaitu :

a) Dari lahir sampai kegoncangan pertama (tahun kedua atau keempat yang biasa disebut masa kanak-kanak).

b) Dari masa kegoncangan pertama sampai masa kegoncangan kedua yang disebut dengan keserasian bersekolah.

c) Dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa kematangan.

2. Tahap Perkembangan janin

Kehamilan normal biasanya berlangsung kira-kira 10 bulan atau 9 bulan kalender, atau 40 minggu, atau 280 hari. Lama kehamilan dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (HPMT). Akan tetapi sebenarnya konsepsi terjadi sekitar 2 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir. Dengan demikian umur janin pasca konsepsi ada selisih kira-kira dua minggu, yakni 266 hari atau 38 minggu. Usia pasca konsepsi ini akan digunakan untuk mengetahui perkembangan janin (Kusmiati Y. Wahyuningsih H.P dan Sujiyatini, 2009; h : 37).

Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu, keadaan janin itu sendiri dan plasenta sebagai akar yang akan memberikan nutrisi. Umur janin yang sebenarnya dihitung dari saat fertilisasi atau sekurang-kurangnya dari saat ovulasi.Menurut Kusmiati Y. Wahyuningsih H.P dan Sujiyatini (2009; h:

37), pertumbuhan hasil konsepsi dibedakan menjadi tiga tahap penting yaitu:

a. Tingkat ovum (telur) umur 0-2 minggu, dimana hasil konsepsi belum tampak berbentuk dalam pertumbuhan.

b. Tingkat embrio (mudiqah) antara umur 3-5 minggu dan sudah terdapat rancangan bentuk alat-alat tubuh.

c. Tingkat janin (fetus) sudah berbentuk manusia dan berumur diatas 5 minggu

Masa kehidupan intra uterin manusia secara umum menurut Yuliakhah (2006; h: 40) dibagi menjadi dua tahap yaitu :

a. Masa embrional

Masa embrional, meliputi masa pertumbuhan intrauterin sampai usia kehamilan 8 minggu, ketika ovum yang dibuahi (zigot) mengadakan pembelahan dan diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ yang hampir lengkap sampai terbentuk struktur yang akan berkembang menjadi bentuk manusia. Proses pembentukan organ dari tidak ada menjadi ada (organogenesis) pada beberapa sistem organ, misalnya sistem sirkulasi, berlanjut terus sampai minggu ke-12 sehingga beberapa sumber mengklasifikasikan pertumbuhan masa embrional sampai dengan minggu ke-12 (trimester pertama kehamilan).

b. Masa fetal

Meliputi masa pertumbuhan intrauterin antara usia kehamilan minggu ke 8-12 sampai dengan sekitar minggu ke-40 (pada kehamilan

normal / aterm), ketika organisme yang telah memiliki struktur lengkap tersebut mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sampai pada keadaan yang memungkinkan untuk hidup dan berfungsi di dunia luar (ekstra uterin).

Sedangkan menurut Hani, dkk (2010; h: 39-40), terdapat 3 masa pertumbuhan janin :

a. Masa pre-embrionik

Berlangsung selama 2 minggu setelah terjadinya fertilisasi. Terjadi proses pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian

inner-cell mass akan membentuk 3 lapisan utama yaitu:

1) Ektoderm, melapisi cavitas amniotica, merupakan lapisan sel tunggal yang bertanggung jawab atas pertumbuhan kulit, rambut, kuku, jaringan saraf, alat indera, kelenjar ludah, cavitas nasi bagian bawah canalis analis, traktus genetalisdan glandula mammae.

2) Endoderm, melapisi saccus vitellius dan berkembang membentuk traktus digestivus, hepar, pankreas, laring, trakhea, paru, vesika urinaria dan uretra.

3) Mesoderm, lapisan jaringan selain ektoderm dan endoderm yang berasal dari inner-cell mass, terletak disekitar cakram embrio, menghasilakan sistem sirkulasi dan limfatik, tulang, otot, ginjal,

b. Masa embrionik

Berlangsung sejak 2-8 minggu. Sistem utama didalam tubuh telah ada dalam bentuk radimenter (mengecil, menciut dan akhirnya menghilang). Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Sering kali disebut masa organogenesis atau masa pembentukan organ. Sebagai akibat pembentukan organ, maka ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.

1) Lapisan mudiqah ektoderm berfungsi membentuk organ dan struktur tubuh yang memelihara hubungan dengan dunia luar yaiu susunan saraf pusat, sistem saraf tepi, epitel sensorik telinga, hidungdan mata, kulit, termasuk rambut dan kuku, kelenjar hipofisis, kelenjar mammae, kelenjar keringat dan email gigi. 2) Lapisan mesoderm, terutama mesoderm pada aksial yang

membentuk somity dimana somit tersebut membentuk miotom (jaringan otot), sklerotom (tulang rawan dan hidung) dan

dermatotom (jaringan subkutan kulit). Mesoderm juga membentuk

sistem kemih-kelamin : ginjal, gonad dan saluran-salurannya (tetapi tidak termasuk kandung kemih), juga membentuk limpa dan

korteks adrenal.

3) Lapisan endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan, saluran pernapasan, kandung kemih, membentuk parenkim tiroid, kelenjar paratiroid, hati dan kelenjar pankreas, serta kavum timpani dan tuba eustakhius.

c. Masa fetal

Berlangsung setelah minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir. 3. Perkembangan janin dalam kandungan

Perkembangan janin dalam kandungan akan menjadi salah satu hal yang sangat menyenangkan dalam proses kehamilan ini, karena hampir semua apa yang ibu lakukan berefek terhadap janin dalam kandungan (Maulana, 2010; h : 161).

Berikut ini adalah perkembangan janin menurut Hutahaean (2009; h: 48-75) dalam minggu ke minggu :

a. Trimester I (1-12 minggu) 1) Minggu ke-1

Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran bayi dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen.

Sel-sel telur berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yang mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan melalui proses pembuahan. Lima juta

telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.

2) Minggu ke-2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua, 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang fallopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu

blastosit terpaut dalam endometrium.

3) Minggu ke-3

Sampai usia kehamilan 3 minggu, ibu hamil mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut

blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.

4) Minggu ke-4

Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan Chorionic Gonadotropin (HCG), sehingga apabila melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).

5) Minggu ke-5

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm, endoderm.

Ectoderm adalah lapisan yang paling atasyang akan membentuk

sistem saraf pada janin tersebut dan seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit, serta rambut. Lapisan mesoderm berada pada lapisan tengahyang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan endoderm yaitu lapisan yang paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.

6) Minggu ke-6

Ukuran embrio rata- rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba syaraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Walaupun belum bisa mendegar, namun jantung bayi sudah mulai dibentuk, puncuk-puncuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai nampak.

7) Minggu ke-7

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 mg, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bili kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat didalam paru-paru.

8) Minggu ke-8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi. Ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Bronchi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan memiliki satu siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan.

Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna.

9) Minggu ke-9

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari-jari kaki dan tangan mulai terbentuk. Bayi mulai bergerak walaupun ibu belum merasakannya. Dengan dopler, bidan bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

10) Minggu ke-10

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Bayi sudah mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dengan berat 7 gram.

11) Minggu ke-11

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, atau malah jungkir balik yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.

12) Minggu ke-12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa milimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

b. Trimester II (13-28 minggu) 1) Minggu ke-13

Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen, nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang

berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.

2) Minggu ke-14

Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh diseluruh tubuh pada minggu ini. Kelenjar prostat pada bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.

3) Minggu ke-15

Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi anda perempuan, ovarium mulai mengasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jarinya. Kelopak matanya masih tertutup.

4) Minggu ke-16

Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempuyai tulang yang kuat dan mulai

bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini sistem peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak, ibu kadang belum merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi berukuran 116 cm dan beratnya 80 gram.

5) Minggu ke-17

Dengan panjang 12 cm dan beratnya 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak coklat mulai berkembang, untuk menjaga suhu tubuh bayi setelah lahir. Saat lahir, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.

6) Minggu ke-18

Mulailah bersenandung sebab janin mulai bisa mendengar pada minggu ini. Bayi bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata pun bisa berkembang. Bayi mulai mengetahui adanya cahaya. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon

estrogen dan progesteron semakin meningkat.

7) Minggu ke-19

Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan

saraf motorik karenanya bayi mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

8) Minggu ke-20

Setengah perjalanan telah diakui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm. Dibawah lapisan vernik, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan sistem pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat.

9) Minggu ke-21

Usus bayi telah cukup berkembang sehingga sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan menuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya 340 gram dan panjangnya 20 cm.

10) Minggu ke-22

Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proposional. 11) Minggu ke-23

Meskipun lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Bayi memiliki kebiasaan “berolahraga”, menggerakkan otot jari-jari tangan dan

kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 mg. Tangan dan kakinya telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

12) Minggu ke-24

Paru-paru mulai mengambil oksigen meskipun bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang, kulit bayi mulai menebal.

13) Minggu ke-25

Bayi mulai cegukan dan ini berarti bayi sedang latihan bernafas. Bayi menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, bayi akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena diminggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

14) Minggu ke-26

Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengaran dan penglihatannya sudah berfungsi. Berat

badan bayi sudah mencapai 750-780 gram, sedangkan tinggi badannya 35-38 cm.

15) Minggu ke-27

Paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika bayi dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indera perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusianya 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

16) Minggu ke-28

Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 27 cm. Otak bayi semakinberkembang dan meluas. Lapisan lemak semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah kebawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini bayi terlahir kedunia, kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

c. Trimester II (29-40 minggu) 1) Minggu ke-29

Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menstimulasi hormon

prolaktin didalam tubuh ibu sehingga membuet kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.

2) Minggu ke-30

Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena, bayi semakin besar, gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini bayi pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram dengan tinggi 39-40 cm.

3) Minggu ke-31

Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah dari plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Bayi berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya.

Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknya berkembang pesat dengan menghasilkan bermilyaran sel. Apabila didengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dan tinggi 41-43 cm.

4) Minggu ke-32

Jari tangan dan jari kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat badan 1800 gram dan panjangnya 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup diluar sudah lebih baik apabila dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan sistem pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi.

5) Minggu ke-33

Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi

Dokumen terkait