• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam Hukum Internasional

C. Pengaturan Hukum Internasional tentang Pembangunan Berkelanjutan Berkelanjutan

C.2. Perkembangan Konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam Hukum Internasional

”.

Perkembangan Konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam Hukum Internasional, dapat dilihat sebagaimana berikut :

a. Deklarasi Stockholm ;

Pembangunan Berkelanjutan secara resmi bermula pada tahun 1972 melalui Konferensi Stockholm tentang Lingkungan Manusia, dimana sekalipun kata pembangunan berkelanjutan tidak disebutkan didalamnya. Namun, hubungan antara perlindungan lingkungan dengan Pembangunan ekonomi telah dimuat dengan jelas dalam prinsip-prinsip Deklarasi Stockholm84

1) Prinsip 4 ;

, yaitu :

“Manusia mempunyai tanggungjawab khusus untuk menjaga dan secara bijaksana mengelola warisan satwa liar dan habitatnya, yang sekarang benar-benar terancam punah oleh kombinasi faktor-faktor yang merugikan. Konservasi alam, termasuk satwa liar, harus menerima untuk itu pentingnya dalam perencanaan untuk pembangunan ekonomi”. 2) Prinsip 13; 83 UNCLOS 1982 84

Virginie Barral, “Sustainable Development in International Law : Nature and Operation of an Evolutive Legal Norm, Oxford Journals, Volume 23, Issue 2

“Dalam rangka mencapai pengelolaan yang lebih rasional dan dengan demikian sumber daya untuk memperbaiki lingkungan, negara harus mengadopsi pendekatan terpadu dan terkoordinasi untuk perencanaan pembangunan mereka untuk memastikan bahwa pembangunan tersebut kompatibel dengan kebutuhan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan untuk kepentingan populasi mereka”.

3) Prinsip 15;

“Perencanaan harus diterapkan pada pemukiman manusia dan urbanisasi dengan tujuan untuk menghindari dampak buruk terhadap lingkungan dan memperoleh manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan yang maksimal untuk semua. Dalam hal ini, proyek-proyek yang dirancang melengkung untuk kolonialis dan dominasi rasis harus ditinggalkan.”

4) Prinsip 16 ;

“Demografis kebijakan yang tanpa prasangka terhadap hak asasi manusia dan yang dianggap tepat oleh pemerintah yang bersangkutan harus diterapkan di daerah-daerah dimana laju pertumbuhan penduduk atau konsentrasi penduduk yang berlebihan cenderung memiliki dampak yang merugikan lingkungan hidup manusia dan menghambat pembangunan”.

5) Prinsip 17 ;

“Lembaga-lembaga nasional yang tepat harus dipercayakan dengan tugas perencanaan, mengelola atau mengendalikan 9 sumber daya

lingkungan negara-negara dengan maksud untuk meningkatkan kualitas lingkungan85

6) Prinsip 18 ;

”.

“Ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai bagian dari sumbangan mereka kepada pembangunan ekonomi dan sosial, harus diterapkan pada identifikasi, penghindaran dan pengawasan risiko lingkungan dan pemecahan masalah lingkungan dan untuk kebaikan bersama umat manusia”.

7) Prinsip 19 ;

“Pendidikan dalam masalah lingkungan hidup, untuk generasi masa muda dan juga orang dewasa, memberikan pertimbangan kepada kaum miskin, adalah penting untuk memperluas basis untuk pencerahan pendapat dan bertanggungjawab melaksanakan bagi individu, perusahaan dan masyarakat dalam melindungi dan meningkatkan lingkungan dalam dimensi penuh manusia ini. Hal ini juga penting bahwa komunikasi media massa berkontribusi untuk menghindari kerusakan lingkungan, tetapi sebaliknya, menyebarkan informasi dari alam pendidikan pada kebutuhan untuk proyek dan meningkatkan lingkungan dalam rangka untuk memungkinkan untuk berkembang dalam semua hal86

8) Prinsip 20.

”.

“Penelitian ilmiah, dan pengembangan dalam konteks masalah linkungan, baik nasional maupun multinasional, harus dipromosikan di semua negara, terutama negara-negara berkembang. Dalam hubungan

85

Okapangestu.blogspot.co.id diakses pada tanggal 06 Desember 2016 pada pukul : 23.07 WIB

86

ini arus bebas dari informasi ilmiah yang mengikuti perkembangan zaman, dan transfer pengalaman harus didukung dan dibantu untuk memfasilitasi penyelesaian masalah lingkungan, teknologi lingkungan harus dibuat tersedia bagi negara-negara berkembang dalam hal-hal yang akan mendorong penyebar luasannya tanpa menjadi beban ekonomi di negara-negara berkembang”.

b. WCED 1987

Pada tahun 1987 WCED mengeluarkan buku tentang hasil kajiannya yang berjudul “Our Common Future”. Disinilah rumusan konsep pembangunan berkelanjutan mulai dikenal. Meskipun sebenarnya dari prinsip kedua Deklarasi Stockholm konsep pembangunan berkelanjutan sudah tersirat87

c. Deklarasi Rio 1992

.

Sekalipun tidak mengikat secara hukum, namun prinsip Deklarasi Rio diformulasikan dalam terminologi hukum yang kuat88

1) Prinsip 1 ;

. Konsep pembangunan berkelanjutan dalam Deklarasi Rio, termuat dalam :

“Manusia berada di pusat perhatian untuk pembangunan berkelanjutan. Mereka berhak mendapatkan kehidupan yang sehat dan produktif dalam harmoni dengan alam”.

2) Prinsip 4 ;

87

Dicoretpebri.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 06 Desember 2016 pada pukul 23.22 WIB

88

Virginie Barral, “Sustainable Development in International Law : Nature and Operation of an Evolutive Legal Norm, Oxford Journals, Volume 23, Issue 2

“Dalam rangka mencapai pembangunan berkelanjutan, perlindungan lingkungan harus merupakan bagian integral dari proses pembangunan dan tidak dapat dianggap terpisah dari itu”.

3) Prinsip 5 ;

“Semua negara dan semua orang akan bekerja sama dalam tugas penting dari pemberantasan kemiskinan sebagai kebutuhan mutlak bagi pembangunan berkelanjutan, dalam rangka mengurangi kesenjangan dalam standar hidup dan lebih baik memenuhi kebutuhan masyoritas masyarakat dunia ”.

4) Prinsip 7 ;

“Negara-negara harus bekerja sama dalam semangat kemitraan global untuk melestarikan, melindungi, dan memulihkan kesehatan dan keutuhan ekosistem bumi. Mengingat kontribusi yang berbeda untuk degradasi lingkungan global, negara memiliki tanggungjawab bersama yang dibedakan. Negara-negara maju mengakui tanggungjawab mereka dalam upaya internasional pembangunan berkelanjutan, mengingat tekanan yang mereka timbulkan pada lingkungan global dan teknologi dan sumber daya keuangan dan teknologi dan sumber daya keuangan yang mereka perintah”.

5) Prinsip 8 ;

“Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang lebih tinggi bagi semua orang, Negara harus mengurangi dan menghilangkan pola-pola yang tidak

berkelanjutan dari produksi dan konsumsi dan mempromosikan kebijakan demografis yang sesuai89

6) Prinsip 12 ;

”.

“Negara-negara harus bekerjasama untuk meningkatkan sistem dan mendukung dan membuka ekonomi internasional, yang akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di semua negara, untuk lebih baik mengatasi masalah degradasi lingkungan. Langkah-langkah kebijakan perdagangan untuk tujuan lingkungan tidak harus merupakan sarana diskriminasi sewenang-wenang atau pembatasan terselubung terhadap perdagangan internasional. Tindakan sepihak untuk menghadapi tantangan lingkungan hidup di luar yuridiksi negara pengimpor harus dihindari. Langkah-langkah lingkungan mengatasi masalah lingkungan lintas batas, atau global harus sejauh mungkin didasarkan pada kensensus internasional”.

7) Prinsip 20 ;

“Perempuan memiliki peran penting dalam pengelolaan lingkungan dan pembangunan. Partisipasi penuh mereka penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan”.

8) Prinsip 21 ;

“Kreativitas, cita-cita dan keberanian kaum muda dunia harus dimobilisasi untuk menempa kemitraan global dalam rangka

89

Damaywanti.blogspot.co.id diakses pada tanggal 06 Desember 2016 pada pukul : 23.09 WIB

mencapai pembangunan berkelanjutan dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi semua90

9) Prinsip 22 ;

”.

“Penduduk asli dan komunitas mereka dan masyarakat lokal lainnya memiliki peran penting dalam pengelolalan lingkungan dan pembangunan karena pengetahuan dan praktek-praktek tradisional. Negara harus mengakui dan mendukung identitas mereka sebagaimana mestinya, budaya dan kepentingan dan memungkinkan partisifasi efektif mereka dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan”.

10) Prinsip 24 ;

“Perang membawa kehancuran pembangunan berkelanjutan. Karena itu, negara harus menghormati hukum internasional menyediakan perlindungan untuk lingkungan pada saat konflik bersenjata dan bekerja sama dalam pengembangan lebih lanjut, sebagaimana diperlukan”.

11) Prinsip 27.

“Negara dan rakyat harus bekerja sama dengan itikad baik dan dalam semangat kemitraan dalam pemenuhan prinsip-prinsip Deklarasi ini dan dalam pengembangan lebih lanjut dari hukum internasional di bidang pembangunan berkelanjutan91

90

Ibid. diakses pada tanggal 06 Desember 2016 pada pukul : 23.09 WIB

91

Ibid. diakses pada tanggal 06 Desember 2016 pada pukul : 23.09 WIB

d. Rio + 5 tahun 1997

Dalam hal ini, Pilar sosial dari ketiga pilar pembangunan berkelanjutan telah ditambahkan, ketika Majelis Umum PBB menegaskan bahwa perlindungan lingkungan, pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial, merupakan tiga dimensi yang saling bergantungan dari pembangunan berkelanjutan. Gagasan itu kemudian dikonfirmasikan dalam KTT Johannesburg untuk pembangunan berkelanjutan92

e. Deklarasi Johannesburg 2002

.

Dalam Deklarasi ini, penekanan yang kuat untuk pelaksanaannya merupakan nilai tambah dari pertemuan puncak yang dinyatakan gagal untuk meniru keberhasilan Rio.

f. Rio + 20 tahun 2012

KTT Bumi ini disebut juga dengan Rio+20, yang merupakan kelanjutan dari KTT Bumi yang dilakukan di Rio de Janeiro pada tahun 1997. Pertemuan ini diberi nama United Nations Conference on

Sustainable Developmen (UNCSD). Konsep terakhir mengenai

pembangunan berkelanjutan dilaksanakan pada Juni 2012. KTT Rio+20 ini menyepakatati Dokumen The Future We Want yang menjadi arahan bagi pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di tingkat global, regional dan nasional.

Dalam dokumen ini, terdapat tiga isu utama bagi pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, yaitu :

92

Virginie Barral, “Sustainable Development in International Law : Nature and Operation of an Evolutive Legal Norm, Oxford Journals, Volume 23, Issue 2

1) Green Economy in the context of Sustainable Development and

poverty eradication ;

2) Pengembangan kerangka kelembagaan pembangunan berkelanjutan tingkat global ;

3) Kerangka aksi dan instrument pelaksanaan pembangunan berkelanjutan93.

93

Ferdinalasmin.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 06 Desember 2016 pada pukul : 23.17 WIB