• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Konsumsi Akhir Rumah Tangga

Sementara itu, indeks implisit1 PDRB menggambarkan tingkat perubahan harga

yang terjadi pada sisi konsumen, baik konsumen akhir (rumah tangga, LNPRT, dan pemerintahan) maupun konsumen lainnya (perusahaan dan luar negeri) juga menunjukkan peningkatan.

3.2 PERKEMBANGAN KONSUMSI AKHIR RUMAH TANGGA

Konsumsi akhir rumah tangga menempati porsi terbesar dalam PDRB menurut pengeluaran. Data berikut menunjukan hal tersebut, dimana sebagian besar produk domestik dan produk impor digunakan untuk memenuhi konsumsi akhir rumah tangga.

Tabel 6. Perkembangan Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah Tangga Kabupaten Probolinggo, Tahun 2010—2014

U r a i a n 2010 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Konsumsi Rumah Tangga a. ADHB (Miliar Rp) b. ADHK 2010 (Miliar Rp) 11.048,24 11.048,24 12.148,09 11.386,01 13.507,97 11.945,07 14.835,49 12.668,37 16141,57 13.296,39 Proporsi terhadap PDRB ( % ADHB) 73,52 71,99 71,86 71,24 77,51

Rata-rata konsumsi per-Rumah Tangga/tahun (Ribu Rp) a. ADHB b. ADHK 2010 35.185,14 35.185,14 38.376,65 35.969,19 42.711,87 37.770,02 46.665,69 39.849,29 57.619,87 42.489,57 Rata-rata konsumsi per-

kapita/tahun (Ribu Rp) a. ADHB b. ADHK 2010 10.949,58 10.949,58 12.052,63 11.296,54 12.099,69 10.699,73 13.199,89 11.271,80 15.918,88 11.738,77 Pertumbuhan2 a. Total konsumsi RT b. Per-RT c. Perkapita - - - 3,06 2,23 3,17 4,91 5,01 -5,28 6,06 5,51 5,35 4,96 6.63 4,14 Jumlah RT (unit) 314.003 316.549 316.258 317.910 312.933

Jumlah penduduk (000 org) 1.009,01 1.007,92 1.116,39 1.123,91 1.132,69

Tabel diatas menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2010 – 2014 konsumsi akhir rumah tangga mengalami peningkatan signifikan baik dalam nominal maupun riil, sejalan dengan kenaikan jumlah penduduk maupun jumlah rumah tangga. Kenaikan jumlah penduduk mendorong terjadinya kenaikan nilai konsumsi rumah tangga, yang pada gilirannya akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

1 Indeks perkembangan

2 Diturunkan dari perhitungan PDRB (atas dasar harga konstan/ADHK 2010)

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Probolinggo Menurut Pengeluaran, Tahun 2010 - 2014

31 Porsi pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap PDRB pada periode tahun 2010 s.d 2014 cukup berfluktuatif. Titik tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu 77,51 persen dan titik terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu 71,24 persen.

Masa pemulihan ekonomi telah mendorong rumah tangga untuk memperbaiki serta mengembalikan perilaku dan kebiasaan konsumsinya setelah sekian lama mengalami masa-masa krisis. Melimpahnya penawaran dan persediaan berbagai jenis barang dan jasa di pasar domestik (termasuk yang berasal dari impor) turut menjadi pemicu meningkatnya belanja untuk konsumsi, termasuk konsumsi rumah tangga.

Secara umum, rata-rata konsumsi per rumah tangga terus meningkat dari tahun ke tahun, baik menurut adh Berlaku maupun adh Konstan 2010. Pada tahun 2010, secara umum setiap rumah tangga di Probolinggo menghabiskan dana sekitar 35.185,14 ribu rupiah setahun untuk membiayai konsumsi baik dalam bentuk makanan maupun bukan makanan (sandang, perumahan, pendidikan, dsb). Pengeluaran ini terus meningkat menjadi 38.376,65 ribu rupiah (2011); 42.711,87 ribu rupiah (2012); 46.665,69 ribu rupiah (2013); dan 57.619,87 ribu rupiah (2014).

Sementara itu, pada perkiraan adh Konstan 2010, rata-rata konsumsi rumah tangga per rumah tangga tumbuh pada kisaran 2 sampai 6 persen dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 6,63 persen. Di sisi lain, rata-rata konsumsi per-kapita juga menunjukan kecenderungan yang searah dengan kenaikan jumlah penduduk, dan selalu diikuti pula oleh kenaikan nilai konsumsinya. Pertumbuhan rata-rata konsumsi per-kapita menunjukan peningkatan, baik adh Berlaku maupun adh Konstan 2010. Kondisi ini menunjukan bahwa rata-rata konsumsi setiap penduduk di Kabupaten Probolinggo meningkat, baik secara kuantitas (volume) maupun secara nilai (termasuk juga peningkatan kualitas). Peningkatan rata-rata konsumsi per-kapita secara “riil” berkisar antara -5,28 s.d 5,35 persen. Peningkatan ini secara otomatis berpengaruh terhadap perubahan struktur konsumsi rumah tangga.

Secara total, pertumbuhan konsumsi rumah tangga adh Konstan meningkat dari 3,06 persen ditahun 2011 menjadi sebesar 4,91 persen (2012) dan 6,06 persen (2013).

Namun pada tahun berikutnya menurun menjadi 4,96 persen. Sementara itu,

pertumbuhan konsumsi per-kapita selaras dengan adh Konstan dimana melambat dari 3,17 persen pada tahun 2011 menjadi sebesar minus 5,28 persen pada tahun 2012. Nampak bahwa peningkatan keseluruhan konsumsi rumah tangga secara “riil” lebih

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Probolinggo Menurut Pengeluaran, Tahun 2010 - 2014

32 tinggi dari peningkatan jumlah penduduk yang umumnya berada di bawah 2 persen. Hal ini mengindikasikan terjadi perubahan tingkat kemakmuran masyarakat, meskipun tidak dapat dijelaskan lebih jauh melalui perangkat data PDRB ini.

Tabel 7. Struktur Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah Tangga Kabupaten Probolinggo, Tahun 2010—20143

(Persen)

Kelompok Konsumsi 2010 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

a. Makanan, Minuman, dan Rokok 40,4 40,2 40,4 38,3 37,0

b. Pakaian dan Alas Kaki 3,6 3,7 3,7 3,7 3,6

c. Perumahan, Perkakas, Perlengkapan

dan Penyelenggaraan Rumah 9,2 9,1 9,0 9,4 9,2

d. Kesehatan dan Pendidikan 4,3 4,8 5,0 5,0 4,8

e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi,

dan Budaya 22,7 22,0 21,3 22,0 23,5

f. Hotel dan Restoran 15,0 15,2 15,6 16,7 17,2

g. Lainnya 4,8 5,1 4,9 4,9 4,7

Total Konsumsi 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Secara rata-rata dari tahun 2010 s.d 2013, nampak pada struktur konsumsi akhir rumah tangga Probolinggo, bahwa konsumsi bukan makanan lebih tinggi dibandingkan konsumsi makanan. Proporsi pengeluaran untuk makanan cenderung masih berada pada kisaran yang sama. Proporsi untuk makanan pada masing-masing tahun mencapai 40,4 persen (2010) ; 40,2 persen (2011) ; 40,4 persen (2012) ; 38,3 persen (2013) ; dan 37,0 persen (2014). Sementara proporsi pengeluaran bukan makanan menunjukkan bahwa konsumsi akhir rumah tangga Probolinggo yang tertinggi adalah subkomponen transportasi, komunikasi, rekreasi dan budaya yang berada pada kisaran 21 sampai 23 persen dari total konsumi akhir rumah tangga.

Pola proporsi konsumsi di atas, menunjukkan tarik menarik antara kebutuhan rumah tangga atas makanan dan non makanan yang masih cukup kuat. Sungguhpun demikian, pengeluaran untuk kebutuhan non-makanan menjadi semakin penting sebagai akibat dari perubahan dan pengaruh tatanan ekonomi sosial dalam masyarakat. Pengeluaran tersebut di antaranya meliputi biaya untuk pendidikan, pembelian alat dan perlengkapan elektronik, pembelian alat transportasi, jasa komunikasi, jasa transportasi, jasa kesehatan, perjalanan wisata, restoran, sewa bangunan tempat tinggal, jasa hiburan dan sebagainya.

3

Diturunkan dari perhitungan PDRB (atas dasar harga berlaku /ADHB )

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Probolinggo Menurut Pengeluaran, Tahun 2010 - 2014

33

Tabel 8. Pertumbuhan Riil Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah Tangga Kabupaten Probolinggo, Tahun 2010—2014

(Persen)

Kelompok Konsumsi 2011 2012 2013 2014

(1) (3) (4) (5) (6)

a. Makanan, Minuman, dan Rokok 1,93 3,48 2,76 1,97

b. Pakaian dan Alas Kaki 5,73 3,37 5,27 6,21

c. Perumahan, Perkakas, Perlengkapan dan

Penyelenggaraan Rumah 3,03 5,93 10,51 2,54

d. Kesehatan dan Pendidikan 7,14 8,24 5,68 3,49

e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan

Budaya 2,59 5,98 8,18 10,34

f. Hotel dan Restoran 3,10 5,20 9,04 7,41

g. Lainnya 8,95 6,87 5,99 0,52

Dilihat dari pertumbuhan “riil” nya, pengeluaran rumah tangga untuk kelompok makanan menunjukan fluktuasi, dengan masing-masing sebesar 1,93 persen (2011) ; 3,48 persen (2012) ; 2,76 persen (2013) dan 1,97 persen (2014). Pertumbuhan “riil” ini menunjukan adanya perubahan konsumsi rumah tangga dalam bentuk kuantum (volume) dari waktu ke waktu. Informasi ini menunjukan terjadinya peningkatan kemakmuran masyarakat, meskipun mungkin hanya dapat dinikmati oleh kelompok masyarakat tertentu.

Tabel 9. Perubahan Indeks Harga Implisit Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah Tangga Kabupaten Probolinggo, Tahun 2010—20144

(Persen)

Kelompok Konsumsi 2011 2012 2013 2014

(1) (3) (4) (5) (6)

a. Makanan, Minuman, dan Rokok 7,41 7,97 1,27 2,96

b. Pakaian dan Alas Kaki 6,82 7,65 3,69 -0,09

c. Perumahan, Perkakas, Perlengkapan dan

Penyelenggaraan Rumah 5,22 4,21 3,10 4,17

d. Kesehatan dan Pendidikan 12,33 8,23 4,20 1,35

e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan

Budaya 3,90 1,75 4,77 5,39

f. Hotel dan Restoran 8,10 8,49 8,29 4,25

g. Lainnya 6,93 1,57 2,33 3,55

Sementara itu, tingkat perubahan harga yang secara implisit disajikan dalam tabel 9, menunjukan Fluktuasi setiap tahun-nya untuk setiap kelompok konsumsi. Selama

4 Tingkat perubahan harga produk konsumsi

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Probolinggo Menurut Pengeluaran, Tahun 2010 - 2014

Dokumen terkait