PANGSA PASAR RUMPUT LAUT INDONESIA
6.1 Perkembangan Pangsa Pasar Rumput Laut Indonesia di Pasar Internasional Internasional
Indonesia termasuk sebagai salah satu produsen terbesar dunia, dan bahkan menduduki posisi ketiga produsen dunia berdasarkan data dari FAO. Pada tahun analisis (kurun 1999-2006), perkembangan produksi rumput laut Indonesia cukup pesat, dan hingga 2006 Indonesia sudah mampu memproduksi sebesar 1,733,705 ton yang sebelumnya hanya 156,872 ton pada tahun 1999. Perkembangan produksi rumput laut Indonesia sangat besar didorong dari perkembangan hasil budidaya rumput laut, disamping dukungan dan dorongan pemerintah melalui program revitalisasi yang dicanangkan melalui DKP. Adapun tingkat produksi Indonesia semakin memperbaiki posisi Indonesia sebagai produsen rumput laut dunia, juga berdampak positif terhadap peningkatan ekspor rumput laut Indonesia di pasar dunia. Perkembangan produksi dan ekspor rumput laut Indonesia serta dunia dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Perkembangan Produksi dan Ekspor Rumput Laut Indonesia dan Dunia Tahun 1996-2006
Tahun Produksi (Ton) (%) Tahun Ekspor (Ton) (%)
Dunia Indonesia Dunia Indonesia
1999 7,686,366 156,872 2.04 1999 256,866 25,084 9.77 2000 7,399,559 247,939 3.35 2000 238,490 23,074 9.68 2001 7,393,607 246,923 3.34 2001 255,521 27,874 10.91 2002 7,951,638 278,811 3.51 2002 249,705 28,559 11.44 2003 9,939,057 296,510 2.98 2003 255,302 40,162 15.73 2004 11,242,570 419,247 3.73 2004 301,060 51,010 16.94 2005 12,431,983 918,247 7.39 2005 291,100 69,226 23.78 2006 13,159,174 1,174,996 8.93 2006 298,524 95,588 32.02 Sumber : FAO, 2008
Peranan Indonesia di pasar rumput laut dunia, baik sebagai produsen ataupun eksportir sangat berpengaruh besar terhadap pangsa pasar yang dimiliki Indonesia di pasar internasional. Pangsa pasar rumput laut Indonesia di pasar internasional merupakan rasio antara total volume ekspor rumput laut Indonesia
ke dunia terhadap total volume ekspor rumput laut dunia yang dinyatakan dalam persentase. Dalam konteks perdagangan internasional, dengan beberapa produsen sebagai produsen sekaligus eksportir seharusnya menguntungkan dalam penguasan pangsa pasar. Merujuk kepada data pada Tabel 8, peningkatan baik dari sisi produksi maupun ekspor menjadi salah satu indikator peningkatan pangsa pasar rumput laut dunia. Selengkapnya data pangsa pasar rumput laut Indonesia dibandingkan dengan produsen dan eksportir utama rumput laut dunia dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Pangsa Pasar Ekspor Rumput Laut Indonesia dibandingkan Produsen dan Eksportir Utama Rumput Laut Dunia, Tahun 1999-2006
Negara Pangsa Pasar per Tahun (dalam %)
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Produsen Utama Rumput Laut Dunia
China 56.58 55.25 54.32 53.77 63.56 63.31 61.28 58.84 Philippines 9.06 9.56 10.64 11.26 9.95 10.72 10.77 11.69
Indonesia 2.04 3.35 3.34 3.51 2.98 3.73 7.39 9.35
Japan 8.39 8.38 8.17 8.28 5.59 5.09 4.72 4.52
Korea, Republic of 6.32 5.21 5.25 6.38 4.60 4.94 5.11 6.18 Korea, Dem. People's Rep 5.37 5.42 6.01 5.59 4.47 3.95 3.57 3.53
Chile 3.40 3.80 4.05 3.97 3.51 3.65 3.42 2.66
Norway 2.32 2.60 2.37 2.30 1.54 1.32 1.24 1.16
France 0.92 0.92 0.90 0.93 0.70 0.58 0.19 0.15
Russian Federation 0.37 0.77 0.38 0.70 0.39 0.51 0.41 0.53
Negara lain 5.21 4.74 4.57 3.33 2.69 2.20 1.91 1.39
Eksportir Utama Rumput Laut Dunia
China 22.56 21.33 22.25 25.30 19.87 19.46 16.87 15.74 Indonesia 9.77 9.68 10.91 11.44 15.73 16.94 23.78 32.02 Chile 15.67 14.75 15.07 12.82 17.85 14.84 16.14 13.90 Philippines 12.58 20.58 12.74 12.44 12.18 10.69 7.56 6.48 Korea, Republic of 10.32 9.72 8.09 7.61 8.82 10.50 10.41 6.67 Mexico 13.53 6.32 11.09 8.97 7.26 5.78 0.05 0.12
Tanzania, United Rep. of 1.51 2.25 4.03 5.10 3.84 2.53 3.22 2.51
Morocco 1.56 2.00 1.93 1.86 2.07 1.86 2.91 2.34
Ireland 0.51 0.47 1.48 1.41 1.08 1.84 3.27 4.21
Australia 1.54 1.13 1.32 2.00 0.71 2.16 2.58 2.88
Negara lain 10.44 11.78 11.10 11.05 10.60 13.40 13.21 13.13
Sumber : FAO, 2008
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa China merupakan produsen dan eksportir terbesar rumput laut dunia. Produksi rumput laut China setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup besar. Tetapi, volume ekspor China
menunjukkan penurunan. Hal ini terjadi karena kebutuhan domestik rumput laut China yang cukup tinggi. Penurunan ekspor rumput laut China menjadi sebuah peluang pasar bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, dapat diperhatikan bahwa ekspor rumput laut Indonesia relatif meningkat yang secara otomatis mendorong peningkatan pangsa pasar rumput laut Indonesia di pasar internasional. Secara lebih jelas, tren peningkatan pangsa pasar rumput laut Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Tren Pangsa Pasar Rumput Laut Indonesia di Pasar Internasional
Sumber : FAO, 2008 (diolah)
Peningkatan pangsa pasar ekspor juga banyak disebabkan oleh peningkatan permintaan dunia terhadap produk baku rumput laut. Oleh karena itu, ekspor rumput laut Indonesia masih didominasi oleh produk baku, dalam bentuk gelondongan kering, namun ada kecenderungan untuk dapat melakukan ekspor dalam bentuk olahan yang sudah mulai direncanakan oleh pemerintah melalui DKP.
Merujuk kepada penelitian sebelumnya oleh Chen dan Duan (2000), daya saing dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kemampuan yang berkelanjutan untuk memperoleh keuntungan dan memelihara pangsa pasar, baik pada pasar domestik maupun pasar ekspor. Oleh karena itu, dalam penelitian ini perlu diketahui bagaimana pola pangsa pasar rumput laut Indonesia di negara tujuan ekspor, sehingga kemudian dapat ditentukan bagaimana posisi daya saing Indonesia di pasar internasional.
9.77 9.68 10.91 11.44 15.73 16.94 23.78 32.02 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 P an gs a P as ar (% ) Tahun
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pangsa pasar adalah besarnya penguasaan pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan atau negara untuk komoditas tertentu. Dalam penelitian ini, pangsa pasar rumput laut Indonesia adalah rasio antara volume ekspor rumput laut Indonesia terhadap volume ekspor rumput laut dunia di suatu negara tujuan ekspor yang dinyatakan dalam persentase. Periode waktu yang digunakan adalah tahun 1999-2006. Berdasarkan data yang diperoleh dari FAO dan DKP, pangsa pasar rumput laut Indonesia di negara tujuan ekspor ditampilkan pada Tabel 8.
Tabel 10. Pangsa Pasar Rumput Laut Indonesia di Negara Tujuan Ekspor
Negara Tujuan Pangsa Pasar Indonesia per Tahun (dalam %)
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Rata-Rata China 2.38 3.64 5.11 9.65 18.51 22.88 38.68 45.49 18.29 Hongkong 22.86 25.96 36.54 26.76 30.18 30.43 44.47 85.23 37.80 Philippines 93.05 9.89 54.03 67.93 78.35 100.00 88.16 96.44 73.48 Japan 0.52 0.42 0.26 0.25 0.55 0.21 0.45 0.73 0.42 Spain 27.71 27.93 39.92 40.97 35.35 42.18 51.49 59.04 40.57 Denmark 18.59 16.86 29.64 26.79 26.43 40.52 30.00 30.77 27.45 USA 4.11 2.54 3.73 4.11 5.26 4.28 4.12 19.13 5.91 South Korea 12.07 7.58 5.00 1.27 9.62 7.16 31.36 24.47 12.32 UK (Inggris) 2.98 8.68 6.15 5.29 2.96 3.57 7.06 3.66 5.04 France 21.02 7.65 9.01 11.02 11.08 9.56 9.05 4.13 10.31
Sumber : FAO dan DKP, 2008 (data diolah)
Pada Tabel 10 dapat diperhatikan bahwa pangsa pasar Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda di setiap negara tujuan. Philippina adalah negara dimana Indonesia memiliki pangsa pasar yang cukup tinggi, dan bahkan pada tahun 2004 Indonesia memenuhi 100 persen kebutuhan rumput laut di negara tersebut. Rata-rata penguasaan pasar rumput laut Indonesia di Philippina adalah 73.48 persen per tahun. Kemudian, penguasaan pasar terbesar kedua adalah di negara Spanyol dengan pangsa pasar rata-rata 40.57 persen per tahun. Pangsa pasar terendah Indonesia adalah di negara Jepang, dimana rata-rata pangsa pasar rumput laut Indonesia hanya 0.42 persen. Data tersebut dapat menjelaskan bahwa di beberapa negara tertentu, Indonesia memiliki pasar yang cukup baik dan cukup potensial untuk menjadi market leader.
Infomasi pangsa pasar suatu negara sangat diperlukan dalam melakukan analisis daya saing. Terdapat beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi
pangsa pasar suatu komoditi ekspor di pasar internasional, dimana dengan mengetahui pengaruh dari setiap faktor tersebut maka dapat dilakukan estimasi untuk mengetahui persentase pangsa pasar negara bersangkutan. Informasi tersebut juga dapat menjelaskan posisi daya saing negara bersangkutan di pasar internasional seperti telah dijelaskan sebelumnya. Faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap penentuan pangsa pasar Indonesia dijadikan sebagai variabel independent dan akan dianalisis kemudian untuk menghasilkan model pangsa pasar dengan menggunakan data panel.