• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Tingkat Profitabilitas PT Bank Sumsel Babel

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN - Skripsi BAB (Halaman 63-78)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

11. Menetapkan kebijakan Remunerasi bagi anggota Komite Dewan Komisaris.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.2 Perkembangan Tingkat Profitabilitas PT Bank Sumsel Babel

Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal likuiditas dan profitabilitas bank.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas penting bagi para pemilik maupun orang- orang yang berkepentingan terhadap bank. Semakin baik keadaan tingkat profitabilitas akan semakin mengokohkan posisi bank dimata publik. Hal ini akan berdampak sangat baik terhadap bank, karena akan banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya di bank, sehingga bank memiliki modal untuk melakukan ekspansi usaha.

Untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan atau bank digunakan analisis profitabilitas, dimana analisis profitabilitas ini untuk memberikan bukti pendukung mengenai kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dan sejauh mana keefektifan pengelolaan perusahaan untuk mengukur tinggi rendahnya tingkat profitabilitas suatu perusahaan atau bank. Berikut perhitungan analisis profitabilitas berdasarkan analisis Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Rasio Biaya Operasional (BOPO), dan Net Profit Margin (NPM) yang secara sistematis dirumuskan sebagai berikut :

Laba Sebelum Pajak

Return on Assets = x 100% Total Aktiva

Laba Bersih

Return on Equity = x 100% Modal Sendiri

Biaya Opeasional

Rasio Biaya Operasional = x 100% Pendapatan Operasional

Laba Bersih

Net Profit Margin = x 100%

Pendapatan Operasional

Tabel 4.2

Perkembangan Tingkat Profitabilitas PT Bank Sumsel Babel Periode 2006 - Tahun 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

No Tahun BersihLaba Total Aktiva SendiriModal PendapatanOperasional OperasionalBiaya ROA ROE BOPO NPM 1 2006 202.146 23.820.838 1.180.108 1.046.090 587.058 0,85% 17,1% 56% 2% 2 2007 292.013 29.050.818 1.541.659 1.087.936 661.641 1,00% 19,0% 60% 3% 3 2008 377.164 32.329.532 1.899.713 1.418.051 890.685 1,17% 19,9% 62% 3% 4 2009 549.968 33.873.407 2.322.033 1.703.600 969.402 1,62% 23,7% 56% 3% 5 2010 702.373 43.088.641 3.155.277 2.049.857 1.155.103 1,63% 22,3% 56% 3% 6 2011 842.504 54.292.503 3.863.806 2.414.621 1.401.542 1,55% 21,8% 60% 3% Total 2.966.168 216.455.739 13.962.596 9.720.155 5.665.431 1,37% 21,24% 58% 3% Rata-rata 494.361 36.075.957 2.019.758 1.620.026 944.238 1.30% 20.63% 58% 3% Sumber : Bank Indonesia, diolah

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui total laba bersih PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 sebesar Rp. 2.966.168.000.000 dengan rata-rata sebesar Rp.494.983.000.000. Sedangkan untuk total aktiva dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 sebesar Rp.

216.455.739.000.000 dengan rata-rata sebesar Rp. 36.075.957.000.000. Total Modal sendiri PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 sebesar Rp. 13.962.596.000.000 dengan rata-rata sebesar Rp. 2.019.758.000.000. Total pendapatan operasional PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 sebesar Rp. 9.720.155.000.000 dengan rata-rata Rp. 1.620.026.000.000. Sedangkan untuk total biaya operasional PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 sebesar Rp. 5.665.431.000.000 dengan rata-rata sebesar Rp. 944.238.000.000. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar grafik 4.4, 4.5, 4.6, 4.7, dan 4.8 tentang perkembangan laba bersih, total aktiva, Modal Sendiri, Pendapatan Operasional, dan Biaya Operasional PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 sebagai berikut :

Gambar 4.4

Grafik Perkembangan Laba Bersih (Dalam Jutaan Rupiah)

PT Bank Sumsel Babel Periode 2006 – Tahun 2011

100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 900000 1000000 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Laba Bersih

Laba Sebelum Pajak

Sumber : Bank Indonesia, diolah

Berdasarkan gambar grafik 4.4 di atas dapat diketahui nilai laba bersih PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 cenderung fluktuatif. Jumlah laba bersih terbesar diperoleh pada tahun 2011 yaitu Rp. 842.504.000.000. Jumlah laba bersih terkecil diperoleh pada tahun 2006 yaitu Rp. 202.146.000.000.

Berikut ini merupakan grafik perkembangan total aktiva tetap PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 :

Gambar 4.5

Grafik Perkembangan Total Aktiva (Dalam Jutaan Rupiah)

PT Bank Sumsel Babel Periode 2006 – Tahun 2011

10000000 20000000 30000000 40000000 50000000 60000000 70000000 80000000 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Total Aktiva

Total Aktiva

Sumber : Bank Indonesia, diolah

Berdasarkan gambar grafik 4.5 di atas dapat diketahui total aktiva pada PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dari gambar grafik 4.5 terlihat bahwa total aktiva terbesar terjadi pada tahun 2011 sebesar Rp. 54.292.503.000.000 dan terkecil pada tahun 2006 sebesar Rp. 23.820.838.000.000. Terjadinya kenaikan total aktiva PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 di sebabkan oleh naiknya penempatan dana dalam kredit, surat berharga, dan aktiva tetap.

Berikut ini merupakan grafik perkembangan total modal sendiri PT Bank Sumsel Babel pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 :

Gambar 4.6

Grafik Perkembangan Modal Sendiri (Dalam Jutaan Rupiah)

PT Bank Sumsel Babel Periode Tahun 2006 – Tahun 2011

500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 3500000 4000000 4500000 5000000 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Modal Sendiri

Modal Sendiri

Sumber : Bank Indonesia, diolah

Berdasarkan gambar grafik 4.6 di atas dapat diketahui modal sendiri pada PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dari gambar grafik 4.6 terlihat bahwa modal sendiri terbesar terjadi pada tahun 2011 sebesar Rp. 3.863.806.000.000 dan terkecil pada tahun 2006 sebesar Rp. 1.180.108.000.000. Terjadinya kenaikan modal sendiri PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 di sebabkan oleh turunnya nilai faktor-faktor pengurang modal inti.

Berikut ini merupakan grafik perkembangan total pendapatan operasional PT Bank Sumsel Babel pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 :

Gambar 4.7

(Dalam Jutaan Rupiah) PT Bank Sumsel Babel Periode 2006 – Tahun 2011 0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Pendapatan Operasional

Pendapatan Operasional

Sumber : Bank Indonesia, diolah

Berdasarkan gambar grafik 4.7 di atas dapat diketahui pendapatan operasional pada PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dari gambar grafik 4.7 terlihat bahwa modal sendiri terbesar terjadi pada tahun 2011 sebesar Rp. 2.414.621.000.000 dan terkecil pada tahun 2006 sebesar Rp. 1.046.090.000.000. Terjadinya kenaikan pendapatan operasional PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 di sebabkan oleh naiknya nilai keuntungan transaksi, deviden (provisi, komisi, fee, dan administrasi), dan pendapatan lainnya.

Berikut ini merupakan grafik perkembangan total biaya operasional PT Bank Sumsel Babel pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 :

Gambar 4.8

Grafik Perkembangan Pendapatan Operasional (Dalam Jutaan Rupiah)

PT Bank Sumsel Babel Periode 2006 – Tahun 2011

300000 500000 700000 900000 1100000 1300000 1500000 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Biaya Operasional

Biaya Operasional

Sumber : Bank Indonesia, diolah

Berdasarkan gambar grafik 4.8 di atas dapat diketahui biaya operasional pada PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dari gambar grafik 4.8 terlihat bahwa modal sendiri terbesar terjadi pada tahun 2011 sebesar Rp. 1.401.542.000.000 dan terkecil pada tahun 2006 sebesar Rp. 587.058.000.000. Terjadinya kenaikan biaya operasional PT Bank Sumsel Babel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 di sebabkan oleh naiknya nilai kerugian transaksi, deviden (provisi, komisi, fee, dan administrasi), beban tenaga kerja, beban promosi, dan beban lainnya.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui total tingkat profitabilitas Return on Assets (ROA) dari tahun 2006 sampai dengan 2011 sebesar 1,37% dengan rata-rata 1,30%. Total tingkat profitabilitas Return on Equity (ROE) dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 sebesar 21,24% dengan rata-rata 20,63%. Total tingkat profitabilitas Rasio Biaya Operasional (BOPO) dari tahun 2006 sampai dengan

tahun 2011 sebesar 58% dengan rata-rata 58%. Sedangkan untuk tingkat profitabilitas Net Profit Margin (NPM) dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 sebesar 3% dengan rata-rata 3%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar grafik 4.9, 5.0, 5.1, dan 5.2 sebagai berikut :

Gambar 4.9

Grafik Perkembangan Return on Assets (ROA) PT Bank Sumsel Babel

Periode 2006 – Tahun 2011

Sumber : Bank Indonesia, diolah

Berdasarkan gambar grafik 4.9 di atas dapat diketahui tingkat profitabilitas Return on Assets (ROA) tertinggi pada PT Bank Sumsel Babel terjadi pada tahun 2009 sebesar 0,45% dan terendah pada tahun 2010 sebesar 0,1%. Terdapat penurunan pada tahun 2011 sebesar 0,8%. Kenaikan terjadi pada tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010 masing-masing sebesar 0,15%, 0,17%, 0,45%, dan 0,1%.

Standar ROA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 6/PBI/2004 untuk penentuan kinerja keuangan bank adalah minimal 1,25%. Jika dibandingkan dengan nilai ROA rata-rata pada tabel 4.2 yaitu sebesar 1,30 % , maka ROA PT Bank Sumsel Babel sudah sesuai standar. Namun pada tahun 2006, 2007, dan 2008 belum memenuhi standar minimal ROA kriteria BI untuk penentuan kinerja keuangan bank yang dikatakan sehat.

Berikut ini merupakan grafik perkembangan total tingkat profitabilitas Return on Equity (ROE) PT Bank Sumsel Babel pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 :

Gambar 5.0

Grafik Perkembangan Return on Assets (ROA) PT Bank Sumsel Babel

Sumber : Bank Indonesia, diolah

Berdasarkan gambar grafik 5.0 di atas dapat diketahui tingkat profitabilitas Return on Equity (ROE) tertinggi pada PT Bank Sumsel Babel terjadi pada tahun 2009 sebesar 3,8% dan terendah pada tahun 2008 sebesar 0,9%. Terdapat penurunan pada tahun 2010 dan 2011 masing-masing sebesar 1,4% dan 0,5%. Kenaikan terjadi pada tahun 2007, 2008, dan 2009 masing-masing sebesar 1,9%, 0,9%, dan 3,8%.

Standar ROE yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 6/PBI/2004 untuk penentuan kinerja keuangan bank adalah minimal 12,5%. Jika dibandingkan dengan nilai ROE rata-rata pada tabel 4.2 yaitu sebesar 20,63%, maka ROE PT Bank Sumsel Babel sudah sesuai standar.

Berikut ini merupakan grafik perkembangan total tingkat profitabilitas Rasio Biaya Operasional (BOPO) PT Bank Sumsel Babel pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 :

Gambar 5.1

Grafik Perkembangan Rasio Biaya Operasional (BOPO) PT Bank Sumsel Babel

Periode 2006 – Tahun 2011

Sumber : Bank Indonesia, diolah

Berdasarkan gambar grafik 5.1 di atas dapat diketahui tingkat profitabilitas Biaya Operasional (BOPO) tertinggi pada PT Bank Sumsel Babel terjadi pada tahun 2007 dan 2011 sebesar 4% dan terendah pada tahun 2008 sebesar 2%. Terdapat penurunan pada tahun 2009 sebesar 6% hingga berakibat stabilnya nilai penurunan sampai tahun 2010. Kenaikan terjadi pada tahun 2007, 2008, dan 2011 masing-masing sebesar 4%, 2%, dan 4%.

Standar BOPO yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 6/PBI/2004 untuk penentuan kinerja keuangan bank adalah maksimal 94%. Jika dibandingkan dengan nilai BOPO rata-rata pada tabel 4.2 yaitu sebesar 58%, maka BOPO PT Bank Sumsel Babel sudah sesuai standar.

Berikut ini merupakan grafik perkembangan total tingkat profitabilitas Net Profit Margin (NPM) PT Bank Sumsel Babel pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 :

Gambar 5.2

Grafik Perkembangan Net Profit Margin (NPM) PT Bank Sumsel Babel

Periode 2006 – Tahun 2011

Sumber : Bank Indonesia, diolah

Berdasarkan gambar grafik 5.2 di atas dapat diketahui tingkat profitabilitas Net Profit Margin (NPM) tertinggi pada PT Bank Sumsel Babel terjadi pada tahun

2007 sebesar 1% hingga nilai mengalami titik stabil sampai dengan tahun 2011 dan tidak terdapat penurunan.

Standar NPM yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 6/PBI/2004 untuk penentuan kinerja keuangan bank adalah minimal 2%. Jika dibandingkan dengan nilai NPM rata-rata pada tabel 4.2 yaitu sebesar 3%, maka NPM PT Bank Sumsel Babel sudah sesuai standar.

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN - Skripsi BAB (Halaman 63-78)

Dokumen terkait