3.19. Menilai perkembangan usaha
4.19. Membuat bagan perkembangan usaha
A. TAHAPAN PERKEMBANGAN USAHA
Dinamika perkembangan usaha merujuk pada proses (tahapan) perkembangan suatu unit usaha atau kelompok usaha kecil dari proses perintisan (pendirian) sampai menjadi kondisi seperti yang terakhir diamati. Tahap perkembangan usaha kecil dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis.
1. Usaha tahap rintisan 2. Tahap berkembang 3. Tahap akumulasi modal
Usaha-usaha tahap berkembang telah memisahkan pengelolaan keuangan untuk usaha (produksi) dan konsumsi. Pada usaha-usaha yang berada pada tahap akumulasi pola pengelolaan keuangan bahkan telah dilakukan secara professional. Ada perencanaan untuk investasi. Pada tingkat ini suntikan modal diperlukan untuk melakukan reinvestasi bagi pengembangan usaha lebih jauh.
Pembedaan tahap perkembangan usaha itu didasarkan pada faktor-faktor berikut ini.
1. Jumlah tenaga kerja dan jenis pekerja (pekerja keluarga atau buruh upahan) yang digunakan.
2. Orientasi pasar.
3. Kemampuan menembus pasar.
4. Tingkat keterampilan.
5. Strategi pengamanan bahan baku.
6. Respons dan adopsi terhadap teknologi
7. Volume produksi, kualitas produksi, dan pola/proses produksi 8. Organisasi
Tahap perkembangan usaha adalah salah satu aspek yang mungkin berpengaruh terhadap pola-pola pengelolaan suatu usaha. Usaha-usaha yang berbeda tahap perkembangannya akan menunjukkan karakteristik yang berbeda satu sama lain dalam strategi pemasaran, penggunaan teknologi, dan pola pengelolaan keuangan.
Ada lima aspek yang berkaitan erat dengan perkembangan usaha kecil.
1. Aspek pemasaran 2. Produksi
3. Ketenagakerjaan 4. Kewirausahaan
5. Akses kepada pelayanan
Masing-masing usaha tidak harus melewati tiap-tiap tahap perkembangan usaha.
Kasus lapangan membuktikan bahwa tidak sedikit usaha kecil yang berasal dari tahap rintisan meloncat ke tahap akumulasi modal.
KOMPETENSI DASAR :
MATERI PEMBELAJARAN
29
Rev : 03 No : F.02.55 Kreativitas dan inovasi menjadi unsur penting bagi pengembangan usaha.Perkembangan sebuah usaha akan sejalan dengan perkembangan atau siklus hidup produknya.
B. KONSEP TENTANG SIKLUS HIDUP PRODUK
Daur hidup produk adalah perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya. Siklusnya hidup produk merupakan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Sebuah produk yang memiliki siklus hidup berarti menegaskan empat hal.
1. Produk memiliki umur terbatas.
2. Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda.
3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup produk.
4. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya.
Daur hidup produk juga memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.
a) Tidak setiap produk melalui semua tahapan
b) Panjang suatu tahap daur hidup produk untuk tiap produk sangat bervariasi.
c) Daur hidup produk dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning.
Daur hirup produk dapat dibagi ke dalam empat tahap utama.
1) Pengenalan.
2) Pertumbuhan 3) Kedewasaan.
4) Tahap penurunan.
1. Strategi pemasaran pada tahap daur hidup produk (Product Life Cycle) a. Tahap perkenalan (Introduction)
Pada tahap ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen yang tahu.
Karena itu, dibutuhkan pengenalan produk kepada target pasar dengan berbagai cara.
Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan promosi. Strategi ini ada empat bentuk.
1) Rapid skimming strategy perusahaan buat dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi dengan promosi yang kuat. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya animo permintaan pasar.
Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu rapid growth dan slow growth.
1) Rapid growth 2) Slow growth
c. Tahap kedewasaan (Maturity)
Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam PLC. Hal ini disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini.
30
Rev : 03 No : F.02.55 Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity.Penjualan dalam tahap ini sangat sensitive terhadap perubahan perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing-masing segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya. Pada umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan.
1) Pada tingkat pertama, growth maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasannya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah.
2) Pada tingkat kedua, stable maturity, penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar.
3) Pada tingkat ketiga, decaying maturity, penjualan mulai menurut dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.
Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan pada tahap kedewasaan.
• Defensive strategy
Yang bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan menjaga kelompok produk (product category) dari serangan produk substitusi.
• Offensive strategy
Yang lebih menitikberatkan pada usaha perubahan untuk mencapai tingkat yang lebih baik.
d. Tahap penurunan (Decline)
Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk beralih ke produk lain. Dampaknya, jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti pasti lalu akhirnya mati. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar. Produk substitusi diterima konsumen (baik dalam negeri maupun luar negeri), dan perubahan teknologi.
Alternatif-alternatif tersebut diantaranya sebagai berikut.
1) Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
2) Mengubah produk atau mencari penggunaan/ manfaat baru pada produk.
3) Mencari pasar baru.
4) Tetap pada tingkat inventasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
5) Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meningkatkan konsumen yang kurang menguntungkan. Akan tetapi, menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
6) Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
Caranya dengan meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
2. Beberapa teknik atau cara untuk memperpanjang daur hidup produk
Beberapa teknik atau cara memperpanjang daur hidup produk adalah sebagai berikut.
a) Meningkatkan konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan.
b) Mencari fungsi lain produk dari biasanya.
c) Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan.
d) Mencari target konsumen baru.
3. Peranan daur hidup produk dalam strategi pemasaran
Daur hidup produk dapat memberikan indikasi tentang perkembangan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Ukuran yang menunjukkan perkembangan tersebut
31
Rev : 03 No : F.02.55 adalah tingkat penjualan produk, di samping juga tingkat keuntungan. Daur hidup produk yang dapa dilalui oleh suatu produk secara normal meliputi empat tahap yaitu : 1) Tahap perkenalan2) Tahap pertumbuhan 3) Tahap kedewasaan 4) Tahap penurunan
Atas dasar kondisi masing-masing tahap tersebut, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Perbedaan setiap tahap dalam daur hidup produk itu memerlukan strategi pemasaran yang berbeda pula.