• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS MENENTUKAN LOKASI GANGGUAN KABEL TANAH DI PT. PLN DISTRIBUSI CABANG TANGERANG

IV. 5 Perkiraan Letak Gangguan

Dalam penentuan letak gangguan terlebih dahulu perkiraan letak gangguannya, dimana telah di jelaskan pada bab III yaitu dengan metode : 1. Metode jembatan Murray

Didapat persamaan : 2 1 2

.

.

2

R

R

R

l

L

x

+

=

Dimana :

Lx = Jarak lokasi gangguan dari tempat gangguan

L = Panjang

R1 = Tahanan pengukuran pada fasa 1

R2 = Tahanan pengukuran pada fasa 2

Harga dari tahanan pengukuran dan panjang kawat adalah :

I = 250 m R1 = 22 ohm R2 = 12 ohm Lx = 176m 12 22 12 . 250 . 2 = +

Jadi jarak lokasi gangguan dapat dikatakan antara 150 – 110 m 2. Metode Pemantulan pulsa

Suatu kabel diberi sentakan, maka output dari listrik tersebut secara langsung akan dialirkan menuju suatu kabel yang curigai. Netral kabel dihubungkan kembali dengan kabel output dengan sumber listrik, sehingga membuat suatu rangkaian kembali ke sumber listrik.

Satu-satunya hal yang bisa mengganggu rangkaian tersebut adalah gangguan resistansi tinggi. Bila tegangan diseharge dialirkan ke kabel maka akan mengakibatkan timbulnya busur api atau ark antara konduktor dan shield dari kabel.

Busur api yang akan menghasilkan suatu sentakan itulah yang akan kita dengar melalui handphone untuk menemukan lokasi gangguan. Proses tersebut di atas disebut “Pulsa transient”. Selama busur api masih timbul maka akan mengakibatkan pulsa transietn tersebut kembali dan seterusnya melalui sepanjang kabel sampai pulsa transient tersebut di-disipasi.

Mode transiet tecorder pada TELEFLEK akan menangkap pulsa tersebut dan melalui mikroprosesor akan mengubah informasi tersebut menjadi suatu jarak dimana busur api terjadi.

Pengaturan mode Transient Recorder :

Persiapan CAF ETA untuk mengoperasikan pada mode transiet recorder sebagai berikut:

Untuk pengoperasian ;

1. Hidupkan TELEFLEX dengan menekan tombol on

2. Setelah keluar tampilan HAGENUK, tekanlah tombol “transien recorder”

3. Bila LED telah menyala tekan tombol “V/2”

4. Gunakan panah atas bawah untuk menambah atau mengurangi V/2 sesuai dengan nilai V/2 dari kabel

6. Perhatikan bahwa panel informasi pada layar menunjukkan TELEFLEX sedang berada pada posisi model “Woltage couple” tekan tombol panah keatas satu kali dan akan terbaca “current coupler” :

7. Tekan tombol star bila LED telah menyala TELEFLEX siap untuk menerima dan memproses informasi

Setelah itu TELEFLEX telah siap untuk menerima suatu pula transient sedangkan selanjutnya adalah mengaliri kabel dengan sentakan listrik. Berikan kabel tersebut satu kali sentakan, bila LED pada tombol “start” mati berarti anda telah menerima suatu pulsa transien. Jika lampu LED telah menyala cobalah untuk menaikkan output SYSTEM R-20.

Bila pulsa telah diterima maka TELEFLEX akan menampilkan seluruh jarak pada layar + 250 m. selama panjang kabel tersebut kurang dari + 250 m maka anda harus mengurangi ukuran dari “windos” yang diperlihatkan oleh TELEFLEX. Untuk itu tekanan tombol “zoom”. Bila lampu LED menyala, tekan tombol panah kiri untuk mengurangi daerah yang diperlihatkan TELEFLEX. Apa yang akan kita lihat nanti adalah sebuah bentuk gelombang yang serupa dengan gambar dibawah.

Gambar. Bentuk gelombang pada layar TELEFLEX Gambar 4.1 bentuk gelombang pada layer TELEFLEX

Bentuk gelombang yang sebenarnya mungkin akan berbeda dengan contoh bentuk gelombang diatas.

Bentuk dasar dari pemantulan adalah sebagai berikut :

1. Pulsa negatif yang pertama (berbentuk melangkah kebawah) pada layar merupakan pulsa output yang pertama dari SYSTEM R-20 2. Pulsa yang paling negatif yang ditampilkan pada layar merupakan

“titik gangguan” Catatan penting :

Kondisi ini tergantung pada tegangan breakdown dari kabel yang ditest, misalnya : tegangan yang dapat menyebabkan terjadinya sentakan atau ledakan pada kabel. Hal ini adalah akibat dari pemicuan

TELEFLEX dengan pulsa output yang pertama dari SYSTEM R-20 yang tidak menghasilkan satu “busur api” pada titik gangguan pada saat pertama kali pulsa output SYSTEM R-20 melalui daerah gangguan.

Tidak akan terjadi reaksi apapun jika gangguan output SYSTEM R-20 diatur pada lavel dibawah tegangan yang diperlukan untuk menciptakan suatu busur api. Bagaimanapun juga karena disebabkan oleh efek kapasitas pada kabel maka dapat terjadi suatu fenomena “doubling voltage” yang menyebabkan terjadinya kenaikan tegangan pada saat dipantulkan kembali dari ujung kabel yang ditest.

Efek ini dapat menyebabkan terjadi busur api apabila tegangan yang dinaikkan tadi melintasi daerah gangguan pada saat tegangan tersebut kembali keSYSTEM R-20. Proses ini memerlukan waktu dan karena gambar yang ditampilkan pada layar TELEFLEX merupakan fungsi dari waktu, maka trace yang anda lihat merupakan gambaran dari waktu. Untuk mengukur jarak gangguan kita harus meletakan kurset memotong trace pada titik dimana gelombang trace menunjukkan gelombang yang paling curam/turun. Langkah-langkah untuk menempatkan kursor sebagai berikut :

1. Tekan tombol “kursor 0”

2. Bila LED pada tombol kursor 0 menyala, gunakan tombol panah kenanan untuk menggerakan kursor 0 sehingga memotong titik permulaan dari pemantulan kebawah yang paling dalam.

3. Kemudian tekan tombol “kursor 1”

4. Bila LED pada tombol kursor 1 menyala, gunakan tombol panah kekanan untuk menggerakan kursor 1 sehingga memotong titik dimana gelombang yang berikutnya mulai turun kebawah

5. Kini perhatikan panel informasi pada layar TELEFLEX pada kotak bertanda “L=” akan muncul jarak gangguan. Yang akan akan lihat pada layar adalah gambar sebagai berikut :

Gambar 4.2 Pengukuran jarak gangguan pada layar TELEFLEX Pada layar jarak gangguan berada pada 200 m, jadi lokasi gangguan yang terganggu dari gardu tempat pengukuran adalah 200 m

IV.6. Penentuan Lokasi Titik Gangguan

Setelah letak perkiraan gangguan diketahui, langkah selanjutnya adalah menentukan lokasi titik gangguan. Dari salah satu ujung kabel segera dikirimkan gelombang-gelombang impuls tegangan tinggi untuk menentukan secara cepat titik gangguan dengan metode akustik. Alat yang dipergunakan yaitu : pembangkit gelombang impuls dan detector ground microphone (crystal pick up) dengan headphone sebagai indikator, dapat terlihat pada lampiran X.

Semakin keras bunyi / vibrasi yang terdengar, semakin dekat pula dengan titik gangguan. Titik gangguan ditemukan yaitu berjarak + 200 m dari gardu KC 220. Gambar rute kabel pada sektor kabel antara gardu KC 220 dan KC 131P dapat dilihat pada lampiran XI.

Sektor kabel yang terganggu adalah antara gardu KC 220 dan KC 131P dengan panjang kabe 250 m dan seluruhnya ditanam didalam tanah.

Dokumen terkait