KAJIAN PUSTAKA
2.4 Aset Biologis
2.5 Perlakuan Aset Biologis Menurut IAS 41
Kelapa Sawit X Fresh Fruit
brunch
- 25 tahun
Karet X Getah Karet - 25 tahun
Tea X Daun teh - 100 tahun
Sumber : Proposal Malaysian Accounting Standart Board pada M2 AOSSG Meeting Tokyo
2.5 Perlakuan Aset Biologis Menurut IAS 41
IAS 41 mendefiniskan aset biologis sebagai hewan atau tanaman hidup.
Didalam IAS 41 mengatur mengenai perlakuan akuntansi, penyajian, dan
pengungkapan laporan keuangan terkait dengan aset biologis dan produk hasil
pertanian pada saat masa panen sejauh ada kaitannya dengan kegiatan pertanian.
Berikut adalah perlakuan akuntansi menurut IAS 41 :
2.5.1 Pengakuan Aset Biologis
Menurut IAS 41 (2008:10) pengakuan awal aset biologis dijelaskan
sebagai berikut :
“An entity should recognise a biological asset or agriculture produce only when the entity controls the asset as a result of pas events, it is probable that future economic benefits will flow to the entity, and the fair value or cost of the asset can be measured reliability”
Pengakuan awal aset biologis menurut IAS 41 diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia dijelaskan dalam buku Ankarath dkk (2012 : 364) di mana suatu
aset biologis atau produk pertanian harus diakui oleh suatu entitas bilamana hanya
semua kondisi berikut terpenuhi :
a) Entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat dari peristiwa
28
b) Dimungkinkan bahwa manfaat ekonomik masa depan dari pada aset
biologis akan mengalir ke entitas; dan
c) Nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur secara
andal.
2.5.2 Pengukuran Aset Biologis
IAS 41 (2008:12) dijelaskan terkait dengan pengukuran aset biologis
sebagai berikut :
“Biological assets should be measured on initial recognition and at subsequent reporting dates at fair value less estimated costs to sell, unless fair value cannot be reliably measured. Agrikultural produce should be measured at fair value less estimated cost to sell at the point of harvest”. (Aset biologis dukur pada saat pengakuan awal dan pada tanggal pelaporan pada nilai wajar dikurangi estimasi biaya untuk menjual, kecuali nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. Hasil pertanian harus diukur pada nlai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen).
Terkait dengan produk agrikultur, maka pengukuran pada saat panen
sebesar nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Pengukuran seperti ini
merupakan biaya pada tanggal tersebut ketika menerapkan PSAK 14 : persediaan
atau pernyataan lain yang berlaku. Tidak ada pengecualian terhadap nilai wajar
atas bagian produk agrikultur yang tidak dapat diukur dengan andal karena nilai
wajar produk agrikultur selalu dapat diukur dengan andal.
Namun, jika pada pengakuan awal ditetapkan bahwa nilai wajar tidak
dapat diukur dengan andal, aset biologis harus diukur dengan harga perolehan
dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nlai. Setelah
29
wajar diperkirakan dikurangi biaya penjulan pada titik panen. Produk pertanian
yang dipanen dari aset biologis entitas harus diukur pada nilai wajar dikurangi
dengan perkiraan biaya penjualan pada titik panen.
Jika ada pasar yang aktif untuk aset biologis atau hasil panen, maka harga
yang diteteapkan pada pasar tersebut adalah suatu dasar yang tepat untuk
menentukan nilai wajar aset. Nilai wajar aset didasarkan pada lokasi saat ini dan
kondisi yang menggambarkan harga pasar dikurangi transportasi dan biaya
lainnya yang diperlukan agar aset sampai ke pasar.
Jika pasar aktif tidak ada, entitasa dapat menggunakan satu atau lebih cara
berikut dalam menentukan nilai wajar :
1. Harga transaksi pasar yang baru
2. Harga pasar untuk aset yang sama
3. Acuan pada sektor tertentu seperti nilai dari kebun, buah-buah dinyatakan
per tray ekspor, gantang atau hektar dan nilai ternak dinyatakan
perkilogram daging.
Pada keadaan tertentu, harga berdasarkan harga pasar yang dapat
diandalkan mungkin tidak tersedia untuk aset biologis pada kondisi saat ini. Pada
keadaan ini entitas harus menentukan nilai wajar dari rujukan pada nilai kini atas
arus kas neto yang diharapkan dari aset yang didiskonto dengan tarif ditentukan
30 2.5.3 Pengungkapan Aset Biologis
Entitas harus mengungkapkan terkait dengan :
a) keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang kepemilikannya
dibatasi, dan jumlah tercata aset biologis yang dijaminkan untuk
liabilitas;
b) Jumlah dari komitmen untuk pengembangan atau akuisisi aset biologis
c) Strategi manajemen risiko keuangan yang terkait dengan aktivitas
agrikultur.
d) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, yang
meliputi :
1. Keutungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai ajar
dikurangi biaya untuk menjual.
2. Kenaikan karena pembelian.
3. Penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis
yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual.
4. Penurunan karena panen.
5. Kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis.
6. Selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan
keuangan ke mata uang penyajian yang berbeda, dan
penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri ke mata uang
penyajian entitas pelapor; dan
31
Pengungkapan tambahan untuk aset biologis yang nilai wajarnya tidak
dapat diukur secara andal. Jika entitas mengukur aset biologis pada biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan
nilai pada akhir periode, maka entitas mengungkapkan untuk aset biologis
tersebut :
a) Deskripsi dari aset biologis tersebut
b) Penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak dapat diukur secara
andal.
c) Jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar kemungkinan
besar berada.
d) Metode penyusutan yang digunakan.
e) Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan
f) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (digabungkan dengan
akumulasi kerugian penurunan nilai) pada awal dan akhir periode.
2.5.4 Penyajian Aset Biologis
Penyajian aset biologis di dalam laporan keuangan disajikan kedalam
kelompok aset tidak lancar. Aset biologis diklasifikasikan kedalam dua kelompok
yakni Aset Biologis Dewasa dan Aset Belum Dewasa. Aset biologis Dewasa
adalah aset yang telah mencapai spesifikasi untuk di panen (untuk aset biologis
yang dapat dikonsumsi) atau maupun menghasilkan panen yang berkelanjutan
32
2.5.5 Keuntungan dan Kerugian Aset Biologis
Keutungan atau kerugian yang timbul pada pengakuan awal aset biologis
atas dasar niali wajar dikurang biaya untuk menjual dan setiap perubahan nilai
wajar dikurangkan dengan biaya untuk menjual dari aset biologis selama periode
pelaporan termasuk didalam laporan laba atau rugi untuk periode yang
bersangkutan. Semua biaya yang terkait dengan aset biologis, selain dari hal
tersebut yang terkait dengan pembeliannya harus diukur atas dasar nilai wajar dan
diakui di dalam laba atau rugi pada saat terjadinya (Ankarath, Ghosh, Mehta,
Afkaji 2012 :365).