Selain pipa, diperlukan juga perlengkapan tambahan untuk menunjang sistem distribusi air bersih secara konstan, adalah sebagai berikut:
a. Monhole
Berfungsi sebagai titik akses untuk inspeksi, pemeliharaan dan peningkatan sistem. Monhole biasa ditempatkan pada jalur pipa.
b. Katup Udara
Katup udara berfungsi untuk mengeluarkan atau melepaskan udara yang berapa pada dalam pipa. Katup udara dipasang pada jalur pipa yang apabila bergelombang. Untuk pemasangan pada jalur pipa yang relative datar, maka katup udara biasanya diletakkan di dekat gate atau stop valve yang lebih tinggi.
c. Penguras
Peralatan ini berfungsi untuk menghilangkan kotoran atau sedimentasi yang ada pada dalam pipa. Alat ini dipasang pada posisi terendah dari sistem perpipaan distribusi dan jembatan pipa. Untuk sistem distribusi pipa yang relative datar, penguras juga perlu dipasang pada jarak interval setiap 1000 m. Diameter penguras dilipih berdasarkan pertimbangan kemungkinan pembentukan endapan sedimentasi yang perlu dibuang. Biasanya diameter saluran penguras yang akan dipasang berkisar antara (1/4 - ½) dari diameter pipa.
d. Hidran Kebakarann
Unit hidran kebakaran merupakan unit yang disediakan dalam sistem distribusi pipa, dengan peran umum penggunaan hidran untuk unit pemadam kebakaran Ketika terjadi kebarakan. Hidran kebakaran juga bisa berfungsi sebagai penguras, dan ditempatkan di tempat yang rendah. Dalam hal ini umumnya jarak interval adala 300 m.
diameter pipa distribusi yang terhubung pada hidran kebakaran memiliki minimum diameter 80 mm.
e. Stop Valve
Stop valve digunakan untuk mengisolasi pipa yang diperlukan selama masa perawatan atau perbaikan, pada saluran transmisi stop valve dipasang maksimum setiap 2000 m. Saat memasang gate valve juga mempertimbangkan dengan kondisi lokasi dan letak penguras.
Gate valve biasa biasanya dipasang setelah dan sebelum penyeberangan jalan pipa, siphon dan jembatan pipa.
f. Check Valve
Pemasangan check valve dipasang sesuai keperluan transmisi pipa dan di fungsi kan untuk menahan aliran balik dari air atau meredam kemungkinan terjadinya Water hammer pada pipa transmisi.
Pemasangan check valve dipasang seriap jarak 1000 m atau tergantung kondisi dilapangan.
g. Fitting
Fitting pipa perlu dipasang pada transmisi pipa distribusi sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Memiliki fungsi sebagai penahan dari blok beton yang diperlukan disetiap perubahan arah jalur transmisi pipa percabangan. Selama sambungan dibelokkan sesuai kebutuhan untuk jenis pipa tersebut, Fitting Bend mungkin tidak diperlukan jika saluran transmisi pipa memiliki belokan dengan radius yang sangat besar.
h. Peralatan Kontrol Air
Pada setiap jarak 200-300 m pada jalur pipa transmisi jika dianggap perlu harus dipasang peralatan control untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya penyumbatan dalam pipa transmisi yang diakibatkan oleh kotoran yang terendapkan. Dalam unit ini akan terdiri dari gate valve, dan fitting sebagai tempat memasukkan alat pembersih yang akan dimasukkan didalam pipa transmisi serta tempat penggelontoran yang nantinya direncanakan akan dilindungi dalam bak kontrol.
2.9. Reservoir
Reservoir adalah tempat penampungan dan penyimpanan air bersih, pada sistem penyediaan air bersih. Reservoir sendiri pada umumnya sangat diperlukan pada suatu system penyediaan air yang melayani suatu daerah atau wilayah. Fungsi utama dari reservoir adalah menyeimbangkan antara debit produksi dan debit konsumsi pemakaian air agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan kebutuhan air pada waktu tertentu selain itu agar tekanan air pada pipa distribusi relatif stabil pada jam puncak. Umumnya pada waktu tertentu, jumlah debit produksi air yang tersedia tidak selalu sama dengan bersarnya debit konsumsi pemakaian air. Pada saat jumlah produksi air lebih besar dari besarnya konsumsi pemakaian, maka kelebihan produksi air dapat disimpan sementara di reservoir, dan bisa digunakan kembali ketika produksi air bersih lebih kecil daripada jumlah konsumsi pemakaian.(BPSDMM, 2010).
2.9.1. Lokasi dan Tinggi Reservoir
Menurut Peraturan Menteri PU (No 18 Tahun 2007) Pertimbangan dalam pemilihan lokasi dan tinggi reservoir ditentukan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
1. Penempatan reservoir pelayanan disarankan di tempat yang sedekat mungkin dengan daerah pelayanan.
2. Tinggi reservoir harus ditentukan sedemikian rupa agar tekanan minimum dan sesuai dengan hasil perhitungan hidrolis pada jaringan pipa distribusi jika menggunakan sistem gravitasi.
3. Wilayah pelayanan dapat dibagi menjadi beberapa zona yang akan dilayani oleh masing-masing reservoir jika elevasi muka tanah pada zona pelayanan bervariasi.
2.9.2. Reservoir Pelayanan
Volume pada reservoir pelayanan ditentukan berdasarkan:
1. Volume air pada reservoir pelayanan dengan jumlah volume yang sesuai pada saat saat pengunaan air pada kondisi minimum, kemudian diisi kembali pada saat kondisi jam puncak karena fluktuasi pengunaan air.
2. Jumlah cadangan air pada reservoir pelayanan digunakan untuk pemadam kebakaran dengan peraturan yang sesuai dari masing-masing pemadam kebakaran setempat.
3. Kebutuhan air khusus, seperti kebutuhan pengosongan reservoit, taman dan acara khusus.
2.9.3. Reservoir Penyeimbang
Reservoir Penyeimbang adalah reservoir yang digunakan untuk menampung jumlah kelebihan air pada saat konsumsi air relatif kecil dari pada air yang masuk, dan akan kembali di distribusikan kembali pada saat konsumsi pemakaian air relatif besar. Volume pada tangka reservoir penyeimbang dapat diatur sesuai dengan aliran masuk dan keluar selama konsumsi air pada area layanan.
2.10. Hukum Kontinuitas
Faktor yang penting dalam studi hidraulika adalah debit aliran (Q) atau kecepatan (V). Dengan perhitungan praktis, rumus yang banyak digunakan adalah persamaan kontinuitas. (Triatmodjo, 1993)
Gambar 2. 7 Saluran Pipa pada Diameter Berbeda
(2. 8)
Pada pipa cabang, jumlah debit air yang masuk ke pipa cabang harus sama dengan debit yang tersisa.
Gambar 2. 8 Persamaan Kontinuitas Pipa Bercabang
(2. 9) Sumber: Tiratmadja, 1993
A1.V1 = A1.V2
Sumber: Tiratmadja, 1993 Q1 = Q2 + Q3
2.11. Kecepatan Rerata
Menurut Triatmodjo (2008:33) ketika debit aliran Q melalui pipa berdiameter D, maka kecepatan V yaitu:
(2. 10)
2.12. Kehilangan Tenaga Aliran Melalui Pipa
Pada zat cair diam, gaya yang bekerja pada mereka dapat dengan mudah diperkirakan karena hidrostatik bekerja dengan gaya tekanan yang sederhana.
Permasalahan menjadi lebih sulit jika pada zat cait mengalir. Faktor yang sering dipertimbangkan tidak hanya arah partikel dan kecepatan aliran, tetapi pengaruh kekentalan juga menyebabkan geseran antara partikel cair cair dan dinding batas.
Nilai tekanan sisa minimum yang direncanakan adalah sebesar 10 meter kolam air (mka).
Tekanan sisa maksimum 10 meter kolam air (mka) dapat digunakan dengan rumus Darcy-Weisbach dengan persamaan Bernoulli, yang membuat asumsi bahwa aliran air kontinu..(Triatmodjo, 1993).
(2. 11)
Gambar 2. 9 Garis Energi dan Hidrolis Zat Cair Sumber: Tiratmadja, 2008
2.13. Kehilangan Energi
Kehilangan tekananan (hf) dalam pipa disebabkan oleh gesekan antara cairan dan permukaan pipa. Penurunan tekanan maksimum adalah 10m/km dari Panjang pipa. Ada dua jenis kehilangan tekanan:
2.13.1. Mayor Losses
Kehilangan tekanan di sepanjang pipa karena gesekan yang terjadi di dalam air dan dinding pipa.