• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 PENUTUP

5.2 SARAN

5.2.2 Perlindungan Hukum Dan Sanksi Hukum

1. Sikap tanggap dalam menangani kasus tenaga kerja wanita lebih ditingkatkan oleh Disnaker.

2. Cara dalam melindungi hak dari pekerja wanita lebih diperbanyak dengan cara-cara lain.

3. Kepastian hukum yang jelas dan nyata.

4. Tidak adanya tebang pilih dalam penyelesaian kasus.

5.2.3. Hambatan Dan Upaya

1. Kualitas SDM dan Kualitas SDM petugas pengawas bidang pengawasan dipertingkat kemampuan individunya dan jumlah petugas pengawas masing-masing kabupaten atau kota ditamban atau diperbanyak.

2. Pemberian Edukasi melalui sosialisasi ke perusahaan / pengusaha / pekerja lebih diperbanyak.

4. Program-program yang dilakukan dalam upaya melindungi hak pekerja harus lebih diperbanyak.

96

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku-Buku

H. Manulang Sendjun, 1990. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Rineka Cipta, Jakarta

Jehani Libertus, 2006. Hak-Hak Pekerja Bila DI-PHK, VisiMedia, Tangerang, Cetakan Pertama.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Pedoman Kesehatan Reproduksi Di Tempat Kerja, Cetakan Kedua.

Luhulima,Achie Sudiarti.2007.Bahan Ajar Tentang Hak Perempuan: UU no 7 tahun 1984 penghesahan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Miles dan Huberman, 1984. Analisis Data Penelitian Kualitatif.

Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press. Moleong, Lexy, J.(2011) Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Nani Soewondo, 1984. Kedudukan Wanita Indonesia dalam Hukum dan Masyarakat, Ghalia Indonesia, Jakarta, Cettakan ke 4.

Pusat Kajian Wanita dan Gender, Universitas Indonesia, Hak Azasi Perempuan Instrumen Hukum untuk Mewujudkan Keadilan Gender, Jakarta: Yayasan Obor, 2004, edisi I.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, 2009. Buku Data Statistik Semester II Desember. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Semarang.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, 2010. Buku Data Statistik Triwulan IV Desember. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Semarang.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, 2012. Buku Data Statistik Triwulan II Juni. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Semarang.

Ridley John, 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Erlangga, Jakarta. Soepomo imam, 1970. Pengantar Hukum Perburuhan. Djambatan,

2. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Republik Indonesia No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Modul

Kebijaksanaan Umum Perlindungan Pekerja Perempuan, Desiminasi Teknis Equal Employment Opportunity (EEO), Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, 2012.

Perlindungan Fungsi Reproduksi Bagi Pekerja Perempuan, Desiminasi Teknis Equal Employment Opportunity (EEO), Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, 2012.

Wakatu Kerja Dan Waktu Istirahat Bagi Tenaga Kerja Wanita, Sosialisasi Peningkatan Keselamatan, Kesehatan Dan Kesejateraan Bagi Pekerja Perempuan Di Sektor Pokok, Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, 2009.

4. Artikel dan Jurnal

Anonim, http://www.skripsi-tesis.com/07/27/pelaksanaan-perlindungan- hukum-terhadap-tenaga-kerja-melalui-jaminan-sosial-tenaga-kerja-pada-pt-refi-chemical-industry-yogyakarta-pdf-doc.htm, diakses 13 Desember 2012.

Farida Ekasari, dalam “Hak Reproduksi Wanita” dari Kristi Poerwandari, M. Hum ”Menghapus Diskriminasi: Memberikan Perhatian Pada Kesehatan dan Hak Reproduksi Perempuan”, pada 13 Desember

98

2012, diunduh dari http.//www.bkkbn.go.id, diakses 13 Desember 2012.

Hari Kartini, Kesehatan Reproduksi Perempuan, dan Amandemen UU Kesehatan”, (Senin, 11 April, 2005), Harian Kompas, Jakarta, diunduh dari http://www.kompas.co.id/ diakses 13 Desember 2012.

http://www.indoeducation.com/2011/02/pengertian-perlindungan-hukum.html, diakses 13 Desember 2012.

http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=708, diakses 13 Desember 2012.

http://www.gsn-soeki.com/wouw/a000152.php diakses 13 Desember 2012.

http://regional.kompas.com/read/2011/05/27/04000311/Buruh.Jambu.Bol. Akan.Duduki.Pabrik, diakses 13 Desember 2012.

http://www.nakertrans.go.id/news.html,539,naker di akses 13 Desember 2012.

Khopiatuziadah,Jurnal Legislasi Indonesia Vol.7 No.2 Agustus 2010.PERLINDUNGAN HAK REPRODUKSI WANITA: HAMIL, MELAHIRKAN DAN MENYUSUI PERSPEKTIVE PERUNDANG-UNDANGAN.

Pusat Penelitian Gender Undip, 2010. Analisis Data Pilah Pekerja Perempuan Malam Hari Dan Putting Out System (POS) Di Perusahaan Provinsi Jawa Tengah.

Putra, 2009, Definisi Hukum Menurut Para Ahli, www.putracenter.net, diakses 13 Desember 2012.

Pusat Kesehatan Kerja Depkes RI, Kebijakan Departemen Kesehatan Tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (Asi) Pekerja Wanita,diunduh dari http://www.digilib.ui.ac.id/Lontar/file? file=digital/123858-S09118fk-Faktor%20anak-Bibliografi.pdf, diakses 13 Desember 2012.

Rahayu, 2009, Pengangkutan Orang, etd.eprints.ums.ac.id, diakses 13 Desember 2012.

100

Instrumen Penelitian Perusahaan

“Perlindungan Hukum Terhadap Pembayaran Upah Penuh Saat Cuti Fungsi Reproduksi Bagi Pekerja Wanita Di Tinjau Dari Pasal 1601 Huruf P Bagian

8e KUHPerdata Dan UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan”

Nama : Alamat : Usia : Pendidikan : Jabatan : Perusahaan : Daftar Pertanyaan

1. Apa wewenang, tugas dan kewajiban perusahaan dalam melindungi hak pekerja wanita?

2. Menurut narasumber, Hak-hak apa saja yang diberikan upah penuh kepada pekerja wanita saat cuti fungsi reproduksi dalam Undang-undang No.13 Tahun 2003 dan KUHPerdata?

3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap hak-hak pekerja wanita saat cuti fungsi reproduksi untuk memperoleh upah penuh menurut Undang-undang No.13 Tahun 2003 dan KUHPerdata?

4. Apakah semua hak-hak dari pekerja wanita itu sudah terpenuhi dan terlindunggi secara maksimal?

102

5. Apakah ada prosedur khusus dalam pengajuan cuti fungsi reproduksi dan pemberian upah nya?

6. Ada berapa banyak kasus tentang pelangaran hak pemberian upah penuh saat cuti fungsi reproduksi?

7. Apakah Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang perlindungan hukum pada pembayaran upah penuh saat cuti fungsi reproduksi dan KUHPerdata tentang pembayaran upah penuh pada pekerja wanita yang berlaku itu sudah di laksnakan dengan baik?

8. Berapa Gaji/Upah yang di berikan kepada pekerja wanita, dan apakah sudah sesuai dengan UMR/UMK?

9. Apakah perusahaan memiliki Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama (PP/PKB)?

10. Hambatan apa yang terjadi dalam memberikan perlindungan hukum dan pelaksanaan penegakan hukum berkaitan dengan pemberian upah penuh saat cuti fungsi reproduksi pada pekerja wanita?

11. Upaya apa yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pelangaran pemberian upah penuh saat cuti fungsi reproduksi pada pekerja wanita?

Instrumen Penelitian Disnaker

“Perlindungan Hukum Terhadap Pembayaran Upah Penuh Saat Cuti Fungsi Reproduksi Bagi Pekerja Wanita Di Tinjau Dari Pasal 1601 Huruf P Bagian

8e KUHPerdata Dan UU No.13 Tahun 2003”

Nama : Alamat : Usia : Pendidikan : Jabatan : Institusi : Daftar Pertanyaan

1. Apa wewenang, tugas dan kewajiban dinas tenaga kerja dan transmigrasi dalam melindungi hak pekerja?

2. Menurut narasumber, Hak-hak apa saja yang diberikan upah penuh kepada pekerja wanita saat cuti fungsi reproduksi dalam Undang-undang No.13 Tahun 2003 dan KUHPerdata?

3. Bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap hak-hak pekerja wanita saat cuti fungsi reproduksi untuk memperoleh upah penuh menurut Undang-undang No.13 Tahun 2003 dan KUHPerdata?

4. Apa sanksi yang diberikan bagi perusahaan yang melangar dalam pemberian upah penuh saat cuti fungsi reproduksi bagi pekerja wanita?

104

5. Apakah semua hak-hak pekerja wanita itu sudah terpenuhi?

6. Apakah ada prosedur khusus dalam pengajuan cuti fungsi reproduksi dan pemberian upah nya?

7. Ada berapa banyak kasus tentang pelangaran hak pemberian upah penuh saat cuti fungsi reproduksi?

8. Apakah Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang perlindungan hukum pada pembayaran upah penuh saat cuti fungsi reproduksi dan KUHPerdata tentang pembayaran upah penuh pada pekerja wanita yang berlaku itu sudah dilaksnakan dengan baik?

9. Hambatan apa yang terjadi dalam memberikan perlindungan hukum dan pelaksanaan penegakan hukum berkaitan dengan pemberian upah penuh saat cuti fungsi reproduksi pada pekerja wanita?

10. Upaya apa yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pelangaran pemberian upah penuh saat cuti fungsi reproduksi pada pekerja wanita?

KUESIONER

Mohon kesediaan Ibu/Saudari untuk mengisi daftar pernyataan di bawah ini dengan

memberikan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan yang Ibu/Saudari

rasakan yang sesungguhnya. Besar harapan saya kiranya jawaban yang Ibu/Saudari berikan seobyektif mungkin karena sangat membantu keakuratan data dari penelitian ini.

A Identitas Responde

Nama : _________________________________________________________________ Propinsi tempat anda tinggal : _____________________ Kota : ____________________ Berapakah Gaji/Upah yang anda terima : ______________________________________

1. Berapakah usia Anda saat ini?

Antara 17 sampai 20 tahun

Antara 21 sampai 30 tahun

Antara 31 sampai 40 tahun

Antara 41 sampai 50 tahun

Antara 51 sampai 60 tahun

2. Jenis Kelamin Anda

Laki-Laki

Perempuan

3. Tingkat pendidikan terakhir Anda?

SLTP/SMP SLTA/SMA/SMU Diploma Sarjana (S1) Pasca Sarjana (S2) Doktoral (S3) Lainnya, sebutkan __________________

4. Apakah profesi Anda sekarang?

Pegawai Swasta

Wiraswasta (Pengusaha)

Pegawai Negeri Sipil

Pelajar/Mahasiswa

Lainnya, sebutkan ________________

B Daftar Pertanyaan

1. Apakah Anda perna melakukan cuti fungsi reproduksi (hamil/melahirkan/menyusui/haid/keguguran)?

Ya

Kadang-kadang Tidak

106

2. Apakah hak Anda yaitu cuti di berikan secara penuh/maksimal?Ya

Kadang-kadang Tidak

3. Apakah hak Anda yaitu pemberian upah penuh saat cuti fungsi reproduksi (hamil/melahirkan/menyusui/haid/keguguran) sudah di berikan secara penuh ?

Ya

Kadang-kadang Tidak

4. Apakah saat Anda mengalami hamil/melahirkan/menyusui/haid/keguguran di perbolehkan untuk melakukan cuti fungsi reproduksi?

Ya

Kadang-kadang Tidak

5. Apakah Anda merasa hak-hak Anda sebagai pekerja wanita sudah di lindungi dengan penuh?

Ya

Kadang-kadang Tidak

6. Apakah pembayaran Gaji/Upah Anda dibayarkan secara langsung? Ya

Kadang-kadang Tidak

7. Apakah pembayaran Gaji/Upah pernah mengalami keterlambatan? Ya

Kadang-kadang Tidak

8. Apakah Gaji/Upah yang Anda terima sudah mencukupi kebutuhan Anda dan keluarga?

Ya

Kadang-kadang Tidak

Ya

Kadang-kadang Tidak

10. Apakah Gaji/Upah Anda sudah sesuai UMR/UMK? Ya

Kadang-kadang Tidak

Dokumen terkait