• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.2. Landasan Hukum

Menjelaskan landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Renstra mulai dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dst.

1.3. Maksud dan Tujuan

Menjelaskan maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra. 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN OPD DINNAKER

1.2. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi OPD, penjabaran dari Perda No. 12 tahun 2016 dan Peraturan Bupati no. 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga

1.3. Sumber Daya OPD

1.3.1. Kondisi Kepegawaian

1.3.2. Kondisi Sarana dan prasarana 1.4. Kinerja Pelayanan OPD

Menguraikan capaikan kinerja tahun sebelumnya.

1.5. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT

DAERAH

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi 3.3.1. Telaahan Renstra K/L

3.3.2. Telaahan Renstra OPD Provinsi

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN 4.1. Tujuan

4.2. Sasaran

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Menguraikan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

BAB VI I. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Menguraikan tentang indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VIII. PENUTUP

Menguraikan tentang kaidah pelaksanaan dan penutup.

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi PD

Dinas Tenaga Kerja dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Purbalingga Nomor 12Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga baru terbentuk pada tahun 2017, yakni tepatnya pada tanggal 3 Januari 2017 bertepatan dengan pelantikan pejabat struktural di lingkungan Dinas Tenaga Kerja. Dinas Tenaga Kerja merupakan pecahan dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Purbalingga. Maka berdasarkan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 84 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga selaku OPD mempunyai tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi tersendiri.

2.1.1. Tugas Pokok dan fungsi

Tugas Pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja adalah melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang menjadi Kewenangan Daerah.

Dalam melaksanakan kegiatan berpedoman pada Perbup Nomor 84 tahun 2016 antara lain memiliki fungsi :

1. Perumusan kebijakan diuunas di bidang ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

2. Penetapan kebijakan terkait di bidang ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

3. Perumusan rencana pengembangan dan penetapan program kerja di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

4. Pelaksanaan pelayanan di bidang ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

5. Pembinaan pelaksanaan tugas di bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

6. Pemberian perizinan atau rekomendasi perizinan di bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

7. Pelaksanaan program kerja di bidang ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

8. Penyuluhan di bidang ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

9. Pengawasan dan pengendalian teknis di bidang ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

10. Pelaksanaan program, pelaporan, urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat, RT, dan ketatalaksanaan lainnya.

11. Pembinaan terhadap UPTD dalam lingkup tugasnya. 12. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

2.1.2. Struktur Organisasi

Berdasarkan pada Peraturan Bupati nomor 84 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga maka Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dapat dilihat pada gambar bagan di bawah ini :

Bagan 2. Struktur Organisasi ... 12

Lampiran : Perbup no. 84 Tahun 2016,

Tanggal 25 Nopember 2016

Tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja

BAGAN 2.

STRUKTUR ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN PURBALINGGA

Susunan Organisasi Dinnaker, terdiri atas : a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahi ;

1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; 2. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

13 KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT T SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG

HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

BIDANG

PELATIHAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA

SEKSI

PELATIHAN DAN PRODUKTIFITAS KERJA

SEKSI

KELEMBAGAAN DAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL TENAGA KERJA

SEKSI

PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

SEKSI

PENGUPAHAN, KESEJAHTERAAN DAN JAMINAN SOSIAL

c. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja membawahi; 1. Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja;

2. Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

d. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga kerja, membawahi;

1. Seksi Kelembagaan dan Perselisihan Hubungan Industrial Tenaga Kerja;

2. Seksi Pengupahan, Kesejahteraan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja e. UPTD

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Eselonering jabatan pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas = Eselon II.b b. Sekretaris = Eselon III.a c. Kepala Bidang = Eselon IV.b d. Kasi /Kasubbag = Eselon IV.a

Berdasarkan pada Peraturan Bupati nomor 84 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga, dari masing-masing jabatan struktural

tersebut mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

1. KEPALA DINAS

1) TUGAS POKOK :

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang menjadi Kewenangan Daerah meliputi :

a. Sub Urusan Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja yaitu: 1. Pelaksanaan pelatihan berdasarkan unit kompetensi;

2. Pembinaan lembaga pelatihan kerja swasta;

3. Perizinan dan pendaftaran lembaga pelatihan kerja; 4. Konsultasi produktivitas pada perusahaan kecil;

5. Pengukuran Produktivitas tingkat Daerah; b. Sub Urusan Penempatan Tenaga Kerja yaitu :

1. Pelayanan antar kerja di Daerah;

2. Penerbitan izin LPTKS dalam 1 (satu) Daerah; 3. Pengelolaan informasi pasar kerja dalam Daerah;

4. Perlindungan TKI di luar negeri (pra dan purna penempatan) di Daerah;

5. Penerbitan perpanjangan IMTA yang lokasi kerja 1 (satu) Daerah;

c. Sub Urusan Hubungan Industrial yaitu :

1. Pengesahan peraturan perusahaan dan pendaftaran perjanjian kerja bersama untuk perusahaan yang hanya beroperasi dalam 1 (satu) daerah;

2. Pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan di daerah.

Selain tugas pokok tersebut tugas kepala Dinas juga membantu Bupati melaksanakan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah.

2) FUNGSI :

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala DINNAKER mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi meliputi Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga kerja;

2. Pelaksanaan koordinasi kebijakan bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi

meliputi Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga kerja;

3. Pelaksanaan kebijakan bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi meliputi Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga kerja;

4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Tenaga Kerja dan Transmigrasi meliputi Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga kerja;

5. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan Dinas;

6. Pengendalian penyelenggaraan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan

7. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati.

2. SEKRETARIS

1) TUGAS POKOK :

Sekretaris mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan dinas serta pemberian dukungan administratif bidang perencanaan dan keuangan, umum dan kepegawaian kepada seluruh unit organisasi di lingkungan DINNAKER.

2) FUNGSI :

a. Pengoordinasian kegiatan di lingkungan DINNAKER;

b. Pengoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan DINNAKER;

c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi keuangan, ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, kearsipan dan pelayanan administrasi di lingkungan DINNAKER;

d. Pengoordinasian pelaksanaan sistem pengendalian intern

pemerintah (SPIP);

e. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan DINNAKER; f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai lingkup

tugasnya;

g. Pengoordinasian penyusunan evaluasi dan pelaporan kinerja dan anggaran penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan fungsinya.

3. KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI:

Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian,

pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang

perencanaan dan keuangan meliputi penyusunan rencana program kerja dan anggaran, pengendalian program dan kegiatan, pelaksanaan perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi pengelolaan anggaran, pengelolaan data dan informasi serta pelaporan program kerja dan anggaran di lingkungan dinas.

4. KEPALA SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI:

Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang umum dan kepegawaian meliputi pembinaan ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, keprotokolan, kearsipan dan pelayanan administrasi di lingkungan dinas.

5. KEPALA BIDANG PELATIHAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA

1) TUGAS POKOK :

Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

2) FUNGSI

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan iventarisasi, pembinaan dan pengembangan pelatihan tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar kerja dan potensi daerah;

b. Penyelenggaraan pelatihan dan pemagangan kerja; c. Pelaksanaan uji ketrampilan dan sertifikasi tenaga kerja; d. Pembinaan lembaga pelatihan kerja swasta;

e. Rekomendasi izin/pengesahan lembaga pelatihan kerja;

f. Konsultasi dan pengukuran produktivitas tenaga kerja;

g. Pembinaan dan bimbingan produktivitas tenaga kerja formal dan informal;

h. Pembinaan dan pengembangan metode kerja pada perusahaan dan industri rumah tangga serta Unit Pelayanan Pelatihan dan Produktivitas Perusahaan (UP3);

i. Pembinaan, pengawasan dan pelayanan penempatan tenaga

kerja lokal/antar kerja di daerah;

j. Rekomendasi penempatan tenaga kerja;

k. Perluasan kesempatan kerja;

l. Pengelolaan informasi pasar kerja;

m. Fasilitasi perlindungan Tenaga Kerja Antar Kerja Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Negara (AKAN);

n. Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pra dan purna penempatan di Daerah;

o. Penerbitan perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA);

p. Penyelenggaraan penyuluhan dan pendaftaran transmigrasi; q. Seleksi terhadap calon transmigran dan keluarganya;

r. Penjajagan terhadap lokasi penempatan transmigrasi; s. Kerja sama antar daerah untuk penempatan transmigrasi;

t. Pelatihan calon transmigrasi dan keluarganya;

u. Pemberangkatan dan penempatan transmigrasi;

v. Fasilitasi eksodan transmigran yang mengalami masalah;

w. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas;

6. KEPALA SEKSI PELATIHAN DAN PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI:

Kepala Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi iventarisasi, pembinaan dan pengembangan pelatihan tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar kerja dan potensi daerah, penyelenggaraan pelatihan dan pemagangan kerja, pelaksanaan uji ketrampilan dan sertifikasi tenaga kerja, pembinaan lembagal pelatihan kerja swasta, rekomendasi izin/pengesahan lembaga pelatihan kerja,

19

konsultasi dan pengukuran produktivitas tenaga kerja, pembinaan dan bimbingan produktifitas tenaga kerja formal dan informal, pembinaan dan pengembangan metode kerja pada perusahaan

dan industri rumah tangga serta unit pelayanan pelatihan dan produktifitas dan pengembangan metode kerja pada perusahaan dan industri rumah tangga serta unit pelayanan pelatihan dan produktifitas perusahaan (UP3).

7. KEPALA SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI:

Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan, pengordinasian,

pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi

pembinaan, pengawasan dan pelayanan penempatan tenaga kerja lokal/antar kerja di daerah, rekomendasi penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja, pengelolaan informasi pasar kerja, fasilitasi perlindungan Tenaga Kerja Antar Kerja Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Negara (AKAN), perlindungan TKI (pra dan purna penempatan) di Daerah, penerbitan perpanjangan IMTA serta penyelenggaraan penyuluhan dan pendaftaran transmigrasi, seleksi

terhadap calon transmigran dan keluarganya, penjajagan terhadap lokasi penempatan transmigrasi, kerja sama antar daerah untuk penempatan

transmigrasi, pelatihan calon transmigrasi dan keluarganya,

pemberangkatan dan penempatan transmigran, fasilitasi eksodan transmigran yang mengalami masalah.

8. KEPALA BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

1) TUGAS POKOK :

Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang Kelembagaan dan Perselisihan Hubungan Industrial Tenaga Kerja serta Pengupahan, Kesejahteraan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

2) FUNGSI

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Kepala Bidang Hubungan dan Perlindungan Tenaga Kerja, menyelenggarakan fungsi :

a. Pembinaan hubungan industrial;

b. Pengesahan/pendaftaran peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama;

c. Pendaftaran dan pembinaan organisasi serikat pekerja pada perusahaan dan di luar perusahaan;

d. Pendaftaran dan pembinaan lembaga kerja sama Bipartit di perusahaan;

e. Fasilitasi dan pengembangan lembaga kerja sama tripartite; f. Pembinaan peraturan bidang hubungan industrial;

g. Pendeteksian dini potensi masalah perselisihan hubungan industrial;

h. Penyelesaian pengaduan perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan di Daerah;

i. Pembinaan pengupahan Tenaga Kerja;

j. Fasilitasi tugas dewan pengupahan daerah;

k. Pengumpulan data dan bahan penetapan upah minimum; l. Pemantauan, pembinaan dan evaluasi ketaatan upah minimum; m. Pembinaan penerapan struktur dan skala upah di perusahaan; n. Pembinaan pemenuhan sarana kesejahteraan pekerja di

perusahaan;

o. Pembinaan pemenuhan sarana perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja;

p. Pembinaan dan pemantauan kepesertaan jaminan sosial Tenaga Kerja;

q. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas;

9. KEPALA SEKSI KELEMBAGAAN DAN PERSELISIHAN

HUBUNGAN INDUSTRIAL TENAGA KERJA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Kepala Seksi Kelembagaan dan Perselisihan Hubungan Industrial Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi pembinaan hubungan industrial, pengesahan/pendaftaran peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, pendaftaran dan pembinaan organisasi serikat pekerja pada perusahaaan dan di luar perusahaan, pendaftaran dan pembinaan lembaga kerja sama tripartit, bimbingan dan penyuluhan Bipartit di perusahaan, fasilitasi dan pengembangan lembaga kerja sama tripartit, pembinaan peraturan

bidang hubungan industrial, pendeteksian dini potensi masalah

perselisihan hubungan industrial, penyelesaian pengaduan

perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan di daerah.

10. KEPALA SEKSI PENGUPAHAN, KESEJAHTERAAN DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI:

Kepala Seksi Pengupahan, Kesejahteraan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi pembinaan pengupahan Tenaga Kerja, fasilitasi tugas dewan pengupahan daerah, pengumpulan data dan bahan penetapan upah minimum, pemantauan, pembinaan dan evaluasi ketaatan upah minimum, pembinaan penerapan struktur dan skala upah di perusahaan, pembinaan pemenuhan sarana kesejahteraan pekerja di perusahaan, pembinaan pemenuhan sarana perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja, pembinaan dan pemantauan kepesertaan jaminan sosial Tenaga Kerja.

11. UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH ( UPTD )

UPTD mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas yang diatur dengan Peraturan Bupati.

12. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Dinas yang bersifat teknis sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

2.2. Sumber Daya 0PD

2.2.1. Kondisi Kepegawaian

Tabel 1. Data PNS Berdasarkan Struktur dan Golongan ...

Tabel 1

Data PNS Dinas Tenaga Kerja Berdasarkan Struktur dan Golongan

No Struktur/Bag/Subag/ Subdin/Seksi Golongan Jumlah Ket I II III IV 1 Kepala Dinas - - - 1 1 2 Sekretaris - - - 1 1

- Subag. Perencanaan & Keu. - - 5 1 6

- Subag. Umum & Kepeg. 1 5 1 - 7

3

Ka. Bidang Pelatihan &

Penempatan Tenaga Kerja - - - 1 1

- Seksi Pelatihan dan

Produktifitas Tenaga Kerja - - 2 - 2

- Seksi Penempatan Tenaga

Kerja dan Transmigrasi - - 3 - 3

4

Ka. Bidang Hubungan

Industrial dan Jaminan Sosial

Tenaga Kerja - - - 1 1

- Seksi Kelembagaan dan Perselisihan Hubungan

Industrial Tenaga Kerja - - 2 - 2

- Seksi Pengupahan,

kesejahteraan dan Jaminan

Sosial Tenaga Kerja - - 2 - 2

5 UPTD - 1 6 7

JUMLAH 1 6 21 5 33

Tabel 2. Data PNS Menurut Pendidikan... 24

Tabel 2

Data PNS DINNAKER menurut Pendidikan No . Struktur/Bag/Subag/ Pendidikan Jml Subdin/Seksi SD SLTP SLTA D3 S1 S2 1 Kepala Dinas - - - - 1 1 2 Sekretaris - - - - 1 - 1

- Subag. Perencanaan &

Keuangan - - 2 1 2 1 6

- Subag. Umum & Kepeg. 2 - 4 - 1 - 7

3

Ka. Bidang Pelatihan &

Penempatan Tenaga Kerja - - - - 1 - 1

- Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga

Kerja - - 1 - 1 - 2

- Seksi Penempatan

Tenaga Kerja dan

Transmigrasi - - 1 - 2 - 3

4

Ka. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan

Sosial Tenaga Kerja - - - - 1 - 1

- Seksi Kelembagaan dan Perselisihan Hubungan

Industrial Tenaga Kerja - - - - 2 - 2

- Seksi Pengupahan, kesejahteraan dan Jaminan Sosial Tenaga

Kerja - - - - 2 - 2

UPTD - - 1 3 3 - 7

JUMLAH 2 - 9 4 17 1 33

2.2.2. Kondisi Sarana Dan Prasarana Kantor

Untuk memperlancar pelaksanaan tugas, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga memiliki prasarana dan sarana yang merupakan faktor penting dalam penyelenggaraan tugas. Sarana dan Prasarana yang ada pada Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 3

Kondisi Sarana dan Prasarana Dinnaker

No. NAMA BARANG JUMLAH

1. Mobil 6 unit

2. Sepeda Motor 26 unit

3. Mesin Tik 2 buah

4. Komputer 14buah

5. Laptop 17buah

6 Printer 17 buah

7. Tape Recorder/Wireles 1 buah

8. Telepon 3 unit

9. AC 21 unit

10. Almari besi 39 buah

11. Filling cabinet 15 buah

12. Meja Kerja/tamu/rias/komputer 71 buah 13. Kursi Kerja/tamu/rapat/sofa 322 buah

14. TV 4 buah

15. Soundsystem 2 buah

16. Cctv 8 unit

2.3. Kinerja Pelayanan OPD

Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya selama lima tahun sebelumnya dapat dilihat dari Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagaimana tertera pada Tabel berikut:

Tabel 4. Review Pencapaian...

Tabel 4

Review Pencapaian Kinerja Pelayanan PD No. Indikator Kinerja

Sesuai Tugas dan Fungsi OPD

Tar get SPM

Target Renstra OPD Tahun ke Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3)

% (4) % (5) % (6) % (7) % (8) % (9) % (10) % (11) % (12) % (13) % (14) (15) (16) (17) (18) 1 Besaran tenaga yang

mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

60 100 100 100 100 100 0 0 93,15 51,02 - - 93 51

2 Besaran tenaga yang

mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

60 100 100 100 100 100 100 57,14 80 60,25 100 57 80 60

3 Besaran tenaga yang

mendapatkan pelatihan berbasis kewirausahaan

70 100 100 100 100 100 100 75 66,67 72,73 100 75 67 73

4 Besaran kasus yang diselesaikan

dengan perjanjian bersama (PB) 50 100 100 100 100 100 100 85,71 80 77,78 100 86 80 78

5 Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program jamsosek

50 49 51 54 57 60 59,19 66,97 67,46 67,46 116 124 118 112

6 Besaran pemeriksaan perusahaan 45 25 29 35 40 46 34,85 32,09 32,09 62,50 120 92 80 136

7 Besaran pengujian peralatan

diperusahaan 50 28 35 40 45 50 35,39 63,64 63,64 53,33 101 159 138 107

Tabel 5

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Tenaga Kabupaten Purbalingga

Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi OPD

Anggaran pada Tahun Ke Realisasi Anggaran pada Tahun ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke Rata-rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja Tidak Langsung -Belanja Pegawai 2.556.865.000 2.802.275.000 2.714.728.000 2.978.489.000 3.267.144.000 2.544.085.000 2.524.515.072 2.672.856.506 2.964.155.375 3.171.620.360 99,50 90,09 98,46 99,52 97,08 2.755.771.000 2.662.803.360 Belanja Langsung -Belanja Pegawai 98.563.000 112.042.000 118.484.000 137.994.000 138.909.000 98.563.000 108.883.000 113.133.500 128.779.000 138.909.000 100 97,18 95,48 93,32 100 119.196.400 119.196.400 -Belanja Barang dan Jasa 782.537.000 907.630.000 1.182.746.000 1.813.027.000 2.251.260.000 655.385.000 851.841.276 1.126.857.708 1.578.346.429 2.054.870.588 83,75 93,85 95,27 87,06 91,28 2.094.752.600 1.923.793.588 -Belanja Modal 135.400.000 67.350.000 225.727.000 574.093.000 337.296.000 133.973.000 67.350.000 222.420.000 547.825.800 291.027.000 98,95 100 98,53 95,42 86,28 310.216.000 264.232.400 TOTAL BTL+BL 3.573.365.000 3.889.297.000 4.241.685.000 5.503.603.000 5.994.609.000 3.432.006.000 3.552.589.348 4.135.267.714 5.219.106.604 5.656.426.948 96,04 91,34 97,49 94,83 94,36 5.279.936.000 4.970.025.748 28

Dalam penilaian kinerja menggunakan Skala Nilai Peringkat Kinerja berdasarkan Permendagri no 86 Tahun 2017 sebagai berikut :

Tabel

Skala Nilai Peringkat Kinerja

NO. INTERVAL NILAI

REALISASI KINERJA KRITERIA PENILAIAN REALISASI KINERJA 1 91%

100% Sangat tinggi 2 76%

90% Tinggi 3 66%

75% Sedang 4 51%

65% Rendah 5

50% Sangat Rendah

Dalam penilaian kinerja tersebut, gradasi nilai (skala intensitas) kinerja suatu indikator dapat dimaknai sebagai berikut:

(1) Hasil Sangat Tinggi dan Tinggi Gradasi ini menunjukkan

pencapaian/realisasi kinerja capaian telah memenuhi target dan berada diatas persyaratan minimal kelulusan penilaian kinerja.

(2) Hasil Sedang Gradasi cukup menunjukkan pencapaian/realisasi kinerja capaian telah memenuhi persyaratan minimal.

(3) Hasil Rendah dan Sangat Rendah Gradasi ini menunjukkan

pencapaian/realisasi kinerja capaian belum memenuhi/masih dibawah persyaratan minimal pencapaian kinerja yang diharapkan.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD

2.4.1. Peluang dalam rangka pengembangan pelayanan Dinas Tenaga Kerja adalah sebagai berikut :

a. Semakin berkembangnya tehnologi tepat guna yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi bagi pengusaha untuk membuka lapangan kerja;

b. Banyaknya angkatan kerja yang dapat diberikan pembinaan ketrampilan guna meningkatkan kualifikasi sesuai kompetensi yang dibutuhkan;

c. Banyaknya pemilik modal yang ingin melaksanakan kegiatan investasi;

2.4.2. Tantangan dalam pengembangan pelayanan Dinas Tenaga Kerja adalah sebagai berikut :

a. Akses informasi pasar kerja terbatas;

b. Angka kelulusan tingkat pendidikan dasar meningkat setiap tahun; c. Tidak sesuainya jurusan pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja; d. Ketrampilan SDM masih belum memenuhi kompetensi yang dibutuhkan; e. Minat bekerja di luar daerah rendah;

f. Pemanfaatan Balai Latihan Kerja belum optimal.

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu strategis diidentifikasi dari berbagai sumber, diantaranya adalah:

1. Isu strategis dari dinamika internasional, nasional dan regional yang mempengaruhi Kabupaten Purbalingga.

2. Isu strategis dari Kebijakan Pembangunan Daerah Lainnya yang mempengaruhi Kabupaten Purbalingga

3. Isu strategis dari kebijakan pembangunan daerah yang terdiri dari :

- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purbalingga.

- Isu strategis yang diangkat dari analisis situasi dan kondisi kependudukan, ekonomi, sosial budaya, sarana prasarana dan pemerintahan umum saat ini, serta kemungkinan kondisinya di masa datang.

- Sasaran-sasaran pembangunan yang belum dapat dipenuhi pada masa RPJMD sebelumnya.

Adapun isu strategis yang patut diangkat dalam Renstra ini ditetapkan berdasarkan kriteria-kriteria berikut ini,

1. Kriteria- 1: Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional;

2. Kriteria- 2: Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah; 3. Kriteria- 3: Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah dan

masyarakat;

4. Kriteria- 4: Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan daerah;

5. Kriteria- 5: Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan 6. Kriteria- 6: Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan

Isu strategis dalam Rencana Strategis Tahun 2017-2021 disusun berdasarkan beberapa sumber, pertama berdasarkan analisis terhadap situasi dan kondisi urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Kabupaten Purbalingga, yang kedua bersumber dari permasalahan dan isu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Purbalingga dan ketiga didasarkan pada analisis capaian kinerja pelaksanaan urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, sehingga dapat diidentifikasi berbagai permasalahan umum yang dapat diangkat menjadi agenda atau prioritas pembangunan tahun 2017-2021.

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga

Beberapa permasalahan di Kabupaten Purbalingga yang perlu ditangani berdasarkan pendekatan pelaksanaan Urusan Pemerintah Daerah yang menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja diuraikan sebagai

Dokumen terkait