• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Air Limbah

Secar a gar is besar per masal ahan yang dihadapi dalam pengelolaan air limbah di kabupaten Kupang dapat diur aikan sebagai ber i kut :

a. Tidak ter sedianya sar ana dan prasar ana pengelolaan air limbah yang memadai, sehingga sebagian masyar akat masih memanfaatkan lingkungan sekitar (pekar angan, salur an dr ainase, hutan, tepi sungai) untuk membuang limbah baik itu limbah cair atau padat b. Sebagian besar kawasan per mukiman belum ter jangkau oleh pel ayanan pengelol aan air

limbah oleh pemer intah/ dinas ter kait, ter lebih di kawasan per mukiman per desaan

c. Teknologi pengelolaan air li mbah yang di ter apkan belum tepat sasar an adalah sistem tengki septik dengan bidang r esapan.

d. Penanganan li mbah cair pada per mukiman per kotaan di beber apa lokasi juga dil akukan dengan sistem setempat (on- site), yakni dengan mer esapkan langsung ke dalam tanah dengan atau tanpa sumur r esapan

e. Sejumlah besar penduduk sudah memi liki kakus sendir i, namun mengingat keter batasan pel ayanan air ber sih sehingga mengaki batkan sebagian besar kakus di wi layah per kotaan Kabupaten Kupang di bangun dengan sistem cubl uk.

f. 90% masyar akat masih menggunakan lubang tanah dan hampir 10% masih membuang di pantai, sungai, dan sawah. Hal ini perl u disediakan sar ana pembuangan tinja yang memenuhi standar kesehatan dan tidak mencemari lingkungan ter utama disungai dan laut dengan pembuatan M CK baik dalam bentuk umum maupun pr ibadi ol eh masyar akat. g. M asi h r endahnya kesadar an masyar akat akan pentingnya si stem pengelolaan air limbah h. Juml ah M CK yang minim dengan kondisi yang dar ur at sangat mempengaruhi menur unnya

kualitas lingkungan sehingga mempengar uhi der ajat kesehatan masyar akat menjadi r endah.

i . Regul asi mengenai air l imbah domestik belum ada j. Kelembagaan teknis pengelolaan ai r limbah belum ada

k. Dunia usaha belum ber kontr ibusi nyata terhadap pengelolaan sanitasi

Per masalahan Pembangunan Sektor Air Limbah di Indonesia, secar a umum adal ah : a. Bel um optimal nya penanganan air l imbah

REVIEW RPI 2-JM KABUPATEN KUPANG 2017 - 2021

c. Bel um opti malnya managemen air li mbah dikar enakan belum optimalnya per encanan dan bel um memadainya penyelenggar aan air limbah.

Tantangan Sektor Air Limbah

Air limbah domestik di Kabupaten Kupang di kelola secar a on-site (setempat), di mana sistem pembuangan air limbah dil akukan secar a individual, diolah dan dibuang di tempat. Sistem ini meliputi tangki septik, cubluk dan r esapan. Pada saat ini, pengelolaan black water (air li mbah yang ber asal dari jamban atau W C) masih sebatas pengumpul an dan penampungan, sedangkan unit pengolahan pengangkutan dan pengolahan akhir lumpur tinja, belum ter sedi a. Pr oduk i nput dar i sistem pengelolaan air limbah lainnya adalah Gr ay water yaitu air limbah yang ber asal dar i kegi atan mandi, cuci dan dapur .

Aspek r egul asi maupun kelembagaan yang sedianya menjadi i nstrumen dalam pengel olaan air l imbah juga bel um ter sedi a, sehingga secar a teknis maupun manajemen belum ter kel ol a dengan baik. Di sisi lain, par tisi pasi dunia usaha masih sangat minim bahkan dapat dikatakan belum ada. Posisi masyarakat secar a umum yang di har apkan dapat menjadi pelaku utama dan lebih banyak ber per an, berpar tisipasi dan ber inisiatif dal am pembangunan sektor sanitasi ter utama dalam pengelolaan air limbah, masih ter kendala oleh ber bagai keter batasan, baik secar a ekonomi maupun wawasan, ter lebih l agi tingkat kesadar an akan pentingnya per ilaku hi dup ber sih dan sehat r elatif masih minim.

Selain itu adanya ger akan 100-0- 100, mer upakan suatu tantangan juga untuk meningkatkan pelayanan air limbah 100% pada tahun 2019.

B. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Persampahan

Dalam kegiatan pengelolaan sampah di kabupaten Kupang umumnya ter dapat beber apa hambatan yang dihadapi, seper ti :

1. Juml ah penduduk cender ung meningkat menyebabkan volume sampah meningkat, ser ta konsep 3 R belum memasyar akat

2. Bel um memi liki per atur an yang mengatur tentang r etr ibusi pengelolaan sampah maupun sansksi bagi pelanggar yang tidak mengelola sampah dengan benar

3. Pengumpul bar ang bekas untuk pengelolaan sampah

4. Tupoksi di BLHD belum mencukupi untuk pengel olaan sampah setingkat kabupaten. Keber adaan SKPD dengan tupoksi khusus untk kel ol a sampah masih di per debatkan. 1. Biaya oper asional yang tinggi sedangkan kemampuan pendanaan ter batas.

2. Kuantitas dan kulaitas per sonil, sehingga tidak sepenuhnya peker jaan penanganan sampah ter tangani secar a opti mal.

3. M asi h kur angnya disiplin masyar akat dalam membuang sampah ke TPS, seper ti tidak tepat waktu, tepat car a dan tepat tempatnya. Keadaan seper ti i ni menyebabkan sampah di TPS selalu penuh bahkan ber ser akan kel uar .

REVIEW RPI 2-JM KABUPATEN KUPANG 2017 - 2021 4. Kur angnya sarana mobili tas pengangkutan sampah.

5. M anejemen waktu pengangkutan, kelengkapan sar ana tr anspor tasi, sistem r ute kendar aan, dan kelengkapan serta kemampuan per sonil yang akan menangani sampah dar i tempat pengumpulan sementar a (TPS) sampai tempat pembuangan akhir (TPA).

Per masalahan Pembangunan Sektor Per sampahan di Indonesia, secar a umum adal ah: (1) M akin tinggi nya ti mbulan sampah (jumlah penduduk makin tinggi, jumlah sampah

per kapita meningkat);

(2) Bel um optimal nya manajemen persampahan:

a. Belum optimalnya sistem per encanaan (r encana sampai dengan moni tori ng dan evaluasi );

b. Belum memadai nya pengelolaan layanan per encanaan per sampahan (kapasitas, pendanaan dan asset manajemen);

c. Belum memadai nya penanganan sampah.

Tantangan Pengembangan Persampahan

Tantangan Pengembangan Per sampahan di kabupaten Kupang saat ini adalah :

1. Pel ayanan pengelolaan per sampahan yang belum menjangkau seluruh wilayah yang ada ter utama di kawasan per mukiman di per kotaan.

2. Bel um terlaksananya pengembangan si stem pengelolaan per sampahan yang ter -dentr alisasi, efisien, efektif dan ter padu

3. Bel um ter sedi anya sar ana dan pr asar ana dasar pengelolaan per sampahan yang memadai di selur uh wilayah per kotaan kabupaten Kupang

4. Pr asar ana dan sar ana pengelolaan per sampahan di kawasan per dagangan dan bel um memadai guna menunjang pembangunan ekonomi .

5. Per l u adanya pengel olaan per sampahan secar a bertahap dan ber kelanjutan

6. Per l unya masyar akat sadar keber sihan dengan aktif membantu pemer intah dalam mengatasi masalah per sampahan

Selain itu hal lain yang har us diper hatikan adal ah gerakan Nasi onal 100-0- 100 mel alui Rencana Aksi Daer ah 100- 0- 100 NTT, dimana samapi tahun 2019 pelayanan sampah telah mencapai 100%.

C. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Drainase

Per masalahan dr ainase Per kotaan Kabupaten Kupang dapat di identifi kasi sebagai ber ikut : a. Bel um adanya atur an yang jelas tentang sistem Dr ainase.

b. Bel um ada alur Dr ainase yang dapat menampung air hujan dalam debit air yang cukup besar ,sehingga pada musim penghujan sampah- sampah ber ser akan memenuhi jalan, yang di bawa ol eh banjir maupun yang di sebabkan oleh salur an yang tersumbat,

REVIEW RPI 2-JM KABUPATEN KUPANG 2017 - 2021

c. Kesadar an masyar akat akan kegunaan dr ainase yang belum cukup sehingga dalam membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga sampah di buang pada saluar an air yang dapat menyebabkan banjir .

d. Pengel olaan dr ainase tidak hanya ber or ientasi pada aspek fi sik kar ena kenyataannya sangat ser ing dijumpai dr ainase suatu wilayah / daer ah ter cemar dengan kondisi ter genang tanpa alir an, atau justru dipenuhi dengan sampah yang kemudian ber potensi membahayakan lingkungan dan kesehatan.

Tantangan Pengembangan Drainase

Beber apa tantangan pengembangan sistem dr ainase per kotaan yang per lu di pr ior itaskan adal ah sebagai beri kut:

 pembinaan pengelolaan sistem dar inase, dengan tar get peningkatan fungsi, per an dan kiner ja l embaga.

 pengembangan per encanaan pembangunan sistem dr ainase, dengan target penyusunan masterplan sistem dr ai nase per kotaan

 pembangunan sistem dr ai nase perkotaan, dengan tar get meni ngkatkan sistem dr ainase untuk mengur angi wilayah genangan; pengembangan jar ingan dr ainase untuk melindungi kawasan per mukiman dar i r esiko genangan.

 pengembangan PS dr ainase untuk mendukug kawasan str ategis/ ter tentu dan pemulihan dampak bencana alam

 pengembangan PS dr ainase skala kawasan/ lingkungan ber basi s masyar akat, dengan tar get pembangunan PS dr ainase dalam r angka menjaga kesehatan lingkungan melalui pembangunan sumur r esapan

 pengembangan PS dr ainase terpadu untuk mendukung konser vasi sumber daya air 7 .4 .2. Sasaran Program

7 .4 .2.1. Air Limbah

Pengelolaan sektor sani tasi di Kabupaten Kupang masih membutuhkan per hatian ser ius ter utama jika di kaitkan pencapai an tar get 100- 0- 100 maupun RPJM N 2015- 2019. M enur unkan separ uh dar i pr opor si penduduk tanpa akses ter hadap sumber air minum yang aman dan ber kelanjutan ser ta fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2019, bukanlah peker jaan yang mudah. Berbagai sektor pembangunan lain yang tidak kalah pentingnya menuntut untuk menjadi pr i or itas pembangunan yang pada dasar nya juga selalu ber muar a pada per baikan kualitas hi dup masyar akat yang ada.

Kondi si ini ter jadi bukan kar ena masyar akat BAB di sembar angan tempat melainkan kar ena kondisi i nfr astruktur jamban yang bel um memenuhi standar . Data BPS tahun 2012, 74% r umah tangga di Kabupaten Kupang sudah memil iki Jamban sendir i.

REVIEW RPI 2-JM KABUPATEN KUPANG 2017 - 2021

oleh pemer intah, ter masuk 24 (dua puluh empat) unit M CK yang tersebar pada beber apa desa, dikelol a oleh kelompok- kelompok masyar akat dengan pener ima manfaat umumnya 20 RT per M CK.

Namun tidak dapat dipungkir i bahwa sebagian masyar akat masih belum menggunakan fasilitas jamban ter sebut dan masih lebi h seri ng menggunakan jamban cempl ung/ cubluk (mer eka mengistilahkan W C Dar ur at), bahkan sebagian lagi masi h BABS. Kondisi M CK yang ada masih dalam kondisi baik, ber sih dengan fr ekuensi pemakai an yang masi h minim.

Untuk Pengel ol aan air li mbah per kotaan dilaksanakan secar a swadaya oleh masing- masing r umah tangga dan dilakukan dengan sistim On site, untuk air limbah dar i dapur atau kamar mandi biasanya langsung diali rkan kedalam tanah ataupun diali r kan keselokan yang kemudian disalurkan ke dr ai nase kota. Tentang pengelolaan li mbah di kabupaten Kupang belum ada data yang memadai sehi ngga belum bisa diur aikan secar a mendetail.

Dalam mendukung pencapaian tar get dalam RPJM N 2015- 2019 maka Ditjen Cipta Kar ya menyelenggar akan kegiatan Pengatur an, Pembinaan, Pengawasan, dan Penyelenggar aan Sanitasi Lingkungan (ai r limbah, dan dr ainase) serta Pengembangan Per sampahan yang dilaksanakan oleh Di rektor at Pengembangan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Per mukiman. Adapun indikator kiner ja pr ogr amnya adalah meningkatnya kontr ibusi pemenuhan akses sanitasi bagi masyar akat yang ter di r i dar i pelayanan ai r limbah di Nusa tenggar a Timur , disajikan dal am tabel ber ikut :

Tabel 7.16.

Target Kinerja Air Limbah di Provinsi NTT Tahun 2015- 2019

Sumber : RAD 100-0-100 NTT 2016

Sasaran ke giatan Indikator Kinerja Kegiatan / Output / Sub Output Satuan Vol ume 2015 2016 2017 2018 2019 Total

Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota

Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat 10 2 4 4 10

Pengadaaan lahan IPLT lokasi 22 2 5 5 5 5 20

Perencanaan IPLT paket

22 2 5 5 5 5 20

Pembangunan IPLT paket

22 2 5 5 5 5 20

OP IPLT paket 110 2 27 27 27 27 108

Mobil Tinja unit 44 4 10 10 10 10 40

OP Mobil Tinja ls 110 10 25 25 25 25 100

Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat KK

Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan/ Lingkungan

Sistem Pengolahan Air Limbah berbasis

institusi KK

Sistem Pengolahan Air Limbah berbasis

masyarakat KK

MCK++ paket 40 10 10 10 10 40

IPAL Komunal paket 60 15 15 15 15 60

Septictank Komunal paket 200 50 50 50 50 200

Pembangunan Sistem Penanganan Per sampahan Skala Kawasan

Sistem Pengurangan Sampah Berbasis

Institusi KK

Sistem Pengurangan Sampah Berbasis

Masyarakat KK

Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

Jumlah Kab/ kota yang dibangun instalasi pengolahahn Lumpur Tinja (IPLT)

Infr astruk tur Air Limbah dengan sistem Ter pusat Sk ala kota, kawasan dan komunal

Jumlah Kab/ kota yang dibangun infr astruk tur air limbah terpusat skala kota

REVIEW RPI 2-JM KABUPATEN KUPANG 2017 - 2021 7 .4 .2.2. Persampahan

Ber dasarkan or i entasi ker ja dan kesepadanan tupoksi SKPD maka pengelolaan sub sektor per sampahan secar a operasional ber kaitan l angsung dengan Dinas Peker jaan Umum, sedangkan Badan Li ngkungan Hi dup dan Bappeda lebih ber per an dalam per umusan kebijakan ser ta perencanaan secar a makr o.

Pengelolaan sub sektor per sampahan tidak cukup hanya ber or ientasi pada upaya- upaya penyedi aan sar ana dan pr asar ana serta penyelamatan lingkungan tetapi juga sangat diinter vensi oleh aspek penyehatan l ingkungan dan per ilaku hidup masyar akat sehingga Dinas Kesehatan juga memegang per anan penting terutama dalam tahap pr eventi f dan pr omotif.

Pengawasan Lingkungan, serta Pengawasan dan Pengendalian adalah bidang pada Badan Lingkungan Hidup yang memiliki keter kai tan er at dengan pengelol aan sub sektor per sampahan. Hal ter sebut ter gambar dari tupoksi yang diemban antar a lain mer umuskan kebijakan oper asional, mel aksanakan pembinaan, evaluasi implementasi pr ogr am pencegahan dan pengendal ian ser ta pemulihan kual itas lingkungan. Tupoksi ter sebut kemudian menempatkan Badan Li ngkungan Hidup pada posisi r egulator dalam pengelolaan sub sektor per sampahan.

M erumuskan kebijaksanaan, program dan kegiatan pembangunan daer ah bidang Per encanaan W ilayah meli puti sumber daya alam dan lingkungan hidup, perumahan dan pemukiman, mer upakan tupoksi Bidang Perencanaan W ilayah pada Bappeda Kabupaten Kupang sehingga juga memil iki keterkaitan erat dengan pengelolaan sub sektor per sampahan.

Bidang Penanggulangan Penyaki t dan Penyehatan Lingkungan ser ta Bi dang Penanggulangan M asal ah Kesehatan (Seksi Pr omosi Kesehatan) adal ah bidang dan seksi yang ber kaitan er at dengan pengelol aan sub sektor per sampahan.

Pengelolaan per sampahan di lakukan melalui ber bagai tahapan yakni per encanaan, pengadaan sar ana dan pr asar ana, pengel ol aan, pengatur an dan pembinaan serta moni tor ing dan evaluasi . Dalam konteks Kabupaten Kupang, hal ter sebut belum selur uhnya dapat dilakukan. Pemer intah kabupaten sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam hal ini masih mengalami ber bagai keter batasan, bai k sumber daya manusia, keter sedi aan sar ana dan pr asar ana, penganggaran, r egulasi hingga aspek kelembagaan. Disisi l ai n, pihak swasta yang dihar apkan dapat member ikan kontr ibusi terhadap pengelolaan sub sektor per sampahan ter utama pada posisi pengadaan sarana dan pengelolaannya, juga belum member ikan par tisi pasi nyata. Demikian pul a dengan keterli batan masyar akat secara langsung dalam tahapan fungsi pengelolaan per sampahan, masih sangat minim. Sebagi an besar masih mengelola sampah dengan membakar atau bahkan membuang begitu saja ke lingkungan.

Untuk menjawab kebutuhan ger akan 100- 0- 100 sektor persampahan maka diper lukan indikator kiner ja pr ogr am untuk meningkatnya kontr i busi pemenuhan akses sanitasi bagi masyar akat sektor pel ayanan per sampahan di Nusa tenggar a Timur yang disajikan dalam tabel ber ikut :

REVIEW RPI 2-JM KABUPATEN KUPANG 2017 - 2021

Tabel 7.17.

Target Kinerja Persampahan di Provinsi NTT Tahun 2015- 2019

Sumber : RAD 100-0-100 NTT 2016

7 .4 .2.3. Drainase

Kebutuhan dr ai nase adalah analisis bidang teknis maupun non teknis yang mencakup kelembagaan, pembiayaan, peratur an dan per an ser ta masyar akat dan swasta.

Sistem jar i ngan dr ai nase meliputi :

 Sistem jar ingan drainase meliputi jar ingan pr imer , jari ngan sekunder dan jar i ngan ter sier ;  Sistem jar ingan dr ainase di sesuaikan dengan si stem dr ainase tanah yang ada dan tingkat

per esapan ai r kedalam penampang/ pr ofi l tanah, ser ta ar ah alir an memanfaatkan topogr afi wilayah;

 Pemeli har aan kelestar ian sungai- sungai sebagai sistem dr ainase pr imer , melalui kegiatan nor malisasi sungai- sungai dan konser vasi sempadan sungai.

Beberapa sal ur an alam (sungai ) yang mengalir di wi layah kabupaten Kupang yang berfungsi pula sebagai sal uran i rigasi dapat dijadikan saluran primer pembuangan air limbah dan air hujan (pematusan) mel al ui saluran- saluran sekunder dan tersier yang ada. Saluran tersier menampung air dari “ catchment area” dan ai r dari saluran persil . Saluran sekunder sebagai sal uran yang menjadi penampungan air dari sal uran- salur an ter sier l ingkungan.

Sistem jaringan dr ainase primer di Kabupaten Kupang terdapat pada 30 ali ran sungai yang melew ati Kabupaten Kupang. Pengembangan drai nase diarahkan pada kawasan yang memili ki drai nase tanah buruk mel iputi Kelurahan Batakte, Oenesu di Kecamatan Kupang Bar at; Desa Bone Kecamatan Nekamese;

Sasaran ke giatan Indikator Kinerja Ke giatan / Output / Sub Output Satuan Vol um e 2015 2016 2017 2018 2019 Total Per atur an Pengembangan

Penyehatan Lingk ungan Per muk iman

Jumlah NSPK Per atur an Pengembangan Penyehatan lingkungan Per mukiman

Peny usunan Rancangan Per atur an dan Standar Pedoman Kr iter ia Bidang Pengembangan PLP

NSPK Peny usunan Outline Plan dan DED Air

Limbah pak et 22 2 5 5 5 5 22 Peny usunan Master Plan dan DED

Per sampahan pak et 22 6 4 4 4 4 22

Pembinaan dan Pengawasan Pelak sanaan Penyehatan Li ngk ungan Permuk iman

Fasilitasi Penguatan Kapasitas Pemer intah

daer ah dalam Bidang Pengembangan PLP Kab/ Kota 22 22 22 22 22 22 Fasilitasi Penguatan Kapasitas Masy ar ak at

dan Kemitr aan dalam Bidang Pengembangan PLP

Kab/ Kota 22 22 22 22 22 22 Infr astr uk tur Tempat

Pemr osesan Ak hir Sampah

Jumlah Kab/ k ota yang

dibangun TPA Pembangunan Sistem Penanganan Persampahan Sk ala Kota

Sistem Penanganan Per sampahan Sk ala Kota

Pengadaan Lahan TPA Lok asi 22 6 2 2 6 6 22 Pembangunan TPA Sanitar y landfill Lok asi 22 6 2 2 6 6 22 Pembangunan sar ana Penunjang lok asi 22 6 2 2 6 6 22 Pengadaan Alat Ber at unit 44 12 4 4 12 12 44 Alat Angk ut Sampah unit

Dump tr uck Sampah unit 130 93 8 9 10 10 130 Ar m Roll unit 65 16 10 9 15 15 65 Kontainer Sampah unit 260 100 40 40 40 40 260 Motor Sampah unit 155 67 22 22 22 22 155 Ger obak Sampah bh 1500 168 333 333 333 333 1500 TPS unit 840 584 64 64 64 64 840 Tong Sampah Ter pilih unit 4400 716 921 921 921 921 4400 OP Pengangk utan Sampah ls 22 20 22 22 22 22 22 OP TPA 22 6 2 2 6 6 22 Sistem Penanganan Pengolahan Sampah

Antar a Infr astr uk tur Tempat

Pemr osesan Ak hir Sampah

Jumlah Kab/ k ota yang dibangun TPA

Pembangunan TPST 3R

22 4 4 4 5 5 18 TOTAL

Pembinaan, fasilit asi, pengaw asandan k ampanye ser ta adv ok asi

Jumlah Pembinaan & pengaw asan pengembangan penyehatan lingk ungan per muk iman

REVIEW RPI 2-JM KABUPATEN KUPANG 2017 - 2021

Desa M ata air, Nolebaki Kecamatan Kupang Tengah; W ilayah Kecamatan Kupang Timur secar a keseluruhan; Desa Rebeka dan Desa di Kecamatan Amar asi Ti mur

Sistim drainase perkotaan berdasarkan tipe topografi daer ah kota dan jumlah daerah genangan yang ada pada wilayah perkotaan kabupaten Kupang. Perencanaan Si stim drainase yang rencanakan terdi ri dari beberapa tipe tergantung genangan yang ada. Pada genangan yang cukup banyak di sedi akan sistim dr ainase yang besar sehingga di perlukan saluran drai nase yang berbeda- beda, antara tempat yang satu dengan yang lainnya.

Pada sistim Jari ngan Drai nase wilayah perkotaan kabupaten Kupang di rencanakan pembuatan selokan – sel okan tertentu yang dapat berfungsi sebagai suatu sisti m jaringan Drainase yang menunjang dan cukup aman dan dapat menampung debit ai r pada daerah genangan. Pembuatan selokan ber dasarkan banyaknya genangan, sehingga di dapatkan besaran dan ti pe saluran.sehingga adanya saluran yang merupakan saluran Utama ( Pri mer) dan saluran kecil yang merupakan saluran sekunder dan tersier yang merupakan sal uran penunjang.

Ji ka master plan si stem dr ainase dan pengendalian banjir telah dibuat maka untuk kebutuhan tekni s oper asional per lu dibuat per tur an yang mengatur sona rawan bencana yang bebas bangunan/ hunian yang dii kuti dengan penertiban bangunan diatasnya. Untuk itu dir ekomendasikan agar dipr ogr amkan kegiatan pembuatan dan sosialisasi atur an (peratur an daer ah atau keputusan bupati).

Faktor or gani sasi dan kelembagaan mer upakan salah satu faktor yang penting dalam upaya

Dokumen terkait