• Tidak ada hasil yang ditemukan

i. Permasalahan Pengembangan SPAM

Adapun permasalahan pengembangan Air Minum pada tingkat nasional antara lain:

1) Peningkatan Cakupan dan Kualitas

a) Tingkat pertumbuhan cakupan pelayanan air minum sistem perpipaan belum seimbang dengan tingkat perkembangan penduduk

b) Perkembangan pesat SPAM non-perpipaan terlindungi masih memerlukan pembinaan. c) Tingkat kehilangan air pada sistem perpipaan cukup besar dan tekanan air pada jaringan

distribusi umumnya masih rendah.

d) Pelayanan air minum melalui perpipaan masih terbatas dan harus membayar lebih mahal.

e) Ketersediaan data yang akurat terhadap cakupan dan akses air minum masyarakat belum memadai.

f) Sebagian air yang diproduksi PDAM telah memenuhi kriteria layak minum, namun kontaminasi terjadi pada jaringan distribusi.

g) Masih tingginya angka prevalensi penyakit yang disebabkan buruknya akses air minum yang aman.

2) Pendanaan

a) Penyelenggaraan SPAM mengalami kesulitan dalam masalah pendanaan untuk

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TUBAN

VII - 42

b) Investasi untuk pengembangan SPAM selama ini lebih tergantung dari pinjaman luar negeri. c) Komitmen dan prioritas pendanaan dari pemerintah daerah dalam pengembangan SPAM masih

rendah.

3) Kelembagaan dan Perundang-Undangan

a) Lemahnya fungsi lembaga/dinas di daerah terkait penyelenggaraan SPAM.

b) Prinsip pengusahaan belum sepenuhnya diterapkan oleh penyelenggara SPAM (PDAM). c) Pemekaran wilayah di beberapa kabupaten/kota mendorong pemekaran badan pengelola SPAM

di daerah.

4) Air Baku

a) Kapasitas daya dukung air baku di berbagai lokasi semakin terbatas. b) Kualitas sumber air baku semakin menurun.

c) Adanya peraturan perijinan penggunaan air baku di beberapa daerah yang tidak selaras dengan peraturan yang lebih tinggi.

d) Belum mantapnya alokasi penggunaan air baku sehingga menimbulkan konflik kepentingan di tingkat pengguna.

5) Peran Masyarakat

a) Air masih dipandang sebagai benda sosial meskipun pengolahan air baku menjadi air minum memerlukan biaya relatif besar dan masih dianggap sebagai urusan pemerintah.

b) Potensi yang ada pada masyarakat dan dunia usaha belum sepenuhnya diberdayakan oleh Pemerintah.

c) Fungsi pembinaan belum sepenuhnya menyentuh masyarakat yang mencukupi kebutuhannya sendiri.

Permasalahan Pengembangan SPAM yang ada di kabupaten Tuban sebagaimana digambarkan seperti tabel 8.23 dan 8.24 berikut ini.

Tabel 8.24 Identifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM Kabupaten Tuban

NO Aspek Pengelolaan Air

Minum Permasalahan Tindakan Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang Dilakukan (1) (2) (3) (4) (5) A. 1. 2. 3 Kelembagaan/Perundangan Organisasi SPAM Tata Laksana (SOP, koordinasi, dll) SDM

Penjelasan Uraian Tugas Perlu penyempurnaan Perlu peningkatan kwalitas & Kwantitas

Perubahan struktur organisasi baru Mengikuti Diklat Perubahan Perda pendirian PDAM Analisa &Evaluasi Mengikuti Diklat B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Teknis Operasional

Sumber Air Baku Bangunan Intake IPA

Reservoir dan Pompa Distribusi

Jaringan Transmisi Jaringan Distribusi

Sulitnya air baku Perlu penyempurnaan Tidak ada

Banyak pompa yang tua Perlu penggantian Pipa dg ACP Banyak daerah belum terlayani

Geolistrik Pemeliharaan -

Penggantian sebagian Usulan ke APBD & APBN Sebagian sudah dilaksanakan

Geolistrik Pemeliharaan -

Usulan ke APBD & APBN Usulan ke APBD & APBN Usulan ke APBD

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TUBAN VII - 43 7. 8. Sambungan Rumah Meter Pelanggan

Banyak dafar tunggu

Banyak Water meter macet/buram

Dilayani yg ada jaringan Dilakukan penggantian Usulan ke APBD Dilakukan penggantian C. 1. 2. 3. 4. Pembiayaan: Sumber-sumber pembiayaan Tarif Retribusi Mekanisme penarikan retribusi Realisasi penerimaan retribusi

Anggaran PDAM terbatas Tidak ada masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah

Penyertaan modal APBD dan APBN

Sudah ditindaklanjuti Sudah ditindaklanjuti Sudah ditindaklanjuti

Penyertaan modal APBD dan APBN Sudah ditindaklanjuti Sudah ditindaklanjuti Sudah ditindaklanjuti D. 1. 2. 3.

Peran Serta Masyarakat

Penyuluhan

Kemampuan membayar retribusi

Kemauan berpartisipasi

Tidak ada masalah Tidak ada masalah Lapor bila ada kebocoran

Sosialisasi Perda Pelayanan PDAM

Sudah ditindak lanjuti Menindaklanjuti

Sosialisasi Perda Pelayanan PDAM Sudah ditindak lanjuti Menindaklanjuti

ii. Tantangan Pengembangan SPAM

Beberapa tantangan dalam pengembangan SPAM yang cukup besar ke depan, agar dapat digambarkan, misalnya :

1) Tantangan Internal:

a) Tantangan dalam peningkatan cakupan kualitas air minum saat ini adalah mempertimbangkan masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki akses air minum yang aman yang tercermin pada tingginya angka prevalensi penyakit yang berkaitan dengan air. Tantangan lainnya dalam pengembangan SPAM adalah adanya tuntutan PP 16/2005 untuk memenuhi kualitas air minum sesuai kriteria yang telah disyaratkan.

b) Banyak potensi dalam hal pendanaan pengembangan SPAM yang belum dioptimalkan. Sedangkan adanya tuntutan penerapan tarif dengan prinsip full cost recovery merupakan tantangan besar dalam pengembangan SPAM.

c) Adanya tuntutan untuk penyelenggaraan SPAM yang professional merupakan tantangan dalam pengembangan SPAM di masa depan.

d) Adanya tuntutan penjaminan pemenuhan standar pelayanan minimal sebagaimana disebutkan dalam PP No. 16/2005 serta tuntutan kualitas air baku untuk memenuhi standar yang diperlukan.

e) Adanya potensi masyarakat dan swasta dalam pengembangan SPAM yang belum diberdayakan.

2) Tantangan Eksternal

a) Tuntutan pembangunan yang berkelanjutan dengan pilar pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

b) Tuntutan penerapan Good Governance melalui demokratisasi yang menuntut pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan.

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TUBAN

VII - 44

c) Komitmen terhadap kesepakatan Millennium Development Goals (MDGs) 2015 dan Protocol Kyoto dan Habitat, dimana pembangunan perkotaan harus berimbang dengan pembangunan perdesaan.

d) Tuntutan peningkatan ekonomi dengan pemberdayaan potensi lokal dan masyarakat, serta peningkatan peran serta dunia usaha, swasta

e) Kondisi keamanan dan hukum nasional yang belum mendukung iklim investasi yang kompetitif.

8.3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum

Kebutuhan sistem penyediaan air minum terjadi karena adanya gap antara kondisi yang ada saat ini dengan target yang akan dicapai pada kurun waktu tertentu. Kondisi pelayanan air minum secara nasional sebesar 47,71%, dilihat dari proporsi penduduk terhadap sumber air minum terlindungi (akses aman) yang mencakup 49,82% di perkotaan dan 45,72 di perdesaan. Setiap kabupaten perlu melakukan analisis kebutuhan system penyediaan air minum di masing-masing kabupaten sesuai dengan arahan dibawah ini.

Dokumen terkait