• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

B. Potensi dan Permasalahan

Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang bertujuan untuk menyediakan layanan, sarana dan prasarana pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang terdapat di wilayahnya secara khusus dan secara umum di Wilayah Pengelolaan Perikanan 716 di laut Sulawesi. Potensi pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di wilayah sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang pada dasarnya mencakup berbagai kekuatan yang terdapat maupun berbagai peluang yang dapat diraih untuk mengembangkan Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang secara optimal dan berkelanjutan. Beberapa potensi utama yakni sebagai berikut:

1. Posisi PPN Kwandang Strategi, berada pada WPPNRI 716 dan berada pada wilayah DPI Perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera yang terkenal akan keanekaragaman hayatinya dengan jenis dan jumlah sumberdaya ikan masih berlimpah menjadikan PPN Kwandang adalah pelabuhan perikanan yang memiliki potensi untuk dikembangkan.

2. Ketersediaan Lahan, PPN Kwandang dioperasionalkan di atas lahan seluas 2,97 Ha sesuai WKOPP Kwandang. Seluas 20.000 m² atau ± 67,34% lahan diperuntukan sebagai

R E N S T R A P P N K W A N D A N G 2 0 2 0 - 2 0 2 4 Page 8 pengelolaan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya, pelabuhan perikanan harus dilengkapi dengan fasilitas yang meliputi fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang. PPN Kwandang merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang memiliki fasilitas yang mencukupi dengan rasio kecukupan fasilitas mencapai 105,8%.

Seluruh fasilitas pokok yang diperlukan dalam pengoperasian pelabuhan perikanan sepenuhnya telah dimiliki PPN Kwandang akan tetapi masih terdapat beberapa fasilitas penunjang dan operasional harus dilengkapi serta ditambah kapasitasnya di PPN Kwandang.

4. Terlindung dari gelombang laut, Letak dan posisi PPN Kwandang berada pada Teluk Kwandang serta berhadapan langsung dengan daratan Ponelo Kepulauan sehingga relatif terlindung dari gelombang laut secara langsung dan relatif aman bagi kapal yang beraktivitas di PPN Kwandang.

5. Hutan Mangrove, Kelestarian hutan mangrove disekitar PPN Kwandang menjadi salah satu indikator kelestarian sumberdaya hayati lainnnya seperti ketersediaan beberapa jenis molussca seperti kerang-kerangan dan crustacea diantaranya udang, kepiting dan rajungan yang tentunya menjadi potensi yang ada di sekitar PPN Kwandang.

6. Sistem Keamanan kawasan PPN Kwandang dilaksanakan selama 24 Jam dan 7 hari seminggu dengan jumlah tenaga keamanan yang berkompeten sejumlah 6 orang sehingga menjadikan PPN Kwandang adalah wilayah yang terjaga keamanan dan ketertibannya.

7. Jaringan Pemasaran PPN Kwandang dilengkapi fasilitas pemasaran hasil perikanan diantaranya Dermaga Bongkar Muat, TPI Higienis, Gudang Penyimpanan Beku (Cold Storage) hasil tangkapan serta pelayanan pembinaan mutu hasil perikanan.

Permasalahan dalam operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang mencakup berbagai kelemahan yang terdapat di internal sistem maupun yang berasal dari luar sistem pengelolaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang. Permasalahan tersebut yakni sebagai berikut:

1. Jumlah dan Kompetensi SDM, PPN Kwandang memiliki 46 SDM yang terdiri dari 14 Orang PNS dan 29 Orang TKK serta 3 orang tenaga oursourching sekuriti, sehingga berdasarkan hasil analisa beban kerja (ABK) PPN Kwandang masih kekurangan SDM sejumlah 32 pegawai dari jumlah idealnya 88 pegawai Sehingga masih terdapat pegawai yang melaksanakan rangkap tugas dan belum meratanya beban kerja pegawai di PPN Kwandang.

2. Kebutuhan logistik kapal kurang memadai, belum optimalnya ketersediaan

logistik melaut menjadi salah satu kendala nelayan untuk berkunjung dalam rangka mengisi perbekalan di PPN Kwandang. Kebutuhan melaut seperti Es sudah tersedia di PPN Kwandang, namun untuk kebutuhan Air dan BBM belum dapat disalurkan dari dalam PPN Kwandang.

3. Akses Permodalan, Pengembangan usaha penangkapan ikan di PPN Kwandang dan sekitarnya terkendala akses permodalan, jumlah lembaga keuangan minim dan daya jual nelayan yang rendah disebabkan tingkat kepercayaan lembaga keuangan yang rendah terhadap nelayan. Kurangnya legalitas aset yang dimiliki nelayan menjadi pertimbangan lembaga keuangan untuk menyalurkan kredit usaha. Sebagian besar nelayan di PPN Kwandang tidak memiliki dokumen valid kepemilikan kapal perikanan sehingga aset yang dimiliki nelayan tidak dapat menjadi nilai agunan dalam pengajuan kredit usaha.

Saat ini di PPN Kwandang sudah ada fasilitas Pojok Pendanaan Nelayan yang memiliki akses ke Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).

5. Jumlah Investasi / Pelaku Usaha, PPN Kwandang selayaknya menjadi pusat kegiatan bisnis pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan di wilayahnya, namun hal tersebut masih terkendala dengan jumlah pelaku usaha yang beraktivitas di dalam PPN Kwandang. Minimnya jumlah pelaku usaha di PPN Kwandang disebabkan karena ketertarikan pelaku usaha perikanan untuk berinvestasi di PPN Kwandang masih kurang sehingga kegiatan usaha pengolahan ikan hasil tangkapan belum ada sementara lahan yang disediakan untuk industri perikanan masih tersedia.

6. Keterbatasan Lahan, luas lahan yang dimiliki oleh PPN Kwandang adalah 2,97 Ha sesuai belum memenuhi persyaratan luas wilayah bila dihubungkan dengan Kepmen No.

45 Tahun 2014 yaitu kriteria Pelabuhan Perikanan Nusantara (Kelas B) luas sekurang-kurangnya 10 Ha sehingga lahan yang terbatas menyebabkan beberapa fasilitas yang seharusnya terdapat di pelabuhan tidak dapat dibangun karena menyesuaikan luas lahan.

7. Armada Kapal Di Atas 30 GT, jumlah armada kapal yang berukuran di atas 30 GT di PPN Kwandang masih sangat terbatas sehingga perlu ada penambahan armada baik dari pihak swasta maupun pihak pemerintah

8. Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan (WKOPP), belum ditetapkannya WKOPP di PPN Kwandang melalui Keputusan Menteri, akan tetapi masih berproses

R E N S T R A P P N K W A N D A N G 2 0 2 0 - 2 0 2 4 Page 10 beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal karena menyesuaikan besaran anggaran operasional yang diberikan.

10. Fasilitas kurang dan rusak, beberapa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh PPN Kwandang baik pembangunan maupun rehab sangat diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat antara lain : truk pengangkut air, rehab gedung kantor, rehab kios pesisir, sumber air alternatif, review masterplan, amdal, pelataran parkir, penambahan jalan, pengerukan kolam, perbaikan talud, docking kapal, IPAL, rumah dinas dan tempat perbaikan jaring.

11. Pendangkalan Kolam, adanya pendangkalan kolam di beberapa tempat pada kolam pelabuhan menyebabkan beberapa lokasi dermaga tambat tidak layak untuk dijadikan tempat tambat kapal pada saat surut.

Dokumen terkait