• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan yang Timbul dalam Pelaksanaan Perjanjian Pemasangan Iklan Niaga di radio PTPN FM Dan Penyelesaiannya

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Deskripsi Singkat Tentang Radio PTPN FM Solo.

E. Permasalahan yang Timbul dalam Pelaksanaan Perjanjian Pemasangan Iklan Niaga di radio PTPN FM Dan Penyelesaiannya

Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan Perjanjian Pemasangan Iklan Niaga di radio PTPN FM biasanya dapat disebabkan karena beberapa hal, yaitu:

a. Gangguan Aliran Listrik dan Adanya Kerusakan Alat Pemancar

Dalam penyelenggaraan acara siaran, radio siaran kebanyakan menggunakan aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), jadi apabila ada gangguan listrik dari PLN maka siaran radio akan terhenti dan konsekuensi penyiaran iklan juga terhambat.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, radio PTPN FM mempunyai sumber listrik cadangan berupa mesin diesel, yang dapat dinyalakan sewaktu-waktu apabila listrik tiba-tiba padam. Hal ini untuk mengantisipasi iklan yang tidak diputar.

Apabila pemancar rusak atau mati, maka segala produksi dan aktifitas siaran tidak dapat mengudara dan tidak dapat didengarkan oleh pendengar, termasuk juga dalam pelaksanaan penyiaran iklan.

Untuk kendala ini, radio PTPN FM sudah melakukan antisipasi dengan melakukan perawatan peralatan. Namun apabila masih terjadi kerusakan, maka radio PTPN FM selalu mengadakan musyawarah dengan memberitahukan kepada pihak biro iklan baik melalui telepon atau surat, mengenai permasalahan yang sedang dihadapi. Hal ini untuk menjaga hubungan yang tetap dinamis dengan pihak biro iklan dan pemasang iklan. b. Tidak adanya peraturan tertulis yang rinci mengenai hak dan kewajiban

masing-masing pihak.

Tidak adanya peraturan yang rinci inilah yang menyebabkan pelaksanaan hak dan kewajiban hanya berdasarkan kebiasaan dan asas saling percaya saja. Memang dalam perjanjian pemasangan iklan di radio, masing-masing pihak sudah mengerti akan hak dan kewajibannya. Namun terkadang terjadi pihak radio PTPN FM bertemu dengan biro iklan yang tidak bertanggung jawab atau pernah terjadi perusahaan pemasang iklan

tersebut bangkrut dan pihak PTPN FM tidak bisa berbuat banyak kecuali hanya menunggu itikad baik dari yang bersangkutan.

c. Pembatalan penyiaran iklan oleh Pemasang Iklan.

Kemungkinan lain berakhirnya perjanjian penyiaran iklan di radio siaran adalah dengan adanya pembatalan perjanjian penyiaran iklan oleh pemasang iklan. Pembatalan penyiaran iklan ini bisa untuk sebagian atau untuk seluruhnya dari Surat Pesanan Iklan. Pembatalan penyiaran iklan dilakukan dengan mengirimkan Surat Pembatalan Iklan kepada pihak radio siaran dalam hal ini radio PTPN FM. Setelah Surat Pembatalan Penyiaran iklan diterima oleh pihak radio siaran maka perjanjian penyiaran iklan tersebut berakhir.

Pembatalan penyiaran iklan dapat dilakukan terhadap iklan yang belum disiarkan. Namun apabila iklan sudah disiarkan, umumya pemasang iklan hanya membayar untuk iklan yang sudah disiarkan oleh pihak PTPN FM saja. Inilah kelemahan dari media radio dalam pemasangan iklan. Kebanyakan radio juga terjadi hal-hal seperti ini. Karena pembayaran iklan umumnya dilakukan di belakang, maka apabila terjadi pembatalan dari pihak pemasang iklan, maka pihak radio tidak bisa berbuat banyak.

d. Hambatan Dalam Pembayaran

Hambatan pembayaran iklan ini sering terjadi apabila pembayaran iklan dilakukan di belakang. Maksudnya adalah, pembayaran dilakukan apabila iklan sudah diputar sesuai dengan perjanjian. Hambatan ini terjadi karena beberapa hal seperti terjadinya keterlambatan pembayaran dari pihak pemasang iklan atau produsen kepada biro iklan, sehingga biro iklan juga tidak dapat melakukan pembayaran kepada pihak radio PTPN FM, atau keterlambatan justru datang dari pihak biro iklan sendiri.

Apabila keterlambatan ini terjadi, maka pihak radio PTPN FM akan melakukan penagihan kepada pihak biro iklan melalui surat penagihan dan telepon. Dalam perjanjian pemasangan iklan niaga, pihak raido PTPN FM selalu berhubungan dengan biro iklan. Untuk iklan niaga, pihak radio PTPN FM tidak pernah mengadakan hubungan langsung dengan pemasang iklan

atau produsen. Karena memang secara etika periklanan radio, sebuah radio hanya akan berhubungan dengan biro iklan untuk pemasangan iklan niaga (Masduki, 2004 : 74).

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-iraian yang telah dipaparkan disertai dengan data- data yang telah di kumpulkan oleh penulis mengenai Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perjanjian Pemasangan Iklan Niaga di Radio PTPN FM Solo, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Prosedur pembuatan perjanjian iklan di radio PTPN FM Solo di tuangkan dalam Surat Pesanan Iklan. Terdapat tiga komponen yang berperan dalam pemasangan iklan di radio PTPN FM yaitu Pemasang iklan, Biro Iklan dan pihak Radio PTPN FM sendiri. Adapun proses pemasangan iklan hingga penyiarannya adalah diawali pemasang iklan menunjuk dan memberikan informasi kepada biro iklan, kemudian biro iklan menentukan radio yang sesuai dengan produk dan iklan yang akan di pasang oleh pemasang iklan. Selanjutnya biro iklan mengadakan kesepakatan dengan pihak radio PTPN FM dan membawa materi iklan yang sudah jadi dari pemasang iklan atau menyerahkan pembuatan materi iklan kepada radio PTPN FM dan iklan siap untuk di siarkan. 2. Hak dan kewajiban timbul dari para pihak dalam perjanjian pemasangan

iklan di radio PTPN FM terjadi atas asas kesetaraan antara pihak radio PTPN FM dengan pihak pemasang iklan yang diwakilkan oleh biro iklan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Hak yang diterima dari salah satu pihak merupakan kewajiban dari pihak lain.

3. Pelaksanaan hak dan kewajiban oleh para pihak telah dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam perjanjian. Namun demikian, terkadang terjadi wanprestasi. Wanprestasi terjadi ketika iklan yang sudah dipesan ternyata tidak di putar oleh radio PTPN FM. Apabila hal tersebut terjadi maka konsekuensi yang harus diterima oleh pihak radio PTPN FM

adalah memutarkan iklan tersebut di waktu yang lain dan tidak menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian yang telah di sepakati. Kemudian, mengenai berakhirnya perjanjian, dalam perjanjian pemasangan iklan di radio, perjanjian akan berakhir ketika masing- masing pihak telah menjalankan kewajibannya dengan sempurna yaitu pihak radio dalam hal ini radio PTPN FM telah memutarkan iklan sesuai dengan pesanan dan mengirimkan rekaman hasil pemutaran iklan dan pihak pemasang iklan melalui biro iklan telah melakukan pembayaran sesuai dengan tarif yang telah di setujui. Namun ada kalanya perjanjian pemasangan iklan di PTPN FM berkahir karena pembatalan dari pihak pemasang iklan. Hal ini umum terjadi karena berbagai alasan. Pembatalan iklan dilakukan dengan mengirimkan surat pembatalan penyiaran iklan kepada pihak radio PTPN FM. Dan pihak pemasang iklan hanya akan membayar iklan sesuai dengan yang sudah di siarkan oleh radio PTPN FM.

4. Permasalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan perjanjian pemasangan iklan di radio PTPN FM berupa gangguan aliran listrik, adanya kerusakan alat pemancar, pembatalan penyiaran iklan oleh pemasang iklan dan hambatan dalam pembayaran. Solusi dari keempat permasalahan tersebut adalah :

PTPN FM mempunyai sumber listrik cadangan, sehingga apabila sewaktu-waktu ada gangguan aliran listrik dari PLN, maka bisa segera diatasi. Untuk mencegah adanya kerusakan alat pemancar, maka pihak PTPN FM selalu mengadakan perawatan beberapa periode sekali. Namun apabila ternyata dalam kenyataannya masih terdapat kerusakan, maka pihak PTPN FM akan mengadakan musyawarah dengan pihak biro iklan dan pemasang iklan serta mengirimkan surat pemberitahuan akan kerusakan yang terjadi. Dalam hal pembatalan penyiaran iklan oleh pihak pemasang iklan, pihak radio PTPN FM akan menerima surat Pembatalan Penyiaran Iklan. Karena pembayaran penyiaran iklan di lakukan di belakang, maka otomatis pihak pemasang iklan hanya akan

membayar iklan yang telah diputar saja. Inilah yang menjadi kelemahan dalam perjanjian pemasangan iklan di radio. Hambatan pembayaran ini sering terjadi karena pembayaran pemutaran iklan dilakukan dibelakang. Pihak pemasang iklan akan membayar iklan yang sudah di putar oleh radio PTPN FM. Sering terjadi, iklan yang sudah di putar ternyata tidak segera dibayar oleh pihak pemasang iklan. Dalam menyelesaikan masalah ini, pihak PTPN FM selalu menyelesaikannya dengan menghubungi pihak-pihak yang terlibat seperti biro iklan dan pemasang iklan (produsen).

B. Saran- saran

Dari permasalahan yang muncul dalam perjanjian pemasangan iklan niaga di radio PTPN FM diatas, maka penulis memberikan saran-saran yang sekiranya bermanfaat yaitu sebagai berikut :

1. Radio PTPN FM mengantisipasi kendala yang berkaitan dengan teknis, terutama peralatan-peralatan yang sudah tergolong tua.

2. Radio PTPN FM untuk membuat sebuah ketetapan khusus mengenai pelaksanaan hak dan kewajiban ditujukan kepada pihak radio PTPN FM sendiri maupun biro iklan dan produsen atau pemasang iklan.

3. Pembayaran iklan niaga dilakukan di muka untuk menghindari kerugian yang besar apabila tiba-tiba pihak produsen membatalkan iklan yang sudah di pesan.

4. Keterlambatan pembayaran dari biro iklan dapat diantisipasi juga dengan melakukan pembayaran di muka dan melakukan penagihan secara langsung dengan mendatangi biro iklan yang bersangkutan. Tentunya setelah pihak PTPN FM memberikan surat penagihan kepada biro iklan tersebut. Apabila pihak biro iklan tetap tidak dapat memenuhi pembayarannya, maka pihak PTPN FM berhak untuk menolak pemasangan iklan kembali oleh biro iklan yang bersangkutan.