• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERMENDIKBUD NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Dalam dokumen ANALISA PERMEN.pdf (Halaman 23-40)

Pada perkembangannya, perubahan kembali dilakukan oleh pemerintah terkait aturan tentang kurikulum 2013, khususnya pada struktur kurikulum bagian kompetensi inti dan kompetensi dasar. Hal tersebut tentu sangat berpengaruh pada jalannya kurikulum 2013 secara keseluruhan, karena komponen kompetensi inti dan kompetensi dasar merupakan bagian utama terkait berjalannya kurikulum 2013. Pemerintah menganggap bahwa perlu disesuaikan terkait kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk memperjelas dan mempermudah  pendidik dalam menjalankan pembelajaran.

Terkait dengan perubahan ini, terjadi penyederhanaan aturan oleh pemerintah. Hal tersebut terlihat pada revisi dari permendikbud nomor 57, 58, 59, dan 60 yang didalamnya mengatur tentang Kurikulum 2013 yang terdapat KI/KD setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah kemudian digantikan oleh permendikbud nomor 24 Tahun 2014 tentang KI dan KD di pendidikan dasar dan menengah. Empat aturan yang direvisi menjadi satu aturan merupakan penyederhanaan yang menunjukkan keintegrasian antar jenjang pendidikan.

Berikut adalah analisa terkait dengan perubahan aturan tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Pendidikan Dasar dna Menengah menurut Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016:

Pasal 1

(1)  Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah mencakup Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah  Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah  Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).

(2)  Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. kerangka dasar kurikulum; dan b. struktur kurikulum.

(3)  Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu, kecuali untuk mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai mata pelajaran  yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI.

(4)  Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas /Madrasah  Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) dilakukan dengan pendekatan  pembelajaran sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Analisis :

Pada pasal 1 ayat 1 menunjukkan penyederhanaan peraturan yang dilakukan pemerintah. Di peraturan sebelumnya setiap jenjang diatur oleh satu peraturan yang berbeda, kemudian pada pasal 1 ayat 1 pemerintah menyebutkan bahwa keempat jenjang sekolah diatur oleh satu Permendikbud ini. Pemertintah menyebut jenjang tersebut menjadi pendidikan dasar dan menengah. Pemerintah menuliskan dalam  pasal 1 ayat 1 berbunyi, “Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan menengah, ……”  menunjukkan bahwa tidak ada lagi penyebutan

nama kurikulum per jenjang seperti yang tertuliskan dalam permendikbud sebelumnya.

Pada pasal 1 ayat 2 menyebutkan terkait dengan komponen kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan menengah. Disebutkan dua komponen yakni kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Hal tersebut jika dilihat dan dibandingkan dengan permendikbud sebelumnya (57, 58, 59, dan 60 Tahun 2014) mengalami pengurangan. Silabus  dan Pedoman Mata Pelajaran  direduksi dan tidak dicantumkan. Hal tersebut, menurut kami disebabkan karena fokus utama dari revisi ini lebih banyak untuk merevisi kompetensi inti dan kompetensi dasar, sehingga akan lebih banyak menjelaskan terkait dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Namun, kami juga  berpendapat bahwa pemerintah juga harus memberi perhatian dan perngubahan terhadap silabus dan pedoman mata pelajaran, karena ketika terjadi perubahan pada KI dan KD, akan berpengaruh pada silabus dan penyusunan materi ajar dari pembelajaran. Sehingga ketika peraturan ini muncul, ada baiknya diikuti dengan pembaharuan silabus dan pedoman mata pelajaran termasuk di dalamnya buku ajar yang digunakan oleh guru dan siswa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenjang ada sedikit perbedaan dalam pendekatan yang digunakan. Dalam jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu, kecuali untuk mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)  sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI.

Dalam pembelajaran SD/MI, semua menggunakan pendekatan tematik-terpadu, artinya pembelajaran dilakukan berdasarkan tema, dan mata pelajaran dapat saling terintegrasi di setiap tema. Pada pasal 1 ayat 3, disebutkan ada pengecualian, pada mata pelajaran Matematika dan PJOK yang berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri pada kelas IV,V,dan VI. Menurut kami, alasan pengecualian tersebut dilakukan karena pada usia kelas IV,V, dan VI secara psikologis perkembangan fisik dan kognitif siswa, pemerintah menganggap bahwa siswa kelas tersebut telah mampu untuk mendapatkan porsi tersendiri pada bidang matematika dan PJ OK. Matematika diberikan untuk dasar mempersiapkan siswa memasuki jenjang berikutnya sementara PJOK diharapkan mampu memberikan bekal kepada siswa terkait penguatan fisik melalui pendidikan jasmani dan pengenalan terhadap kesehatan (seperti gaya hidup sehat, bahaya narkotika, dsb) sebagai upaya  pencegahan dini agar siswa dapat memiliki jiwa raga yang sehat.

Sedangkan dalam jenjang Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri. Ketika mata pelajaran berdiri sendiri, maka siswa dapat semakin memperdalam pengetahuan karena pembelajaran menjadi lebih fokus pada keilmuan tertentu. Karena pada jenjang tersebut, pola pikir siswa telah dianggap mampu untuk mendapatkan pembelajaran dengan porsi masing-masing.

Pasal 2

(1) Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki  seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.

(2) Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata  pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.

(3) Kompetensi inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. kompetensi inti sikap spiritual; b. kompetensi inti sikap sosial; c. kompetensi inti pengetahuan; dan d. kompetensi inti keterampilan.

(4) Kompetensi dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi pembelajaran untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing  satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.

(5) Kompetensi inti dan kompetensi dasar digunakan sebagai dasar untuk perubahan buku teks pelajaran pada pendidikan dasar dan  pendidikan menengah.

Analisis :

Pada pasal 2, mengatur tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Jika dibandingkan dengan permendikbud sebelumnya, rumusan KI dan KD tidak mengalami perubahan secara signifikan. Namun dalam lampiran tersebut ada beberapa hal yang berbeda dalam KI nya pada beberapa poin dalam setiap jenjang pendidikan.

Jenis Kompetensi

Inti SD/MI SMP/MTs MA/SMA/SMK/MAK

Kompetensi inti sikap spiritual

Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Kompetensi inti sikap sosial

“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,  peduli, dan percaya diri dalam  berinteraksi dengan keluarga,

teman, dan guru”

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam  jangkauan pergaulan dan keberadaannya

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas  berbagai permasalahan dalam  berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan  bangsa dalam pergaulan dunia Kompetensi inti Memahami pengetahuan faktual Memahami pengetahuan (faktual, Memahami, menerapkan,

Jenis Kompetensi

Inti SD/MI SMP/MTs MA/SMA/SMK/MAK

(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

rasa ingin tahunya tentang ilmu  pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu  pengetahuan, teknologi, seni,  budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait  penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan  prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Kompetensi inti keterampilan

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan  pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Pasal 3

 Dokumen yang memuat kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Ada lampiran-lampiran dalam Permendikbud No. 24 Tahun 2016, yang secara rinci terdiri atas: Lam

piran

`Mata Pelajaran Kelas Jenjang

1 Bahasa Indonesia 1-6 SD/MI 2 Bahasa Indonesia 7-9 SMP/MTs 3 Bahasa Indonesia (Umum) 10-12 SMA/MA/SMK/

MAK 4 Bahasa Indonesia (Peminatan) 10-12 SMA/MA/SMK/ MAK 5 IPA 4-6 SD/MI 6 IPA 7-9 SMP/MTs 7 Biologi 10-12 SMA/MA 8 Fisika 10-12 SMA/MA 9 Kimia 10-12 SMA/MA 10 IPS 4-6 SD/MI 11 IPS 7-9 SMP/MTs 12 Ekonomi 10-12 SMA/MA 13 Sosiologi 10-12 SMA/MA Lam piran

`Mata Pelajaran Kelas Jenjang

15 Matematika 7-9 SMP/MTs 16 Matematika 10-12 SMA/MA/SMK/

MAK 17 Matematika (Peminatan) 10-12 SMA/MA

18 PPKn 1-6 SD/MI 19 PPKn 7-9 SMP/MTs 20 PPKn 10-12 SMA/MA/SMK/ MAK 21 Penjasorkes 1-6 SD/MI 22 Penjasorkes 7-9 SMP/MTs 23 Penjasorkes 10-12 SMA/MA/SMK/ MAK 24 PAI dan Budi Pekerti 1-6 SD/MI 25 Pendidikan Agama Kristen 1-6 SD 26 Pendidikan Agama Katholik 1-6 SD

Lam piran

`Mata Pelajaran Kelas Jenjang

28 Pendidikan Agama Buddha 1-6 SD 29 Pendidikan Agama

konghucu

1-6 SD

30 Seni Budaya 1-6 SD/MI 31 Pendidikan Agama Islam 7-9 SMP/MTs 32 Pendidikan Agama Kristen 7-9 SMP 33 Pendidikan Agama Katholik 7-9 SMP 34 Pendidikan Agama Hindu 7-9 SMP 35 Pendidikan Agama Buddha 7-9 SMP 36 Pendidikan Agama konghucu 7-9 SMP 37 Bahasa Inggris 7-9 SMP/MTs 38 Seni Budaya 7-9 SMP/MTs 39 Prakarya 7-9 SMP/MTs 40 Pendidikan Agama Islam 10-12 SMA/MA/SMK/

MAK 41 Pendidikan Agama Kristen 10-12 SMK/MAK 42 Pendidikan Agama Katholik 10-12 SMK/MAK 43 Pendidikan Agama Hindu 10-12 SMK/MAK

Lam piran

`Mata Pelajaran Kelas Jenjang

45 Pendidikan Agama konghucu

10-12 SMK/MAK

46 Sejarah Indonesia 10-12 SMA/MA/SMK/ MAK 47 Bahasa Inggris (Umum) 10-12 SMA/MA/SMK/

MAK 48 Seni Budaya 10-12 SMA/MA/SMK/

MAK 49 Prakarya dan Kewirausahaan 10-12 SMA/MA/SMK/ MAK 50 Geografi 10-12 SMA/MA 51 Sejarah 10-12 SMA/MA 52 Bahasa Inggris (Peminatan) 10-12 SMA/MA 53 Bahasa dan Sastra Arab 10-12 SMA/MA 54 Bahasa dan Sastra Mandarin 10-12 SMA/MA 55 Bahasa dan Sastra Jepang 10-12 SMA/MA 56 Bahasa dan Sastra Korea 10-12 SMA/MA 57 Bahasa dan Sastra Jerman 10-12 SMA/MA 58 Bahasa dan Sastra Perancis 10-12 SMA/MA

Pasal 4

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, maka ketentuan yang mengatur tentang K ompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan  Pembelajaran dalam Struktur Kurikulum, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, dan Pembelajaran Tematik Terpadu sebagaimana diatur dalam  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah,  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah  Atas/Madrasah Aliyah, dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 S ekolah Menengah  Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah

Kejuruan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Dalam dokumen ANALISA PERMEN.pdf (Halaman 23-40)

Dokumen terkait