• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERMOHONAN ANANDA

Dalam dokumen MAHA PARINIBBANA SUTTA (Halaman 37-40)

PERMOHONAN ANANDA

38. Mendengar ucapan-ucapan tersebut, Ananda lalu berkata kepada Sang Bhagava: "Bhante, semoga Sang Bhagava selalu berada di dunia ini; Semogalah Yang Berbahagia tetap di sini sepanjang masa, demi kesejahteraan dan kebahagiaan manusia. Kasihanilah dunia demi kebaikan mahluk-mahluk semuanya dan demi kebahagiaan para dewa serta manusia."

39. Sang Bhagava lalu menjawab demikian: "Cukuplah Ananda, janganlah menahan Sang Tathagata, karena waktunya sudahlah terlambat, untuk permintaan semacam itu."

Tapi untuk kedua dan ketiga kalinya, Ananda memohon kepada Sang Bhagava: "Bhante, semoga Sang Bhagava tetap berada di dunia ini, semoga Yang Berbahagia tetap di sini sepanjang masa; demi kesejahteraan dan kebahagiaan

manusia. Kasihanilah dunia, demi kebaikan semua mahluk dan kebahagiaan para dewa serta manusia."

Sang Bhagava lalu berkata: "Ananda, apakah kamu mempunyai keyakinan terhadap buah hasil Penerangan sejati dari Sang Tathagata?"

Ananda menjawab: "Bhante, kami sangat yakin."

"Ananda, kalau begitu, mengapa kamu mengganggu Sang Tathagata sampai tiga kali?"

40. Ananda menjawab: "Dari mulut Sang Tathagata sendiri kami telah mendengar: 'Barang siapa yang telah mengembangkan, mempraktekkan, menggunakan, memelihara, menyelidiki dengan seksama dan menguasai empat iddhipada (dasar kekuatan batin), maka ia dapat menggunakan iddhipada itu sebagai alat dan dasar dan bila ia ingin, ia dapat mempertahankan kehidupannya selama satu kappa atau selama sebagian kappa yang masih berlangsung.' Sekarang Sang Tathagata telah mempraktekkan dan mengembangkan iddhipada itu dengan sempurna, maka ia dapat dan bila ia ingin, ia dapat hidup selama satu kappa atau selama bagian dari kappa yang masih berlangsung."

"Ananda, apakah kamu mempercayainya?"

"Ya, kami mempercayainya, bhante," jawab Ananda.

"Ananda, dengan demikian kesalahan ada padamu. Karena dalam hal ini kamu telah gagal memahami saran yang sederhana dan bermakna serta dorongan yang berarti yang diberikan oleh Sang Tathagata, maka seharusnya kamu tidak memohon beliau untuk tetap berada di sini. Jika pada waktu yang lalu kamu memohon seperti itu, untuk kedua kali Sang Tathagata mungkin menolaknya, tetapi untuk yang ketiga kalinya ia mungkinkan menyetujuinya. Ananda, oleh karena itu, kesalahan ada padamu, maka permohonanmu sekarang adalah sia-sia."

41. "Ananda, di Rajagaha, ketika kita sedang berdiam di puncak Gijjhakuta, kami telah berkata kepadamu: 'Ananda, menyenangkan Rajagaha ini, menyenangkan pula puncak Gijjhakuta ini.

Barang siapa yang telah mengembangkan, mempraktekkan, menggunakan, memelihara, menyelidiki dengan seksama dan menguasai empat iddhipada (dasar kekuatan batin), maka ia dapat menggunakan iddhipada itu sebagai alas dan dasar, bila ia ingin, ia dapat mempertahankan kehidupannya selama satu kappa atau

selama bagian dari kappa yang masih berlangsung. Tapi kamu tidak dapat memahami saran yang sederhana dan bermakna serta dorongan yang berarti yang diberikan oleh Sang Tathagata .... Ananda, oleh karena itu, kesalahan adalah padamu, maka permohonanmu sekarang adalah sia-sia."

42. "Begitu pula ketika kami berdiam di Gotama Nigrodha, Rajagaha ... di Corapapato, Rajagaha ... di goa Sattapanni pada lereng gunung Vebhara, Rajagaha ... di Kalasila pada lereng gunung Isigali, Rajagaha ... di hutan Sitavana dalam goa gung Sappasondika, rajagaha ... di Tapodarama, Rajagaha ... di Veluvana Kalandaka, Rajagaha ... di Ambavana milik Jivaka, Rajagaha ... dan di taman rusa Maddakucchi, Rajagaha.

43. Ananda, pada tempat-tempat itu kami mengatakan:

'Menyenangkan Rajagaha ini .... dan menyenangkan semua tempat ini.

44. Barang siapa yang telah mengembangkan, mempraktekkan, menggunakan, memelihara, menyelidiki dengan seksama dan menguasai empat iddhipada (dasar kekuatan batin), maka ia dapat menggunakan iddhipada itu sebagai alat dan dasar, bila ia ingin, ia dapat mempertahankan kehidupannya selama satu kappa atau selama bagian dari kappa yang masih berlangsung. Tapi, kamu tidak memahami saran yang sederhana dan bermakna serta dorongan yang berarti yang diberikan oleh Sang Tathagata .... Ananda, oleh karena itu, kesalahan ada padamu, maka permohonanmu sekarang adalah sia-sia."

45-47. "Demikian pula di Vesali, pada waktu tertentu Sang Tathagata telah berkata kepadamu: 'Ananda, menyenangkan sekali Vesali ini, menyenangkan Cetiya Udena, Gotamaka, Sattamba, Bakuputta, Sarandada dan Capala.'

'Barang siapa yang telah mengembangkan, mempraktekkan, mempergunakan, meneguhkan, memelihara, menyelidiki dan menyempurnakan empat dasar kekuatan batin, jika ia menghendaki, ia dapat tetap hidup di sini sepanjang masa, atau sampai akhir dunia ini.'

Sang Tathagata telah melakukan hal itu. Oleh karena itu Sang Tathagata, apabila menghendakinya, dapatlah tetap berada di sini sepanjang masa atau sampai di akhir dunia ini."

Ananda, tapi kau tak dapat memahami saran yang sederhana dan bermakna serta dorongan yang berarti yang diberikan oleh Sang Tathagata, maka seharusnya kau tidak memohon beliau untuk tetap berada di sini. Jika pada waktu yang lalu kamu memohon seperti itu, untuk kedua kali Sang Tathagata mungkin menolaknya, tetapi untuk ketiga kalinya mungkin akan menyetujuinya. Ananda, oleh karena itu kesalahan ada padamu maka permohonanmu sekarang adalah sia-sia."

48. "Ananda, lagi pula apakah kami belum pernah mengajarkan bahwa sejak permulaan bahwa segala sesuatu yang disenangi atau dicintai mesti akan berubah, berpisah dan berjauhan? Segala sesuatu yang timbul menjadi atau lahir terwujud di dalam perpaduan, dicengkeram oleh kelapukan, bagaimana orang akan dapat berkata: 'Semoga ini tidak menjadi hancur.' Hal itu tak mungkin dapat terjadi.

Dalam hal ini, yang telah diselesaikan oleh Sang Tathagata, dan hal ini yang telah dilepaskan, dibuang, ditinggalkan dan ditolak beliau yaitu keinginan untuk hidup. Kata-kata Sang Tathagata yang telah diucapkan satu untuk semuanya:

'Lama sebelum parinibbana Sang Tathagata akan wafat.

Demikianlah, bahwa Sang Tathagata akan menarik kata-kata yang telah diucapkannya untuk meneruskan kehidupannya adalah suatu hal yang tidak mungkin.'

"Ananda, marilah kita pergi ke Kutagara Sala di Mahavana."

"Baiklah, bhante," jawab Ananda.

Dalam dokumen MAHA PARINIBBANA SUTTA (Halaman 37-40)

Dokumen terkait