• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul: Pengaruh Pakan pada Resistensi Ulat Sutera (Bombyx mori L.) terhadap Penyakit Grasserie adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan tercantum dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2009

Nurhaedah M. NIM E451070114

ABSTRACT

NURHAEDAH M. The Impacts of Feeding on Silkworm (Bombyx mory L)

Resistance to Grasserie Disease. Under direction of LAILAN SYAUFINA and KASNO.

The occurence of grasserie or NPV (Nuclear Polyhedrosis Virus) disease in every rearing periods of silkworm is one of the most important problem in silkworm development. NPV attack may cause decreasing cocoon production and its quality. This research was aimed to analyze feeding quality effects to silkworm resistance on NPV attack. This research was conducted in Soppeng Regency, South Sulawesi province using Completely Randomized Factorial Design. The three factors which were examined included virus concentrations with four levels of 1 x 107 ,1 x 104, 1 x 101 polyhedron/ml and control (without NPV), fertilizer types consist of organic (NASA), inorganic (NPK) and control (without fertilizer) and type of silkworm hybrids consist of C301 and BS 09. All factor were applied with three replications. The result showed that feeding application from fertilized mulberry plant proved to increase the larvae resistance on NPV attack. Fertilizer treatment indirectly increased cocooning larvae percentage and increased ratio of cocoon shell. Otherwise, fertilizer indirectly might also increased feed quality and cocoon production. The hybrids factor did not show a significant difference except the mortality of young silkworm percentage and the higher cocoon weight was reached by BS 09 hybrid.

RINGKASAN

NURHAEDAH M. Pengaruh pakan pada resistensi ulat sutera (Bombyx mori L.)

terhadap penyakit Grasserie. Dibimbing oleh LAILAN SYAUFINA dan KASNO.

Munculnya serangan penyakit Grasserie atau NPV (Nuclear Polyhedrosis

Virus) pada hampir setiap periode pemeliharaan ulat sutera merupakan salah satu permasalahan penting dalam pengusahaan ulat sutera. Serangan penyakit Grasserie dapat menyebabkan kegagalan total pemeliharaan ulat sutera dan produksi kokon. Untuk itu perlu dikaji faktor-faktor yang dapat meningkatkan kemampuan ulat sutera untuk melawan serangan infeksi virus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pakan pada resistensi ulat sutera terhadap penyakit NPV dan pengaruh pemupukan terhadap kandungan nutrisi pakan.

Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan dengan beberapa tahapan yaitu: Penyiapan tanaman murbei meliputi pembuatan plot yang berukuran 10 x 5 meter persegi sebanyak 9 buah dan masing-masing plot terdiri dari 100 pohon tanaman murbei. Selanjutnya dilakukan pemangkasan dan pemupukan. Plot disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan pupuk dan satu kontrol masing-masing perlakuan memiliki tiga ulangan. Penyiapan isolat meliputi pengumpulan ulat sakit yang selanjutnya diidentifikasi di laboratorium sebagai bahan dalam pembuatan isolat penyakit grasserie. Pemeliharaan ulat sutera dilakukan dari penetasan sampai pengokonan, dengan menggunakan Rancangan Faktorial RAL(Rancangan Acak Lengkap) dengan tiga faktor yang diuji yaitu konsentrasi virus, jenis pupuk dan hibrid bibit ulat sutera. Konsentrasi virus terdiri dari empat taraf yakni 1x 107 polyhedron/ml, 1x 104

polyhedron/ml, 1x 101 polyhedron/ml dan tanpa virus, jenis pupuk terdiri dari

pupuk organik, anorganik dan tanpa pupuk. Sedangkan hibrid ulat terdiri dari C 301 dan BS 09. Masing-masing perlakuan terdiri dari 50 ekor ulat sutera yang terbagi dalam tiga ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap mortalitas larva dan

kualitas kokon. Keragaman data dianalisis dengan uji Duncan Multiple Range

Test (DMRT).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi virus tidak berpengaruh nyata terhadap mortalitas larva artinya sedikit atau banyak jumlah virus akan berpotensi menimbulkan infeksi dan menjadi ancaman dalam budidaya ulat sutera, sehingga diperlukan sanitasi yang baik, Sedangkan penggunaan pupuk baik organik maupun anorganik mempengaruhi mortalitas larva baik instar kecil maupun instar besar. Jenis ulat C301 menunjukkan daya tahan lebih tinggi pada larva instar kecil, sedang jenis BS 09 menunjukkan daya tahan lebih tinggi pada larva instar besar.

Aplikasi pupuk berpengaruh terhadap persentase larva mengokon, sedangkan konsentrasi virus dan hybrid ulat sutera tidak berpengaruh nyata terhadap persentase larva mengokon. Jenis pupuk organik menunjukkan persentase tertinggi yaitu 88% disusul pupuk organik 85,83% dan kontrol 82,41%.

Konsentrasi virus tidak berpengaruh nyata pada kualitas kokon, sedangkan aplikasi pupuk berpengaruh nyata pada ratio kulit kokon dan jenis ulat sutera berpengaruh nyata pada bobot kokon. Pemupukan memberikan nilai ratio kulit kokon rata-rata diatas 20%.

Semua variabel pengamatan tidak menunjukkan adanya interaksi antar kombinasi perlakuan pada taraf 0,05 tetapi terdapat kecenderungan kombinasi V0P2B2(tanpa virus, pupuk organik, hybrid C301) menunjukkan hasil yang baik dengan mortalitas larva instar besar terendah dan persentase larva mengokon tertinggi, sedangkan kombinasi V0P2B1(tanpa virus, pupuk organik, hybrid BS 09) menunjukkan ratio kulit kokon tertinggi.

Secara umum pemupukan dapat meningkatkan kandungan nutrisi tanaman murbei sebagai pakan ulat sutera. Hasil analisis kandungan nutrisi menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada taraf uji 0,05 pada kandungan protein, posfor dan kalium antara penggunaan pupuk organik, anorganik dan kontrol. Sedangkan rata-rata temperatur saat penelitian berlangsung berkisar antara 26,37 oC – 29,75

o

C, dengan kelembaban rata-rata adalah berkisar antara 64 – 77%.

Hasil analisa usaha yang dilakukan, setelah dikurangi biaya produksi untuk pembelian pupuk, bibit ulat sutera, kaporit dan kapur tohor, aplikasi pupuk organik dapat meningkatkan keuntungan kurang lebih sebesar Rp 583.065/ha/tiga bulan dibanding kontrol. Aplikasi pupuk anorganik dapat meningkatkan keuntungan kurang lebih sebesar Rp 260. 185/ha/tiga bulan dibanding kontrol.

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

PENGARUH PAKAN PADA RESISTENSI ULAT SUTERA

Dokumen terkait