• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pengembangan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan di Kabupaten Lampung Tengah adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Februari 2010

Achmad Baehaqi NRP A156070224

ABSTRACT

ACHMAD BAEHAQI. The Development of Food Crop Superior Commodities in Lampung Tengah Regency. Supervised by SANTUN R.P. SITORUS and NOER AZAM ACHSANI.

The availability of food crop products is very crucial for food security and could be reach partially by increasing food crop production. The aims of this study were (1) to determine bases commodities of food crop, (2) to identify land availability and suitability for bases commodities of food crop, and (3) to determine the priority and development direction of food crop superior commodities. The data used in this study were mainly secondary data including spatial data (soil-, land cover-, and land status-map) and statistical data. Primary data collected by means of interview and questionnaire, purposive sampling method were used with 35 respondents. Spatial data analyzed by geographical information system, whereas stakeholder preference for priority of superior commodities analyzed by analytical hierarchy process. The results showed that paddy, cassava, and maize were selected as bases commodities. The land available for food crop farming was 134,758 ha and most of the land classified as suitable. The first priority of superior food crop commodity was paddy, followed by the second was maize, and the third was cassava. For planning purposes, 40.23% allocated for paddy, 30.63% for maize, and 28.83% for cassava and the remaining portion (0.31%) of the available land is not suitable for the three commodities. Local government and stakeholders should promote the land productivity to increase crop yield because possibility to expand agricultural land area was very limited.

RINGKASAN

ACHMAD BAEHAQI. Pengembangan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan di Kabupaten Lampung Tengah. Dibimbing oleh : SANTUN R.P. SITORUS dan NOER AZAM ACHSANI.

Secara nasional, ketahanan pangan merupakan isu yang sangat strategis. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan menjaga stabilitas ketahanan pangan adalah menjamin ketersediaan pangan dengan peningkatan produksi bahan pangan. Kapasitas produksi pangan merupakan faktor penting dari ketahanan pangan, khususnya tanaman pangan. Pengembangan produksi tanaman pangan perlu dilakukan tidak cukup hanya di wilayah Jawa saja, tetapi perlu dicarikan alternatif pengembangan di luar Jawa terutama di wilayah Sumatera. Kabupaten Lampung Tengah memiliki potensi dan peluang untuk tujuan ini.

Pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan harus didasarkan pada pertimbangan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial untuk menjamin keberlanjutan dari sistem produksi komoditas ini. Secara ekologi, pemilihan komoditas disesuaikan dengan daya dukung lahan yang dapat dilihat dari kesesuaian lahan untuk komoditas tersebut. Aspek ekonomi mempertimbangkan keuntungan atau nilai tambah komoditas ini bagi petani. Sedangkan aspek sosial mempertimbangkan aspirasi dan penguasaan teknologi oleh petani.

Di dalam penelitian ini digunakan beberapa tahapan analisis untuk menentukan prioritas dan arahan komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Lampung Tengah. Tahap pertama adalah penentuan komoditas basis dengan metode LQ, trend luas panen, dan analisis penyediaan dan konsumsi pangan. Tahap kedua adalah penentuan ketersediaan dan kesesuaian lahan untuk komoditas basis tanaman pangan. Ketersediaan lahan didasarkan pada rencana tata ruang wilayah, status penguasaan lahan, dan jenis penggunaan lahan saat ini. Kesesuaian lahan merupakan pembandingan antara karakteristik lahan dengan kriteria kesesuaian lahan untuk komoditas tanaman pangan. Tahap berikutnya adalah penentuan prioritas komoditas unggulan tanaman pangan oleh para stakeholder dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode R/C ratio digunakan untuk melihat kelayakan usaha tani. Penentuan arahan pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan didasarkan pada pertimbangan bahwa prioritas komoditas merupakan pilihan masyarakat (stakeholder), didasarkan pada ketersediaan dan kesesuaian lahan, layak diusahakan secara ekonomi, dan sistem pertanaman yang digunakan adalah monokultur.

Hasil analisis menunjukkan bahwa komoditas basis tanaman pangan yang terpilih adalah padi, ubi kayu, dan jagung. Lahan yang tersedia untuk pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Lampung Tengah seluas 134.758 ha. Sebagian besar lahan yang tersedia ini termasuk dalam kategori sesuai (S) untuk komoditas padi, ubi kayu dan jagung, hanya sebagian kecil saja yang termasuk dalam ketegori tidak sesuai (N). Untuk komoditas padi, 298 ha termasuk kelas S1 (sangat sesuai), 17.377 ha kelas S2 (cukup sesuai), 116.426 ha kelas S3 (sesuai marjinal), dan 658 ha termasuk kelas N (tidak sesuai). Untuk komoditas jagung, 298 ha termasuk kelas S1, 31.928 ha kelas S2, 101.875 ha kelas S3, dan 658 ha tidak sesuai. Untuk komoditas ubi kayu, 418 ha termasuk

kelas S1, 80.922 ha kelas S2, 50.171 ha kelas S3, dan 3.248 ha tidak sesuai. Dari AHP diperoleh bahwa masyarakat Kabupaten Lampung Tengah memilih komoditas padi sebagai komoditas unggulan prioritas pertama, sedangkan prioritas yang kedua adalah jagung dan yang ketiga adalah ubi kayu. Hasil analisis kelayakan usahatani memberikan gambaran bahwa komoditas padi, jagung, dan ubi kayu secara ekonomi layak untuk diusahakan dengan nilai R/C ratio untuk komoditas padi sebesar 3,38; untuk komoditas jagung sebesar 2,86; dan untuk komoditas ubi kayu sebesar 2,27.

Berdasarkan beberapa pertimbangan perencanaan yang digunakan, pengembangan komoditas padi dialokasikan seluas 54.218 ha dengan sentra pengembangan di Kecamatan Trimurjo, Punggur, Kota Gajah, Padang Ratu, Seputih Agung, Terbanggi Besar, Seputih Mataram, dan Way Seputih, sedangkan untuk jagung seluas 41.271 ha dengan sentra pengembangan di Kecamatan Gunungsugih, Seputih Raman, dan Seputih Banyak, dan untuk ubi kayu seluas 38.852 ha dengan sentra pengembangan di Kecamatan Anak Tuha, Way Pengubuan, dan Rumbia. Sebagai catatan, penelitian ini telah mempertimbangkan aspek legalitas berdasarkan status penguasaan lahan dan rencana umum tata ruang wilayah yang berlaku. Dengan demikian diharapkan kemungkinan konflik sosial dan hukum berkenaan dengan penguasaan lahan dan peruntukan lahan dalam rencana tata ruang dapat diminimalkan.

Kata kunci : komoditas unggulan tanaman pangan, ketersediaan lahan, kesesuaian lahan

© Hak cipta milik IPB, tahun 2010

Hak cipta dilindungi undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tesis tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penuisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Institut Pertanian Bogor

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin Institut Pertanian Bogor

PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN

PANGAN DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

ACHMAD BAEHAQI

Tesis

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains

pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

Judul Tesis : Pengembangan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan di Kabupaten Lampung Tengah

Nama : Achmad Baehaqi NRP : A 156070224

Program Studi : Ilmu Perencanaan Wilayah

Disetujui Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Santun R.P. Sitorus Ketua

Dr. Ir. Noer Azam Achsani, M.S. Anggota

Diketahui Ketua Program Studi

Ilmu Perencanaan Wilayah

Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S.

Tanggal Ujian : 25 Februari 2010

Tanggal Lulus :

Karya Ilmiah ini aku persembahkan kepada Ayahanda Achadi (Alm) dan Ibunda Siti Ummayah (Alm) Istriku tercinta Melya Riniarti dan Anak-anakku tersayang Achmadyan Raya, Adinda Tami Rachmani, dan Aqilya Puti Gemilang

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan ridho-Nya penelitian dengan judul Pengembangan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan di Lampung Tengah, dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Santun R.P. Sitorus dan Bapak Dr. Ir Noer Azam Achsani, MS. sebagai pembimbing serta Ir. Atang Sutandi, M.Si., Ph.D sebagai penguji. 2. Segenap staf pengajar dan manajemen Program Studi Ilmu Perencanaan

Wilayah IPB;

3. Pimpinan dan staf Pusbindiklatren Bappenas atas kesempatan beasiswa yang diberikan bagi penulis;

4. Bupati Lampung Tengah yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melanjutkan tugas belajar;

5. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Tengah dan staf yang telah memberikan kemudahan selama proses penelitian;

6. Bapak dan Ibu tercinta Achadi (Alm) dan S. Hasan Syahrin, Ibunda Siti Ummayah (Alm) dan Maryati, serta saudara-saudaraku yang telah memberikan doa dan restunya selama pendidikan ini.

7. Istri dan anak-anakku tercinta atas kasih sayang, pengertian, kesabaran dan pengorbanannya dalam menunggu selesainya pendidikan.

8. Rekan-rekan seperjuangan PWL 2007 yang selalu kompak, sahabatku atas dorongan untuk melanjutkan pendidikan serta semua pihak yang telah membantu.

Akhirnya penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya. Namun demikian, penulis mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan orang-orang yang memerlukannya terlebih lagi bagi perkembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Bogor, Februari 2010 Achmad Baehaqi

Dokumen terkait