• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan ini, saya menyatakan bahwa tugas akhir Strategi Peningkatan Mutu Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) Di Kabupaten Maluku Tenggara adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.

Bogor, Mei 2009

Sitti Bulkis Bandjar NRP H251064105

ABSTRACT

SITTI BULKIS BANDJAR. The Quality Improvement Strategy of Coastal Community Economy Empowerment Program (PEMP) in Sub-province South East Moluccas. Under direction of LALA M. KOLOPAKING and LUKMAN M. BAGA.

PEMP Program in Sub-province South East Moluccas is executed since 2001-2007 expected can give positive result to coastal community and small islands especially to fisherman community. As for success indication of PEMP program will be seen from the increasing of prosperity of coastal community, functioning of formed PEMP institutes, and current of Productive Economy Fund (DEP). Nevertheless, so far the impact from PEMP program execution seen have not yet can improve local prosperity of coastal community as the same manner as expected, for that it is required Local Government interference in this case is Marine Affairs and Fisheries Service Office (Dinas Kelautan dan Perikanan) Sub-province South East Moluccas as the lengthening of government hand and local government to help with various of other policy strategies until what expected from PEMP program execution can be reached.

To answer those problems conducted study with the main problem is quality improvement strategy of PEMP program in Sub-province South East Moluccas. This study has been executed in Sub-district Kei Kecil Sub-province South East Moluccas was as Sub-district that in routine and at most got the backing through PEMP program since 2001-2007. The objective of this research is evaluate the sustainable status of PEMP program and identify the performance elements that have an effect on to PEMP program execution so it can be formulated the policy strategy of marine and fisheries development of Sub-province South East Moluccas to support PEMP execution program in the coming years.

The data collecting consist of primary data and secondary data executed by interview to all target evaluation stakeholders, and field observation. The result of this research indicates that program performance in totally pertained “enough” based on RAPFISH analysis result that show value 59.08. This means that its program sustainable status is at “enough” category that also mean the performance of PEMP program has walked in line with objective and specified target, nevertheless, PEMP program execution still must be completed and intensified. Based on Analytical Hierarchy Process (AHP) result there are fourth criterions that must be paid attention that are (1) PEMP program planning base on society aspect, (2) PEMP program socialization aspect, (3) PEMP program companion execution aspect, and (4) PEMP program execution evaluation aspect.

From those fourth criterions, there are five alternatives of policy strategies that ought to conducted by local government of Sub-province South East Moluccas in exploiting PEMP program that is a government program (in this case Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia), that are (1) Strategy of institute reinforcement policy PEMP and human resources, (2). Strategy fund

sharing policy from Government of Sub-province South East Moluccas, (3). Strategy of community participation quality improvement policy, (4) Strategy of system structuring current fund returns policy, and (5) Strategy of partnership development policy.

Keywords: strategy, quality improvement, coastal community economy empowerment program.

RINGKASAN

SITTI BULKIS BANDJAR, Strategi Peningkatan Mutu Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) di Kabupaten Maluku Tenggara. Dibimbing oleh LALA M. KOLOPAKING dan LUKMAN M. BAGA.

Program PEMP merupakan kebijakan Departemen Kelautan dan Perikanan yang sejak tahun 2000 dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pesisir dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum program PEMP bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pengembangan kultur kewirausahaan, penguatan Lembaga Keuangan Mikro (LKM), penggalangan partisipasi masyarakat dan kegiatan usaha ekonomi serta kegiatan ekonomi produktif lainnya yang berbasis sumberdaya lokal dan berkelanjutan.

Program PEMP di Kabupaten Maluku Tenggara yang dilaksanakan sejak Tahun 2001–2007 diharapkan dapat memberikan hasil yang positif kepada masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil khususnya masyarakat nelayan. Adapun indikasi keberhasilan program PEMP tersebut akan terlihat dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat pesisir, berfungsinya kelembagaan PEMP yang dibentuk, dan bergulirnya Dana Ekonomi Produktif (DEP). Namun sejauh ini, dampak dari pelaksanaan Program PEMP tersebut terlihat belum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir setempat sebagaimana yang diharapkan, untuk itu dibutuhkan campur tangan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Maluku Tenggara sebagai perpanjangan tangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk membantu dengan berbagai strategi kebijakan lainnya sehingga apa yang diharapkan dari pelaksanaan program PEMP tersebut dapat tercapai. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan kajian dengan masalah utama adalah strategi peningkatan mutu program PEMP di Kabupaten Maluku Tenggara. Kajian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara sebagai kecamatan yang secara rutin dan paling banyak mendapat bantuan melalui program PEMP yaitu sejak tahun 2001 – 2007.

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi status keberlanjutan program PEMP, mengidentifikasi elemen kinerja yang berpengaruh terhadap pelaksanaan program PEMP sehingga dapat dirumuskan strategi kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan Kabupaten Maluku Tenggara untuk menunjang pelaksanaan program PEMP diwaktu mendatang. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder dilaksanakan dengan wawancara terhadap seluruh stakeholder yang menjadi sasaran evaluasi serta observasi lapangan. Dalam penelitian ini, alat analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan status keberlanjutan dari pelaksanaan Program PEMP di Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara adalah dengan metoda Multi Dimensional Scalling (MDS) dalam Rapid Appraisal for Fisheries Status (RAPFISH). Metoda RAPFISH digunakan untuk menentukan posisi relatif dari setiap atribut pada elemen kinerja Program PEMP terhadap keberhasilan (good) dan kegagalan (bad). Metoda ini didasarkan pada hasil MDS dari kinerja pelaksanaan Program PEMP di Kecamatan Kei Kecil - Kabupaten Maluku Tenggara dimana mencakup lima elemen kinerja yang berpengaruh terhadap keberhasilan Program PEMP, yaitu (1) Kelembagaan Program PEMP, (2) Pengelolaan LEPP-M3, (3) Kapasitas Pemanfaat Program, (4) Kemitraan, dan (5)

Persepsi Pemangku Kepentingan (stakeholders). Data untuk analisis ini diperoleh dari kuesioner yang diedarkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Program PEMP.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kinerja program secara menyuluruh tergolong “cukup” berdasarkan hasil analisis RAPFISH yang menunjukan nilai 59,08. Ini berarti status keberlanjutan programnya berada pada kategori “cukup“ yang juga berarti kinerja Program PEMP telah berjalan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan meskipun demikan pelaksanaan program PEMP masih perlu disempurnakan dan diintensifkan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelaksanaan Program PEMP di Kabupaten Maluku Tenggara, dilakukan analisis Leverage dengan menggunakan RAPFISH. Dengan analisis Leverage ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh dari masing-masing atribut terhadap keberhasilan elemen kinerja yang dievaluasi.

Untuk merumuskan strategi kebijakan peningkatan mutu pelaksanaan program PEMP, perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan Analitik Hirarki Proses (AHP) dimana terdapat 4 kriteria yang harus diperhatikan yaitu (1) aspek perencanaan program PEMP berbasis masyarakat, (2) aspek sosialisasi program PEMP, (3) aspek pelaksanaan pendampingan program PEMP, dan (4) aspek evaluasi pelaksanaan program PEMP. Hasil analisis pendapat gabungan rensponden yang diolah dengan Expert Choice versi 9.5 menunjukan besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-masing kriteria terhadap tujuan yang ingin dicapai secara hirarki. Kriteria yang merupakan prioritas pertama adalah perencanaan program PEMP berbasis masyarakat dengan jumlah nilai 154 (28,7%). Kriteria yang merupakan prioritas kedua adalah pelaksanaan pendampingan program PEMP dengan jumlah nilai 142 (26,5%). Kriteria yang merupakan prioritas ketiga adalah sosialisasi program PEMP dengan jumlah nilai 136 (25,4%). Kriteria yang merupakan urutan terakhir adalah evaluasi pelaksanaan program PEMP dengan jumlah nilai 104 (19,4%)

Dari keempat kriteria tersebut ada lima alternatif strategi kebijakan yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dalam memanfaatkan program PEMP yang merupakan program Pemerintah (dalam hal ini Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia), yaitu (1) Strategi kebijakan penguatan kelembagaan PEMP dan SDM, (2). Strategi kebijakan sharing dana dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, (3) Strategi kebijakan peningkatan kualitas partisipasi masyarakat, (4) Strategi kebijakan penataan sistem pengembalian dana bergulir, dan (5) Strategi kebijakan pengembangan kemitraan.

Berdasarkan hasil analisis pendapat gabungan responden, diketahui bahwa prioritas alternatif kebijakan yang harus diperhatikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara dalam upaya peningkatan mutu pelaksanaan program PEMP, yang merupakan sintesis dari pendapat seluruh responden adalah penguatan kelembagaan PEMP dan SDM menempati urutan pertama dengan nilai 614 dan bobot 0,214 (21,4%), kemudian diikuti oleh sharing dana dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dengan nilai 588 dan bobot 0,206 (20,6%), pengembangan kemitraan dengan nilai 566 dan bobot 0,20 (20,0%), penataan sistem pengembalian dana bergulir (revolving) dengan nilai 544 dan bobot 0,192 (19,2%), dan urutan terakhir adalah peningkatan kualitas partisipasi masyarakat dengan nilai 530 dan bobot 0,188 (18,8%). Dengan demikian total persentase seluruh kriteria

terhadap tujuan yang ingin dicapai untuk kelima alternatif kebijakan tersebut adalah sebesar 100%.

Perancangan program dilakukan dengan menggunakan metode Logical Framework Approach (LFA). Rancangan program strategi dalam rangka Peningkatan Mutu Program PEMP di Kabupaten Maluku Tenggara adalah (1) Melaksanakan rapat koordinasi dan lokakarya antar elemen untuk membahas permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program PEMP, (2) Peningkatan kemampuan manajerial pengelola program PEMP maupun elemen PEMP lainnya, (3) Melakukan seleksi yang ketat dalam mengangkat TPD berdasarkan kualifikasi standar sesuai Pedoman umum PEMP, (4) Melakukan monitoring dan supervisi secara berkala, (5) Melaksanakan sosialisasi program PEMP melalui media dan berbagai sarana dan prasarana yang ada, dan (6) Peningkatan akses modal, pasar dan teknologi serta mengembangkan kelembagaan ekonomi dan jenjang kerjasama kemitraan.

Kata kunci: strategi, peningkatan mutu, program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.

© Hak Cipta milik IPB, Tahun 2009

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

STRATEGI PENINGKATAN MUTU

PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

PESISIR (PEMP) DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA

SITTI BULKIS BANDJAR

Tugas Akhir

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada

Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

Judul Tugas Akhir : Strategi Peningkatan Mutu Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ( PEMP )

Di Kabupaten Maluku Tenggara Nama : Sitti Bulkis Bandjar

NRP : H251064105

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS. Ir. Lukman M. Baga, MAEc.

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Manajemen Pembangunan Daerah

Dr. Ir. Yusman Syaukat, MEc. Prof. Dr.Ir. Khairil A. Notodiputro,MS

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Elat Kecamatan Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara pada tanggal 28 Desember 1964 dari pasangan yang berbahagia Ayahanda Hi. Salim Arifin Bandjar dan Ibunda Hj. Nur’aini Bandjar. Penulis adalah anak ketiga dari sebelas bersaudara. Pada Tahun 1998, penulis menikah dengan Suami tercinta Abdul Haris Anwar, S.Pi, M.Si dan dikaruniai tiga orang putera yang menjadi penyejuk hati penyenang mata, Rasyid Farhan Fajrin, Muhammad Fachrurrozi dan Dzaki Buhairil Ma’arif.

Pernulis menamatkan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Elat Kecamatan Kei Besar dan Melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Tual Kecamatan Kei Kecil pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tual. Menyelesaikan Program Sarjana pada Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pattimura Ambon tahun 1991. Selanjutnya pada tahun 2007 mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi ke Program Magister Manajemen Pembangunan Daerah sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, beasiswa dari Pemerintah Provinsi Maluku.

Pada tahun 1993 penulis diterima sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Departemen Dalam Negeri, tahun 1996 diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil Pusat (PNSP) diperbantukan di Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dan ditempatkan pada Bagian Pemerintahan Sekertariat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara. Tahun 1997 penulis ditempatkan sebagai Kepala Sub. Bagian Pengembangan Karier pada Bagian Kepegawaian. Sekertariat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara. Tahun 1998, penulis pindah tugas dalam rangka mengikuti suami di Ambon dan penulis di tempatkan di Biro Organisasi Sekertariat Daerah Provinsi Maluku dan pada tahun 2002 penulis ditempatkan sebagai Kepala Sub. Bagian Analisis Jabatan pada Bagian Analisis Jabatan Biro Organisasi Sekertariat Daerah Provinsi Maluku.

PRAKATA

Segala puja dan puji serta syukur hanya untuk Allah SWT Yang Maha Agung atas limpahan rahmat, hidayah dan ridha-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir ini. Kajian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Pokok kajian yang dipilih berjudul “Strategi Peningkatan Mutu Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) Di Kabupaten Maluku Tenggara”.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS. dan Bapak Ir. Lukman M. Baga, MAEc atas bimbingannya selama penyusunan kajian ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada bapak dan ibu dosen serta staf administrasi Institut Pertanian Bogor atas dukungannya. Terima kasih dan penghargaan yang mendalam penulis sampaikan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Maluku yang telah memberikan kesempatan dan dukungan dana bagi penulis untuk mengikuti pendidikan pada Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, juga kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara atas dukungannya selama penulis melakukan penelitian ini.

Ungkapan terima kasih dan penghormatan yang tinggi kepada Ayahanda (almarhum), Ibunda, suami tercinta, anak–anakku serta seluruh keluarga atas ketulusan kasih sayang, do’a, pengertian, pengorbanan dan motivasinya. Terima kasih tak lupa juga disampaikan kepada teman–teman PS-MPD Angkatan VIII atas kebersamaan selama ini.

Semoga kajian ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2009

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ……….. xiv

DAFTAR GAMBAR ……….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xvii

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……… 1

1.2. Perumusan Masalah ………. 4 1.3. Tujuan Penelitian ………. 6 1.4. Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ………... 6 1.5. Manfaat Penelitian ………... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Peningkatan Mutu ... 8 2.2. Gambaran Umum Tentang Program PEMP ……… 9 2.3. Kinerja PEMP ... 10 2.4. Masyarakat Pesisir ………... 12 2.5. Sumberdaya Perikanan ……… 13 2.6. Kesejahteraan ……….. 16

III. METODE KAJIAN

3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ………. 18 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 21 3.3. Metode Pengumpulan Data ………. 21 3.4. Teknik Pengambilan Contoh/Responden ……… 22 3.5. Teknik Pengumpulan Data ……….. 23 3.6. Metode Analisis Data ……….. 24 3.7. Metode Perumusan StrategiPerancangan Program dan

Kebijakan ……….. ……….

3.7.1. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ... 3.7.2. Metode Logical Framework Approach (LFA) ...

27 28

IV. PROGRAM PEMP DALAM KONTEKS LOKASI

PENELITIAN

4.1. Kondisi Umum ...………. 30 4.1.1. Kondisi Geografis dan Demografis ...……… 30 4.1.2. Sarana dan Prasarana Perekonomian Masyarakat

Pesisir ...………...

32

4.2. Pemanfaatan Program PEMP ...………. 34 4.2.1. Tujuan dan Sasaran Program PEMP ...……….. 34 4.2.2. Kebijakan Pemerintah Daerah yang Mendukung Program PEMP ....……….

35

4.3. Dampak Pelaksanaan Program PEMP Terhadap Pendapatan Nelayan ...………

36

4.3.1. Dampak Langsung ... 36 4.3.2. Dampak Tidak Langsung ... 37

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Kinerja dan Status Keberlanjutan Pelaksanaan

Program PEMP ………..

39 5.1.1. Kinerja dan Status Keberlanjutan Pelaksanaan

Program PEMP………

39 5.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Program PEMP ………

42 a. Kelembagaan Program PEMP ...………... 43 b. Pengelolaan Koperasi LEPP-M3 ...…………... 47 c. Kapasitas Pemanfaat Program PEMP …………... 49 d. Kemitraan ………... 52 e. Persepsi Pemangku Kepentingan ………... 54 5.2. Analisis Skala Prioritas Alternatif Kebijakan Peningkatan

Mutu Program PEMP ………..

57 5.2.1. Penentuan Alternatif Kebijakan ………. 57 5.2.2. Penentuan Tujuan Kriteria Kebijakan .………. 58 5.2.3. Alternatif Kebijakan Pilihan ..……..………. 59

VI PERANCANGAN PROGRAM STARATEGI PENINGKATAN MUTU PROGRAM PEMP

6.1. Program penguatan kelembagaan PEMP dan SDM ...

66

6.2. Sharing Dana dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara .... 67 6.3. Program Peningkatan Kualitas Partisipasi Masyarakat ... 68 6.4. Program Penataan Sistem Pengembalian Dana Bergulir ………. 68 6.5. Program Pengembangan Kemitraan ...

68

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan ……….. 71

7.2. Saran ……… 73

DAFTAR PUSTAKA ………. 74

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Jumlah DEP Yang Disalurkan ……… 3 2. Jenis dan Sumber Data Penelitian ………... 22 3. Rentang Scoring Data Kualitatif ………... 24 4. Rentang Scoring MDS ... 27 5. Jumlah Kecamatan, Desa, Kelurahan, Dusun dan luas

daratan Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara ... 31 6. Perkembangan Armada Penangkapan Ikan

Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2002-2006 ………... 32 7. Perkembangan RTP, Kelompok Nelayan, Nelayan

Dan Jumlah Unit API Kabupaten Maluku Tenggara

Tahun 2002-2006 ………... 32 8. Perkembangan Produksi Perikanan Kabupaten

Maluku Tenggara Tahun 2002-2006 ………. 33 9. Jumlah, Jenis, dan Penyerapan DEP Pada Pelaksanaan

Program PEMP Di Kabupaten Maluku Tenggara …………...

34 10. Rekapitulasi Nilai Elemen Kinerja Program PEMP ……….. 40 11. Atribut Yang Mempengaruhi Kinerja

Kelembagaan PEMP ………... 44 12. Atribut Yang Mempengaruhi Kinerja

Pengelolaan LEPP-M3 ……… 48

13. Atribut Yang Mempengaruhi Kinerja

Kapasitas Pemanfaat …..………... 50 14. Atribut Yang Mempengaruhi Kinerja

Kemitraan ………... 53 15. Atribut Yang Mempengaruhi Kinerja

Pemangku Kepentingan ...………...

55

16. Skala Prioritas Kriteria ……... 59 17. Skala Prioritas Berdasarkan Aspek

Perencanaan Program PEMP Berbasis Masyarakat ………. 60 18. Skala Prioritas Berdasarkan Aspek

Sosialisasi Program PEMP ………... 61 19. Skala Prioritas Berdasarkan Aspek

Pelaksanaan Pendampingan Program PEMP …………... 62 20. Skala Prioritas Berdasarkan Aspek

Evaluasi Pelaksanaan Program PEMP ………... 63 21. Skala Prioritas Alternatif Kebijakan

Berdasarkan Kriteria ………...

64 22. Rancangan Program Peningkatan Mutu Program PEMP…………... 70

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Bagan Kerangka Pendekatan Studi ...………... 20 2. Struktur Hirarki Kebijakan Peningkatan Mutu

Pelaksanaan Program PEMP ………... 57 3. Diagram Batang Skala Prioritas Kriteria...………... 59 4. Diagram Batang Skala Prioritas Strategi Kebijakan Pilihan …... 64

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Bagan Model Pengembangan PEM ...……… 77 2. Bagan Struktur Kelembagaan PEMP ……… 78 3. Peta Lokasi Penelitian ……… 79 4. Rapfish Ordinasi untuk Elemen Kinerja Kelembagaan Program

PEMP... 80 5. Rapfish Ordinasi untuk Elemen Kinerja Pengelolaan LEPP-M3 ... 81 6. Rapfish Ordinasi untuk Elemen Kinerja Kapasitas Pemanfaat... 82 7. Rapfish Ordinasi untuk Elemen Kinerja Kemitraan... 83 8. Rapfish Ordinasi untuk Elemen Kinerja Persepsi Pemangku

Kepentingan ... 84 9. Diagram Layang Nilai Rata-Rata 5 Elemen Kinerja ... 85 10. Leverage Analysis untuk Elemen Kinerja Kelembagaan PEMP……… 86 11. Leverage Analysis untuk Elemen Kinerja Pengelolaan LEPP-M3 ... 87 12. Leverage Analysis untuk Elemen Kinerja Kapasitas Pemanfaat... 88 13. Leverage Analysis untuk Elemen Kinerja Kemitraan... 89 14. Leverage Analysis untuk Elemen Kinerja Persepsi Pemangku

Kepentingan... 90 15. Daftar Responden ..………. 91

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kabupaten Maluku Tenggara merupakan salah satu kabupaten kepulauan yang ada di Provinsi Maluku dengan 112 buah pulau dimana hampir seluruhnya merupakan pulau-pulau kecil, memiliki potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang cukup melimpah. Luas wilayah administratif Kabupaten ini adalah 34.821,4 km2 dengan luas lautan 30.772,4 km2 (88,37%) dan luas daratan hanya 4.049 km2 (11,63%) atau dengan kata lain luas lautannya adalah 7,6 kali luas daratannya. Sebagian besar penduduk Kabupaten Maluku Tenggara bertempat tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, sehingga dengan demikian mata pencaharian utama masyarakatnya adalah sebagai nelayan.

Berbicara tentang masyarakat pesisir, tidak akan terlepas dari masalah masyarakat nelayan karena sebagian besar penduduk daerah pesisir umumnya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan (Satria dkk, 2002). Masyarakat pesisir didefinisikan sebagai kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir (Nikijuluw, 2001).

Sebagian besar penduduk yang hidup di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Maluku Tenggara saat ini masih tergolong berada dibawah garis kemiskinan. bila dibandingkan dengan penduduk lainnya, padahal wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah kawasan yang secara hayati sangat produktif. Kemiskinan, rendahnya pendidikan dan pengetahuan serta kurangnya informasi sebagai akibat keterisolasian pulau-pulau kecil merupakan karakteristik dari masyarakat pulau-pulau kecil (Sulistyowati, 2003).

Kondisi ini terjadi karena keterbatasan kemampuan masyarakat baik secara finansial maupun pengetahuan; terbatasnya akses terhadap modal, teknologi, informasi dan pasar; belum terlibatnya masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil; serta program peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) yang dilakukan belum dapat

menjangkau semua lapisan masyarakat yang hidup di wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil Kabupaten Maluku Tenggara.

Disatu sisi, disadari bahwa wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Maluku Tenggara memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, karena didukung oleh adanya ekosistem dan sumberdaya alam hayati serta nir-hayati yang bernilai tinggi seperti ekosistem terumbu karang, mangrove, padang lamun, sumberdaya perikanan, dan lain sebagainya, dimana ekosistem dan sumberdaya alam tersebut dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan masyarakat terutama dari sektor perikanan dan jasa lingkungan yang menunjang perekonomian daerah. Disisi lain, secara umum pemanfaatan ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Maluku Tenggara sampai saat ini belum optimal, padahal kondisi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil tersebut sebagian besar masih berada dalam kondisi yang memprihatinkan.

Sampai dengan tahun 2005, jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) di Kabupaten Maluku Tenggara adalah sebanyak 2.325 RTP termasuk didalamnya 9 perusahan perikanan. Produksi perikanan pada tahun 2005 tercatat sebesar 131.353,9 ton dengan total nilai produksi sebesar Rp 759.905.525 dimana hampir 90% dari produksi tersebut dihasilkan oleh perusahan-perusahan perikanan dengan armada penangkapan ikan dengan bobot kapal diatas 50 GT

(Gross Tonage), sehingga Dengan demikian, posisi nelayan tradisional dengan armada penangkapan yang sederhana, bahkan dengan menggunakan jaring tanpa perahu, hanya sebagai penyumbang sebagian kecil produksi perikanan di Kabupaten Maluku Tenggara. Hal ini tentunya berdampak pada tingkat

Dokumen terkait