HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
2. Subjek Penelitian G16 a)Tahap Klarifikasi
4.3.4 Perolehan Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Pada penelitian ini, model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Resource Based Learning. Pada penelitian ini, diperoleh bahwa rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis untuk setiap tipe gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik sebagai berturut-turut adalah 83,8; 81,9; 89,4. Rata-rata kemampuan berpikir kritis untuk siswa dengan gaya belajar kinestetik adalah 89,4.
Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki hasil tes kemampuan berpikir kritis lebih tinggi dari gaya belajar lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Karim (2014) menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih tinggi daripada rerata kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki gaya belajar visual dan auditorial.
Berdasarkan penelitian oleh Amir (2015) siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan lebih baik dalam hal berpikir kritis. Hal ini dikarenakan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dapat menyebutkan pilihan cara dan jawaban yang masuk akal dan dapat menganalisis pilihan tersebut untuk menemukan cara dan jawaban yang terbaik. Siswa dengan gaya belajar kinestetik juga dapat menyebutkan alasan yang tepat saat memilih cara dan memperoleh jawaban karena siswa dengan gaya belajar kinestetik mengecek kembali pekerjaannya secara menyeluruh.
Sementara itu, siswa dengan gaya belajar visual cenderung melihat fokus permasalahan dan menganalisa jawaban berdasarkan gambar. Apabila permasalahan yang disajikan berupa soal cerita, siswa dengan gaya belajar visual
sedikit merasa kesulitan. Siswa dengan gaya belajar auditori, Siswa auditori seringkali membaca soal dan jawaban agar dapat menyebutkan fokus permasalahan, apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan menganalisa permasalahan. Sehingga untuk menjelaskan alasan dan strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah siswa dengan gaya belajar auditori kurang mampu.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang disajikan pada Bab 1, hasil penelitian dan pembahasan di Bab 4, maka diperoleh simpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan berpikir kritis siswa dengan pembelajaran Resource Based Learning mencapai ketuntasan klasikal.
2. Analisis kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar visual adalah sebagai berikut.
a. Pada tahap klarifikasi siswa dengan gaya belajar visual mampu menentukan informasi/fakta yang ada pada soal dengan benar, namun sedikit kekurangan dan mampu merumuskan masalah dengan benar dan lengkap.
b. Pada tahap assesmen siswa dengan gaya belajar visual mampu menggali informasi/pengetahuan yang relevan pada soal dengan benar dan mampu menentukan ide/konsep yang akan digunakan pada soal dengan baik. c. Pada tahap penyimpulan siswa dengan gaya belajar visual mampu
mencapai simpulan pada soal dengan benar namun tidak mampu menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada soal.
d. Pada tahap strategi siswa dengan gaya belajar visual mampu mengerjakan soal dengan langkah yang runtut dan benar dan mampu menjelaskan langkah penyelesaian soal dengan baik.
3. Analisis kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar auditori adalah sebagai berikut.
a. Pada tahap klarifikasi siswa dengan gaya belajar auditori kurang mampu menentukan informasi/fakta yang ada pada soal dan mampu merumuskan masalah dengan benar dan lengkap.
b. Pada tahap assesmen siswa dengan gaya belajar auditori mampu menggali informasi/pengetahuan yang relevan dari soal dengan benar dan mampu menentukan ide/konsep yang akan digunakan pada soal dengan baik. c. Pada tahap penyimpulan siswa dengan gaya belajar auditori kurang
mampu mencapai simpulan pada soal dengan benar dan kurang mampu menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada soal.
d. Pada tahap strategi siswa dengan gaya belajar auditori mampu mengerjakan soal dengan langkah yang runtut dan benar namun kurang mampu menjelaskan langkah penyelesaian soal dengan baik
4. Analisis kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar kinestetik adalah sebagai berikut.
a. Pada tahap klarifikasi siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu menentukan informasi/fakta yang ada pada soal dan mampu merumuskan masalah dengan benar dan lengkap.
b. Pada tahap assesmen siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu menggali informasi/pengetahuan yang relevan dari soal dengan benar dan mampu menentukan ide/konsep yang akan digunakan pada soal dengan baik.
c. Pada tahap penyimpulan siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu mencapai simpulan pada soal dengan benar dan mampu menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada soal.
d. Pada tahap strategi siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu mengerjakan soal dengan langkah yang runtut dan benar serta mampu menjelaskan langkah penyelesaian soal dengan baik.
5. Kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik sedikit kurang mampu untuk memenuhi tahap penyimpulan dengan baik.
6. Kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik, karena siswa dengan gaya belajar visual, auditori dan kinestetik dapat menggali informasi yang relevan dari soal dan mampu menentukan ide/konsep yang akan digunakan.
5.2 Saran
1. Berdasarkan pembahasan di Bab 4 dan simpulan, dalam pembelajaran matematika dalam rangka upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa disarankan kepada guru matematika sebagai berikut.
a. Guru sebaiknya menentukan gaya belajar siswa di awal pembelajaran untuk mengetahui perbedaan gaya belajar siswa.
b. Guru sebaiknya membiasakan siswa dengan gaya belajar visual untuk menuliskan simpulan sesuai dengan permasalahan yang diberikan.
c. Guru sebaiknya membiasakan siswa dengan gaya belajar auditori untuk membuat daftar pertanyaan terkait permasalahan yang diberikan dan menjawab pertanyaan tersebut sehingga siswa mampu menentukan fakta yang ada, membiasakan siswa untuk menuliskan simpulan sesuai dengan permasalahan yang diberikan, dan melibatkan diri dalam diskusi sehingga siswa terbiasa dalam menganalisis serta mengevaluasi pendapat sehingga mampu memadukan informasi satu dengan informasi yang lain.
d. Guru sebaiknya membiasakan siswa dengan gaya belajar kinestetik untuk tidak dibatasi ruang geraknya sehingga dapat mengembangkan kemampuan observasi dan memberikan berbagai informasi mengenai definisi/ pengertian dalam suatu materi yang diberikan.
2. Guru sebaiknya melakukan pembelajaran yang dapat mengeksplorasi kemampuan berpikir kritis siswa, misalnya dengan kasus-kasus yang mengarahkan siswa untuk melakukan analisis, inferensi, dan evaluasi. Hal ini dapat digali melalui pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang dipersiapkan guru sebelum pembelajaran dilaksanakan.
3. Penerapan model pembelajaran RBL ini dapat dijadikan salah satu alternatif untuk guru agar siswa dapat secara aktif terlibat dalam pembelajaran sehingga mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
4. Perlu diadakan penelitian yang serupa dengan subjek penelitian dengan indikator kemampuan berpikir kritis menurut pakar lainnya.
5. Perlu diadakan penelitian lanjutan yang membahas mengenai komparasi kemampuan berpikir kritis siswa dengan perbandingan antara gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.