• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persamaan dan Perbedaan KBK dengan KTSP serta Kelebihan dan Kekurangan KBK dengan KTSP

LANDASAN TEORI

2.3 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .1Hakikat KTSP .1Hakikat KTSP

2.3.4 Persamaan dan Perbedaan KBK dengan KTSP serta Kelebihan dan Kekurangan KBK dengan KTSP

2.3.4.1 Persamaan KBK dengan KTSP

1. Kelulusan siswa sama-sama ditentukan oleh ujian nasional. Walaupun dalam KTSP kelulusan siswa ditentukan sekolah, tetapi hasil ujian nasional masih berpengaruh.

3. Siswa sama-sama memiliki peluang mengakses informasi dari berbagai sumber. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan pengetahuan siswa. 4. Landasan kurikulum masih sama yaitu UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

5. Evaluasi sama-sama melihat aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Hanafie 2007).

2.3.4.2 Perbedaan KBK dengan KTSP

Tabel 2.1 Perbedaan KTSP dengan KBK

No Materi KTSP KBK

1 Isi Lebih ramping dan

penyusunannya berdasar satuan pendidikan dan memasukan muatan local sehingga kurikulum nasional operasional

Masih penyeragaman nasional; sehingga isinya masih padat dan

kurikulum nasional tidak operasional

2 Indikator Dibuat sendiri oleh guru mata pelajaran

Masih dibuat oleh pusat kurikulum

3 Pelaksanaan Lebih fleksibel karena disusun oleh satuan

pendidikan masing-masing, sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi yang ada di sekolah masing-masing.

Masih harus berpedoman dari pusat kurikulum secara nasional sehingga potensi-potensi satuan pendidikan kurang diperhatikan. 4 Pengelolaan sekolah Karena pengembangan kurikulum disusun oleh satuan pendidikan maka sekolah mempunyai kesempatan untuk

mengembangkan visi dan misi sekolah.

Sekolah mempunyai kesempatan

mengembangkan visi dan misi sekolah tetapi juga harus memperhatikan kurikulum dari pusat. 5 Pembelajaran Menggabungkan guru

kreatif dan guru yang mampu mempengaruhi siswa agar dapat

memberikan umpan balik dalam setiap pembelajaran.

Guru hanya dituntut dalam pencapaian indikator pembelajaran.

6 Kelulusan Kriteria lulusan ditentukan oleh ujian nasional dan ujian sekolah masing-masing

Kriteria kelulusan hanya ditentukan oleh pusat yaitu ujian nasional. 7 Standar nasional Standar isi dan standar

kompetensi lulusan

Hanya standar isi 8 Perangkat

pembelajaran

Hanya dua kolom yaitu standar kompetensi dan kompetensi dasar

Masih harus menambah materi pokok yang akan diajarkan guru.

2.3.4.3 Kelebihan KTSP

Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia memiliki kelebihan-kelebihan masing-masing bergantung kepada situasi dan kondisi saat di mana kurikulum tersebut diberlakukan. Menurut hemat penulis KTSP yang direncanakan dapat diberlakukan secara menyeluruh di semua sekolah-sekolah di Indonesia pada tahun 2009 itu juga memiliki beberapa kelebihan jika dibanding dengan kurikulum sebelumnya, terutama kurikulum 2004 atau KBK. Kelebihan-kelebihan KTSP ini antara lain :

1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaran pendidikan. 2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk

semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.

3. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptahan siswa.bagi kebutuhan siswa.

4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20%.

5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan (Hanafie 2007).

2.3.4.4 Kelemahan KTSP

Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia di samping memiliki kelebihan-kelebihan juga memiliki kelemahan-kelamahannya. Sebagai

konsekuansi logis dari penerapan KTSP ini setidak-tidaknya terdapat beberapa kelemahan-kelamahan dalam KTSP maupun penerapannya, diantaranya adalah: 1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada

kebanyakan satuan pendidikan yang ada.

2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.

3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsepnya, penyusunannya, maupun praktekya dilapangan.

4. Penerapan KTSP yang merekomendasi pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru (Hanafie 2007).

2.4 Proses Pembelajaran

2.4.1 Metode Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut amabil bagian bagi keberhasilan proses pembelajaran. Menurut Sudjana (1989:76) metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses belajar mengajar dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran sangat menentukan dan menunjang berhasilnya proses pembelajaran

yang diciptakan oleh seorang guru. Oleh karena itu, apabila metode yang digunakan tidak tepat memungkinkan pelajaran yang semula mudah bagi siswa menjadi silit, sebaliknya metode yang tepat dalam penyampaian materi, maka materi yang dirasa sulit bagi siswa dapat menjadi mudah dan menarik. Oleh karena itu, pengetahuan tentang metode pembelajaran sangatlah penting bagi guru untuk menunjang proses pembelajaran yang baik.

2.4.2 Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi pembelajaran, sebab media pembelajaran menjadi salah satu komponen pendukung strategi pembelajaran disamping komponen waktu dan metode mengajar Sugandi (2004: 28-30).

2.4.3 Sumber Pembelajaran atau Bahan Ajar

Bahan ajar adalah seperangkat meteri yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar (Dikdasmen, 2007:152). Bahan ajar memiliki peran yang penting dalam pembelajaran. Sumber belajar utama yang dapat digunakan dalam pembelajaran dapat berbentuk teks tertulis seperti buku, majalah, brosur, surat kabar, poster, dan informasi lepas, atau berupa lingkungan sekitar seperti : lingkungan alam, lingkungan sosial sehari-hari.

Menurut Dikdasmen (2007 : 152 ) ada beberapa bentuk bahan ajar yaitu sebagai berikut :

1. Bahan cetak, seperti : hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur. 2. Audio Visual, seperti : video atau film, VCD.

3. Audio, seperti : radio, kaset, CD, audio. 4. Visual, seperti : foto, gambar, model.

5. Multi Media, seperti : CD interaktif, Computer Based, internet.

2.5 Penilaian Berbasis KTSP

Penilaian hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan serifikasi, brenchmarking, dan penilaian program.

1. Penilaian kelas

Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum dan ujian akhir. Penilaian kelas dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran dan penentuan kenaikan kelas.

2. Tes kemampuan dasar

Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca, mendulis dan berhitung yang diperlukan dalam rangka memperbaiki program pembelajaran (program remidial). Tes kemampuan dasar dilakukan pada setiap tahun akhir kelas III.

3. Penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi

Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan kegiatan penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai

ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu. Untuk keperluan sertifikasi, kinerja hasil dan hasil belajar yang dicantumkan dalam Surat Tanda Tamat Belajar tidak semata-mata didasarkan atas hasil penilaian pada akhir jenjang sekolah.

4. Brenchmarking

Brenchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang sedang berjalan, proses dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang memuaskan. Penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga peserta didik dapat mencapai satuan tahap keunggulan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan usaha dan keuletannya.

5. Penilaian program

Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan secara kontinyu dan berkesinambungan. Penilaian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian KTSP dengan dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta kesesuaiannya dengan tuntutan perkembangan masyarakat, dan kemajuan jaman ( Mulyasa, 2006 : 255).

2.6 Ujian Nasional

2.6.1 Pengertian Ujian Nasional

Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

2.6.2 Tujuan

Ujian Nasional bertujuan menilai pencapaian kompetensi kelulusan secara nasioanal pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.6.3 Kegunaan Ujian Nasional

Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk 1. Pemetaan mutu satuan dan atau program pendidikan

2. Seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya

3. Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan satuan pendidikan

4. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

2.6.4 Mata Pelajaran yang Diujikan

Mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional SMA dan MA adalah: 1. SMA, dan MA program studi IPA meliputi bahasa dan sastra Indonesia atau

bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan matematika, fisika, kimia, dan biologi 2. SMA program studi IPS meliputi bahasa dan sastra Indonesia atau bahasa

Indonesia, bahasa Inggris, matematika, ekonomi, sosiologi, dan geografi

3. SMA dan MA program studi bahasa meliputi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa asing lain yang diambil, sejarah budaya (antropologi), dan sastra Indonesia dan

4. SMA program keagamaan meliputi bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan matemateka, ilmu tafsir, ilmu hadist, ilmu tasawuf, atau ilmu kalam

5. SMK meliputi bahsa Indonesia, bahasa Inggris, matematika dan kompetensi keahlian kejuruan

6. SMALB meliputi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan matematika. 2.6.5 Kriteria Standar Kelulusan Siswa

Depdiknas 2007 tentang Standar Ujian Nasional telah menentukan standar kelulusan siswa dalam hasil Ujian Nasional yaitu apabila siswa

1. Memiliki nilai rata-rata 5,25 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan tidak ada nilai di bawah 4,25 dan khusus untuk SMK nilai mata pelajaran kompetensi keahlian kejuruan minimum 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata Ujian Nasional.

2. Memiliki nilai minimal 4,00 pada salah satu mata pelajaran dan nilai pelajaran lainnya minimal 6,00 dan khusus untuk SMK nilai mata pelajaran kompetensi keahlian kejuruan minimum 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata Ujian Nasional.

2.7 Kerangka Berfikir

Kurikulum merupakan aspek penting yang mempengaruhi mutu pendidikan. Karim (2002) dalam Joko Susilo (2006: 10) berpendapat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, salah satunya adalah dengan perubahan kurikulum sehingga mulai cawu 2 tahun ajaran 2001/2002 sudah diperkenalkan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang merupakan pengembangan kurikulum 1994, dan kini diperkenalkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang hampir sama dengan kurikulum berbasis kompetensi. KTSP merupakan penyempurnaan dari

KBK. Istilah kompetensi dalam KTSP juga tetap ada. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak. Tetapi, jika dalam kurikulum 2004 ada indikator dan materi pokok yang sudah ditulis dalam kurikulum tersebut, maka dalam KTSP indikator dan materi pokok pelajaran harus dibuat oleh guru sendiri, disesuaikan dengan situasi daerah dan minat anak didik. Dalam sistem dan proses pendidikan, guru memegang peranan yang sangat penting karena siswa tidak mungkin belajar sendiri tanpa bimbingan guru yang mampu mengemban tugasnya dengan baik. Peranan guru sebagaia fasilitator belajar bertitik tolak dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Maka guru berkewajiban mengemban tujuan-tujuan pendidikan menjadi rencana-rencana yang operasional. Dalam hal ini guru berperan dalam mengembangkan kurikulum dalam bentuk rencana-rencana yang lebih operasional seperti: silabus/satuan pelajaran.

Mengingat pentingnya peran guru dalam implementasi KTSP, maka guru harus benar-benar memiliki pengetahuan yang tinggi tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam hal ini, guru SMA N 4 Purworejo merespon hal-hal yang berkaitan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan tersebut dengan pengetahuan yang mereka miliki. Sehingga dalam merespon, guru SMA N 4 Purworejo membutuhkan pemahaman pengetahuan tentang Kurikulum 2006 (KTSP). Apabila guru memiliki pengetahuan yang baik tentang KTSP, maka dapat mempermudah dalam mengembangkan KTSP, sehingga akan memperlancar proses pembelajaran dikelas

Dokumen terkait