• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persentase Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan dasar di UPT sesuai standar

AKUNTABILITAS KINERJA

PENYEBAB KEMATIAN BAYI TAHUN 2021

1. Persentase Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan dasar di UPT sesuai standar

Kebijakan penguatan pelayanan kesehatan primer saat ini diarahkan pada penguatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan primer. Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025, tahapan

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Dalam Sistem Kesehatan Nasional, pendekatan pelayanan kesehatan primer dinyatakan sebagai pendekatan yang tepat dalam mencapai kesehatan bagi semua, sehingga pelayanan kesehatan primer merupakan ujung tombak dari pelaksanaan pembangunan kesehatan. Selain itu juga untuk mendukung visi misi Nawacita, pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/ kota maupun masyarakat. Pembangunan kesehatan dimulai dari unit terkecil dari masyarakat, yaitu keluarga. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sarana dan mendekatkan/ meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.

Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya.

Untuk itu Penyelenggaraan Puskesmas perlu penataan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu menjadi suatu hal yang penting bagi setiap puskesmas untuk memenuhi standar agar pelayanan dapat dilakukan secara optimal.

Cara perhitungan jumlah dan jenis pelayanan yang ada di puskesmas dibagi jumlah dan jenis pelayanan di puskesmas sesuai standar.

Tabel 3.63 Capaian Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar di UPT Sesuai Standar 2020 dan s/d 2021

No Indikator Target Realisasi Capaian

1

Untuk capaian penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar di UPT sesuai standar realisasinya yaitu 100% dari target 100%, realisasi ini menunjukan bahwa capaiannya sudah mencapai 100% di tahun 2021. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 yaitu 100%, maka capainnya sama begitu pula denagan capaian terhadap akhir

renstra. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya sama atau ada diatas target.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar seluruh UPT Dinas Kesehatan berdasarkan standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada SPM bidang kesehatan, dimana jenis pelayanan dasarnya yaitu:

a. pelayanan kesehatan ibu hamil;

b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;

c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;

d. Pelayanan kesehatan balita;

e. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;

f. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;

g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;

h. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;

i. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;

j. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;

k. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan

l. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).

Gambar 3.24 Kegiatan Pelayanan Kesehatan di Masyarakat dan Kegiatan Tindak Lanjut Penyelenggaraan Yankes

Adapun faktor pendorong dari agregat-agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan Program Indonesia sehat melalui Pendekaan Keluarga;

Pencapaian Persentase Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar di UPT Sesuai Standar didukung kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dengan sub kegiatan Operasional Pelayanan Puskesmas dan keluaran berikut:

1) Terlaksananya Kegiatan Vaksinasi Covid 19

2) Terlaksananya Penyelanggaraan Keperawatan Kesehatan Masyarakat 3) Terlaksana Pertemuan Evaluasi Penyelenggaraan di Puskesmas

4) Terlaksananya Pertemuan Tindak Lanjut Penyeleggaraan Pelayanan Kesehatan 5) Terlaksananya Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

6) Tersedianya Dukungan Operasional Upaya Kesehatan Masyarakat 2. Persentase Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan

komplementer

Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah mendorong masyarakat agar mampu memelihara kesehatannya, serta mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri melalui kemampuan asuhan mandiri. Pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer yang merupakan upaya pengembangan di puskesmas memanfaatkan keterlibatan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas pada pasal 3 ayat (1) huruf c, prinsip kemandirian masyarakat mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Puskemas juga berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit serta mengoordinasika dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama diwilayah kerjanya. Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.

Arah kebijakan kesehatan yang memperkuat upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta pemberdayaan masyarakat dapat dipenuhi salah satunya oleh pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer yang berorientasi pada upaya menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat sekaligus meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Cara perhitungannya adalah jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer dibagi jumlah puskesmas yang ada dikali 100%.

Tabel 3.64 Capaian Puskesmas Yang Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer tahun 2020 dan s/d 2021

No Indikator Kinerja

Capaian Th.

2020

2021 Target

Akhir Renstra

(2021)

Capaian s/d 2021 terhadap

2021 Target Realisasi Capaian

2

Persentase Penyelenggaraan Pelayanan

Kesehatan Tradisional dan Komplementer

91,16% 72% 65,5% 91,16% 72% 91,16%

Untuk capaian puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer realisasinya yaitu 65,5% (19 puskesmas dari 29 puskesmas) dari target 72%, realisasi ini menunjukan bahwa capaiannya sudah mencapai 91,16% di tahun 2020. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 yaitu 91,16% maka capaiannya menurun, capaiannya sama dengan capaian terhadap akhir renstra karena mempunyai target yang sama. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya sama atau ada diatas target.

Tabel 3.65 Daftar puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer

No Puskesmas Sudah/ Belum

1 Puskesmas Bambu Apus Sudah

2 Puskesmas Ciputat Sudah

3 Puskesmas Ciputat Timur Sudah

4 Puskesmas Jombang Sudah

5 Puskesmas Keranggan Sudah

6 Puskesmas Paku Alam Sudah

7 Puskesmas Pamulang Sudah

8 Puskesmas Pisangan Sudah

9 Puskesmas Pondok Aren Sudah

10 Puskesmas Pondok Benda Sudah 11 Puskesmas Pondok Betung Sudah 12 Puskesmas Pondok Jagung Sudah 13 Puskesmas Pondok Pucung Sudah 14 Puskesmas Pondok Ranji Sudah

No Puskesmas Sudah/ Belum

20 Puskesmas Bakti Jaya Belum

21 Puskesmas Benda Baru Belum

22 Puskesmas Jurang Mangu Belum 23 Puskesmas Kampung Sawah Belum 24 Puskesmas Lengkong Wetan Belum

25 Puskesmas Parigi Belum

26 Puskesmas Pondok Cabe Ilir Belum 27

Puskesmas Pondok Kacang

Timur Belum

28 Puskesmas Rengas Belum

29 Puskesmas Serpong I Belum

Dari 29 puskesmas yang beroperasional di tahun 2021, 19 puskesmas telah melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional, Akupuntur, Asuhan Mandiri, dan Tradisional Lainnya, namun karena pandemi COVID 19 tidak dapat melakukan pelayanan kesehatan tradisional karena dalam pelaksanaannya harus ada kontak langsung dengan pasien. Sedangkan untuk 10 puskesmas, dinas kesehatan telah mengajukan pelatihan untuk pemegang program di tahun 2021 namun belum dapat melaksanakan pelayanan karena adanya pandemi covid 19.

Adapun faktor pendorong dari agregat-agregat yang yang belum mencapai target adalah sebagai berikut:

a. Tidak dapat melakukan pelayanan kesehatan tradisional seperti pelayanan asuhan mandiri, toga dan akupresur dikarenakan pandem covid 19 yang dalam pelaksanaannya mengharuskan petugas kontak langsung dengan pasien

Solusi atas permasalahan tersebut yaitu:

a. Pertemuan koordinasi, pembinaan dan evaluasi petugas kesehatan dilakukan dengan protokol kesehatan atau melalui daring

b. Memberikan informasi pelayanan tradisional dan khusus melalui media elektronik maupun cetak sehingga masyarakat secara mandiri dapat mengatasi keluhan yang dideritanya.

Pencapaian Persentase Puskesmas Yang Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer didukung kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dengan sub kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Tradisional, Akupuntur, Asuhan Mandiri, dan Tradisional Lainnya dan keluaran yang tidak terlaksana sebagai berikut:

1) Terlaksananya Pertemuan Evaluasi Program Yankestrad

2) Terlaksananya Pertemuan Pembinaan Hattra (penyehat tradisional)

3) Terlaksananya Pertemuan Peningkatan Kemampuan Dalam Asuhan Mandiri ASMAN Kesehatan Tentang Pemanfaatan Toga dan Akupresure Dalam Era Adaptasi Covid 19