• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Informan Terhadap Teman Komunitas yang Belum

BAB V PEMBAHASAN

5.8. Persepsi Informan Terhadap Teman Komunitas yang Belum

Dari hasil wawancara peneliti dengan informan bahwa persepsi informan terhadap teman komunitas yang belum menggunakan kondom menunjukkan bahwa dari informan hanya informan 1, 2, dan 3 memiliki kesamaan jawaban sebagai berikut:

Samalah kek aku, palingan pasangan kami ga mau kalau pake kondom pasti ga enaklah katanya

Sementara untuk responden ke 3 memiliki jawaban yang berbeda sebagai berikut :

“Bodoh, sangat sangat bodoh dek udah tahu dia beresiko kek gitu masa belum ada

kesadaran untuk make kondom kok ga kita yang sadar siapa lagi apalagi pasangan

ga mau udahalah lambai”

Berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh informan, mereka mngungkapkan alasan teman-teman sekomunitas belum menggunakan kondom alasannya pasti selain tidak enak, saat berhubungan dan pasangan tidak mau untuk memakainya. Kesadaranlah yang membuat LSL(Lelaki Seks Lelaki) yang belum menggunakan kondom karena kebanyakan informasi manfaat kondom untuk perilaku yang beresiko seperti LSL (Lelaki Seks Lelaki) sudah diketahui dengan mudah melalui kecangihan teknologi dan informasi yang sering di berikan KPAK (Komisi Penanggulangan Aids Kota) Medan dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bergerak dibidang HIV/AIDS.

Sebagian besar pengetahuan informasi terkait HIVdan AIDS serta kondom diperoleh melalui indra pendengaran dan penglihatan cara memperoleh pengetahuan seperti ini sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (Soekidjo Notoatmodjo, 2010). Intensitas pengetahuan inilah yang menentukan kekuatan pengetahuan sebagai faktor pendukung/pendorong perubahan perilaku.

Pada penelitian ini pengetahuan tidak secara otomatis mengubah perilaku informan kearah seks aman. Pengaruh pengetahuan membantu untuk petimbangan mengambil keputusan informan untuk seks aman dan banyak faktor lain yang mendukung. Menurut Theory of Planned Bevavior (TPB) yang di cetuskan Ajzen dan Fishbein 1970 niat memegang peranan sentral sebelum perilaku dilakukan.

Jadi dapat disimpulkan bila pengetahun menjadi faktor pendukung untuk seks aman yaitu menggunakan kondom karena pengetahuan yang didapat membuat orang mulai berfikir untuk menggunakan kondom sebelum mengambil keputusan merubah perilaku akan tetapi perubahan perilaku untuk menggunakan kondom belum tentu terjadi apabila belum adan niat yang kuat untuk melakukan seks aman dengan menggunakan kondom.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Perilaku seksual komunitas LSL (Lelaki Seks Lelaki) sangat beresiko karena komunitas LSL(Lelaki Seks Lelaki) memiliki pasangan tetap seorang wanita dan pasangan laki-laki atau waria sehingga sangat beresiko dapat menularkan IMS dan HIV/AIDS.

2. KPAN (Komisi Penanggulangan AIDS Nasional)telah menyusun beberapa program untuk pencegahan IMS dan HIV/AIDS untuk mengurangi resiko IMS dan HIV/AIDS pada komunitas LSL (Lelaki Seks Lelaki). Salah satu program KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Program kondom 100%. Untuk menjalankan program kondom 100% pemerintah mempermudah mengakses kondom dengan membuat outlet kondom yang memberikan kondom dan pelicin gratis dengan paket kondom 2 dan pelicin satu. Kota Medan juga memiliki 7 outlet kondom dengan jenis outlet outlet yaitu MLD (Managemen Lini Dua) dan outlet akhir.

3. Komunitas LSL (Lelaki Seks Lelaki) mempunyai pengetahuan tentang manfaat kondom untuk mencegah IMS dan HIV/AIDS tetapi komunitas LSL (Lelaki Seks Lelaki) belum menggunakan kondom setiap berhubungan seksual pada pasangannya hanya saat pasangan menginginkan menggunakan kondom dengan alasan kenikmatan seksual. Komunitas LSL (Lelaki Seks Lelaki tidak semuanya saat berhubungan seksual tidak menggunakan kondom

tapi, ada komunitas LSL (Lelaki Seks Lelaki) yang rutin menggunakan kondom dengan alasan ketakutan akan IMS dan HIV/AIDS sekalipun pasangan enggan menggunakan akan menolak untuk melakukan hubungan seksual tanpa kondom.

6.2. Saran

1. Diharapkan kepada Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) untuk dapat mengambil langkah-langkah seperti melakukan penyuluhan secara luas dan merata kepada komunitas LSL (Lelaki Seks Lelaki) agar dapat mencegah penularan IMS dan HIV/AIDS dan memperkenalkan outlet kondom pada komunitas LSL (Lelaki Seks Lelaki).

2. Diharapkan kepada komunitas LSL (Lelaki Seks Lelaki) untuk selalu menyediakan kondom dan menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual termasuk pada pasangan tetap maupun tidak tetap.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiana. 2013. Gambaran Perilaku Komunitas GWL (Gay,Waria, dan Lelaki Seks Lelaki) Terhadap Pemeriksaan Diri Ke Pelayanan Kesehatan Khusus IMS dan HIV/AIDS di Kota medan tahun 2012. Skiripsi FKM USU

Aditya, Erlian. 2012. Perilaku Penggunaan Kondom Secara Konsisten Untuk Pencegahan HIV Suatu Studi Kualitatif Pada Pekerja Seks Laki-Laki berbasis panti pijat di Jakarta 2012. Thesis UI

Bachari, 2012. Pengertian Komunitas. Diakses tanggal 19 April 2014 dari http://bhonsky.com

Lubis, Dumasari. 2009.Penggunaan Kondom. USU-e Repository

Gaya Nusantara. 2013.ANNUAL SURVEY GN 2012. Gaya Nusantara.Surabaya Harawa, et al. Perceptions Towards Condom Use, Sexual Activity, and HIV

Disclosure Among HIV-Positive African American Men Who Have Sex With Men: Implication For Heterosexual Transmission. Journal Of Urban Health, Bulletin Of The New York Academy Of Medicine 10.1007(2006): 11-24

Institute, Ardhanary. 2013.Memahami LGBTI. Ardhanary Intitute.Indonesia Karlina, 2009. Faktor Perilaku Seksual Berisiko. Diakses tanggal 22 April 2014

dari http://www.masbow.com

KPA Nasional dan Depkes RI, Laporan Situasi Perkembangan HIV/AIDS DI Indonesia. Jakarta (serial online). http//aids-ina.org, diakses tanggal 22 Maret 2014

KPA Nasional, Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan HIV dan AIDS Pada Populasi Kunci GWL 2010-2014. Jakarta (serial online). http://aids-ina.org diakses tanggal 22 Maret 2014

KPA Kota Medan,Laporan Tahunan Penderita HIV/AIDS 2013 KPA Kota Medan, 2014.Laporan Survei Cepat Perilaku.

KPA Kota Medan, 2013. Mengenal dan Menanggulangi HIV AIDS Infeksi Menular Seksual dan Narkoba. Medan

Laazulva, Indana. 2013. Menguak Kekerasan & Diskriminasi Pada LGBT di Indonesia. Jakarta Selatan

Laporan Hasil Mapping LSL di Medan. Medan: Gerakan Sehat Medan, 2011. Dokumen tidak diterbitkan

Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rineka Cipta,Jakarta

Suherman, Sherly A. 2013. Yuk, Kenali Seks Edukasi Seks Untuk Remaja. YRAMA WIDYA. Bandung

Siswosudarmo, HR.2007. Teknologi Kontrasepsi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Treat Asia MSM and HIV/ AIDS in Asia ; What Is Feuling The Epidemic Among MSM And How Can It Be Stopped, Bangkok; Treat Asia, 2006

Lampiran Pedoman Wawancara I. Identitas Informan

1. Umur :

2. Pendidikan :

3. Status perkawinan : II. Daftar Pertanyaan

1. Kapan anda berhubungan seks dengan seorang laki-laki ?

Probing : apa alasannya sampai anda bisa melakukan hubungan seks dengan laki-laki ?

2. Apakah anda tahu resiko anda yang akan hadapi ?

Probing : apakah IMS dan HIV bisa menular menurut anda ? 3. Apakah anda sering menggunakan kondom bila melakukan perilaku seksual

beresiko ?

Probing : Seberapa sering anda menggunakannya ?apakah setiap melakukan hubungan seksual beresiko anda

menggunakan kondom ? dan apa kendala penggunaan kondom??

4. Apakah anda tahu kegunaan kondom ?

Probing : Menurut anda apakah kondom dapat mencegah IMS dan HIV/AIDS?

5. Apakah anda pernah mendapatkan kondom dan pelicin gratis untuk pencegahan HIV/AIDS?

Probing : dimana dan dari siapa anda mendapatkan ? 6. Apakah anda pernah dengar outlet kondom di kota Medan ?

Probing : Dimana ada outlet kondom yang anda tahu ? 7. Apakah sulit menemukan kondom?

Probing : Dimana biasa anda memperoleh kondom ?apakah anda membeli atau mengambil dari outlet atau pemberian gratis ?

8. Apakah anda berapa harga kondom?

Probing : Menurut anda apakah kondom itu mahal ?

9. Bagaimana tanggapan anda jika anda sudah tahu bahwa LSL (Lelaki Seks Lelaki) beresiko IMS dan HIV tetapi masih juga tidak menggunakan kondom ?

Probing : Apakah tidak mendapat informasi tentang bahaya IMS dan HIV/AIDS bila tidak menggunakan kondom ?dan apakah ada keluhan jika menggunakan kondom atau rasa ketidaknyamanan?

Dokumen terkait